Kekeliruan Berpikir
Kekeliruan Berpikir
a. Argumentum ad Populum
Dalam kategori ini, kekeliruan berpikir nonformal relevansi terjadi apabila
kebenaran atas suatu argumentasi tergantung pada pendapat mayoritas atau
orang banyak, bukan berdasarkan keshahihan argumennya.
Contoh : Karena ditolak oleh sebagian besar peserta rapat, pendapat Pak Karta
dinyatakan salah.
b. Argumentum ad Hominem
Dalam kategori ini, kekeliruan berpikir nonformal relevansi terjadi apabila
argumen atau pendapat dinilai bukan karena kebenarannya, melainkan alasan-
alasan yang berhubungan dengan sifat pribadi penyampai.
Contoh : Pendapat Pak Karta ditolak karena citranya yang dianggap suka
menegur karyawan perusahaan TTT tanpa alasan yang jelas dan kasar.
c. Argumentum ad Auctoritatis
Dalam kategori ini, kekeliruan berpikir nonformal relevansi terjadi apabila
argumen atau pendapat dinilai bukan karena kebenarannya, melainkan oleh
keahlian atau kewibawaan penyampai.
Contoh : Pendapat Pak Karta ditolak karena ia berasal dari Divisi SDM, bukan
Divisi Pemasaran.
Solusi Permasalahan :
Kekeliruan berpikir dapat terjadi apabila tidak kritis dan tidak teliti
dalam menarik konklusi, sehingga terjebak pada premis-premis yang ada. Oleh
karena itu, untuk menghindari kekeliruan berpikir kita harus lebih teliti dan lebih
matang dalam menarik kesimpulan.
Daftar Pustaka
Tim Revisi UI. 2017. Buku Ajar MPKTA (e-book). Depok : Universitas Indonesia