Anda di halaman 1dari 8

Kerajaan

Ternate dan Tidore


Kerajaan Penghasil Rempah-rempah
Kelompok 7
Ella (05), Natasya (23), Arya (28), Zelda (34)
Berdirinya Kerajaan
Ternate dan Tidore
Menurut sejarah Kerajaan Tidore memiliki akar yang sama dengan Kerajaan
Ternate. Dikarenakan Kerajaan Tidore yang didirikan pada abad ke-11 oleh
Muhammad Naqil yang merupakan saudara dari Mashur Malamo, pendiri
Kerajaan Ternate. Pada awal didirikannya, dimulai dari tahun 1081 hingga masa
pemerintahan raja keempat, agama dan letak pusat kekuasaan Kerajaan Tidore
belum dapat dipastikan. Hingga penguasa Tidore yang pertama masuk Islam
adalah Ciriliyati dengan gelar Sultan Jamaluddin pada akhir abad 14 berkat
dakwah dari syekh mansur dari Arab (1495-1512). Sejak saat itu, Kerajaan Tidore
pun berubah menjadi kesultanan Tidore atau kerajaan bercorak Islam.

Sedangkan pada kerajaan Ternate, yang Didirikan oleh Baab Mashur Malamo
pada tahun 1257, bermula dari penduduk Ternate yang semakin heterogen
dengan bermukimnya pedagang Arab, Jawa, Melayu dan Tionghoa. Oleh karena
aktivitas perdagangan yang semakin ramai ditambah ancaman yang sering
datang dari para perompak, sehingga atas prakarsa Momole Guna pemimpin
Tobona diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih
kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sebagai raja. sehingga pada
Tahun 1257 Momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai
kolano (raja) pertama dengan gelar Baab Mashur Malamo (1257-1272).
Silsilah 1 Baab Mashur Malamo (1257 -

Kerajaan 2
1277)
Marhum (Gapi Baguna II) (1432 - 1486)

Ternate 3 Sultan Zainal Abidin (1486-1500)

4 Sultan Bayanullah (1500 - 1522)

5 Sultan Hidayatullah (1529 - 1533)

6 Sultan Baabullah Datu Syah (1570 - 1583)

7 Sultan Harunsyah (1774 - 1781)

Sultan Hidayatullah Syah bin Mudaffar Syah


8 (dinobatkan 18 Desember 2021)
Silsilah 1 Kolano Nuruddin (1334-1372 M)

Kerajaan 2 Sultan Ciriliyati alias Djamaluddin (1495-1512 M)

Tidore 3 Sultan Abdul Fadhlil Mansur (1705-1708 M)

4 Sultan Motahuddin Muhammad Tahir (1810-1821 M)

Sultan Achmad Kawiyuddin Alting alias Shah Juan


5 (1894-1906 M)

6 Sultan Zainal Abidin Syah (1947-1967 M)

7 Sultan Djafar Syah (1999-2012)

8 Sultan Husain Syah (2012-sekarang)


Masa Kejayaan & Kemunduran
Kerajaan Ternate
Kejayaan Kemunduran
Masa kejayaan dan kemunduran Kemunduran Kerajaan Ternate Kerajaan Ternate
Masa kejayaan Kerajaan Ternate Pada abad ke-15, Kerajaan Ternate mulai mengalami kemunduran setelah Sultan
mengalami perkembangan pesat, terutama di bidang perdagangan dan Baabullah wafat pada 1583 M. Tidak lama kemudian,
pelayaran, berkat kekayaan rempah-rempahnya. Spanyol berani melakukan serangan dan berhasil
Akan tetapi, kestabilan kerajaan sempat terancam ketika bangsa
Portugis mulai menginjak tanah Ternate. Sejak awal abad ke-16, sultan
merebut Benteng Gamulamu pada 1606 M.
Ternate mulai melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis yang Kehidupan politik Kerajaan Ternate pun semakin
dirasa akan memonopoli perdagangan di wilayahnya. kacau saat VOC datang dan memenangkan persaingan
Terlebih lagi, Portugis telah mendirikan benteng yang diberi nama melawan bangsa barat lainnya. Sejak saat itu, VOC
Benteng Sao Paulo di Ternate. Setelah peperangan selama beberapa
memegang hak atas monopoli perdagangan dan
tahun, bangsa Portugis baru dapat dikalahkan dan diusir pada 1577 M,
ketika Sultan Baabullah berkuasa. Kemenangan Ternate atas Portugis mulai mendirikan benteng di Ternate.
ini tercatat sebagai kemenangan pertama putra nusantara melawan Menjelang akhir abad ke-17, Kerajaan Ternate
kekuatan barat. sepenuhnya berada di bawah kendali VOC. Hal inilah
Selain itu, Sultan Baabullah (1570–1583 M) juga mengantarkan Kerajaan yang disebut-sebut sebagai penyebab runtuhnya
Ternate menuju puncak kejayaan. Di bawah pemerintahan Sultan
Kerajaan Ternate, meskipun kerajaan ini tidak benar-
Baabullah, wilayah kekuasaan Kerajaan Ternate membentang dari
Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Timur, Sulawesi Tengah, bagian benar hancur.
selatan Kepulauan Filipina, dan Kepulauan Marshall di Pasifik.
Masa Kejayaan & Kemunduran
Kerajaan Tidore
Kejayaan Kemunduran
Masa Kejayaan Kerajaan Tidore ini diketahui berada pada Awal penyebab kemunduran Kerajaan Tidore adalah
kepemimpinan Sultan Nuku pada 1780-1805. adu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan
Saat ia berkuasa, wilayah kekuasaannya telah berkembang oleh Portugis dan Spanyol.Ketika sadar diadu domba,
ke sebagian besar Pulau Halmahera, Pulau Buru, Pulau mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir
Seram, dan Papua bagian barat. Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.
Dengan struktur pemerintahan yang sudah teratur, Namun kemenangan itu tidak bertahan lama, karena
kehidupan politik Kerajaan Tidore pun bisa berjalan pihak Belanda atau VOC berupaya untuk menguasai
dengan lancar dan baik.Tak hanya itu saja, Sultan Nuku
perdagangan rempah di Maluku.
juga dianggap paling gigih dan sukses dalam melawan dan
Setelah Sultan Nuku meninggal pada tahun 1805,
mengusir Belanda. Bahkan, Sultan Nuku bisa menyatukan
Belanda pun kembali mengincar Tidore karena
Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan
kekayaannya.
penjajahan Belanda.
Serangkaian perjuangan rakyat Maluku pun membuahkan
Keadaan itu didukung dengan kondisi di Kerajaan
hasil, ditandai dengan menyerahnya Belanda apda 21 Juni Tidore yang terus mengalami konflik internal. Belanda
1801 M. berhasil menaklukkan Tidore dengan strategi dan tata
Dengan begitu, wilayah Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo kerja yang teratur.
pun kembali merdeka dari kekuasaan asing.
Peninggalan Kerajaan
Peninggalan sejarah dari Kerajaan Ternate salah satunya adalah Istana
Kesultanan Ternate. Bangunan bergaya abad ke-19 ini terletak di satu
wilayah yang sama dengan Sigi Lamo (Masjid Sultan Ternate). Istana
Kesultanan Ternate terdiri atas dua lantai yang menghadap ke arah laut
dan dikelilingi perbentengan.
Masjid Sultan Ternate. Masjid Sultan Ternate merupakan masjid yang ada
di daerah perlintasan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Siu, Ternate Utara.
Kemudian peninggalan lainnya antara lain, Makam Sultan Baabullah,
Istana Kerajaan Ternate, Benteng Tolukko, Mahkota Sultan.

sedangkan untuk contoh peninggalan Kerajaan tidore terdapat Istana


Kerajaan Tidore, (Kadato Kie) Masjid Sultan Tidore, dan Benteng Torre Dan
Tahula
Sekian
Terimakasih
Jika ada pernyataan silahkan bertanya

Anda mungkin juga menyukai