Anda di halaman 1dari 1

Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Portugis

Perlawanan ternate terhadap portugis


Portugis harus menghadapi lawan baru dalam diri
Karena ulah orang-orang Portugis yang
Sultan Khairun. Awalnya, sultan belia ini diremehkan
serakah, maka hubungannya dengan
karena dianggap masih bocah. Namun, ternyata ia
Ternate yang semula baik menjadi retak.
mampu bertahan cukup lama di singgasana Ternate.
Portugis ingin memaksakan monopoli
Portugis pun akhirnya menjebak Sultan Khairun dan
perdagangan kepada rakyat Ternate.
membunuhnya secara licik pada 1570 (Maryam R.L.
Tentu saja hal itu ditentang oleh rakyat
Lestaluhu, Sejarah Perlawanan Masyarakat Islam
Ternate. Perlawanan terhadap kekuasaan
Terhadap Imperialisme, 1988:25). Pembunuhan
Portugis di Ternate pada tahun 1533.
Sultan Khairun tak pelak memantik murka rakyat
Ternate dan Maluku terhadap Portugis. Dipimpin
Sultan Baabullah – putra Sultan Khairun – yang masih
muda, peperangan melawan Portugis berkobar secara
besar-besaran.

Sultan Baabullah bersumpah akan membalaskan dendam sang ayah. Ia


tidak akan berhenti berperang sebelum orang Portugis terakhir pergi dari
wilayah Ternate dan seluruh Kepulauan Maluku (Djokosurjo, Agama dan -Sultan Zainal Abidin
Perubahan Sosial, 2001:126). Kekuatan gabungan itu berjumlah 2.000 kapal -Sultan Nuku
tempur dengan lebih dari 120.000 prajurit. Ternate merangkul berbagai -Sultan Bayansirullah
kekuatan dari seluruh Kepulauan Maluku, Makassar, Jawa, bahkan Melayu -Sultan Hairun
(Sumatera), yang membuat Portugis kewalahan. Pertempuran besar pun -Sultan Baabullah
berlangsung. Dengan taktik jitunya, yakni mengepung dan menutup seluruh
akses benteng milik Portugis, Sultan Baabullah akhirnya meraih
kemenangan gemilang pada 1575. Pasukan Portugis lalu tercerai-berai.
Kebanyakan melarikan diri ke negeri-negeri lain di Kepulauan Maluku, tapi
tetap saja diusir, dan akhirnya sebagian kabur ke Pulau Timor.

Anda mungkin juga menyukai