Anda di halaman 1dari 54

Anamnesis Penyakit Sistem Urogenital

dr. Sumiardi Karakata, Sp.U(K)


Kontributor Blok Sistem Urogenital
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara
Anamnesis Penyakit Sistem Urogenital
 Merupakan bagian dari keterampilan komunikasi, berdasarkan
pada 7 area kompetensi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK).
 Tujuan :
 Melatih mahasiswa (semester 4), mengaplikasikan dasar-dasar
keterampilan komunikasi dokter-pasien yang telah dipelajari
di Blok ICT dan Blok Biomedik I, ke dalam contoh kasus
simulasi penyakit sistem urogenital yang sering dijumpai.
 Mahasiswa memahami kerangka anamnesis penyakit
urogenital.
 Melatih cara-cara menggali informasi yang didapatkan dari
anamnesis, secara deskriptif dan kronologis.
 Mengetahui alur berfikir penegakan diagnosis penyakit sistem
urogenital, agar anamnesis dapat dilakukan dengan benar, dan
terstruktur.
Dasar Keterampilan Komunikasi Dokter-Pasien

 Dilakukan dengan sikap dokter yang


profesional dalam menghadapi pasien.
 Menggunakan bahasa (Indonesia), yang baik
dan benar.
 Menggunakan tutur bahasa yang sopan.
 Pertanyaan dapat divariasikan oleh mahasiswa,
dan dapat dijawab dengan bervariasi oleh
instruktur, namun tetap berpedoman pada
lembar pengamatan instruktur.
Alur Berfikir Penegakkan Diagnosis
Pasti (Penyakit Sistem Urogenital)
Keluhan Utama Pasien (masalah)

Memikirkan Diagnosis-Diagnosis Banding (identifikasi


masalah)

Anamnesis + Keluhan Tambahan (pemecahan masalah)

Pemeriksaan Fisik + Pem. Penunjang (pemecahan masalah)

Diagnosis Sementara
Diagnosis Pasti
Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s
Urology)

 Nyeri infeksi, batu, trauma, proses


keganasan, dan lain sebagainya.
 Nyeri ginjal.

 Nyeri ureter

 Nyeri vesical.

 Nyeri prostat.

 Nyeri testis.

 Nyeri penis.
Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s Urology)

 Perubahan Gambaran Air Seni.


 Berkemih bercampur darah (hematuria).
 Air seni berwarna keruh dan berbau busuk (cloudy
urine).
 Air seni bercampur nanah (piuria).
 Air seni berwarna putih seperti susu (chyluria) karena
bercampur dengan sekret kelenjar getah bening.
 Air seni bercampur pasir, atau batu.
 Berkemih bercampur udara (pneumaturia).
Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s Urology

 Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)

 LUTS keluhan iritatif :

 Polakisuria.

 Nokturia.

 Disuria.

 Urgensi.
Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s Urology

 Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)


 LUTS keluhan obstruktif :
 Hesitansi.
 Melemahnya pancaran urin.
 Intermitensi.
 Straining.
 Post void dribbling.
 Pancaran urin kecil, deras, dan bercabang.
 Retensi urin.
Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s Urology

 Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)


 LUTS inkontinensia urin:
 Continuous Incontinence.
 Stress Incontinence.
 Urge Incontinence.
 Overflow Urinary (paradoxical) Incontinence.
 LUTS Enuresis (”mengompol”)
LUTS

Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)


Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s Urology

 Disfungsi Seksual
 Penurunan nafsu seksual (libido).
 Tidak mampu mempertahankan ereksi saat
berhubungan seksual (disfungsi ereksi).
 Air mani tidak keluar pada saat orgasme.
 Pengeluaran air mani yang terlalu cepat saat
berhubungan seksual (ejakulasi prematur).
 Tidak pernah merasakan kepuasan saat
berhubungan seksual (anorgasmus).
Beberapa Keluhan Utama Penyakit Sistem Urogenital
(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Campbell’s Urology

 Hematospermia
 Keluarnya cairan abnormal dari lubang kencing :
 Cairan kental purulen (urertritis gonococcal).
 Cairan encer, bening, sedikit (uretritis non spesifik).
 Cairan bercampur darah (iritasi uretra, benda asing,
proses keganasan).
 Demam & menggigil (pyelonefritis, prostatitis,
epididimitis, septikemia (disertai sulit berkemih).
 Pembengkakan seluruh tubuh (glomerulonefritis, gagal
ginjal, atau sindrom nefrotik).
Memikirkan Diagnosis-Diagnosis
Banding dari Keluhan Utama
 Pasien selalu datang dengan mengutarakan keluhan utama
(keluhan yang dirasakan pasien paling mengganggu sehingga
dirinya merasa perlu untuk mencari pengobatan.
 Begitu keluhan utama diutarakan, dokter secara alamiah tentu
berfikir, dengan keluhan utama seperti ini kemungkinan
penyakit-penyakit apa yang diderita pasien ini (diagnosis-
diagnosis banding).
 Misalnya keluhan utama demam (masalah). Apakah pasien ini
menderita DBD?, chikunguya?, malaria?, demam tifoid?, atau
yang lainnya (identifikasi masalah)?
 Langkah selanjutnya adalah melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang tentunya didasarkan oleh
pengetahuan klinis yang dimiliki dokter (pemecahan masalah).
Memikirkan Diagnosis-Diagnosis
Banding dari Keluhan Utama
 Bila ditemukan banyak kecocokan antara teori
klinis dengan temuan yang ditemukan pada
pasien, maka penyakit yang menjadi diagnosis
banding belum dapat disingkirkan, dan dapat
dipertimbangkan menjadi diagnosis sementara.
 Sebaliknya bila ternyata tidak ada kecocokan
antara teori klinis dengan temuan yang
ditemukan pada pasien, maka penyakit yang
menjadi diagnosis banding dapat disingkirkan
Diagnosis-Diagnosis Banding yang Dapat Difikirkan
(contoh keluhan sulit berkemih, umur diperhatikan)

 Benign prostat hypertrophy (BPH).


 Striktura uretra.
 Karsinoma prostat.
 Kelainan kandung kemih karena stroke,
atau penyakit sistemik (neurogenik bladder)
 Batu uretra.
 Benda asing uretra.
Diagnosis-Diagnosis Banding yang dapat difikirkan
(contoh keluhan nyeri pinggang kanan)

 Appendisitis.
 Adneksitis kanan (wanita).
 Kehamilan ektopik (wanita).
 Kista ovarium terpuntir (wanita).
 Pielonefritis akut.
 Batu ginjal / batu ureter kanan.
 Karsinoma ginjal / karsinoma ureter.
 Trauma pada abdomen.
 Torsio testis.
 Epididimitis.
Komponen Anamnesis Penyakit Sistem Urogenital

 Anamnesis Pribadi.
 Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang.

 Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu dan


Penggunaan obat.
 Anamnesis Riwayat Pribadi.

 Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga.

 Anamnesis Sosial Ekonomi.

 Anamnesis Gizi.
Anamnesis Pribadi
 Merupakan data identitas pasien.
 Dapat berkaitan dengan data epidemiologi, atau insidensi
(angka kejadian) suatu penyakit, misalnya :
 Pembesaran kelenjar prostat, atau karsinoma prostat memiliki
angka kejadian yang tinggi pada usia di atas 60 tahun,
insidensi meningkat seiring bertambahnya usia.
 Pengaruh jenis kelamin terhadap insidensi penyakit sistem
urogenital :
 Kasus karsinoma kandung kemih yang lebih banyak diderita
pasien berjenis kelamin pria dibandingkan wanita dengan
perbandingan 2 : 1.
 Beberapa penyakit sistem urogenital dapat disebabkan oleh
pekerjaan pasien, misalnya :
 Pekerjaan yang banyak duduk, atau kurang aktifitas, akan
meningkatkan resiko terjadinya batu saluran kemih.
 Contoh lain, misalnya pada PSK, yang memiliki resiko tinggi
untuk menderita infeksi pada saluran kemih dan kelamin.
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang
Penyakit Sistem Urogenital

Macleod’s Clinical Examination

OLDCART OPQRST
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang Penyakit Sistem
Urogenital

 Pemilihan dan penggunaan metode OLDCART,


maupun OPQRST, disesuaikan dengan keluhan utama
yang diutarakan pasien, dan tidak bersifat mengikat.
 Komponen pertanyaan metode lain, selain metode
yang kita pilih, dapat juga ditanyakan untuk
memperoleh informasi sebanyak mungkin.
 Kadang-kadang, tidak semua komponen-komponen
pertanyaan pada metode OLDCART, atau OPQRST,
terdapat dalam suatu kasus penyakit, sehingga tidak
perlu ditanyakan saat menggali informasi.
 Sebagai contoh adalah keluhan kehilangan kesadaran,
yang tidak memiliki penjalaran, sehingga komponen
pertanyaan radiation tidak perlu ditanyakan.
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang dan
Penggunaan Obat
Penyakit Sistem Urogenital
 Cara menggali informasi sesuai dengan Model
Proses Komunikasi Sesi Penggalian Informasi
(Van Dalen, 2005) :
 Dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan
terbuka terlebih dahulu.
 Bila telah jelas kira-kira mengarah ke penyakit
tertentu, pertanyaan terbuka dapat dikombinasi
dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup.
Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Sistem Urogenital
 Riwayat penyakit yang telah pernah diderita pasien sejak masih kanak-
kanak sampai dewasa,yang mungkin mempunyai hubungan dengan
penyakit yang dialami pasien saat ini.
 Misalnya pada kasus sistitis atau pielonefritis, dapat ditanyakan ada
tidaknya riwayat penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti
diabetes, atau ada tidaknya infeksi saluran kemih bagian bawah.
 Pada kasus striktur uretra dapat ditanyakan ada tidaknya riwayat
pemasangan kateter, trauma pada selangkangan, dan fraktur tulang
panggul.
 Pada karsinoma kandung kemih dapat ditanyakan ada tidaknya riwayat
infeksi saluran kemih yang merupakan salah satu faktor predisposisinya .
 Obat-obatyang sering digunakan atau yang sedang digunakan.
 Misalnya: Penggunaan Antimuskarinik pada pasien dengan keluhan
frekuensi. Sementara, pasien tersebut menderita BPH.
Anamnesis Riwayat Pribadi
Penyakit Sistem Urogenitalia
 Riwayat kebiasaan hidup pasien, yang mungkin memiliki
hubungan dengan penyakit mata yang dideritanya :
 Misalnya kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi pemanis
buatan yang merupakan salah satu faktor predisposisi
karsinoma kandung kemih.
 Kebiasaan sedikit minum air setiap hari, dapat meningkatkan
resiko timbulnya batu pada saluran kemih.
 Bila ditemukan adanya riwayat merokok, diperlukan beberapa
pertanyaan untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang
kebiasaan merokok tersebut :
 Sudah berapa lama merokok ?
 Berapa batang, atau bungkus rokok yang dihabiskan setiap
harinya ?
 Apakah pasien masih merokok, atau sudah berhenti ?
Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Sistem Urogenital

 Dalam anamnesis riwayat penyakit keluarga, dokter


menanyakan ada tidaknya anggota keluarga dekat pasien
(sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah
kandung, ibu kandung, kakek, nenek, paman, dan bibi, yang
menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita
pasien.
 Hal ini ditanyakan pada kasus penyakit urogenital yang dapat
diturunkan secara genetik, misalnya pada ginjal polikistik.
 Pada anamnesis ini, dapat juga ditanyakan kepada pasien
adakah anggota keluarganya yang menderita penyakit yang
penularannya melalui kontak langsung.
 Misalnya pada kasus infeksi saluran kemih.
 Bila ada anggota keluarga yang telah meninggal dunia,
tanyakanlah sebab kematiannya.
Anamnesis Riwayat Sosial Ekonomi Penyakit
urogenital
 Pada anamnesis sosial ekonomi, dokter
menanyakan keadaaan keluarga pasien terutama
mengenai perumahan, dan lingkungan sekitar
tempat tinggal pasien.
 Sebagai contoh, penyakit infeksi saluran kemih
memiliki angka kejadian yang lebih tinggi pada
pasien dengan tingkat sosial ekonomi yang
rendah, dengan tingkat kesadaran tentang pola
hidup sehat yang juga rendah.
Anamnesis Gizi
Penyakit Sistem Urogenital
 Pada anamnesis gizi dokter menanyakan pada pasien
tentang makanan yang dikonsumsi setiap hari,
seberapa banyak porsinya serta frekuensi makan.
 Dapat ditanyakan juga, apakah pasien merasa berat
badannya berkurang, bertambah, atau tetap dan dicari
apakah ada hubungannya dengan penyakit yang
diderita oleh pasien.
 Misalnya konsumsi makanan yang mengandung
kalsium, purin, seperti jeroan, dan oksalat seperti
coklat dan sayuran hijau secara berlebihan, merupakan
salah satu predisposisi timbulnya batu saluran kemih.
Kriteria Pemilihan Kasus Simulasi
 Kasus yang banyak ditemukan di masyarakat.
 Merujuk pada level kompetensi pada buku Standar Kompetensi
Dokter Indonesia tahun 2006, terutama level kompetensi 3 (3A,
atau 3B), dan 4.
 Persetujuan dari kontributor blok, misalnya kasus karsinoma
kandung kemih (level kompetensi 1, tapi penting untuk diketahui
karena kasus banyak dan diperdiksi akan banyak di masa depan).
 Kasus yang disimulasikan pada anamnesis:
 Benign prostat hypertrophy (3A).
 Karsinoma kandung kemih( 1).
 Batu ureter (3A).
Data Klinis Simulasi Kasus Benign Prostat Hypertrophy
 Anamnesis Pribadi : Pria, rentang usia > 60 tahun.
 Keluhan Utama : Sulit berkemih.
 Keluhan Tambahan. Keluarnya benjolan pada dubur
pada saat berkemih (peningkatan tek. intraabdominal).
 Beberapa diagnosis-diagnosis banding yang dapat
difikirkan :
 Benign prostat hypertrophy (BPH).
 Karsinoma prostat.
 Striktura uretra.
 Batu uretra.
 Karsinoma uretra.
 Benda asing uretra.
 Neurogenik bladder e.c stroke, atau diabetes mellitus.
Data Klinis Simulasi Kasus Benign Prostat Hypertrophy
 Onset. Sulit berkemih dirasakan secara perlahan-lahan.
 Duration. Sulit berkemih dirasakan sejak 3 tahun yang lalu (contoh).
 Character :
 Pembesaran prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran
kemih, terutama pada saluran kemih bawah (LUTS).
 Keluhan pada saluran kemih bawah terdiri dari gejala obstruktif
dan gejala iritatif.
 Gejala obstruktif dapat berupa :
 Air seni yang tidak langsung keluar saat berkemih, dan baru keluar
setelah beberapa saat.
 Pancaran air seni yang melemah.
 Berkemih tersendat-sendat.
 Berkemih tidak puas karena terasa masih bersisa.
 Air seni baru keluar setelah pasien mengedan.
 Air seni yang terus menetes setelah berkemih.
Data Klinis Simulasi Kasus Benign Prostat Hypertrophy

 Gejala iritatif dapat berupa :


 Berkemih lebih sering dari biasanya.
 Tidak dapat menahan keinginan untuk berkemih.
 Sering terbangun dari tidur malam untuk berkemih.
 Timbulnya rasa nyeri selama proses berkemih.
 Pada BPH, keluhan sulit berkemih tidak disertai
dengan :
 Demam.
 Nyeri pada pinggang, atau pada bagian tubuh lainnya .
 Biasanya tidak disertai dengan darah yang bercampur
dengan air seni (pada beberapa kasus bisa ditemukan
hematuria).
Data Klinis Simulasi Kasus Benign Prostat Hypertrophy
 Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu.
 Berisi pertanyaan yang menanyakan :
 Pernah tidaknya pasien mengalami penyakit kelamin
terutama riwayat kencing bernanah (striktur uretra).
 Riwayat trauma pada panggul (strikutur uretra)
 Riwayat pemasangan kateter (strikutur uretra).
 Riwayat memasukkan benda asing ke dalam lubang
kencing saat melakukan kegiatan seksual (benda
asing).
 Riwayat diabetes mellitus, atau stroke (neurogenik
bladder).
 Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu ditanyakan untuk
menyingkirkan diagnosis-diagnosis banding.
Data Klinis Simulasi Kasus Benign Prostat Hypertrophy
 Anamnesis Organ.
 Berisi pertanyaan tentang ada tidak keluhan timbulnya
benjolan pada pinggang yang diawali oleh keluhan sulit
berkemih dan rasa nyeri pada pinggang.
 Pertanyaan ini penting untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa hidronefrosis, atau tidak.
 Anamnesis Riwayat Keluarga
 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya anggota keluarga dekat
pasien (sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah
kandung, kakek, dan paman, yang menderita penyakit yang
sama dengan penyakit yang diderita pasien.
 BPH tidak memiliki kecenderungan untuk diturunkan secara
genetik.
 Bila terdapat anggota keluarga dekat pasien yang menderita
penyakit dengan keluhan sulit berkemih disertai nyeri dan
hematuria, dapat difikirkan kemungkinan adanya karsinoma
prostat.
Data Klinis Simulasi Kasus Benign Prostat Hypertrophy

 Pada anamnesis riwayat pengobatan dokter menanyakan


apakah sebelumnya :
 Pasien sudah menggunakan obat-obatan untuk mengobati
penyakitnya atau belum.
 Apakah pasien berobat ke tenaga medis atau mengobati
sendiri.
 Apa nama obat yang digunakan.
 Bagaimana pemakaian obat.
 Apakah efek obat dirasakan menghilangkan gejala penyakit,
atau tidak.
 Beberapa penyakit sistem urogenital, dicetuskan oleh
pemakaian obat obatan tertentu dalam jangka panjang.
 Misalnya pemakaian obat-obatan siklofosfamid yang
diberikan intravesika, dan obat anti tuberkulosis INH, dapat
meningkatkan resiko timbulnya karsinoma kandung kemih.
Benign Prostat Hypertrophy

Kelenjar Prostat Normal & BPH


Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih
 Anamnesis Pribadi. Pria : wanita 2 : 1, rentang usia > 50
tahun.
 Keluhan Utama. Buang air kecil berdarah.
 Diagnosis-diagnosis banding yang dapat difikirkan :
 Karsinoma kandung kemih.
 Karsinoma ureter.
 Trauma saluran kemih.
 Karsinoma ginjal.
 Karsinoma uretra.
 Pembesaran prostat karena BPH atau karsinoma,
 Infeksi saluran kemih (sistitis akut, pielonefritis)
 Batu saluran kemih.
 Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang (anti
koagulan, INH, opium, fenasetin).
 Gangguan pembekuan darah.
Hematuria

Hematuria Makroskopis
Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih

 Onset. Buang air kecil berdarah secara mendadak.


 Duration. Buang air kecil berdarah dirasakan sejak sehari
yang lalu.
 Character
 Air seni bercampur darah sejak awal hingga akhir proses
buang air kecil.
 Buang air kecil berdarah tidak disertai rasa nyeri, dan bersifat
hilang timbul.
 Setiap kali buang air kecil berdarah, tampak gumpalan darah
yang tidak berbentuk pada WC.
 Bila terdapat gumpalan darah yang berbentuk seperti cacing
(vermiform), menandakan penyebab hematuria berasal dari
saluran kemih atas.
 Frekuensi buang air kecil normal, dan pancaran air seni deras.
 Nyeri pada pinggang dan bagian tubuh lainnya tidak ada.
Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih
 Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu
 Berisi pertanyaan yang menanyakan :
 Ada tidaknya riwayat berkemih berdarah sebelumnya.
 Biasanya penderita sudah pernah mengalami keluhan berkemih
berdarah, dan keluhan dapat hilang dengan sendirinya walaupun tidak
diberi pengobatan.
 Dapat juga ditanyakan :
 Ada tidaknya riwayat demam tinggi sebelum buang air kecil berdarah
(infeksi saluran kemih)
 Riwayat trauma dan operasi pada panggul dan perut (trauma saluran
kemih).
 Riwayat tindakan urologi seperti pemasangan kateter, businasi,
sistoskopi, dan TUR-P (trauma saluran kemih).
 Riwayat radiasi pada daerah panggul dan perut .
 Riwayat mudah berdarah, atau perdarahan yang sulit membeku .
 Riwayat operasi batu kandung kemih.
 Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu untuk ditanyakan untuk
menyingkirkan diagnosis-diagnosis banding.
Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih

 Anamnesis Organ atau Sistem.


 Berisi pertanyaan tentang ada tidak keluhan
timbulnya benjolan pada pinggang yang diawali oleh
keluhan buang air kecil berdarah, dan rasa nyeri pada
pinggang untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa hidronefrosis, serta untuk
menyingkirkan kemungkinan karsinoma ginjal.
 Dapat ditanyakan juga adakah keluhan tungkai
membengkak karena penekanan aliran limfe oleh
massa tumor pada stadium yang lanjut.
Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih
 Anamnesis Riwayat Pribadi.
 Berisi pertanyaan mengenai kebiasaan hidup atau pekerjaan
pasien yang berhubungan dengan penyakit karsinoma kandung
kemih yang dialaminya.
 Misalnya riwayat merokok. Resiko mendapatkan karsinoma
kandung kemih pada perokok 2-6 kali lebih besar dibandingkan
dengan bukan perokok.
 Bila pasien merokok, tanyakan kepada pasien sudah berapa
lama pasien merokok, berapa batang atau bungkus yang
dihabiskan setiap hari, dan apakah pasien sudah berhenti atau
masih merokok sampai sekarang.
 Selain merokok, pekerjaan yang memungkinkan terjadinya
paparan terhadap zat karsinogen juga meningkatkan resiko
karsinoma kandung kemih.
 Pekerjaan tersebut antara lain pekerja di pabrik kimia, petugas
laboratorium, buruh pabrik tekstil dan kulit, pekerja salon, serta
pedagang makanan yang disajikan dengan cara dibakar,
misalnya sate, atau ayam bakar.
Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih

 Anamnesis Riwayat Pengobatan.


 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat
penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu lama, yang
dapat menyebabkan perdarahan misalnya aspirin, atau
antikoagulansia.
 Selain itu ditanyakan juga ada tidaknya riwayat
pemakaian obat siklofosfamid yang diberikan secara
infavesika, obat penenang (opium), fenasetin, dan obat
anti tuberkulosis INH dalam jangka waktu panjang, dapat
meningkatkan resiko terjadinya karsinoma kandung
kemih, dan obat-obatan yang menyebabkan urin menjadi
bewarna merah seperti rifampicin dan phenazopiridin.
Data Klinis Simulasi Kasus Karsinoma Kandung Kemih

 Anamnesis Gizi.
 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya
kebiasaan pasien mengkonsumsi pemanis
buatan seperti sakarin dan siklamat, makan
makanan yang disajikan dengan cara dibakar,
atau mengandung zat pewarna tekstil.
 Makanan tesebut bersifat karsinogenik, dan
meningkatkan resiko terjadinya karsinoma
kandung kemih.
Karsinoma Kandung Kemih

Stadium Karsinoma Kandung Kemih


Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Anamnesis Pribadi : Pria : wanita 3 : 1, rentang usia 30-50 tahun.
 Keluhan Utama. Nyeri hebat di pinggang kanan yang menjalar ke
perut bagian bawah kanan, dan juga terasa sakit sampai ke kantung
buah zakar.
 Diagnosis-diagnosis banding yang difikirkan :
 Batu ureter.
 Batu ginjal kanan.
 Appendiksitis.
 Adneksitis kanan.
 Kehamilan ektopik.
 Kista ovarium terpuntir.
 Pielonefritis akut.
 Karsinoma ginjal / karsinoma ureter
 Trauma pada abdomen
 Torsio testis
 Epididimitis.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Onset. Nyeri hebat pada pinggang muncul secara
mendadak.
 Duration. Nyeri dirasakan sejak 6 jam yang lalu .
 Character.
 Nyeri bersifat hilang timbul (intermitten), namun
dirasakan sangat nyeri.
 Hal ini dapat dibedakan dengan appendisitis,
adneksitis, kehamilan ektopik, kista ovarium
terpuntir, dan pielonefritis akut, dimana nyeri bersifat
terus menerus.
 Nyeri dirasakan pertama kali muncul pada pinggang
kanan, kemudian menjalar ke perut bagian bawah
kanan dan juga terasa sakit sampai ke kantung buah
zakar.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Nyeri tidak hilang dengan perubahan posisi tubuh, dan
pasien tampak gelisah.
 Nyeri pada pinggang bisa disertai dengan buang air kecil
berdarah sejak awal hingga akhir proses buang air kecil.
 Selain itu terdapat keluhan sering buang air kecil, dan
timbulnya rasa nyeri selama buang air kecil, yang
menandakan adanya batu ureter distal.
 Nyeri pinggang tidak disertai atau didahului oleh demam
tinggi disertai menggigil
 Nyeri pinggang tidak disertai perdarahan pervaginam
yang berwarna coklat tua, atau pusing bahkan pingsan
pada pasien wanita.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu.
 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat :
 Ada tidaknya riwayat nyeri pada pinggang sebelumnya.
 Riwayat trauma atau operasi pada panggul dan perut.
 Riwayat kehamilan muda untuk menyingkirkan diagnosis
banding.
 Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu untuk ditanyakan untuk
menyingkirkan diagnosis-diagnosis banding.
 Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya, penyakit gout, dan
tirah baring yang lama dapat ditanyakan, karena merupakan
faktor predisposisi penyakit batu saluran kemih termasuk batu
ureter.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Anamnesis Organ atau Sistem.
 Berisi pertanyaan yang menanyakan ada tidaknya massa atau
benjolan pada pinggang, untuk menyingkirkan diagnosis
banding karsinoma ginjal, dan untuk mengetahui apakah sudah
terjadi komplikasi berupa hidronefrosis ginjal.
 Pada pasien wanita dapat ditanyakan ada tidaknya benjolan
pada perut bagian bawah untuk menyingkirkan diagnosis
banding kehamilan ektopik dan kista ovarium terpuntir.
 Untuk menyingkirkan diagnosis banding torsio testis dan
epididimitis, ditanyakan apakah isi kantung buah zakar terasa
sangat nyeri dan bengkak.
 Bila nyeri disebabkan oleh batu ureter, isi kantung buah zakar
tidak terasa nyeri.
 Gejala klinis khas dari torsio testis dan epididimitis adalah,
nyeri diawali dari kantung buah zakar, dan menjalar ke
pinggang.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Anamnesis Riwayat Pribadi.
 Berisi pertanyaan mengenai kebiasaan hidup atau
pekerjaan pasien yang berhubungan dengan penyakit
batu ureter yang dialaminya.
 Misalnya kebiasaan sedikit minum setiap harinya,
terutama pada pasien yang tinggal di daerah beriklim
panas, dan diet protein tinggi, dapat meningkatkan
resiko terjadinya batu saluran kemih.
 Pekerjaan yang banyak duduk, kurangnya aktifitas
fisik, dan kegemukan (obesitas), juga merupakan
faktor predisposisi timbulnya batu pada saluran
kemih.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter

 Anamnesis Riwayat Keluarga.


 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya
anggota keluarga dekat pasien yang menderita
penyakit yang sama.
 Penyakit batu saluran kemih memiliki
kecenderungan untuk diturunkan secara
genetik pada pasien yang orang tuanya
menderita penyakit batu saluran kemih.
Data Klinis Simulasi Kasus Batu Ureter
 Anamnesis Riwayat Pengobatan.
 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat penggunaan
obat-obatan dalam jangka waktu lama, yang dapat
meningkatkan resiko pembentukan batu saluran kemih, seperti
obat urikosurik, misalnya sufinpirazone, thiazide, dan salisilat.
 Anamnesis Riwayat Gizi.
 Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya kebiasaan pasien
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin
(jeroan), oksalat (soft drink, coklat, jeruk sitrun, belimbing),
dan kalsium, misalnya susu berkalsium.
 Makanan tesebut dapat meningkatkan insidensi batu saluran
kemih.
Nyeri Abdomen

Lokasi Nyeri Berbagai Organ Tubuh Pada Abdomen Anterior dan Posterior

Anda mungkin juga menyukai