Anda di halaman 1dari 40

Menulis Karya Ilmiah

Dian Novita Kumalasari, S. Kep.,Ns. M.Kep.


 Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang
dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis
kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat
dalam objek tulisan.
 Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan
pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang
berhubungan dengan kegiatan keilmuan. Jenis karangan
ilmiah,yaitu diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi,
dan laporan penelitian.
 Finosa dalam Alamsyah, mengklasifikasikan karangan
menurut bobot isinya atas tiga jenis yaitu:
(1) karangan ilmiah;
(2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer; dan
(3) karangan nonilmiah.
 Yang tergolong karangan ilmiah antara lain makalah,
laporan, Skripsi, tesis, dan disertasi;
 Yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain artikel,
opini, reportase; dan
 Yang tergolong dalam karangan nonilmiah antara lain
anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel dan
naskah drama.
Tujuan Karya Tulis Ilmiah
Beberapa tujuan dari karya tulis ilmiah di tulis/di susun
misalnya seperti:
Di tulis untuk memecahkan permasalahan yang di teliti.
Di tulis untuk menambah pengetahuan sesuai dengan
permasalahan yang dibahas.
Di tulis untuk melatih seseorang supaya dapat menulis
karya tulis ilmiah secara baik dan benar.
Di tulis untuk melatih kemampuan berfikir penulisnya.
Di tulis untuk mencapai tujuan tertentu.
SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah ini harus melekat pada
Peneliti, antara lain:
1.Ingin tahu
2.Terbuka dan objektif
3.Menghargai karya orang lain
4.Berani mempertahankan kebenaran
5.Sikap menjangkau ke depan
6.Konsisten
7
Prinsip-prinsip umum yang
Mendasari Penulisan sebuah Karya
Ilmiah
 Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karya
ilmiah harus didasarkan kepada data dan fakta
 Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui
penalaran induktif dan deduktif.
 Rasional dalam pembahasan data.
Ciri-ciri Karya Ilmiah

 Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima


oleh akal sehat.
 Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam
urutan yang memperlihatkan adanya kesinambungan.
 Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan
merupakan apa adanya.
 Lengkap, artinya segi-segi masalah yang diungkapkan
dikupas selangkap-lengkapnya.
 Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok.
 Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala
kesalahan betapa pun kecilnya.
 Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat
mengungkapkan maksud secara jernih.
 Kebenaran dapat diuji (empiris)
 Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat
berubah seandainya muncul pendapat baru.
 Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku
bagi semua populasinya.
 Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa
tulis yang lazim.
 Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan
selengkap-lengkapnya.
Pada dasarnya, metode ilmiah menggunakan dua
pendekatan yaitu:
• Pendekatan rasional, berupaya merumuskan
kebenaran berdasarkan kajian data yang diperoleh dari
berbagai rujukan (literature).
• Pendekatan empiris, berupaya merumuskan kebenaran
berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau
hasil percobaan (laboratorium)
Karangan imilah memiliki beberapa tujuan antara lain:
 Memberi penjelasan
 Memberi komentar atau penilaian
 Memberi saran
 Menyampaikan sanggahan
 Membuktikan hipotesis
Syarat-syarat Karya Ilmiah Ilmiah

Persyaratan bagi sebuah karya ilmiah untuk dianggap


sebagai karya ilmiah menurut Brotowidjojo sebagai berikut:
• Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis.
• Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
• Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan
tidak bersifat rekaan. Dalam pengertian jujur terkandung
sikap etik penulisan ilmiah, yakni menyebutkan rujukan dan
kutipan yang jelas.
• Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah
direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
• Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan
pemahaman dan alasan yang induktif yang mendorong
pembaca untuk menarik kesimpulan.
• Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai
dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
• Karya ilmiah ditulis secara tulus.
• Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris
Jenis-jenis Karya Ilmiah

Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan


menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya
ilmiah penelitian (Arifin)
Karya ilmiah Pendidikan :
 Paper (karya tulis)

adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari


suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu
ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya (Djuroto dan Supriyadi)
• Praskripsi
Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang
akademik atau setingkat Diploma 3 (D-3) (Djuroto dan
Supriyadi)
• Skripsi
Penulis hanya mengacu dan menggunakan tori-teori
tersebut dalam bentuk kerangka pemikiran yang sama
untuk menjawab masalah penelitian atau menguji
hipotesisnya.
• Tesis
Penulis mengacu dan menggunakan teori-teori yang telah
ada tersebut dan mengembangkannya sendiri dalam
bentuk kerangka pemikiran untuk menjawab masalah
penelitian atau menguji hipoteisnya.
• Disertasi
Disusun berdasarkan kerangka pemikiran baru yang
mengacu kepada teori-teori lain yang telah ditemukan
sebelumnya, namun kerangka pemikiran tersebut
diformulasikan sendiri oleh penulisnya (original).
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA
ILMIAH
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang
ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih
matang.
3. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta
secara jelas dan sistematis.
4. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
Tahap-tahap Penulisan Karya Ilmiah

Secara umum ada tiga tahapan yang harus kita lakukan


dalam menulis karya ilmiah, yakni :
(1)Tahap prapenulisan,
(2) tahap penulisan, dan
(3) tahap perbaikan (editing).
Dalam praktiknya proses ini akan menjadi empat tahap,
yaitu:
 Tahap Persiapan (prapenulisan) Adalah ketika penulis:
• Menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik
tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi,
membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya
masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
 Tahap Inkubasi
Adalah ketika penulis memproses informasi yang
dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya
pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar
yang dicarinya.
 Tahap Iluminasi

Adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan


datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran
kita. Iluminasi tidak mengenal tempat dan waktu.
 Tahap Akhir, yakni Verifikasi
Apa yang Anda tuliskan sebagai hasil dari tahap
iluminasi itu diperiksa kembali. Diseleksi, dan
disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada
bagian yang tidak perlu dituliskan, atau hal-hal yang
perlu ditambahkan, dan lain-lain.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang masalah
 Perumusan Masalah
 Ruang Lingkup Masalah
 Tujuan penelitian.
 Manfaat penelitian
BAB II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
 Pembahasan teori
 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
 Pengajuan hipotesis
LANJUTAN
BAB III Metodologi penelitian
 Waktu dan tempat penelitian.
 Metode dan rancangan penelitian
 Populasi dan sampel.
 Instrumen penelitian.
 Pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian


 Jabaran varibel penelitian.
 Hasil penelitian.
 Pengajuan hipotesis.
 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang
hasil yang didapatnya.
BAB V Penutup
 Kesimpulan dan Saran
PERWAJAHAN TULISAN
 Tulisan diketik dengan ukuran font 12.
 Jenis huruf : Times New Roman, Arial,
Tahoma, Courier New, atau Book Antiqua
 Kertas berukuran kuarto atau letter (21,9 x 28
cm)
 Pengetikan dilakukan pada satu muka kertas
dengan ukuran: pias atas 4 cm, pias bawah 3
cm, pias kiri 4 cm, dan pias kanan 3 cm.
 Judul bab, kata pengantar, daftar isi, dan
daftar pustaka diletakkan di tengah (simetris)
dan pada halaman baru.

25
Panjang karya tulis minimal 20 halaman.
 Spasi:
 Pengetikan antara baris satu dengan
baris berikutnya dalam teks 2 spasi.
 Jarak antara anak bab dan baris pertama
teks adalah 2 spasi.
 Baris terakhir teks dan tajuk anak bab
berikutnya 3 spasi.
 Paragraf baru menjorok ke dalam 5
ketukan dari margin kiri dan jarak
antara paragraf 2 spasi.

26
PENULISAN ANGKA HALAMAN

 Bagian pendahuluan yang mencakup (a)


halaman judul, (b) halaman persetujuan, (c)
halaman motto, (d) halaman persembahan,
(e) halaman kata pengantar, (f) halaman
daftar isi, dan (g) halaman daftar tabel
penulisan penulisan angka, menggunakan
angka Romawi kecil.
 Misalnya, i, ii, iii, iv, v, vi, vii, dan
seterusnya.

27
Contoh

Lembar Pengesahan Motto

ii iii

28
 Penulisan halaman isi, yang mencakup Bab I
sampai Daftar Pustaka menggunakan angka Arab,
yaitu 1,2,3,4,5 dan seterusnya.
 Letak angka halaman ini semuanya di kanan atas,
kecuali pada halaman bab.

29
Contoh

2
BAB I

30
DAFTAR PUSTAKA
 Daftar Pustaka yaitu daftar yang berisi
buku, makalah, artikel, dan bahan bacaan
lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai
sumber informasi dalam penulisan makalah.
 Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah
buku dalam penulisan daftar pustaka,
meliputi: (a) nama pengarang, (b) tahun
penerbitan, (c) judul dan subjudul (jika ada),
(d) tempat penerbitan, (e) nama penerbit.

31
Contoh
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra.
Bandung: Sinar Baru.
Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru.
Seri 1, 2, 3. Bandung: Pustaka Prima.
………. . 1981. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia.
Cetakan ke-9. Bandung: Pustaka Prima.
Moeliono, Anton M., dkk. 1988. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Wijaya, Marlina dan Euis Honiatri. 1997. Intisari Tata
Bahasa Indonesia untuk SLTP. Bandung: Pustaka
Setia.

32
DAFTAR PUSTAKA
 Ditulis secara alfabetis setelah nama
pengarang yang terdiri atas dua kata
dibalik susunannya. Misalnya Gorys
Keraf menjadi Keraf, Gorys.
 Gelar pengarang tidak dicantumkan
dalam penulisan.
 Tidak diberi nomor urut.

33
 Sistematika penulisan daftar pustaka
 Nama pengarang. Tahun terbit. Judul Buku. Kota
Penerbit: Penerbit.
 Nama pengarang dibalik susunannya, kata kedua yang
biasanya menyatakan marga atau keluarga diletakkan di
depan dan dipisahkan oleh koma sertta diakhiri dengan
titik.
 Tahun terbit diakhiri dengan titik.

34
Buku yang berjudul Mencari kedamaian ditulis
oleh Kissumi Dwiyananingsih pada tahun
1997. Diterbitkan oleh penerbit Bina Rena
Pariwara di Jakarta.
Penulisan daftar pustakanya
Dwiyananingsih, Kissumi. 1997. Mencari
Kedamaian. Jakarta : Bina Rena Pariwara.

35
 Judul buku ditulis dengan huruf kapital setiap unsurnya,
kecuali bila unsur tersebut kata depan / kata penghubung.
 Judul buku digaris bawahi setiap unsurnya atau dicetak
miring dan diakhiri dengan tanda titik.
 Kota penerbit ditulis nama kota tempat penerbit berada dan
diakhiri tanda titik dua.
 Penerbit ditulis namanya saja, tidak perlu disertakan CV
atau jenis lainnya dan diakhiri tanda titik.

36
 Apabila ada nama pengarang yang sama,
maka untuk buku yang berikutnya nama
pengarang diganti dengan garis lurus
sepanjang nama pengarang itu.
 Apabila ada 3 pengarang dalam satu buku,
maka pengarang pertama susunannya
dibalik, sedangkan pengarang berikutnya
susunannya tetap sesuai nama aslinya.
 Pengarang yang terdiri lebih dari 3 orang,
maka hanya ditulis nama pengarang
pertama saja yang susunannya dibalik
ditambah et all.
37
 Jarak antara daftar pustaka yang satu
dengan berikutnya adalah 2 spasi,
sedangkan jarak dalam satu daftar
pustaka antara satu baris dengan baris
berikutnya adalah 1 spasi.
 Baris berikutnya dalam satu daftar
pustaka ditulis menjorok ke dalam pada
spasi ke-9.

38
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad. dan Sakura H. Ridwan. 1988.
Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.

Ibrahim, Abdul Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha


Nasional.

__________________ . 1992. Kapita Selekta Sosiolinguistik. Surabaya:


Usaha Nasional.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

39
Sumber :
Bahasa Indonesia Modul 8 Supriyadi, S.Pd., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai