Anda di halaman 1dari 32

STOIKIOMETRI

Dr.Ir. NI MADE LAKSMI ERNAWATI, MP


Konsep mol

Mol adalah banyaknya suatu zat


yang mengandung partikel dasar
(atom, molekul, atau partikel
lain) sebanyak jumlah atom yang
terdapat dalam 12 gram karbon
(1 mol=bil avogadro)

massa (g)
mol 
Ar atau Mr
Contoh Soal:

Hitung jumlah mol dari 12 gram NaOH! (Ar Na


= 23, O = 16, H = 1)

Pembahasan:
Diketahui:
massa NaOH = 12 gr
Mr NaOH = ∑Ar
              = (1 x Ar Na) + (1 x Ar O) + (1 x Ar H)
              = (1 x 23) + (1 x 16) + (1 x 1) = 40
Ditanya: n NaOH….?
Jawaban:
 = 12 / 40 = 0,3 mol
Jadi,  jumlah mol dari 12 gram NaOH adalah
0,3 mol.
Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel
dan Bilangan Avogadro

Bilangan Avogadro menghubungkan mol


dengan jumlah atom, molekul, atau ion.
Hubungan antara mol dengan jumlah
partikel dan bilangan Avogadro adalah
sebagai berikut:
n= p/L
dengan keterangan,
n = jumlah mol (mol)
p = jumlah partikel (atom, molekul, atau
ion)
L= bilangan avogadro
Contoh Soal:
Berapa jumlah atom Na yang terdapat dalam
0,4 mol Na?

Pembahasan:
Diketahui:
n Na = 0,4 mol
L = 6,02 x 1023
Ditanya: p….?

Jawaban:
n = p/L
p=nxL
p = 0,4 x 6,02 x 1023
p = 2,41 x 1023 atom
Jadi, jumlah atom Na dalam 0,4 mol Na
sebanyak 2,41 x 1023 atom
Hubungan Mol dengan Volume Gas

Hubungan antara mol dengan volume


gas dibagi menjadi dua, yaitu dalam
keadaan STP (Standard Temperature
and Pressure) (00C.1atm) dan dalam
keadaan selain STP. Hubungan antara
mol dengan volume gas dalam
keadaan STP adalah sebagai berikut:

n = V/22,4

n = jumlah mol (mol)


V= volume gas (L)
Contoh Soal:
Hitung jumlah mol dari 44,8 L gas
oksigen (O2) pada keadaan STP!

Pembahasan:
Diketahui:
V gas oksigen = 44,8 L
Ditanya: n O2 ….?

Jawaban:
n = V/22,4
n = 44,8 / 22,4 = 2 mol
Jadi, jumlah mol dari 44,8 L gas
oksigen (O2) pada keadaan STP
sebanyak 2 mol.
Pada keadaan selain STP
hubungan antara mol dengan
volume gas adalah sebagai
berikut:
PxV=nxRxT

Keterangan,
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas 
(0,082 L.atm.mol-1.K-1)
T = suhu (K)
Contoh Soal
Hitung jumlah mol dari 4,92 L gas
nitrogen (N2) pada suhu 270C dan
tekanan 1 atm!

Pembahasan:
Diketahui:
V = 4,92 L
T = 270C = 273 + 27 = 300 K
P = 1 atm
R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1
Ditanya: n N2….?
Jawaban:
PxV=nxRxT
1 atmx4,92 L= n x  0,082 x 300
n = 4,92 L.atm /24,6 L.atm.mol-1
n = 0,2 mol

Jadi, jumlah mol dari 4,92 L gas


nitrogen (N2) pada suhu 270C dan
tekan 1 atm sebesar 0,2 mol.
Hubungan Mol dengan Molaritas

Molaritas diartikan sebagai


banyaknya mol zat terlarut
dalam 1 L larutan. Hubungan
antara mol dengan molaritas
adalah sebagai berikut:
n=MxV

Keterangan,
n = jumlah mol (mol)
M = molaritas (M)
V = volume (L)
Contoh Soal:

Hitung jumlah mol larutan HCl 0,4 M


dalam 2 L larutan!
Pembahasan:
Diketahui:
M = 0,4 M
V=2L
Ditanya: n HCl ….?
Jawaban:
n=MxV
n = 0,4 x 2 = 0,8 mol
Jadi, jumlah mol larutan HCl 0,4 M
dalam 2 L larutan sebesar 0,8 mol.
PERSAMAAN REAKSI KIMIA
• Persamaan reaksi kimia adalah
cara yang mudah, cepat dan
singkat dalam menyatakan
perubahan kimia (reaksi kimia)
dengan lambang dan rumus zat.

• Persamaan reaksi hanya dapat


ditulis jika zat yang bereaksi
(pereaksi) dan hasil reaksi
(produk) sudah diketahui
Contoh
Reaksi besi(III) oksida dengan
larutan asam sulfat membentuk
besi(III) sulfat dan air. Tulislah
persamaan reaksi dan setarakan
persamaan reaksi tersebut?

Jawab
1. Menulis rumus kimia atau
lambang unsur dari reaktan dan
produk dengan wujud masing-
masing spesies.
Fe2O3 (s)+ H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + H2O (l)
2. Tetapkan koefisien salah satu
spesi sama dengan 1 (biasanya
spesi yang rumus kimianya lebih
kompleks). Sedangkan koefisien
yang lainnya disetarakan huruf
sebagai kofisien sementara.
Koefisien Fe2(SO4)3 = 1 dan
koefisien yang lain
menggunakan huruf. Persamaan
reaksi menjadi:

a Fe2O3 (s)+ b H2SO4 (aq) ------> c Fe2(SO4)3 (aq) + d H2O (l)


3. Setarakan unsur yang terkait
langsung dengan zat yang telah
diberi koefisien 1.
Dari reaksi tersebut unsur yang
berikatan langsung dengan zat
telah diberi koefisien 1 adalah
Fe, S dan O. Namun O
disetarakan terakhir karena
unsur O terdapat di lebih dari
dua zat.
Penyetaraan atom Fe
Jumlah atom Fe di ruas kiri = 2a
Jumlah atom Fe di ruas kanan = 2
Maka jumlah atom Fe diruas kiri
atau harga koefisien a = 1

Penyetaraan atom S
Jumlah atom S di ruas kiri = b
Jumlah atom S di ruas kanan = 3
Maka jumlah atom S di ruas kiri
atau harga koefisien b = 3
Persamaan reaksinya menjadi:
Fe2O3 (s)+ 3 H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + d H2O (l)
4. Setarakan atom lainnya. Atom O
disetarakan setelah semua atom setara.
Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri = 6
Jumlah atom H di ruas kanan = 2d
Maka jumlah atom H di ruas kanan atau
harga koefisien d = 6/2, d = 3
Persamaan reaksinya menjadi:

Fe2O3 (s)+ 3 H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + 3 H2O (l)


5. Setarakan atom O. Karena semua atom
telah setara, maka oksigen seharusnya
telah setara juga. Untuk meyakinkan
jumlah atom O pada kedua ruas telah
setara, maka dilakukan penjumlahan
atom O pada kedua ruas.
Jumlah atom O di ruas kiri = 3 + 12 = 15
Jumlah atom O di ruas kanan = 12 + 3 =
15.
Dari penjumlahan ini, terbukti jumlah
atom O pada ruas kiri dan ruas kanan
telah setara. Jadi persamaan reaksi
setaranya adalah sebagai beriktu:

Fe2O3 (s)+ 3 H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + 3 H2O (l)


Stoikiometri Dalam Larutan

• Larutan adalah campuran homogen


dari zat terlarut dan zat pelarut.
• Zat terlarut mempunyai jumlah lebih
sedikit dari zat pelarut.
• Banyak zat yang terlarut dalam suatu
larutan dinyatakan dalam
konsentrasi.
• Konsentasi yang umum digunakan
dalam kimia, yaitu kemolaran atau
molaritas.
Kemolaran (Molaritas = M)

Kemolaran atau molaritas


menyatakan jumlah mol (n) zat
terlarut dalam satu liter (v
larutan).
• Larutan 1 molar berarti dalam
satu liter larutan, terlarut 1 mol
zat.
M = n satuan untuk kemolaran mol
V liter

M = n x 1000 atau M = gram x 1000


mL Mr mL

Keterangan :
M = kemolaran (molaritas)
n = mol zat terlarut
V = volume dalam liter
g = massa zat terlarut dalam gram
Mr= massa molekul relatif zat terlarut
Pereaksi Pembatas
• Pada umumnya reaksi
berlangsung dalam bentuk
larutan.
• Jika pada suatu reaksi
perbandingan mol-mol zat yang
direaksikan sesuai perbandingan
koefisien maka reaksi akan
selesai jika seluruh pereaksi
telah habis beraksi.
• Jika jumlah mol salah satu
pereaksi berlebihan dibandingkan
dengan pereaksi lainnya maka
reaksi akan selesai jika salah
satu pereaksi telah habis
bereaksi.
• Pereaksi yang dalam suatu
proses kimia habis terlebih
dahulu disebut sebagai pereaksi
pembatas. Dalam reaksi itu
jumlah hasil reaksi yang
terbentuk ditentukan oleh jumlah
pereaksi yang habis terlebih
dahulu.
Contoh Soal
Direaksikan 25 mL NaCl 2 M
dengan 25 mL H2SO4 2 M.
Tentukan :
a. Zat perekasi pembatas.
b. Berapa gram zat yang
tersisa.
c. Berapa gram garam yang
terbentuk.
Penyelesaian
2NaCl(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4 (aq) + 2HCl(l)

Mula- 25 mL x 2 M 25 mL x 2 M
mula = 50 mmol = 50 mmol - -
=0,05 mol = 0,05 mol

Bereaksi 0,05 mol ½ x 0,05 mol ½ x 0,05 mol 2/2 x 0,05


Zat pereaksi =0,025 mol =0,025 mol mol
pembatas = 0,05 mol

Sisa 0,05 – 0,05 = 0,05 – 0,025 0,025 mol 0,05mol


0 = 0,025 mol

Massa zat Garam yg


sisa = terbentuk =
0,025 x Mr 0,025 x Mr
= 0,025 x98 = 0,025 x142
= 2,45 gram = 3,55 gram

Anda mungkin juga menyukai