PERTAMBANGAN
DASAR HUKUM
1. UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
2. UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. PP No 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
4. PP No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang
5. PP 27 Tahun 2012 tentang Perizinan Lingkungan
6. PP 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
7. PP 82 Tahun 2001 ttg Pengendalian Pencamaran Air
8. Kepmen Pertambangan dan Energi No. 1211.K/1995 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Perusakan dan pencemaran Lingkungan pada Kegiatan pertambangan
Umum
9. Permen ESDM No 07 Tahun 2014 ttg Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara
Lingkungan Hidup, adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makluk hidup lain.
(UU No 32 tahun 2009)
KARAKTERISTIK KEGIATAN
PERTAMBANGAN
o Berada di bawah tanah
o Keterdapatan di muka bumi tidak dapat memilih tempat
o Tahapan harus dilalui :
• Penyelidikan Umum
• Eksplorasi
• Eksploitasi
• Pasca Tambang
o Sumberdaya tak terbarukan (non renewable)
o Padat modal dan teknologi
o Dapat difungsikan sebagai penggerak pembangunan
o Dapat memberikan efek ganda yang besar
o Risiko finansial sangat besar
4
KEGIATAN PERTAMBANGAN
Eksplorasi
Pembukaan lahan
Pengangkutan/pengapalan
Pengolahan/pemurnian
Penimbunan
Penghentian/penutupan kegiatan
DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN
• Terjadi perubahan bentang alam (tamka)
• Erosi dan sedimentasi
• Terjadinya air asam tambang
• Penurunan kualitas udara
• Getaran di permukaan dan air blast
• Penurunan kualitas air permukaan dan air bawah
tanah
• Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan
• Penurunan produktivitas lahan
• Perubahan pada aspek sosekbud
6
Perubahan bentang alam akibat open pit
Bentang alam di sekitar lokasi tambang
Menado Dump
4300/L
Koteka Dump
4270/L Batu Bersih
Dump 4240/L
MKD Upper
Dump 4270/L
CR#4
Kaimana
Dump 4165/L
Carstenz Dump
4015/L
ODG, KDL
Dump 4150/L
Wanagon Basin
CR# 6,7
3760/L
Lower Wangon
OHS# 3
Dump 3850/L
3880/L
Kegiatan yang dilakukan tanpa perencanaan, akan merusak bentang alam
Gully erosion
TEKNIS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
• Air Asam Tambang
• Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
• Tailing
• Kestabilan Lereng
– pit /ex pit
– Timbunan batuan penutup
• Operasional sarana penunjang
• Reklamasi
– Pemulihan fungsi permukaan tanah
– Mencegah banjir / longsor
• Lahan Basah/Rawa Buatan (Wet Land)
• Penutupan Tambang
– Keamanan thd lingkungan
– Keberlangsungan pembangunan 12
Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang
terganggu ekologinya
Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya
untuk pemanfaatan selanjutnya
• Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan
usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya
Perencanaan Reklamasi :
• Harus sesuai dengan tata ruang (tata guna lahan pasca
tambang)
• Harus sudah disiapkan sebelum operasi tambang
• Program terpadu dengan operasi penambangan.
• Dilaksanakan sesegera mungkin
PELAKSANAAN REKLAMASI
Molibdenit Markasit
Kalkopirit
Air Asam Tambang
PENCEGAHAN AAT
• Meniadakan salah satu atau lebih unsur pembentuk AAT
• Cara kering (pemisahan, penimbunan, pelapisan, dsb)
• Cara basah (wet land) dengan penggenangan
PENDEKATAN HIDROLOGI
• Prinsip: Menjaga agar air tidak mengaliri material pirit
• Tempatkan timbunan di atas permukaan air tanah, padatkan
dan lapisi dengan tanah liat
• Membuat parit pengelak (diversion ditch) untuk mengurangi
infiltrasi air permukaan
Air Asam Tambang
PELAPISAN
• Pelapisan dengan tanah liat:
– Bentonit (efektif karena sifat mengembang dan
melapisi/menutup)
– stabilisasi dari erosi dan penetrasi akar
• Pelapisan dengan bahan sintetik:
– aspal
– ter
– semen
– plastik film
– geotekstil
Air Asam Tambang
MINIMALISASI OKSIGEN
• Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi oksigen (tanah
pucuk yang mengandung mikroorganisme aktif) adalah
strategi yang baik untuk mengurangi O2 (segera).
• Pemadatan pada saat kontruksi
• Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar untuk
mengurangi difusi O2 dan konveksi udara ke dalam timbunan.
Air Asam Tambang