Anda di halaman 1dari 45

Filsafat Ilmu dan Logika

Kelompok 2
Adam Rimansyah (1524090219) Lathifah Nabilah D (2024090263)
Alice Saidah (2024090218) Nofrizal Reza (202409235)
Arum Ningtiyas (1724070007) Nur Annisa E (2024090236)
Dara Nadia (2024090228) Riri Azzahra A (2024090229)

Dosen Pengampu: Manaon Nainggolan, S.Th., MA

2
Fallacy
Kesesatan dalam Berpikir dan
Berlogika
3
Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan
Fallacy atau Fallacia?
Fallacy, atau bisa dibilang kesesatan adalah
proses pemikiran, penalaran atau
argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah
arah dan
menyesatkan.
Secara garis besar
Fallacy

Informal /
Formal
Material

5
Kesesatan Secara Formal

6
Formal
⬩ Kesalahan formal adalah kesalahan yang terjadi karena pelanggaran
terhadap kaidah-kaidah logika.
⬩ Kesesatan formal terjadi karena bentuk (forma) penalaran yang tidak tepat
atau tidak sahih.
⬩ Kesesatan ini muncul karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika
mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen (lihat hukum-hukum
silogisme).

7
1. Definisi
⬩ Menurut Definisi, Kesesatan terjadi karena kata-katanya sulit,
abstrak, negatif dan mengulang (kesesatan: mengulang apa yang
didefinisikan).
⬩ Contoh: Tempat Fotocopy adalah tempat untuk memfotocopy

8
2. Klasifikasi
⬩ Kesesatan terjadi karena dasar penggolongan yang tidak jelas, tidak
konsisten dan tidak bisa menampung seluruh fenomena yang ada.
⬩ Contoh: Musim menurut kegiatannya dapat dibagi menjadi musim
tanam, musim menyiangi, musim hujan dan musim panen
(kesesatan: musim kemarau dan musim hujan bukanlah kegiatan).

9
3. Perlawanan
⬩ Kontraris hukumnya jika salah satu proposisi salah, berarti yang
lain tentu benar.
⬩ Contoh: Jika semua karyawan korupsi dinilai salah, berarti semua
karyawan tidak korupsi pasti benar.

10
4. Proposisi Majemuk
⬩ Dalam mengolah proposisi majemuk. Menyamakan antara
proposisi hipotesis kondisional dan prposisi kondisional.
⬩ Contoh: Jika mencuri maka dihukum. Berarti jika dihukum berarti
dia mencuri.

11
Macam-Macam Kesesatan Formal
⬩ Fallacy of Four Terms (kekeliruan karena menggunakan empat term).
⬩ Fallacy of Undistributed Middle (kekeliruan karena kedua term
penengah tidak mencakup).
⬩ Fallacy of Illicit Process (kekeliruan karena proses tidak benar).
⬩ Fallacy of Two Negatife Premises (kekeliruan karena menyimpulkan
dari dua premis yang negatif)

12
Next Slide
⬩ Fallacy of Affirming the Consequent (kekeliruan karena mengakui
akibat).
⬩ Fallacy of Denying Antecedent (kekeliruan karena menolak sebab).
⬩ Fallacy of Disjunction (kekeliruan dalam bentuk disyungtif).
⬩ Fallacy of Inconstistency (kekeliruan karena tidak konsisten)

13
Kesesatan Secara
Informal/Material

14
Informal
⬩ Kesesatan Informal adalah kesesatan yang disebabkan oleh kurang
tepatnya kata, kelirunya pernyataan, atau kalimat untuk mengungkapkan
pikiran.
⬩ Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa (kesesatan bahasa) yang
menyebabkan kekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat
teriadi karena memang tidak adanya hubungan logis atau relevansi antara
premis dan kesimpulannya (kesesatan relevansi).

15
Kesesatan Informal secara garis besar
dibagi 4
1. KESESATAN DIKSI
⬩ Sering terjadi karena bahasa yang kita gunakan tidak cukup
menjelaskan apa yang kita pikirkan. Terbagi 5: Kesesatan karena
penempatan kata depan (preposition) yang keliru, Kesesatan karena
mengacaukan posisi subjek atau predikat, Kesesatan Amfiboli atau
Amphibologic, Kesesatan Aksen atau Prosodi, Kesesatan karena
alasan yang salah.

16
2. KESESATAN PRESUMSI
⬩ Terbagi menjadi 2: Kesesatan karena pernyataan yang mengundang
pertanyaan (petitio principii) dan kesesatan karena menghindari
persoalan.

17
3. KESESATAN MELALUI RETORIKA
⬩ Bahasa retorik, misalnya, merupakan model kemasan yang bisa
menyesatkan. Bahasa seperti ini bermaksud membujuk atau
meyakinkan. Contoh: iklan.

18
4. KESESATAN PSIKOLOGIS
⬩ Terbagi menjadi 5: Argumen yang menyinggung perasaan,
rasionalisasi, dua kesalahan menjadi satu yang benar, Mengalihkan
persoalan, kesesatan karena dilema semu.

19
Kesesatan secara Informal juga
Tetapi, Subjek dapat terjadi
Informal ini bisa karena faktor bahasa (kesesatan
dikelompokkan
bahasa) yang menyebabkan Belum paham?
kekeliruan dalam menarik Ayo kita liat slide
dalam bentuk yang
kesimpulan, dan juga dapat teriadi selanjutnya~~
berbeda tetapi
karena memang tidak adanya
hampir mirip
hubungan logis atau relevansi
maksudnya
antara premis dan kesimpulannya
(kesesatan relevansi)

20
Bentuk kesesatan karena penggunaan bahasa

1. KESESATAN AKSENTUASI
⬩ Perubahan dalam tekanan terhadap suku kata dapat menyebabkan
perubahan arti. Karena itu kurangnya perhatian terhadap tekanan
ucapan dapat menimbulkan perbedaan arti sehingga penalaran
mengalami kesesatan.
⬩ Dibagi menjadi dua, yaitu: Verbal dan Non-Verbal

21
2. KESESATAN EKUIVOKASI
⬩ Kesesatan ekuivokasi adalah kesesatan yang disebabkan karena
satu kata mempunyai lebih dari satu arti. Jika dalam suatu
penalaran terjadi pergantian arti dari sebuah kata yang sama, maka
terjadilah kesesatan penalaran.
⬩ Dibagi menjadi dua, yaitu: Verbal dan Non-Verbal

22
3. KESESATAN AMFIBOLI
⬩ Kesesatan Amfiboli (gramatikal) adalah kesesatan yang dikarenakan
konstruksi kalimat sedemikian rupa sehingga artinya menjadi
bercabang.
⬩ Ini dikarenakan letak sebuah kata atau [term] tertentu dalam konteks
kalimatnya. Akibatnya timbul lebih dari satu penafsiran mengenai
maknanya, padalahal hanya satu saja makna yang benar sementara
makna yang lain pasti salah.

23
4. KESESATAN METAFORIS
⬩ Disebut juga (''fallacy of metaphorization'') adalah kesesatan yang terjadi
karena pencampur-adukkan arti [kiasan] dan arti sebenarnya. Artinya
terdapat unsur persamaan dan sekaligus perbedaan antara kedua arti
tersebut.
⬩ Tetapi bila dalam suatu penalaran arti kiasan disamakan dengan arti
sebenarnya maka terjadilah kesesatan metaforis, yang dikenal juga
kesesatan karena analogi palsu.

24
5. Argumentum ad Hominem Tipe I (abusif)
⬩ Argumentum ad Hominem Tipe I adalah argumen diarahkan untuk menyerang
manusianya secara langsung.
⬩ Penerapan argumen ini dapat menggambarkan tindak pelecehan terhadap
pribadi individu yang menyatakan sebuah argumen. Hal ini keliru karena
ukuran logika dihubungkan dengan kondisi pribadi dan karakteristik personal
seseorang yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isi
argumennya. Argumen ini juga dapat menggambarkan aspek penilaian
psikologis terhadap pribadi seseorang.

25
6. Argumentum ad Hominem Tipe II (sirkumstansial)
⬩ Berbeda dari argumentum ad hominem Tipe I, ad hominem Tipe II
menitikberatkan pada perhubungan antara keyakinan seseorang dan
lingkungan hidupnya.
⬩ Pada umumnya ada hominem Tipe II menunjukkan pola pikir yang
diarahkan pada pengutamaan kepentingan pribadi, sebagai contoh: suka-
tidak suka, kepentingan kelompok-bukan kelompok, dan hal-hal yang
berkaitan dengan SARA.

26
7. Argumentum ad baculum
⬩ Argumentum ad baculum (Bahasa Latin: baculus berarti tongkat atau
pentungan) adalah argumen ancaman mendesak orang untuk menerima suatu
konklusi tertentu dengan alasan, bahwa jika ia menolak akan membawa akibat
yang tidak diinginkan.
⬩ Argumentum ad baculum banyak digunakan oleh orang tua agar anaknya
menurut pada apa yang diperintahkan, contoh menakut-nakuti anak kecil: Bila
tidak mau mandi nanti didatangi oleh wewe gombel (sejenis hantu yang
mengerikan).

27
8. Argumentum ad misericordiam (Latin (misericordia): belas kasihan)
⬩ Argumentum ad misericordiam adalah sesat pikir yang sengaja diarahkan
untuk membangkitkan rasa belas kasihan lawan bicara dengan tujuan untuk
memperoleh pengampunan atau keinginan.
⬩ Contoh: 1. Pengemis yang membawa anak bayi tanpa celana dan
digeletakkan tidur di trotoar. 2. Pencuri motor yang beralasan bahwa ia
miskin dan tidak bisa membeli sandang dan pangan.

28
9. Argumentum ad populum (Latin: populus berarti rakyat atau massa)
⬩ Argumentum ad populum adalah argumen yang menilai bahwa sesuatu
pernyataan adalah benar karena diamini oleh banyak orang.
⬩ Contoh: 1. Satu juta orang Indonesia menggunakan jasa layanan seluler
X, maka sudah pasti itu layanan yang bagus. 2. Semua orang yang saya
kenal bersikap pro Presiden. Maka saya juga tidak akan mengkritik
Presiden. 3. Mana mungkin agama yang saya anut salah, lihat saja jumlah
penganutnya paling banyak di muka bumi.

29
10. Argumentum auctoritatis (alias: Argumentum ad Verecundiam)
(Latin: auctoritas berarti kewibawaan)
⬩ Argumentum auctoritatis adalah sesat pikir dimana nilai penalaran
ditentukan oleh keahlian atau kewibawaan orang yang
mengemukakannya.
⬩ Jadi, suatu gagasan diterima sebagai gagasan yang benar hanya karena
gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang sudah terkenal karena
keahliannya

30
11. Appeal To Emotion
⬩ Appeal to Emotion adalah argumentasi yang diberikan dengan sengaja
tidak terarah kepada persoalan yang sesungguhnya, tetapi dibuat
sedemikian rupa untuk menarik respon emosi si lawan bicara.
⬩ Respon emosi bisa berupa rasa malu, takut, bangga, atau sebagainya.
Contoh: Pembicara A: Saya merasa aneh mengapa Pejabat X tidak setuju
dengan program kesejahteraan. Pembicara B: Mana mungkin orang baik
seperti beliau salah. Lihat saja kedermawanannya di masyarakat.

31
12. lgnoratio elenchi
⬩ Ignoratio elenchi adalah kesesatan yang terjadi saat seseorang menarik
kesimpulan yang tidak relevan dengan premisnya. Loncatan dari premis ke
kesimpulan semacam ini umum dilatarbelakangi prasangka, emosi, dan
perasaan subyektif. Ignoratio elenchi juga dikenal sebagai kesesatan red
herring.
⬩ Contoh: 1. Kasus pembunuhan umat minoritas difokuskan pada agamanya,
bukan pada tindak kekerasannya. 2. Seorang pejabat berbuat dermawan;
sudah pasti dia tidak tulus atau mencari muka

32
13. Argumentum ad ignoratiam
⬩ Argumentum ad ignoratiam adalah kesesatan yang terjadi dalam suatu
pernyataan yang dinyatakan benar karena kesalahannya tidak terbukti
salah, atau mengatakan sesuatu itu salah karena kebenarannya tidak
terbukti ada.
⬩ Contoh: 1. Saya belum pernah lihat Tuhan, setan, dan hantu; sudah pasti
mereka tidak ada. 2. Karena tidak ada yang berdemonstrasi, saya anggap
semua masyarakat setuju kenaikan BBM

33
14. Petitio principii
⬩ Petitio principii adalah kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan
pembenaran dimana didalamnya (premis) digunakan sebagai kesimpulan dan
sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis.
⬩ Contoh: Belajar logika berarti mempelajari cara berpikir tepat, karena di dalam
berpikir tepat ada logika. Guru: "Kelas dimulai jam 7:30 kenapa kamu datang
jam 8:30?" Murid: "Ya, karena saya terlambat.." Kesesatan petitio principii juga
dikenal karena pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip.

34
15. Kesesatan non causa pro causa (post hoc ergo propter hoc atau false
cause)
⬩ Kesesatan yang dilakukan karena penarikan penyimpulan sebab-akibat dari
apa yang terjadi sebelumnya adalah penyebab sesungguhnya suatu
kejadian berdasarkan dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
⬩ Banyak orang cenderung berkesimpulan bahwa peristiwa pertama
merupakan penyeab bagi peristiwa kedua, atau peristiwa kedua adalah
akibat dari peristiwa pertama.

35
⬩ Kesesatan ini dikenal pula dengan nama kesesatan ''post-hoc ergo propter
hoc'' (sesudahnya maka karenanya).
⬩ Contoh: Seorang pemuda setelah diketahui baru putus cinta dengan
pacarnya, esoknya sakit. Tetangganya menyimpulkan bahwa sang pemuda
sakit karena baru putus cinta.
⬩ Kesesatan: Padahal diagnosis dokter adalah si pemuda terkena radang
paru-paru karena kebiasaannya merokok tanpa henti sejak sepuluh tahun
yang lalu.

36
16. Kesesatan aksidensi
⬩ Kesesatan aksidensi adalah kesesatan penalaran yang dilakukan oleh
seseorang bila ia memaksakan aturan-aturan atau cara-cara yang bersifat
umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat aksidental; yaitu
situasi yang bersifat kebetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak.
⬩ Contoh: Gula baik karena gula adalah sumber energi, maka gula juga baik
untuk penderita diabetes.

37
17. Kesesatan karena komposisi dan divisi
⬩ Kesesatan karena komposisi terjadi bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa
apa yang benar (berlaku) bagi individu atau beberapa individu dari suatu
kelompok tertentu pasti juga benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara
kolektif.
⬩ Contoh: Badu ditilang oleh polisi lalu lintas di sekitar jalan Sudirman dan
Thamrin dan polisi itu meminta uang sebesar Rp. 100.000 bila Badu tidak ingin
ditilang, maka semua polisi lalu lintas di sekitar jalan sudirman dan thamrin
adalah pasti pelaku pemalakan.

38
17. Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks
⬩ Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali disusun
sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang
sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks.
⬩ Contoh pertanyaan sederhana, dengan pertanyaan ya atau tidak: Apakah
kamu yang mengambil majalahku? ... Jawab ya atau tidak. Pertanyaan ini
sulit dijawab hanya dengan ya dan tidak, apalagi bila yang ditanya merasa
tidak pernah mengambilnya.

39
Thank You for listening and
Paying Attention to This
Presentation
40
Everyone, Please
remember that your
existence is so precious,
worth to fight for, and a
blessing to this world
more than you ever
think.
41
If you still confused about this topic,
Please tell us!
So, Any questions?

42
Want big impact? Use big image.

43
Diagrams and infographics

44
You can also use any emoji as an icon!

😉
And of course it resizes without losing quality.
How? Follow Google instructions
https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂😉😋😒😭
👶😸💣
🐟🍒🍔💣 📌📖🔨🎃🎈🎨🏈🏰🌏🔌🔑
and many more...

45

Anda mungkin juga menyukai