Anda di halaman 1dari 22

Laporan Anamnesis Kasus

Konservasi Gigi
Rivandy Holil / Kelompok J - 2015
Data Pasien
• Nama : David Handoko Tjipto • Telepon : 08159863221
• Usia : 50 tahun • Pendidikan Terakhir : S1
• Jenis Kelamin : Laki-Laki • Pekerjaan : Pegawai Swasta
• Status Nikah : Menikah • Rujukan dari : Klinik Oral Diagnostik
• Agama : Kristen • Keadaan Umum : Baik, Compos mentis
• Alamat : Kalibaru Barat, Senen, Jakarta Pusat • Penyakit Sistemik : Disangkal
Anamnesis Pasien

Pasien laki – laki usia 50 tahun datang dengan keluhan gigi kiri atas yang berlubang besar
sekali sehingga makanan sering terselip pada kavitas dan menginginkan gigi tersebut untuk
dirawat. Pasien juga mengakui adanya gigi di kiri atas yang terasa sakit jika pasien
membersihkan gigi tersebut dengan tusuk gigi dan tusuk gigi tersebut menusuk ke dalam
kavitas gigi. Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri spontan serta tidak ada rasa nyeri saat
pemeriksaan dilakukan. Saat ini pasien belum melakukan perawatan apapun terhadap gigi
tersebut.
Anamnesis Pasien

• Pasien menyikat gigi 2x sehari dengan pasta gigi berfluoride

• Meminum cukup air (2 liter sehari / 8 gelas sehari)

• Menyangkal riwayat penyakit sistemik dan riwayat alergi

• Pemeriksaan ekstraoral keseluruhan normal


Temuan Masalah

Dari pemeriksaan intraoral ditemukan:

• Skor OHIS 3.06 (buruk)

• Pada rahang atas ditemukan karies D4 site 2 size 1 pada gigi 12, 11, dan 21. Pada regio
kiri atas ditemukan gigi 25 dan 26 karies D6 dengan periodontitis apikalis kronis et causa
nekrosis pulpa parsial dengan tes vitalitas (+), perkusi (-), palpasi (-)

• Pada pemeriksaan, hidrasi saliva tanpa stimulasi <30 detik, dan viskositasnya jernih, cair
Foto Intraoral Sebelum Perawatan
Foto Radiograf Sebelum Perawatan

Foto Awal Gigi 26


Hubungan Antar Masalah
Rekam Medik
Konservasi (5 Maret
2020)
Prioritas Rencana Perawatan
Strategi Perawatan

1. Non Invasif

• Edukasi mengenai waktu dan teknik menyikat gigi yang benar (2x sehari, saat pagi 30
menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan teknik menyikat gigi Bass
modifikasi yaitu membentuk sudut 45 derajat antara kepala sikat gigi dengan gigi,
mengarah ke gusi, dan digerakkan vertikal dari gusi ke gigi)

• Penggunaan dental floss untuk membersihkan daerah sela – sela gigi


Strategi Perawatan

2. Invasif

• Scaling seluruh region

• Gigi 26 PSA Vital + Mahkota Tiruan Pasak

• Gigi 25 PSA Vital + Mahkota Tiruan Pasak

• Gigi 12, 11, 21 Restorasi resin Komposit

3. Setelah perawatan konservasi usai (pre prostetik), dilanjutkan dengan perawatan prosthodontik nya /
pembuatan gigi tiruan
Prognosis perawatan

Secara keseluruhan baik prognosis umum maupun lokal berprognosis baik


KASUS GIGI
26
Gigi 26
Diagnosis: Periodontitis Apikalis Kronis et causa Nekrosis Pulpa Parsial

Pemeriksaan Subjektif: Pemeriksaan Radiografis:

• Dahulu gigi tersebut terasa sakit • Kehilangan struktur mahkota


jika dibersihkan dengan tusuk mencapai kamar pulpa (Karies D6
gigi, namun sudah tidak sakit 2.3)
ketika dilakukan pemeriksaan
• Saluran akar normal, terlihat jelas
• Tidak ada nyeri spontan dengan bentuk akar yang juga
normal
• Vitalitas (+), perkusi dan palpasi
(-) • Pelebaran ruang periodontal di
bagian apeks gigi 26 disertai
• Belum melakukan perawatan
kehilangan lamina dura pada ke 3
apapun
apeks akar
Rencana Perawatan Gigi 26
PSA Vital + Mahkota Tiruan Pasak
• Dilakukannya perawatan PSA vital karena hasil tes vitalitas (+) dan tujuannya untuk
membersihkan ruang pulpa serta saluran akar dari bakteri dan produknya serta
penyembuhan jaringan periapikal
• Teknik kombinasi step back (ISO K-File) serta crown down (Protaper) dikarenakan
saluran akar palatal yang besar dengan FA #55
• Restorasi paska endodontic yang dipilih adalah dowel crown karena struktur sisa mahkota
yang tidak memungkinkan dengan onlay
Kunjungan 1 Sebelum Pandemi (5 Maret 2020)
Penentuan Panjang Kerja Estimasi Gigi 26 Hasil Akhir Eksekusinya:
PKE MB = 20mm, PKE DB = 19mm, PKE P = 21mm
Hanya sempat open access saluran
akar MB dan P. Belum sempat
Preparasi Akses dan Pengangkatan Kamar Pulpa 26 mendapat saluran akar DB dan
• Round diamond bur, diamendo bur terpotong pandemi
• Evaluasi preparasi akses
• Irigasi kamar pulpa dengan NaOCl 2,5%

Penjajakan Saluran Akar Gigi 26 Foto Awal


• Menggunakan K-File #10
• Gerakan watch winding
Kunjungan 1 Seteleh Pandemi (8 Juni 2021)
Penentuan PKE Kembali: Penentuan Panjang Kerja Definitif:
PKE MB = 20mm, PKE DB = 19mm, PKE P = 21mm • Menggunakan apex locator PPDGS

• PKS MB = 19.5mm, PKS DB = 20mm, PKS P = 22mm


Preparasi Akses dan Pengangkatan Kamar Pulpa Saluran
Akar DB
Penentuan File Awal
• Round diamond bur, diamendo bur
FA MB = #20, FA DB = #15, FA P = #55
• Evaluasi preparasi akses
• Irigasi kamar pulpa dengan NaOCl 2,5%
Preparasi saluran akar dengan teknik kombinasi (stepback +
crown down) dengan didahului anestesi terlebih dahulu dan
Penjajakan Kembali 3 Saluran Akar Gigi 26
preprasi hingga mencapai FAU (MB = #35, DB = #30)
• Menggunakan K-File #10
• Gerakan watch winding
Medikamen ChKM dan TS dengan Cavit
Kunjungan 2 (14 Juni 2021) Dilanjutkan dengan preparasi ulang saluran akar
MB dengan PKS yang baru

Melanjutkan preparasi saluran akar dengan teknik


kombinasi (stepback + crown down) untuk akar palatal Pencobaan KGU dengan PKS baru dan sudah
hingga mencapai FAU (P = #70) fitted (adanya tug back) namun sudah tidak
sempat untuk foto ulang KGU

Foto KGU (1)

• Hasil foto KGU (1) menunjukkan preparasi sudah baik pada Medikamen Ca(OH)2 dan tumpat sementara
saluran akar DB dan P dimana KGU sudah fitted dan dengan Cavit
mencapai apeks saluran akar. Namun untuk akar MB, masih
ada kekurangan ± 2mm dan akar DB terlihat KGU berlebih ±
1.5mm

Foto KGU 1
Penentuan PKS MB ulang dengan apex locator (PKS MB =
21mm)
Kunjungan 3 (31 Agustus 2021) Basis dengan zinc fosfat dan tumpat sementara
dengan Cavit

Foto KGU ulang + Obturasi

Foto KGU Ulang


Foto KGU Ulang
• Hasil foto KGU ulang menunjukkan ke-3 KGU sudah fitted
dan berada tepat di apeks akar-akar gigi bersangkutan dimana
sudah tidak ada kekurangan / kelebihan KGU di apeks akar lagi

Obturasi

• Obturasi dengan teknik kondensasi lateral


Foto Obturasi
• KGU MB: 35, DB: 30, P: 70

• Sealer yang digunakan adalah endomethason


Kunjungan 4 (7 September 2021)
Kontrol Paska Obturasi
• Tanyakan keluhan subjektif ke pasien apakah ada rasa sakit / tidak
• Cek perkusi dan palpasi (hasil harus -)
• Lihat keadaan gingiva di sekitar gigi yang di rawat (tidak boleh oedem)
• Pastikan tidak ada keluhan lain lagi
• Perawatan selesai, pasien dipulangkan (restorasi paska PSA  dowell crown rujuk ke
bagian prostodonsia)
Sumber Referensi

• Cohen s, Hargreaves KM. Pathways of the Pulp. 9th ed: Elsevier; 2006.
• Ingle J, Bakland L, Baumgartner C. Endodontics. 6th ed. Shelton: PMPH; 2008.
• Mount GJ, Hume WR. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 2nd ed.
Queensland: Knowledge Books and Software; 2005.
• Torabinejad, M dan Walton, RE. 2009. Endodontics Principles and Practice 4th Ed.
St.Louis: Saunders Elsevier
• Vertucci FJ. 2005. Root canal morphology and its relationship to endodontic procedures.
Endodontic Topics: Vol. 10. 3-29.

Anda mungkin juga menyukai