Anda di halaman 1dari 21

Hambatan Dalam Komunikasi

Terapeutik
Ns. Liza Wati, M.Kep
Proses komunikasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi
• Kurangnya kemampuan dalam menyampaikan pesan
• Terbatasnya kemampuan penerima pesan
• Pesan yang membingungkan
• Asumsi yg tidak sama
• Ketidak sesuaian arah pembicaraan
• Tidak ada saluran

Hambatan komunikasi
Hubungan Terapeutik Hubungan Sosial
1. Terjadi untuk tujuan yang spesifik. 1. Terjadi secara spontan/tidak
2. Orang terlibat jelas spesifik direncanakan secara spesifik.
(perawat/terapis dan klien). 2. Orang yang terlibat bebas.
3. Perawat-klien memberikan 3. Informasi yang disampaikan
informasi yang berbeda. hampir sama antara pihak-pihak
4. Dibangun atas dasar untuk yang terlibat.
memenuhi kebutuhan klien. 4. Dibangun atas dasar kebutuhan
bersama (semua pihak yang
terlibat).

Perbedaan Hubungan Terapeutik dan


Hubungan Sosial (Stuart &dan Laraia,
1998
• Resistensi
• Transferens
• Kontertransferens

Hambatan Dalam
Komunikasi Terapeutik
• Resisten adalah upaya klien untuk tetap tidak menyadari
aspek penyebab ansientas yang dialaminya.
• Resisten merupakan keengganan alamiah atau
penghindaran verbalisasi yang dipelajari atau mengalami
peristiwa yang menimbulkan masalah aspek diri
seseorang.
• Resisten merupakan akibat dari ketidaksediaan klien
untuk berubah telah dirasakan. Perilaku resisten biasanya
diperlihatkan oleh klien selama fase kerja, karena fase ini
sangat banyak berisi proses penyelesaian masalah.

Resisten
• Transferens adalah respons tidak sadar dimana klien
mengalami perasaan dan sikap terhadap perawat yang
pada dasarnya terkait dengan tokoh kehidupannya di
masa lalu. Sifat yang paling menonjol adalah
ketidaktepatan respon klien dalam intensitas dan
penggunaan mekanisme pertahanan pengisaran
(displacement) yang maladaptif.
• Ada dua jenis utama reaksi yaitu bermusuhan dan
tergantung

Transferens
• Yaitu kebuntuan terapeutik yang dibuat oleh terapis
bukan oleh klien.
• Kontertransferens merujuk pada respon emosional
spesifik oleh terapis terhadap klien yang tidak tepat
dalam isi maupun konteks hubungan terapeutik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi. Reaksi ini
biasanya terbentuk dari salah satu dari tiga jenis
yaitu reaksi sangat mencintai, reaksi sangat bermusuhan
atau membenci dan reaksi sangat cemas sering kali
digunakan sebagai respons terhadap resisten klien

Kontertransferens
• Adanya perbedaan persepsi.
• Terlalu cepat menyimpulkan.
• Adanya pandangan stereotipe.
• Kurangnya pengetahuan.
• Kurangnya minat.
• Sulit mengekspresikan diri.
• Adanya emosi.
• Adanya tipe kepribadian tertentu.

Hambatan Dalam Komunikasi


Terapeutik
• Mengecek kembali maksud yang disampaikan.
• Meminta penjelasan lebih lanjut.
• Mengecek umpan balik.
• Mengulangi pesan yang disampaikan dan memperkuat informasi
dengan bahasa nonverbal.
• Mengakrabkan hubungan interpersonal antara sender dan receiver.
• Pesan dibuat secara singkat, jelas, dan tepat.
• Memfokuskan pesan pada topik spesifik yang telah dipilih.
• Komunikasi dilakukan dengan berfokus pada penerima pesan
bukan pada pengirim pesan

Upaya-upaya yang dapat dilakukan


perawat
• Untuk mengatasi hambatan terapeutik terapis harus siap
untuk mengungkapkan perasaan emosional yang sangat
kuat dalam konteks hubungan terapis-pasien untuk
mengatasi hambatan terapeutik
• Menurut Prawitasari dalam buku yang berjudul
“Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan
Kontemporer” ketrampilan yang harus dimiliki oleh
seorang terapis yaitu kemampuan dalam
komunikasi verbal dan nonverbal
• Komunikasi non verbal dengan menggunakan waktu.
• Komunikasi nonverbal dengan menggunakan tubuh
• Komunikasi nonverbal melalui suara
• Komunikasi nonverbal melalui penggunaan lingkungan

4 kategori perilaku non


verbal
JURNAL

• hambatan yang terjadi pada proses komunikasi terapeutik


antara tenaga kesehatan, kader jiwa, keluarga pada pasien
ODGJ pasca pasung, yaitu lemahnya jaringan internet,
bahasa, inkoherensi, stranger anciety, pendidikan
rendah, penampilan perawat, noise suara, dan
emosional keluarga, sehingga komunikasi terapeutik
kurang lancar.

Hambatan komunikasi terapeutik psikiater,


perawat, kader jiwa, dan keluarga pada
pasien gangguan jiwa pasca pasung
• Upaya yang perawat lakukan untuk mengatasi hambatan
komunikasi dengan keluarga pasien diantaranya
menggunakan bahasa yang dimengerti bersama,
pendekatan secara personal, memanggil anggota
keluarga yang lain, menggunakan media (alat yang
akan digunakan) dan melihat hasil observasi

Hambatan Komunikasi Perawat dengan


Keluarga Pasien di Ruang ICU RSUD dr.
Slamet Garut
• Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat lima tema
yang menjadi hambatan komunikasi efektif perawat
dengan keluarga pasien dalam perspektif perawat di
Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Al Islam
Bandung yaitu konflik peran, faktor demografi
keluarga, kesalahpahaman, lingkungan dan situasi di
ICU, dan kondisi psikologis keluarga

HAMBATAN KOMUNIKASI EFEKTIF


PERAWAT DENGAN KELUARGA PASIEN
DALAM PERSPEKTIF PERAWAT
• Tugas individu dibuat berdasarkan kasus yang ditemukan
di tempat bekerja masing-masing.
• Menyusun makalah dg tema “Analisis Komunikasi
Terapeutik dalam keperawatan Dengan Menggunakan
Teori Dan Model Konsep Keperawatan “

PENUGASAN SEMESTER 1
SEKIAN TERMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai