Anda di halaman 1dari 16

Transaksi Jasa

( Ijarah, Wakalah, Ji’alah )


Kelompok 8 FIQH MUAMALAH
Anggota :
1. Nabila Mefira Neza (2016050076)
2. Dina Mardiyah (2016050078)
3. Harmela Agustya Geni (2016050078)

Dosen Pengaampu :
DR. ROZALINDA, M.Ag
MUTHIA ULFAH, MA
Rukun dan Syarat Wakalah
Orang yang mewakilkan
(muwakil) disyaratkan :
01  Mempunyai hak untuk melakukan
02 Orang yang menerima wakil
(wakil)
perbuatan hukum pada apa yang
diwakilkan.
 Muwakil disyaratkan cakap bertindak
hukum atau mukallaf dan sempurna Sighat akad,yakni ijab dan
akalnya. kabul dengan ungkapan “saya
wakilkan ini kepada anda”

Objek yang akan diwakilkan


04 atau dengan kalimat yang
sejenis.kemudian jijawab
03 (muwakal bih) “saya terima” atau yang
semakna dengan ini.
WAKALAH (Perwakilan )
Wakalah atau wikalah menurut bahasa berarti al-hifzu (pemeliharaan), seperti yang terdapat dalam firman allah: ‫َح ْسبُنَا ا‬
ِ ْ
‫نــع َم َالوـكـ َيْل‬ ِ
ْ ‫للـــهـ و‬
Cukuplah allah sebagai penolong kami dan sebaik-baik perlindungan.
Dari pengertian diatas wakalah berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian kuasa.atau merupakan perjanjian antara
seseorang (pemberi kuasa) dengan orang lain (orang yang menerima kuasa) untuk melaksanakan tugas tertentu atas nama pemberian
kuasa.
Manusia merupakan mahluk sosial dalam konteks ini, kadang kala manusia tidak dapat menunaikan kewajibannya secara
langsung karena adanya halangan.Misalnya A dan B sudah sepakat untuk melakukan akad sewa menyewa sebuah rumah.namun, pada
waktu yang ditentukan A tidak dapat melakukan karena ada uzur maka A mewakilkan atau memberi mandat pada C untuk melakukan
transaksi sewa menyewa tersebut atas nama A. Islam mensyariatkan wakalah karena manusia membutuhkannya, dimana tidak semua
orang mampu secara langsung mengurus semua urusannya. Ia membutuhkan orang lain untuk mengurus keperluannya dan bertindak
atas nama dirinya.
Akad wakalah disyariatkan berdasarkan QS.Al-Kahfi(18:19) yaitu: …Utuslah salah seorang dari kamu dengan uang kertas
ini berbelanja kekota.hendaklah ia membeli manakah makanan yang lebih baik, hendaklah dia membawa makanan kemari untuk
kalian…Menerima tugas dari seseorang untuk mengurus urusannya termasuk jenis ta’awun atau tolong- menolong atas dasar kebaikan
dan takwa. Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah Saw.telah mewakilkan urusannya kepada orang lain.seperti yang dijelaskan dalam
hadist. Artinya : Dari sulaiman ibn yasar sesungguhnya rasulullah Saw.mengutus abu rafi’ dan seorang laki-laki dari kalangan anshar
untuk menikahi maimunah binti al-harist sedangkan ketika itu rasulullah dimadinah sebelum keluar.
Akibatkan Hukum

Apabila wakalah berhubungan


dengan jual beli, bila perwakilan itu
Apabila wakil itu seorang pengacara, ia 02 mutlak, ulama fiqh sepakat
menyatakan bahwa wakil bebas
01 bebas bertintak hukum untuk atas nama
orang yang diwakilinya
bertindak dalam jual beli yang
dilakukan

Apabila wakalah dalam masalah


03 nikah dan talak maka wakil
harus bertindak untuk dan atas
nama orang yang diwakilinya.
Aplikasi Wakalah pada
Perbankan Syariah
Dalam aplikasi perbankan syariah, wakalah dapat ditemui
dalam transaksi yang berhubungan dengan masalah
penagihan maupun pembayaran. Dalam produk ini bank
akan mendapatkan biaya administrasi atau fee dari jasa
tersebut,yang diaplikasi kan dalam bentuk Kliring, inkaso,
transfer dalam negri maupun luar negri, commercial
documentary collection, dan financial documentary
collection.
JI’ALAH (Sayembara )
Ji’alah atau ju’alah berasal dari kata ja’ala-yaj’alu-ja’lan.secara harfiyah bermakna
mengadakan atau menjadikan,sedangkan ju’alah adalah upah.Sayyid sabiq menjelaskan
ji’alah menurut bahasa adalah suatu yang diberikan kepada seseorang atas apa yang telah
dikerjakan.
Sedangkan pengertian ji’alah menurut istilah adalah: Akad terhadap suatu manfaat
yang diperkirakan akan mendatangkan hasil, sebagaimana di lazimkan dengan suatu upah
tertentu bagi orang yang menginginkan kembalinya barang yang hilang, binatang yang lari
dapat pulang, membangun dinding rumah, menggali sumur hingga airnya keluar,
menghafalkan Al-Qur’an kepada seorang anak, mengobati orang sakit sampai
sembuh,memenangkan perlombaan. Dengan demikian ji’alah adalah hadiah atau upah yang
diberikan kepada seseorang karena mengerjakan suatu pekerjaan tertentu, misalnya upah
terhadap pembuatan untuk menemukan barang yang hilang dan lainnya.
Rukun dan Syarat Ji’alah

Ju’alah atau upah,syaratnya upah


Ja’il atau pihakyang berjanji yang dijanjikan sesuatu yang
01 akan memberikan imbalan. 02 bernilai harta dan dalam jumlah
yang jelas, dan bayaran itu harus
diketahui dan harus ada
pengetahuan tentangnya.

‘amal atau pekerjaan yaitu


pekerjaan yang diharapkan Sighat atau ucapan, ucapan
03 hasilnya itu harus mengandung
manfaat yang jelas dan boleh
04 ini datang dari pihak pemberi
ji’alah.
dimanfaatkan menurut hukum
syara.
Pembeda Antara Ji’alah dengan Ijarah

Pemenuhan manfaat ji’alah tidak dapat Ji’alah sah walaupun mengandung


disempurnakan oleh jail kecuali dengan
selesainya pekerjaan seperti menemukan 02 ketidak jelasan (gharar)
pekerjaannya dan batas waktunya
01 barang yang hilang.berbeda dengan
ijarah, kesempurnaan pemenuhan
tidak jelas.berbeda dengan ijarah
pekerjaan dan waktunya harus jelas.
manfaat bagi musta’jir berdasarkan pada
apa yang dikerjakan oleh ajir

Pada ji’alah tidak boleh


03 mensyaratkan upah dibayar
dimuka, sedangkan pada akad
ijarah hal itu di bolehkan.
Sifat Akad Ji’alah
Ji’alah merupakan suatu akad yang dibolehkan dan bersifat
ghairu lazim.artinya kedua orang yang berakad boleh
membatalkan akad ini sebelum pekerjaan dimulai.orang
yang menerima ji’alah bol0eh membatalkan akad sebelum
atau ketika pekerjaan sedang berlangsung.dengan
pembatalan itu semua haknya mendapat upah menjadi
hilang. Namun orang yang menji’alahkan tidak boleh
membatalkan atau tidak punya hak untuk membatalkan
ji’alah bila orang yang menerima ji’alah telah melakukan
pekerjaan.kalau masih dibatalkan maka orang yang
menerima ji’alah masih tetap mempunyai hak untuk
mendapatkan upah dari apa yang dikerjakan
Ijarah ( Imbalan )
Ijarah berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna imbalan, atau upah sewa/jasa.
Istilah “Ijarah” pada umumnya digunakan dalam perbankan syariah. Secara makna dan
konteksnya dalam perbankan, Ijarah adalah pemindahan hak guna suatu barang dengan
pembayaran biaya sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Singkat
kata Ijarah berarti menyewa suatu tanpa maksud memilikinya.Lebih lanjut, yang berperan
sebagai penyewa adalah nasabah dengan objek yang akan disewakan dan bank adalah pihak
yang menyewakan. Transaksi dengan akad Ijarah diatur dalam Fatwa MUI tentang
Pembiayaan Ijarah Nomor 09/DSN-MUI/VI/2000. Oleh sebab itu, pembiayaan dengan akad
Ijarah diatur sesuai syariat Islam.
Rukun Ijarah

Ada orang yang menyewakan


01 suatu barang (Mu’ajjir dan
Musta’jir)
02 Ada akad antara penyewa dan
yang menyewakan

03 Ada ijab qabul (shigat) 04 Ada upah (ujrah)

Ada manfaat baik antara


05 pihak yang menyewakan dan
pihak penyewa.
Syarat Ijarah
Kedua pihak yang melakukan
Kedua pihak yang melakukan transaksi 02 transaksi memiliki kerelaan dan
01 Ijarah sudah dewasa (baligh) dan berakal
(tidak mabuk).
tidak didasarkan suatu paksaan dari
pihak mana pun.

Barang yang menjadi objek


Barang yang menjadi objek 04 transaksi harus halal sesuai
03 transaksi harus jelas adanya.
syariat Islam

Manfaat yang didapatkan harus

05
Barang yang menjadi objek
transaksi menjadi hak Mu’jar
06 diinformasikan secara terang dan
jelas
atas seizin pemiliknya.
Sifat Akad Ji’alah
Ji’alah merupakan suatu akad yang dibolehkan dan bersifat
ghairu lazim.artinya kedua orang yang berakad boleh
membatalkan akad ini sebelum pekerjaan dimulai.orang
yang menerima ji’alah bol0eh membatalkan akad sebelum
atau ketika pekerjaan sedang berlangsung.dengan
pembatalan itu semua haknya mendapat upah menjadi
hilang. Namun orang yang menji’alahkan tidak boleh
membatalkan atau tidak punya hak untuk membatalkan
ji’alah bila orang yang menerima ji’alah telah melakukan
pekerjaan.kalau masih dibatalkan maka orang yang
menerima ji’alah masih tetap mempunyai hak untuk
mendapatkan upah dari apa yang dikerjakan
Jenis Ijarah

Ijarah Manfaat Ijarah Pekerjaan


Ijarah jenis ini memiliki objek sewa Ijarah atas pekerjaan mengarah kepada
berupa asset yang tidak bergerak objek sewa yang berbentuk pekerjaan
seperti rumah, kendaraan, pakaian, atau jasa yakni seperti menjahit baju,
perhiasan, dan lain sebagainya. memperbaiki barang, membangun
bangunan, mengantar paket, dan lain-
lain.
Berdasarkan PSAK Nomor 107, Ijarah Terbagi Ke
Dalam Beberapa Jenis
Ijarah Muntahiya Bit
Ijarah Asli
Ijarah asli adalah transaksi sewa-
Tamlik
menyewa terhadap objek Ijarah Ijarah Muntahiya Bit Tamlik atau yang disingkat
yang dilakukan tanpa ada sebagai IMBT ini adalah akad Ijarah yang terjadi
perpindahan hak kepemilikan atas dengan adanya perjanjian atau wa’ad perpindahan
asset atau barang tersebut. kepemilikan objek yang disewakan tersebut pada
waktu tertentu

Jual dan Ijarah Ijarah-Lanjut


Transaksi Ijarah ini dilakukan saat objek Ijarah-Lanjut merupakan kegiatan
Ijarah yang telah dijual kepada pihak lain, menyewakan lebih lanjut barang atau
kemudian disewa kembali karena penyewa asset yang sebelumnya telah disewa
atau pemilik sebelumnya masih
dari pemilik kepada pihak lain.
membutuhkan manfaat yang ada di objek
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai