Anda di halaman 1dari 20

HISTOLOGI KULIT

 Kulit secara histologi merupakan organ tubuh yang


paling berat
 Manusia  16 %

 Ternak  10 %

(sapi berkisar 6 – 8%, domba 12 – 15%, kambing 8 –


12% dari berat tubuh )

 Kulit ternak/hewan secara garis besar dikelompokan


menjadi dua macam:
1. kulit ternak besar : hides
2. kulit ternak kecil : skins

 Fungsi umum : alat ekskresi, penyaring sinar ultraviolet,


pengatur suhu tubuh (thermostat layer)
Fungsi Kulit
1. Pelindung ternak/hewan dari pengaruh luar,
2. Pelindung jaringan yang ada dibawahnya,
3. Pemberi bentuk pada tubuh ternak,
4. Penerima rangsangan dari lingkungan luar,
5. Pengatur suhu tubuh (termoregulator),
6. Penyimpan cadangan makanan,
7. Pengatur kadar garam dan air pada cairan tubuh
8. Produsen vitamin D serta
9. Alat gerak khususnya pada ikan maupun burung.
Struktur Lapisan Kulit

 Kulit terdiri dari dua lapisan


1. Epidermis (berasal dari lapisan ketoderem)
2. Dermis atau korium (berasal dari lapisan mesoderem)

 Pada waktu dilepaskan dari tubuh ternak, maka akan


terikut beberapa jaringan ikat, lemak serta daging yang
menempel pada kulit  hipodermis (subkutis)

 Jaringan – jarigan pendukung pada kulit : rambut/bulu,


kelenjar keringat, kelenjar minyak, jaringan pembuluh
darah dan syaraf, jaringan epitel, jaringan
ikat/penghubung
Gambar
1. Epidermis


 Epitel pada kulit disebut juga dengan istilah epidermis, yang
tersusun atas lima lapisan (stratum), yakni dari arah luar
(superficial) terdiri dari stratum korneum, lusidum,
granulosum, spinosum dan germinativum.


 Pada epidermis tidak dijumpai adanya pembuluh darah.

 Secara histologis epidermis kulit disebut epitel pipih berlapis
(epithel squamous complex).

 Lapisan ini mengalami kornifikasi (mengganti sel – sel mati)


 Proses metabolisme dalam sel epidermis berlangsung oleh
karena adanya pasokan serum darah dan dermis kulit melalui
proses fisis, difusi dan osmosis.


 Zat warna melanin dalam sel epidermis terbentuk karena masih
berlangsungnya proses metabolisme pada sel – sel tersebut
Setelah
Setelah kulit
kulit terlepas
terlepas dari
dari tubuh
tubuh pada
pada saat
saat dilakukan
dilakukan proses
proses pemotongan
pemotongan
ternak, maka lapisan epidermis ini harus tetap dipertahankan
ternak, maka lapisan epidermis ini harus tetap dipertahankan
keutuhannya
keutuhannya..

Kerusakan
Kerusakan bagian
bagian epidermis
epidermis ini
ini baik
baik secara
secara mekanis
mekanis maupun
maupun
mikrobiologis,
mikrobiologis, akan
akan berpengaruh
berpengaruh terhadap
terhadap penampilan
penampilan permukaan
permukaan kulit
kulit
nantinya setelah disamak  mengurangi nilai seni dan sudut artistik
nantinya setelah disamak  mengurangi nilai seni dan sudut artistik
maupun
maupun harganya
harganya

Pola
Pola permukaan
permukaan kulit samak ((grain
kulit samak grain side)
side) spesifik
spesifik bagi
bagi setiap
setiap macam
macam
kulit.
kulit.

Kerusakan
Kerusakan epidermis
epidermis secara
secara mikrobiologis,
mikrobiologis, ditandai
ditandai dengan
dengan permukaan
permukaan
yang
yang licin, mudah lepas, berbau amis, dan hal ini merupakan salah
licin, mudah lepas, berbau amis, dan hal ini merupakan salah satu
satu
tanda
tanda awal
awal terjadinya
terjadinya penurunan
penurunan mutu
mutu kulit
kulit mentah
mentah
2. Dermis / Korium

 Lapisan dermis/korium pada kulit tersusun atas


jaringan ikat (sel, serabut, substansi dasar serta cairan
jaringan)

 Tebal tipisnya suatu kulit serta ciri khas dari kulit


tersebut ditentukan oleh jenis, bangsa, jenis kelamin,
umur, pengaruh lingkungan hidup termasuk
pemeliharaan dan pemberian pakan.

 Ciri khas kulit terlihat pada proses pertumbuhan bulu,


sudut tertancapnya bulu, jumlah dan kedalaman folikel
rambut, longgar/padatnya jaringan korium kulit
maupun bentuk, susunan serta struktur kulit
Korium merupakan bagian utama dari kulit yang
digunakan dan diproses menjadi kulit samak.

Kerusakan dan perubahan mutu yang terjadi pada korium yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan sewaktu proses penyimpanan sebelum diawet dan
penggudangan setelah pengawetan dapat terjadi akibat pengaruh suhu, kelembaban,
mikroorganisme serta enzim yang terdapat dalam kulit

Ketika proses penyamakan maka bagian korium akan


sangat mudah hancur dan terjadi proses perubahan
menjadi gelatin (gelatinisasi).

Mengurangi penampilan pada bagian permukaan kulit dan yang


paling penting bahwa, kekuatan fisik maupun proses pewarnaan
kulit yang dilakukan tidak akan berhasil dengan baik.
Jaringan – jaringan Pendukung pada Kulit

 Jaringan lain yang terdapat pada lapisan dermis kulit dan


bermanfaat dari sudut fisiologis sewaktu hewan masih hidup
antara lain :

1. Rambut
 Rambut merupakan struktur tipis bertanduk dan berasal dari

invaginasi epitel epidermis.


 Warna, bentuk, letak dan arah bulu rambut sewaktu hewan

masih hidup banyak bermanfaat untuk keindahan,


menunjukkan jenis kelamin, menarik lawan, jenis kelamin lain
serta sarana pertahanan terhadap musuh (menakuti lawan),
 Produk hasil pengolahan kulit, samak bulu (fur) dari kulit

ternak yang berbulu halus memiliki nilai ekonomi yang sangat


tinggi.
2. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Kelenjar keringat tersebar luas di seluruh permukaan kulit

kecuali pada daerah tertentu


 Kelenjar keringat memiliki bentuk sederhana, spiral dan tubular.

 Ada dua buah bagian sel yang ditemukan pada bagian sekresi

kelenjar, yakni sel gelap (dark cell) dan sel jernih (clear cell).
 Cairan yang disekresi mengandung air, garam, urea dan

amoniak. Kelenjar keringat memiliki dua jenis modifikasi, yakni


merokrinon dan apokrinon.

3. Kelenjar minyak (glandula sebacea)


 Kelenjar minyak ditemukan pada bagian dermis dan hampir

semua pada bagian tubuh, kecuali pada daerah-daerah yang


tidak mempunyai rambut.
 Kelenjar keringat termasuk tipe kelenjar holokrin atau apokrin

yang letaknya bertautan dengan folikel rambut, sel-selnya acinus


dan saluran kelenjar umumnya bermuara pada folikel rambut.
4. Pembuluh darah dan syaraf
 Pembuluh darah pada kulit terdiri atas arteri dan

vena.
 Pembuluh darah vena lebih kecil dari arteri

 Pembuluh darah arteri mengalirkan darah dan

menyuplai zat-zat makanan lewat dua bentuk


plexuse.
 Pembuluh darah kecil atau kapiler hanya sampai

pada stratum germinativum dari epidermis, begitu


pula akhiran syaraf.
Jaringan Ikat pada Kulit

•• Terdapat
Terdapat tiga
tiga macam
macam jaringan
jaringan ikat
ikat yang
yang berbentuk
berbentuk serabut
serabut dalam
dalam kulit
kulit yakni:
yakni:
Kolagen, Elastin, Retikulin
Kolagen, Elastin, Retikulin
Tipe J.I

Jumlahnya paling
•• Jumlahnya paling sedikit
sedikit dan
dan terkonsentrasi
terkonsentrasi khususnya
khususnya dibagian
dibagian stratum
stratum papilare.
papilare.
•• Dalam
Dalam keadaan segar akan tampak berwarna kuning berbentuk benang menuju ke
keadaan segar akan tampak berwarna kuning berbentuk benang menuju ke segala
segala arah
arah di
di antara
antara
berkas-berkas serabut
serabut kolagen
Elastin berkas-berkas kolagen

•• Berwarna putih, membentuk berkas, tipis, halus, saling teranyam seperti jala
Berwarna putih, membentuk berkas, tipis, halus, saling teranyam seperti jala
•• Anyaman
Anyaman berbentuk
berbentuk jala
jala ini
ini menyelubungi
menyelubungi berkas/cabang
berkas/cabang berkas
berkas serabut
serabut kolagen.
kolagen.
Retikulin

•• Merupakan protein struktural utama yang ditemukan pad kulit dan tulang hewan.
Merupakan protein struktural utama yang ditemukan pad kulit dan tulang hewan.
•• Molekul
Molekul kolagen
kolagen terdiri
terdiri dari
dari tiga
tiga rantai
rantai polipeptida
polipeptida (rantai-α)
(rantai-α) yang
yang berada
berada di
di dalam
dalam sebuah
sebuah konformasi
konformasi triple
triple
heliks.
heliks. distabilkan oleh ikatan-ikatan hidrogen intra dan inter molekuler kolagen yang terjadi ketika
distabilkan oleh ikatan-ikatan hidrogen intra dan inter molekuler kolagen yang terjadi ketika umur
umur
hewan
hewan tersebut
tersebut mengalami
mengalami pertambahan
Kolagen pertambahan
Kolagen

 Serabut kolagen adalah bagian yang terbanyak di


antara serabut yang lain, terletak di seluruh
bagian korium kulit, selalu berbentuk berkas
serabut dan berwarna putih.
 Serabut kolagen di dalam proses pengawetan dan
penyamakan kulit diupayakan selalu tetap utuh
dan senantiasa dipertahankan karena sangat
menentukan kualitas kulit jadi
 Dari permukaan (grain side dan flash side) makin
ke profundal (kebagian dalam) sudut jalinan akan
semakin besar dan kepadatannya juga semakin
tinggi
Gambar 2. Susunan molekul tropokolagen dari fibril kolagen
(Lehninger, 2008)
Proses Pembentukan Jaringan Ikat pada Kulit


 Tiga macam serabut kulit, elastis, retikulin dan kolagen dibentuk
atau disintesis oleh sel-sel fibroblast.

 Serabut kolagen adalah merupakan derivat dari protein, sehingga
sintesisnyapun mirip dengan sintesis protein  Materi utama dalam
proses sintesisnya adalah asam-asam amino, melalui serum darah
(cairan jaringan) dan akhirnya masuk melalui membran sel fibroblast


 Pengaruh suhu dan kelembaban lingkungan dalam penyimpanan
terhadap kulit mentah dan awetan, khususnya pada tiap kolagen,
menyebabkan terjadinya perubahan struktur. Terjadinya perubahan
tersebut menyebabkan komponen triple helix menjadi terurai.

 Suhu lingkungan berkisar 37-38oC dapat menyebabkan 50 % terurai.
Suhu yang dimaksud lebih dikenal dengan suhu urai (Tm) (melting
temperature).

 Pada suhu lingkungan kurang lebih 64oC, seluruh triple helix
tropokolagen mengalami penguraian dan disebut suhu kerut (Ts)
(shrinkage temperature)
Gambar 3. Tahap – tahap Proses Sintesis pada Sel Fibroblast
Gambar 4. Model rantai ikatan silang intramolekuler dan intermolekuler
pada protein kolagen (Anonim, 1995)
 Umur ternak berpengaruh terhadap tebal
tipisnya serabut kolagen dan ikatan kimia
baik intra protokolagen maupun inter
protokolagen.
 Semakin bertambahnya umur ternak sampai

umur tertentu, maka diameter serabut


kolagen akan semakin tebal. Bentuk ikatan
kimia yang semakin banyak, maka serabut
kolagen akan semakin kuat dan semakin
tahan terhadap pengaruh lingkungan
Tugas
1. Jelaskan pengertian tentang sifat fisik pada kulit ?
2. Jelaskan beberapa peubah untuk mengevaluasi sifat fisik
pada kulit ?
3. Sebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sifat
fisik pada kulit ?
4. Jelaskan karakteristik khas yang dimiliki protein kolagen ?
5. Jelaskan apa pentingnya kita mempelajari sifat fisik dan
mengetahui komposisi kimia pada kulit terkait dengan
kualitas kulit samak ?
6. Jelaskan keterkaitan antara sifat fisik dan komposisi kimia
pada kulit ?
7. Apa pentingnya kita mengevaluasi sifat-sifat fisik pada
kulit ?

Anda mungkin juga menyukai