Anda di halaman 1dari 17

HAMBATAN-HAMBATAN

DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Program Studi Ners


Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia

Oleh :
Ns. Adventy R.B.Gulo, S.Kep., M.Kep
Hambatan Komunisasi:
1. Faktor yang bersifat teknis.

Kurangnya penguasaan teknik


komunikasi yang mencakup unsur-unsur
yang ada dalam komunikator dalam
mengungkapkan pesan, menyandi,
lambang-lambang, kejelian dalam
memilih media, dan metode penyampaian
pesan.
2. Faktor yang bersifat perilaku.
a. pandangan yang bersifat apriori,
b. prasangka yang didasarkan atas
emosi,
c. suasana yang otoriter,
d. ketidakmauan berubah walaupun
salah,
e. sifat yang egosentris.
3. Faktor yang bersifat situasional

Kondisi dan situasi ekonomi,


sosial, politik, dan keamanan.
Hambatan kemajuan hubungan terapeutik
terapis — pasien
1. RESISTEN
Resisten adalah upaya pasien untuk
tetap tidak menyadari aspek
penyebab ansietas yang dialaminya.
Perilaku resisten ini biasanya
ditujukan pasien pada fase kerja,
karena pada fase ini banyak berisi
proses penyelesaian masalah.
Bentuk-bentuk resisten:
1) supresi dan represi informasi terkait,
2) intensifikasi gejala,
3) devaluasi diri dan pandangan
keputusasaan tentang masa depan,
4) dorongan untuk sehat yang terjadi secara
tiba-tiba, tetapi hanya kesembuhan
bersifat sementara,
5) hambatan intelektual,
6) perilaku amuk atau tidak
rasional,
7) pembicaraan yang bersifat
permukaan,
8) muak terhadap normalitas,
9) reaksi transferen.
2. TRANSFEREN
Transferen merupakan reaksi tidak sadar
di mana pasien mengalami perasaan dan
sikap terhadap terapis yang pada dasarnya
terkait dengan tokoh di dalam
kehidupannya yang lalu. Ada dua jenis
utama yaitu reaksi bermusuhan dan
tergantung.
3.KONTERTRANSFEREN.
Kontertransferen merujuk pada respons
emosional spesifik oleh terapis terhadap
pasien yang tidak tepat dalam isi konteks
hubungan terapeutik atau ketidaktepatan
dalam intensitas emosi.
Bentuk Kontertransferens:
Kesulitan ber-empati terahadap pasien
dalam area masalah tertentu
Perasaan tertekan setelah sesi
Kecerobohan dalam mengimplementasikan
konrak seperti dating terlambat,atau
melampaui waktu yang telah ditentukan.
Mengantuk selama sesi
Perasaan marah atau tidak sabar karena ketidak
inginan pasien untuk berubah
Dorongan terhadapketergantungan,pujian,atau
afeksi pasien
Berdebat dengan pasien atau kecenderungan
untuk memaksa pasien sebelum ia siap
Mencoba untuk membantu pasien dalam segala
hal yang tidak berhubungandengan tujuan
keperawatan yang telah diidentifikasi
Keterlibatan dengan pasien dalam tingkat
personal atau social
Melamunkan atau preokupasi dengan pasien
Fantasi seksual atau aggressive dengan pasien
Perasaan ansietas,gelisah,atau perasaan bersalah
terhadap pasien terjadi berulangkali
Kecenderugan untuk berfokus hanya pada satu
aspek informasi dari pasien atau menganggap
hal tersebut sebagai satu satunya cara
Kebutuhan untuk mempertahankan intervensi
keperawatan kepada pasien
FAKTOR PENYEBAB HAMBATAN
PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Budaya
Nilai (kepercayaan dan peraturan
kehidupan masyarakat)
Status social
Keadaan emosinal(perasaan yang
mempengaruhi pola komunikasi)
Orientasi spiritual
Pengalaman internal(seperti dampak biologis
dan psikologis yaiyu bagaimana seseorang
menginterpretasikan situasi kehidupan)
Kejadian kejadian diluar individu
Sosialisasi keluarga mengenai komunikasi
Bentuk hubungan
Konteks hubungan saat ini
Isi pesan(seperti topic topic yang menimbulkan
kepekaan dan berdampak secara emosional)
CARA MENGATASI HAMBATAN
Perawat harus siap untuk mengungkapkan
perasaan emosional yang sangat kuat dalam
konteks hubungan terapis-pasien untuk
mengatasi hambatan terapeutik.
Perawat harus mempunyai pengetahuan tentang
kebutuhan terapeutik dan menggali perilaku
yang menunjukkan adanya kebutuhan tersebut.
Klarifikasi serta refleksi perasaan dan isi dapat
digunakan agar perawat dapat lebih memusatkan
pada apa yang sedang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA:
 Emaliyawati, E. (2011). Interaksi Pasien, Keluarga, Dan Petugas
Kesehatan Dalam Perawatan Hidup Pasien Terminal .
ResearchGate.
 Suryani. (2014). Komunikasi Terapeutik :Teori & Praktik, Ed. 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Liljeroos, M., Snellman, I. M., & Ekstedt, M. H. (2011). A
Qualitative Study on The Role of Patient-Nurse Communication
in Acute Cardiac Care. Journal of Nursing Education and
Practice Vol.1, No. 1.
 Loghmani, L., Borhani, F., & Abbaszadeh, A. (2014). Factors
Affecting The Nurse- Patient's Family Communication In
Intensive Care Unit Of Kerman : Qualitative Study. Journal of
Caring Sciences, 67-82.
THANX

Anda mungkin juga menyukai