Anda di halaman 1dari 30

Pertambangan terbuka dan

Reklamasi lahan pertambangan

PT GHALIB
Pertambangan
terbuka dan reklamasi
lahan pertambangan
Latar Belakang

Sebagai daerah yang mempunyai kekayaan


sumber daya mineral Indonesia merupakan salah
satu negara tujuan tempat pertambangan
dilakukan. Semua proses penggunaan lahan yang
dilakukan pada umumnya tidak memperhatikan
kaidah konservasi lingkungan.
Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka upaya pencarian, penggalian,
pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan
galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas).
FUNGSI PERTAMBANGAN

• Pertambangan mempunyai kapasitas sebagai


pengerak (prime mover) pembangunan di daerah
terpencil
• Kontribusi pertambangan untuk pembangunan
regional cukup besar
• Pertambangan merupakan opsi menarik untuk
optimalisasi penggunaan lahan, menambah
lapangan kerja, memenuhi kebutuhan dalam
negeri dan penerimaan negara.
PROSES PENAMBANGAN

EKSPLORASI

METODE TAMBANG

CADANGAN DANGKAL CADANGAN DALAM

KAPAL KERUK
TAMBANG GP

PEMBERSIHAN KAWASAN PEMBERSIHAN KAWASAN

PEMBUANGAN TANAH PEMBUANGAN TANAH PENUTUP


PENUTUP

PENAMBANGAN PENAMBANGAN

TINSHED

SMELTER

INGOT
OPERASI PENAMBANGAN

PENGUMPULAN TOPSOIL STRIPPING TAMBANG SEMPROT

PALONG
JIG PLANT KAPAL KERUK DARAT
PROFIL LAHAN BEKAS
TAMBANG

LAHAN DARAT (65%) LAHAN KOLONG (35%)

MISKIN UNSUR HARA


SIFAT AIR/TANAH ASAM PH 4 -5
MIKROBIOLOGI RENDAH
VEGETASI HOMOGEN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Lahan-lahan bekas pertambangan terbuka

Lahan pertambangan terbuka menghasilkan


kolong-kolong tanah yang sangat dalam
Kerusakan tanah akibat tambang

• Bekas tambang
inkonvensional tak saja
merusak lingkungan
karena mengikis lapisan
tanah, tapi saat
kemarau datang tanah
bekas tambang itu pun
retak-retak.
KERUSAKAN AKIBAT TAMBANG

• Dampak dari operasi penambangan adalah


penurunan sifat-sifat fisik dan kimia tanah,
perubahan topografi lahan, hilangnya vegetasi
alami, berkurangnya habitat satwa liar
• Kegiatan penambangan menyebabkan terjadinya
kerusakan ekosistem yang besar. Padahal
gangguan logam berat pada lahan dapat mengubah
secara mendasar masyarakat tumbuhan, sifat-sifat
fisik, kimia, serta biologi tanah.
• Sisa-sisa bekas galian tambang menjadi lahan
yang sangat tidak subur, bahkan diduga
mengandung unsur logam (seperti merkuri), yang
berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.
ReKLAMasI

• Reklamasi sebagai usaha untuk memperbaiki atau


memulihkan kembali lahan yang rusak sebagai akibat
kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi
secara optimal sesuai dengan kemampuannya
(Direktorat Jenderal Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Departemen Kehutanan, 1997).
Ruang lingkup reklamasi lahan meliputi:

 Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan


yang terganggu ekologinya, dan
 Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki
ekologinya untuk pemanfaatan selanjutnya.
 Sasaran akhir dari reklamasi tersebut adalah terciptanya
lahan bekas tambang yang kondisinya aman, stabil dan tidak
mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai
dengan peruntukannya (Direktorat Jenderal Mineral Batubara
Dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, 2006).
Pengelolaan lahan bekas tambang terbuka
Pengamanan topsoil

Pembukaan lahan
tambang di mulai dengan
pembuangan tanah
penutup atas (Topsoil)
yang merupakan bagian
tanah tempat tumbuhan
dapat tumbuh, dengan
adanya pengamanan PENGAMANAN TOPSOIL

topsoil akan dapat


digunakan kembali pada
lubang galian
PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN

Kolong bekas galian


tambang di tutup kembali
dengan tanah dan batuan
agar kembali ke bentuk
awalnya. Penutupan
kembali dilakukan agar
kondisi lahan mendekati
seperti keadaan semula dan
mengurangi kerusakan PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN

lingkungan lebih lanjut


PERATAAN DAN PERAPIHAN LAHAN

Setelah penimbunan,
perataan dan perapihan
lahan perlu dilakukan agar
tanah atas ( topsoil ) tetap
berada di posisinya untuk
menghindari erosi lebih
lanjut.

PERATAAN / PERAPIHAN LAHAN


PENGGEMBURAN LAHAN

Penggemburan lahan
diperlukan agar tanah menjadi
lebih subur, pada
penggemburan lahan lapisan
atas tanah biasanya dilakukan
penambahan pupuk baik
organik maupun buatan, selain
itu penambahan
mikroorganisme juga sangat
diperlukan untuk mengurangi
kadar tanah yang
terkontaminasi oleh logam- PENGGEMBURAN LAHAN
logam berat.
Pengairan ( drainase ) bekas lahan tambang

Pengairan pada lingkungan


pasca tambang dikelola
untuk menghindari efek
pelarutan logam-logam
berat dan bencana banjir
yang sangat berbahaya,
dapat menyebabkan rusak
atau jebolnya bendungan
penampung tailing serta
infrastruktur lainnya
Kapasitas drainase harus
memperhitungkan iklim
jangka panjang, curah hujan
maksimum, serta banjir besar
yang biasa terjadi dalam
kurun waktu tertentu baik
periode waktu jangka panjang
maupun pendek.

Arah aliran yang tidak terhindarkan harus meleweti zona


mengandung sulfida logam, perlu pelapisan pada badan alur
drainase menggunakan bahan impermeabel. Hal ini untuk
menghindarkan pelarutan sulfida logam yang potensial
menghasilkan air asam tambang
Penanganan Potensi Air Asam Tambang

• Pembentukan air asam cenderung intensif terjadi pada


daerah penambangan, hal ini dapat dicegah dengan
menghindari terpaparnya bahan mengandung sulfida pada
udara bebas.
• Produksi air asam sulit untuk dihentikan sama sekali,
akan tetapi dapat ditangani untuk mencegah dampak
negatif terhadap lingkungan. Air asam diolah pada
instalasi pengolah untuk menghasilkan keluaran air yang
aman untuk dibuang ke dalam badan air. Penanganan
dapat dilakukan dengan bahan penetral misalnya
batugamping, yaitu air asam dialirkan melewati bahan
penetral untuk menurunkan tingkat keasaman 
Lanjutan ---->

• Pencegahan pembentukan air asam tambang dengan


melokalisir sebaran mineral sulfida sebagai bahan potensial
pembentuk air asam dan menghindarkan agar tidak terpapar
pada udara bebas. Sebaran sulfida ditutup dengan bahan
impermeable antara lain lempung, serta dihindari terjadinya
proses pelarutan, baik oleh air permukaan maupun air
tanah.           
• Pemberian pupuk Organik
Pemberian bahan organik ke dalam tanah ditujukan untuk
memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah selain itu juga
ditujukan untuk memberikan tambahan unsur hara kedalam
tanah, terutama unsur Nitrogen .

• Pemberian pupuk Mikorisa


Tanaman yang bermikoriza (endo-mikoriza) dapat menyerap
pupuk P lebih tinggi (10-27%) dibandingkan dengan tanaman
yang tidak bermikoriza (0.4-13%). Penelitian terakhir pada
beberapa tanaman pertanian dapat menghemat penggunaan
pupuk Nitrogen 50%, pupuk phosfat 27% dan pupuk Kalium
20%.
• Menanam tumbuhan jenis ground cover seperti
Rumput-rumputan Alang-alang, semak dan perdu
Tanaman ini berperan dalam menciptakan kondisi
lingkungan yang kondusif untuk perkecambahan
biji dan pertumbuhannya lebih lanjut
Tanaman penutup
berfungsi untuk :
1. Meningkatkan
kesuburan dan
kelembaban tanah
2. Pengendali erosi
3. Habitat awal fauna
4. Tempat tumbuh tanaman
lain yang bijinya
terbawa oleh
fauna/binatang
Penanaman tumbuhan pioner

Tumbuhan pioner merupakan tanaman perintis yang


mampu hidup dan toleran terhadap kekurangan bahan
organik selain itu tumbuhan pioner berfungsi untuk
menambahkan kadar bahan organik
Seperti : Acacia sp, Melaleuca sp, Paraserianthes
falcataria,Santalum album, Swietenia macrophylla,
Glyricidia sp, Acacia vylosa
Reklamasi Terpadu
Kawasan Bekas Tambang
Lahan daratan
Kolong

Sarana Pendukung
Pembibitan
Kompos
Pembiakan
Pakan Ikan

Penelitian & Pengembangan


Pertanian di Bemban
Budidaya Ikan di Jongkong
REKLAMASI DI LAHAN BEKAS
TAMBANG

Tanaman Kehutanan
Tanaman Sawit

Tanaman Mangga &


Jeruk
Tanaman Lada
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI
KOLONG LAHAN BEKAS TAMBANG
PROSES PERTAMBANGAN YANG DIHARAPKAN
KEDEPAN

Paradigma baru kegiatan industri pertambangan


ialah mengacu pada konsep Pertambangan
yang berwawasan Lingkungan dan
berkelanjutan, yang meliputi :
 Penyelidikan Umum (prospecting)
 Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan,
eksplorasi rinci
 Studi kelayakan : teknik, ekonomik,
lingkungan (termasuk studi amdal)
 Persiapan produksi (development, construction)
 Penambangan (Pembongkaran,
Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)
 Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan
 Pengolahan (mineral dressing)
 Pemurnian / metalurgi ekstraksi
 Pemasaran
 Corporate Social Responsibility (CSR)
 Pengakhiran Tambang (Mine Closure)
Th4nxz 4 ur attEnti0n

Any Question
…………
?

Anda mungkin juga menyukai