Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Apresiasi Sastra Lisan Lampung

Kesenian adalah satu unsur kebudayaan disamping bahasa.Makna


kesenian tradisional daerah Lampung yaitu, kesenin yang lahir dan berkembang
serta hidup bersama tradisi suku Lampung dalam berbagai bentuk corak dan
ragamnya berorientasi pada nilai adat istiadat daerah Lampung.

Sastra lisan adalah karya yang penyebarannya dari mulut ke mulut secara
turun temurun. Sastra yang diwariskan secara lisan seperti pantun, nyanyian
rakyat, dan cerita rakyat sehingga saat ini masih dapat ditemukan di masyarakat
adat Lampung. Sastra lisan Lampung yang digunakan di masyarakat Lampung
dapat dibedakan menjadi jenis, yaitu puisi, peribahasa, teka-teki, mantra, dan
cerita rakyat.

1.1. Rumusan Masalah


1. Menjelaskan apa itu Paradinei?
2. Menjelaskan apa itu Pepaccogh?
3. Menjelaskan apa itu Segata?

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Paradinei.


2. Untuk mengetahui apa itu pepaccogh.
3. Untuk mengetahui apa itu Segata.

1
BAB II

PEMBAHASAN

B. Paradinei/ puisi saat pernikahan

Paradinei adalah puisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara


penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secra adat.
Paradinei diucapka juru bicara masing-masing pihak, baik pihak yang datang
maupun yang didatangi. Secara umum, isi paradinei berupa tanya jawab tentang
maksud atau tujuan kedatangan.

Saat berlangsungnya pesta pernikahan secara adat sebelum rombongan tamu


(yang terdiri atas arak-arakan) menginjakkan kaki dikediama tuan rumah, mereka
dihadang oleh pihak tuan rumah (yang terdiri atas arak-arakan pula). Acra
penghadangan dikenal dengan istilah nebak appeng (dialek O) atau nebak
apopong (dialek A) yang bermakna menutup gapura. Dalam acara penghadangan
itu digunaan sastra lisan paradinei sebagai media untuk berkomunikasi.

Paradinei diucapkan oleh juru bicara masing-masing pihak, baik pihak tamu
maupun pihak tuan rumah. Di kiri dan kanan juru bicara terdapat dua orang laki-
laki berpakaian adat yang dikenal dengan istilah huleu balang ‘hulubalang’.
Secara umum, isi paradinei berupa tanya jawab tentang maksud dan tujuan
kedatanga (tamu).

Paradinei berfungsi sebagai media :

a. Tanya jawab pada saat berlangsungnya upacara penyambutan tamu


secara adat.
b. Untuk melestaraikan bahasa dan sastra Lampung.
c. Untuk mendidik masyarakat Lampung agar menghargai sasta daerah.

2
Contoh Paradinei

Tabik pai pun, tabik ngalimpugho

Sikam jo keno kayun

Tiyan sai tuho ghajo

Kicawo salah susun

Maklum kughang biaso

C. Pepaccogh/puisi penyampaiaan pesan

Pepaccogh adalah salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi,
yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan atau nasihat dalam upacara
pemberian gelar adat (adek/adok). Istilah pepaccogh biasanya digunakan oleh
masyarakat Pepadun.

Adapun ciri-cirib pepaccogh adalah :

a. Tidak ada pembukaan


b. Berisi nasihat
c. Memiliki pola ab ab, abcd, abc abc
d. Dapat dilakukan dimana saja bagi yang memerlukan nasihat.

Sudah menjadi adat masyarakat Lampung bahwa pada saat bujang atau gadis
meninggalkan masa remajanya, pasangan pengantin itu diberi adek atau adok
sebagai penghormatan dan tanda bahwa mereka mereka sudah berumah tangga.
Pemberian adek atau adok dilakukan dalam upacara adat yang dikenal dengan
istiulah ngamai adek atau ngamai adok (jika dilakukan di tempat mempelai
wanita), nandekken adek, dan inei adek atau nandok. Menurut Warsiyem, dkk ada
empat fungsi pepaccoch yaitu sebagai berikut :

a. Sebagia media penyampaian pesan dan nasihat pendidikan (kehidupan


rumah tangga, bermasyarakat, berbangsa,beragama, dan bernegara).
b. Sebagai media pelestarian budaya.
c. Sebagai sarana berkomunikasi.
d. Sebagai media hiburan.

3
Contoh pepaccogh Lamon sai adok sattun

Ghaja tughunan Kak ngedok dipa-dipa

Adok anjak kelama Tegi wayah keghagoman

Sinji ngejuk waghisan Sai penting pandai cagha

Timbai lom cita-cita Kigha puwan ngejuk sagha

Teghima kasih niham Lamon munih wat guna

Jama umpuko nyawa Tando sikam buha ghopan

Tempat gham kebiyan Di kuti benulung tuha

Niku kak gatti nama Jak lunik seghedika

Kik dija senakam Induh sai ghupa ghosa

Sikam juk kelama Sai penting mak kebetohan

Gham ik ghagom nimbulan di andon kaban kelamaan

Diampak tuha-tuha

D. SEGATA/pantun acara muda mudi

Segata adalah salah satu jenis puisi Lampung yang dikalangan etnik Lampung
lazim digunakan dalam acara-acara yang sifatnya untuk bersukaria, misalnya
pengisi acara muda-mudi kedayek/kedayok atau jagodamagh/ jagodamagh. Istilah
segata dikenal dilingkungan masyarakat Lampung Abung, Menggala (Tulang
Bawang), Pubian, Way Kanan, dan Melinting. Dilingkungan masyarakat pesisir
dikenal dengan istilah segata dan adi-adi.

Isi segata bermacam-macam. Namun, secara umum berisi ungkapan perasaan,


harapan, atau humor. Segata di dalam masyarakat adat lampung memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut :

a. Media pengungkapan isi hati kepada seseorang (dari bujang kepada gadis,
atau sebaliknya).

4
b. Alat penghibur pada suasana bersantai atau sebagai alat penghilang
kejenuhan.
c. Pelengkap acara cangget ‘tarian adat’ (di lingkungan masyarakat Lampung
adat pepadun).

Ciri-ciri segata adalah :

a. 4 baris seuntai
b. Berirama ab ab
c. Berisi 1 dan 2 berupa sampiran dan baris 3 dan 4 berup[a isi

Berdasarkan jenisnya, segata dibagi menjadi enam yaitu sebagai berikut :

1) Segata Sanak Ngebabang


Segata Sanak Ngebabang adalah segata yang biasa disampaikan
oleh kaum ibu-ibu. Segata ini bertujuan untuk menidurkan anak.
2) Segata Buhaga
Segata Buhaga adalah segata yang disampaikan oleh bujang dan
gadis Lampung. Segata ini bertujuan untuk menggungkapkan
perasaan.
3) Segata Nangguh
Segata Nangguh adalah segata yang biasa disampaikan pada saat
acara tertentu. Seghata iuni bertujuan untik bertujuan untuk membuka
dan menutup acara. Segata ini biasa disampaikan oleh pembawa acara.
4) Segata Lelagaan/ Gunjogh/ Begughau
Segata Lelagaan/ Gunjogh/ Begughau adalah segata yang
disampaikan dengan maksud untuk mengolok-olok atau untuk
bergurau. Umumnya segata ini disampaikan oleh mulei-meghanai
(bujang gadis).
5) Segata Nyindegh
Segata Nyindegh adalah segata yang disampaikan dengan maksud
memberi kiasan pada orang lain, atau menytindir secara sopan. Segata
ini biasanya disampaikan oleh orang tua kepada putra putrinya yang
beranjak dewasa, terkadang juga digunakan mulei-meghanai (bujang
gadis).

5
6) Segata Ijah Tawai
Segata Ijah Tawai adalah segata yang disampaikan dengan maksud
untuk memberikan nasihat kepada yang menerima segata. Segata ini
biasa disampaikan oleh para orang tua untuk menasihati generasi
penerusnya.

Contoh Segata

Numpang pai nanom peghing

Titanom banjagh capa

Numpang pai ngulih-ulih

Jama kutti sai dija

Adek adek kesasa dija

Kuliak nambi dibbi

Adek gelagh ni sapa

Nyin mubangik ngughau

Budaghak dipa dinyak

Pullan tuha mak lagi

Bukundang dipa dinyak

Nyin mubangik ngughau ni

Payu uy mulang pai uy

Dang saka ga di huma

Manuk disayang kenuy

Layu kimak tigaga

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sastra lisan adalah karya yang penyebarannya dari mulut ke mulut secara
turun temurun. Sastra yang diwariskan secara lisan seperti pantun, nyanyian
rakyat, dan cerita rakyat sehingga saat ini masih dapat ditemukan di masyarakat
adat Lampung.

Paradinei adalah puisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara


penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secra adat.
Paradinei diucapka juru bicara masing-masing pihak, baik pihak yang datang
maupun yang didatangi.

Pepaccogh adalah salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi,
yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan atau nasihat dalam upacara
pemberian gelar adat (adek/adok).

Segata adalah salah satu jenis puisi Lampung yang dikalangan etnik Lampung
lazim digunakan dalam acara-acara yang sifatnya untuk bersukaria, misalnya
pengisi acara muda-mudi kedayek/kedayok atau jagodamagh/ jagodamagh.

Anda mungkin juga menyukai