Anda di halaman 1dari 13

DEEP VEIN

THROMBUS (DVT)

LAUDYA MIRANTI (PO714241204014)


RAHMATIKA R. (PO714241204027)
Pokok-pokok bahasan
01 Defenisi 05 Manifestasi klinik

02 Anatomi 06 Faktor Resiko

03 Etiologi 07 Komplikasi

04 Patofisiologi
08 Pencegahan & Pengobatan
Defenisi
Deep vein thrombosis (DVT) adalah bekuan darah di vena
dalam yang sebagian besar tersusun atas fibrin, sel darah
merah, serta sebagian kecil komponen leukosit dan
trombosit. Pembuluh darah vena yang terkena biasanya
terletak jauh di dalam otot kaki tetapi juga bisa dalam area
lainnya, gumpalan (trombus) menyebabkan aliran darah
melambat. Daerah tersebut akan mengalami penyumbatan
yang mengakibatkan terjadi pembengkakkan, kemerahan,
dan menyakitkan.
Anatomi
Trombus terdiri dari vena kava inferior, vena iliaka komunis, vena
hipogastrikal, vena iliaka eksterna, vena femoralis komunis, vena femoralis
profunda, vena femoralis superfisial, vena poplitea, vena tibialis anterior, vena
tibialis posterior, dan vena pe- roneal.
Etiologi
Trombosis vena dalam disebabkan oleh penyakit atau kondisi
apa pun yang mencegah darah mengalir atau membeku secara
normal. Ada tiga faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut,
yaitu :
• Kerusakan pada pembuluh darah vena
• Gangguan aliran darah pada pembuluh darah vena
• Kondisi darah yang lebih mudah menggumpal
(hiperkoagulabilitas)
Patofisiologi
Patofisiologi DVT mencakup triad Virchow yang terdiri dari gangguan
aliran darah, cedera endotel vaskular, dan gangguan pembentukan darah.
Stasis dapat disebabkan obstruksi ataupun imobilisasi. Adanya stasis
akan menghambat klirens dan dilusi dari faktor-faktor pembekuan yang
sudah teraktivasi.
Manifestasi klinik

Nyeri pada
salah satu
Nyeri tekan Oedem
di otot betis kaki
kaki

Perubahan
Kaki agak kulit pada
panas kaki

Nyeri dorsal
fleksi kaki
pada tens
homans
Faktor resiko
Menderita kelainan genetik yang menyebabkan
darah lebih mudah menggumpal, seperti Factor V
Leiden, sindrom nefrotik, dan sindrom
antifosfolipid. Melakukan perjalanan panjang
menggunakan mobil, kereta atau pesawat, yang
membuat tungkai kaki tidak banyak bergerak.
Komplikasi
Deep vein thrombosis dapat menyebabkan komplikasi serius, di
antaranya :

Emboli paru
Emboli paru adalah penyumbatan pembuluh
darah arteri di paru-paru akibat gumpalan darah
yang lepas dari tungkai. Emboli paru dapat
menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti
hipertensi pulmonal dan gagal jantung

Sindrom pascatrombosis (PTS)


Sindrom pascatrombosis adalah gangguan
aliran darah di pembuluh darah vena akibat
DVT. PTS dapat menyebabkan luka,
pembengkakan dan perubahan warna kulit
pada tungkai.
Pencegahan
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya DVT,
yaitu:Jika Anda baru saja menjalani tirah baring dalam waktu lama, gerakkanlah
tungkai sesekali atau berjalanlah bila sanggup agar aliran darah tetap lancar.Jika
Anda sedang dalam perjalanan panjang, atau pekerjaan mengharuskan Anda duduk
dalam waktu lama, lakukan gerakan tungkai sederhana atau sesekali bangun dari
tempat duduk untuk berjalan.Jika Anda baru menjalani operasi, konsumsilah obat
antikoagulan yang diresepkan oleh dokter agar risiko terbentuknya gumpalan darah
setelah operasi menjadi berkurang.Jalani pola hidup sehat, seperti tidak merokok,
mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, mempertahankan berat badan ideal,
serta berolahraga secara teratur.
pengobatan
Pengobatan DVT bertujuan untuk mencegah gumpalan darah makin membesar,
mencegah terjadinya emboli paru, dan mengurangi risiko kambuhnya DVT. Metode
pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Obat-obatanObat-obatan yang diberikan untuk pasien DVT adalah obat
antikoagulan, seperti heparin dan warfarin. Obat ini berfungsi mencegah
gumpalan darah membesar dan mengurangi risiko terbentuknya gumpalan
darah baru
2. Filter vena cavaJika pasien tidak bisa diobati dengan obat-obatan, dokter akan
memasang filter khusus di pembuluh darah rongga perut utama (vena cava).
Filter tersebut berfungsi mencegah gumpalan darah memasuki paru-paru dan
menyebabkan emboli paru.
pengobatan
3. Stoking kompresi Stoking kompresi dipakai di bawah atau di atas
lutut untuk mencegah pembengkakan akibat DVT. Dokter akan
menyarankan pasien untuk mengenakan stoking kompresi ini setiap hari
minimal sampai 2 tahun. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi
risiko terbentuknya gumpalan darah baru.
4. Trombektomi Dokter akan menjalankan prosedur trombektomi jika
gumpalan darah berukuran besar dan sampai menyebabkan kerusakan
jaringan.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai