Anda di halaman 1dari 32

K E M E N T E R I A N K E S E H ATA N R E P U B L I K I N D O N E S I A

P O L I T E K N I K K E S E H ATA N K E M E N K E S K E N D A R I
J U R U S A N T E K N O L O G I L A B O R ATO R I U M M E D I S
2021
PEMERIKSAAN FUNGSI HATI

Fungsi Sintesis Hati

Pengukuran Aktivitas Enzim

Penentuan Etiologi Penyakit Hati


U J I F U N G S I H AT I :
P E N I L A I A N F U N G S I S I N T E S I S H AT I

P E N I L A I A N F U N G S I E K S R E S I

U J I D E T O K S I F I K A S I A M O N I A
PENILAIAN FUNGSI
SINTESIS HATI
ALBUMIN
Apabila terdapat gangguan fungsi sintesis sel
hati, maka kadar albumin serum akan
menurun (hipoalbumin), terutama apabila
terjadi lesi sel hati yang luas dan kronik.
GLOBULIN
pada sirosis, sel hati mengalami kerusakan arsitektur hati,
penimbunan jaringan ikat, dan terdapat nodul pada jaringan hati,
serta dapat dijumpai rasio terbalik antara Albumin dan globulin.
Peningkatan globulin dapat disebabkan oleh peningkatan sintesis
antibodi, sedangkan penurunan kadar globulin dapat dijumpai pada
penurunan imunitas tubuh, malnutrisi, mal-absorbsi, penyakit hati,
atau penyakit ginjal.
ELEKTROFISIS
PROTEIN
pemeriksaan ini ditujukan untuk mengukur
kadar protein serum dengan cara memisahkan
fraksi-fraksi protein menjadi 4 fraksi yang
berbeda, yaitu alpha 1, alpha 2, beta, dan
gamma, dalam bentuk kurva.
PROTROMBIN TIME
Pada kerusakan hati berat, sintesis faktor koagulasi oleh hati berkurang,
sehingga PT akan memanjang. Kekurangan vitamin K juga menyebabkan
sintesis faktor koagulasi, sehingga PT pun memanjang. Untuk membedakan
penyebab pemanjangan PT karena fungsi sintesis menurun atau karena
kekurangan vitamin K, dapat dilakukan penyuntikan vitamin K parenteral.
Apabila 1-3 hari setelah penyuntikan vitamin K parenteral menyebabkan PT
menjadi normal, berarti penyebab pemanjangan PT adalah kekurangan
vitamin K. Namun, apabila PT tetap memanjang, artinya kemungkinan
terdapat obstruksi bilier.
CHOLINESTRASE
Aktivitas cholinesterase serum menurun pada gangguan
fungsi sintesis hati, penyakit hati kronik, dan hipoalbumin.
Penurunan cholinesterase lebih spesifik dibandingkan
albumin dalam menilai fungsi sintesis hati, karena kurang
dipengaruhi faktor-faktor di luar hati. Pengukuran
cholinesterase serial dapat membantu untuk menilai
prognosis pasien penyakit hati dan monitoring fungsi hati
setelah trasplantasi hati.
ASAM EMPEDU
Pada keruskan sel hati, organ hati akan gagal
mengambil asam empedu sehingga jumlah
asam empedu meningkat.
BILIRUBIN
apabila terdapat gangguan fungsi eksresi pada
bilirubin, maka kadar bilirubin serum total
akan meningkat. Kadar bilirubin serum yang
meningkat, dapat menyebabkan ikterik.
UJI DETOKSIFIKASI
AMONIA
Gangguan fungsi detoksifikasi oleh sel hati
akan meningkatkan kadar ammonia, yang
menyebabkan ensefalopati atau koma
hepatikum.
PENGUKURAN
AKTIVITAS ENZIM
ALT & AST
Pengukuran aktvitas enzim hepatoseluler seperti ALT dan
AST digunakan untuk menilai integritas sel hati.. Rasio De
Ritis AST/ALT dapat digunkan untuk membantu melihat
beratnya kerusakan sel hati. Pada peradangan dan kerusakan
awal (akut) hepatoseluler, akan terjadi kebocoran membran
sel. Sehingga, isi sitoplasma keluar yang kemudian
menyebabkan ALT meningkat lebih tinggi dibandingkan AST
dengan rasio AST/ALT 0,8, yang menandakan keruskan hati
berat atau kronis.
ALP & GGT
pengukuran aktivitas enzim ALP dan GGT lebih
mengarah ke kolestasis. Kadar ALP tergantung
umur dan jenis kelamin. Aktivitas ALP yang lebih
dari 4 kali batas atas nilai rujukan, mengarah ke
kelainan hepatobilier. Untuk Peningkatan aktivitas
GGT, dapat dijumpai pada icterus obstruktif,
kolangitis, dan kolestasis.
PENENTUAN ETIOLOGI
PENYAKIT HATI
PENANDA HEPATITIS
VIRUS
hepatitis adalah inflamasi jaringan hati yang
dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa,
autoimun, obat-obatan, atau zat toksik.
KEGANASAN SEL HATI
Peningkatan AFP yang sangat tinggi mengarah pada
keganasan sel hati, tumor embriogenik ovarium, tumor
embriogenik testis, hepatoblastoma embriogenik, dan
kanker gastrointestinal.Peningkatan ringan AFP dapat
disebabkan oleh beberapa keadaan seperti hepatitis akut
dan kronis, serta kehamilan.
AUTO-IMUN
Beberapa antibodi dan protein tertentu dapat digunakan
sebagai penanda etiologi dari penyakit hati autoimun
seperti antinuclear antibody (ANA) untuk hepatitis
autoimun kronis, anti-smooth muscle antibodies (SMA)
dan antimitochondrial antibody (AMA) untuk sirosis
hati, hepatitis autoimum kronis, dan sirosis.

Anda mungkin juga menyukai