Anda di halaman 1dari 18

PENGAJARAN 6

Materi:Ragam bahasa
Ragam bahasa yaitu bentuk bentuk bahasa yang
dipakai sesuai dengan klasifikasi pemakaiannya,
misalnya:
a. Ragam bahasa tangguh/ragam bahasa halus yang
bisa dipakai oleh para peghwatin(peghwatin yaitu
dewa adat yang anggotanya terdiri dari para
batin/kepala adat, dewan ini berupa panitia yang
ditugaskan mengatur upacara adat lampung), ragam
bahasa inipun dipakai diantara orang-orang tua.
b. Ragam bahasa anak-anak (ragam bahasa sehari-
hari)dalam percakapan yang biasa dipergunakan
sehari-hari terutama dikalangan anak-anak.
Kedua ragam bahasa diatas perbedaannya tampak pada
pemakaian pesonanya/kata ganti orang (agar lebih jelas,
lihatlah pada kompetensi dasar 2.1 aspek Berbicara, terutama
pada penggunaan pesona)

Berikut ini contoh menyebutkan identitas diri dalam bahasa


lampung antar teman sebaya.
Dialek A Dialek O
Radi : ”Kenalko, namaku Rado, Rado : “Kenalken, namomeu Rado,
alamatku Jalan Kenangan No. 77 alamatku Jalan Kenangan No. 77
Kota Baru (laju, nyalami ghikni, Kota Baru (Lajeunyalamu jemo
Romi)” Romi)”
Romi : ”Kenalko, namaku Romi, Romi : “Kenalken, namomeu Romi,
alamatku Jalan Anggrek No. 84 alamatkeu Jalan Anggrek No. 84
Sukamaju” Sukamaju”
Rado : ”Lapah gham jejama, mit Rado : “ Lapah gham jejamo, adek
sekula” sekulah”
Berikut ini contoh memperkenalkan diri dalam bahasa
lampung terhadap yang lebih tua/dihormati.
Dialek A Dialek O
Erni : “Salamlikum, Bu”, “dacok Hasan : “selamat pagi, pak” dapek
kedo hikam ngenalko dighi hikam, kedei ikam ngenalken direi ikam,
Bu? Pak”
Bu Ani : “Alaikumsalam,....O kintu Pak Ali : “O, katteu gaweh dapek,
gaoh dacok, cuba cawako sapo nikeu?
geghalmu” Hasan : “Gelagh ikam Hasan, Pak”
Hasan : “Geghal hikam Hasan, pak” “Alamat ikam di Jalan A. Yani No.7
“Alamat hikam di jalan A Yani No. 7 Kota Liman”. Tano ikam kelas X3
Kota Lama” Ganta hikam kelas X3 “Sebagai wali kelasno puskam ya
“Sebagai wali kelasni puskam ya Pak”
Pak” Pak Ali : “Ya, nyak wali kelas X3
Pak Ali : “Ya temon, nyak wali kelas
X3
PENGAJARAN 7
Mata Pelajaran : Bahasa Lampung
Aspek : Berbicara
Kompetensi Dasar : Memperkenalkan diri dalam
berbagai konteks secara santun dalam bahasa
lampung
Kelas/Semester : X/1
Indikator
1.Menyebutkan tokoh yang memperkenalkan
diri
2.Menyebutkan asal tokoh
3.Menjelaskan alasan tokoh bisa berbahasa
lampung
4.Menyebutkan identitas diri
5.Menjelaskan keadaan diri pribadi
Pengajaran 8
Materi : Wacana Deskripsi

Wacana deskripsi atau karangan/prosa deskripsi


yaitu karangan yang berisi penggambaran atau
pelukisan tentang sesuatu (to deskript =
menggambarkan / penggambaran tsb.gamblang,
seolah-olah pembaca melihat sendiri fakta,
didalam wacana/prosa deskripsi kadang-kadang
terdapat kata-kata : Alangkah. Perhatikan wacana
deskripsi berikut ini.
Dialek A

PERJUANGA PAHLAWAN LAMPUNG


Alangkah gagahni/no kaban pahlawan lampung,
ghumpok mak ghabai ngelawan kompeni. Sai
persenjataanni lebih lengkap. Liaklah pahlawan-
pahlawan Lampung diantarani : Pangeran Indra Kusumo
mimpin perlawanan di bagian utara. Pangeran Siagul-
agul II mimpin perlawanan di bagian barat. Batin
Mengunang memimpin perlawanan di bagian tengah
dan selatan. Raden Intan I dan II memimpin perlawanan
di bagian timur dan tenggara.
Mati (betapa) mulia hati kaban pahlawan sina, tian
ghumpok ghila berkorban demi tanah akhirni tercinta.
Satu demi satu pahlawan gham sina gugur di medan
peghtempuran sebagai kusuma bangsa.
Akhirni tahun 1866 unyin perlawanan bersenjata di
Lampung berakhir, tanggal 28 oktober 1867 Lampung
resmi jadi daerah kekuasaan Belanda sebagai
keresidenan residenni kintu gawoh holon Belanda ialah
J. Willand.
Materi Pengayaan 7.1
Membaca Puisi Paradinei

Para dinei yaitu berpuisi dalam bahasa lampung


sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam acara
penyambutan tamu yang diucapkan oleh masing-
masing juru bicara kedua bela pihak, yaitu pihak yang
di datangi dan pihak yang datang.
Tujuan disampaikannya para dinei adalah agar kita
(terutama dalam masyarakat Lampung tidak
gegabah, perlu mendengarkan dulu dari yang
bersangkutan)
Ciri-ciri para dinei :
a. Berbentuk puisi, tiap baitnya terdiri dari 6 (6 baris)
b. Bentuk sajaknya (perulangan akhir baris pada
umumnya : a-b-a-b-ab)
c. Dalam penyampaian pesan, disampaikan oleh juru
bicara dari masing-masing pihak
d. Yang diangkat bicara terlebih dahulu adalah
pihak/keluarga yang didatangi
Contoh paradinei dan terjemahnya dalam bahasa
indonesia:

Tabik pai pun : Maaf dahulu


Tabik ngalim pugho : Dengan rendah hati memohon maaf
Sikajo keno kayun : Kami ini mendapat perintah
Tiyan sai tuho rajo : Mereka yang tua-tua
Kicawo salah susun : Jika perkataan salah susun
Maklum kurang biaso : Maklum kurang biasa

Sikam nuppang betanyo : Kami numpang bertanya


Jamo matei sango iringan : Kepada kalian satu iringan
Matei anjak kedo : Kalian ini dari mana
Nyo maksud jamo tujuan : Apa maksud dan tujuan
Mak dapok lajeu dijo : Tidak biasa terus disini
Kimak jelas lapahan : Jika tidak jelas perjalanan
Lamun ago ngejuago : Jika ingin berjudi
Niat dilem pikiran : Niat dalam pikiran
Mak mekko gelanggang dijo : Tidak ada gelanggang disini
Tatteu mak tunggu lawan : Tentu tidak bertemu lawan
Unyin alim ulama : Semua alim ulama
Unyin jimo beiman : Semua orang berima

Sapo sai lieu dijo : Siapa yang lalu disini


Mak dapek sembarangan : Tidak bisa sembarangan
Tuho atau mudo : Tua atau muda
Mustei nutuk aturan : Harus mengikuti aturan
Adat perattei sako : Adata kebiasaan sejak dahulu
Ghadeu pepigho jaman : Sudah beberapa zaman
Mangi dapek selamet : Agar bisa selamat
Dimetei sanak tuho mudo : Pada kalian tua muda
Penano painpun : Begitulah dulu(tuan-tuan)
Bunyei tangguh sikam : Bunyi tutur kata kamu
Teghadep mattei ghumppek : Kepada kalian yang terhormat
Sango iringan sai megeu : Serombongan yang datang
Contoh jawaban yang datang
Yapun juga puskam : Ya, ya anda...(gelar juru bicara)
Sikam sango iringan : Kami satu iringan
Anjak sanak labuhan rateu : Dari kampung rabuhan ratu
Lapah bidang penyimbang : Pergi para penyimbang
Lajeu dibidang sukeu : Beserta karib kerabat dan andai taulan
Layen ago bejudei : Bukan akan berjudi

Ngejuagho jawaoh ano : Sejenis itu jauh sekali


Layen munih nandangken banei : Bukan rela memamerkan keberanian
Atau ngeguai kuco : Atau membuat kacau
Lapahan rajo-rajo :Perjalanan raja-raja
Ittaghan paksei-paksei : Rombongan orang berkemuka
Ago wat sai teghe cako : Akan ada yang diperbincangkan
Nutuk perakttek jak jebei : Menurut kebiasaan sejak dulu
Jeng lapah tuho mudo : Maka pergi tua muda
Dihapak kaban kiyeyei : Di iringi para kiyai
Pasal daw belanjo : Permasalahan uang belanja
Atau upetei : Atau pembayarab uang jewajiban
Sikam ghadu sedio : Kami sudah sedia

Jak sambuk metei : Inilah terima oleh kalian


Dang sikam ditundo : Jangan kami ditunda
Gham pakat wagehi-waghei : Kita musyawarah kekeluargaan
Inget budei bahaso : Ingat budi bahasa
Piil seghto pesenggirei : Piil serta pesenggirei
Gham pakai jamo-jamo : Kita pakai bersama-sama

Anda mungkin juga menyukai