Aturan Pencacahan
1
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi Himpunan
Definisi himpunan ditulis sebagai berikut:
Aturan penjumlahan
Untuk dua himpunan A dan B, selalu berlaku:
n(A ∪ B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
Jika A dan B saling lepas, maka
n(A ∪ B) = n(A) + n(B)
Contoh Memahami perhitungan banyaknya gabungan dari dua himpunan
Dalam suatu survei dari pebisnis suatu kota, 750 pebisnis mengikuti asuransi kesehatan,
640 pebisnis mengikuti asuransi kendaraan, dan 280 pebisnis mengikuti keduanya. Berapa
banyak pebisnis yang mengikuti asuransi kesehatan atau asuransi kendaraan?
Pembahasan:
Jika A menyatakan himpunan pebisnis yang mengikuti asuransi kesehatan dan B
menyatakan himpunan pebisnis yang mengikuti asuransi kendaraan, maka:
A ∩ B = Himpunan pebisnis yang mengikuti asuransi kesehatan dan asuransi kendaraan
A ∪ B = Himpunan pebisnis yang mengikuti asuransi kesehatan atau asuransi kendaraan.
Hanif mempunyai 3 celana dan 2 baju. Misalkan himpunan celana: A = {a1, a2, a3} dan
himpunan baju: B = {b1, b2}. Banyak pilihan untuk memasangkan celana dan baju ada 6
pilihan. Keenam pilihan ini diperoleh melalui cara-cara berikut ini.
a. Diagram pohon
b. Tabel silang
c. Pasangan Berurutan
A = {a1, a2, a3} dan B = {b1, b2}
Himpunan pasangan berurutan dari A dan B adalah
{(a1, b1), (a1, b2), (a2, b1), (a2, b2), (a3, b1), (a3, b2)}.
Aturan perkalian himpunan A dan B, ditulis A × B dan diperoleh:
A × B = {(a1, b1), (a1, b2), (a2, b1), (a2, b2), (a3, b1), (a3, b2)}
Berdasarkan uraian tersebut, kita dapat secara langsung menentukan
banyak A × B, yaitu: n(A × B) = n(A) × n(B) ⇒ n(A × B) = 3 × 2 = 6 buah.
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Aturan Perkalian
dengan mengerjakan soal
LKS 2 pada halaman 18–19.
3.2 Permutasi dan Kombinasi
3.2.1 Konsep Faktorial
Hasil kali bilangan asli berurutan disebut faktorial. Hasil kali n
bilangan asli yang pertama disebut n faktorial dan ditulis dengan notasi:
n!
Definisi: Faktorial
Untuk setiap bilangan asli n, n faktorial didefinisikan sebagai:
n! = n × (n – 1) × (n – 2) × . . . × 3 × 2 × 1.
Hal khusus: 1! = 1 dan 0! = 1 (dari percobaan).
Hitunglah:
a. b. c.
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Konsep Faktorial
dengan mengerjakan soal
LKS 3 pada halaman 24–25.
3.2.2 Permutasi
Kondisi 1
Contoh Memahirkan aturan perhitungan permutasi
6 buah
Berapa banyak kata yang terdiri atas 6 huruf yang dapat dibentuk dari kata
“MELATI”?
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Permutasi pada Kondisi 1
dengan mengerjakan soal
LKS 4 pada halaman 30–32.
3.2.2 Permutasi
Kondisi 2
Contoh Memahami aturan kondisi 2
Perkataan “ADA” terdiri atas tiga huruf dengan 2 huruf yang sama,
yaitu: A1DA2 A1A2D DA1A2 DA2A1 A2DA1 A2A1D
Jika indeks 1 dan 2 dihapus, maka terdapat 3 permutasi yang
berlainan, yaitu sesuai dengan P = 3.
susunan
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Permutasi pada Kondisi 2
dengan mengerjakan soal
LKS 5 pada halaman 33–34.
3.2.2 Permutasi
Kondisi 3
Contoh Memantapkan penguasaan kondisi 3
Diketahui ada 5 orang akan menempati 5 kursi yang mengelilingi sebuah meja
bundar. Berapa banyak susunan yang dapat terjadi?
Pembahasan:
Banyak unsur = 5, maka permutasi siklis dari 5 unsur itu adalah:
Psiklis = (5 – 1)! = 4!
Psiklis = 24.
Definisi: Kombinasi
Contoh Mencermati definisi kombinasi
Jika seseorang mempunyai 1 buah uang logam Rp100, 1 buah Rp500, dan 2 buah
Rp1.000 dalam sakunya, berapa banyak cara pengambilan sejumlah uang dalam
sakunya?
Pembahasan:
Diketahui: n = 4, maka banyaknya cara = 2n – 1 = 24 – 1= 16 – 1 = 15
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Kombinasi
dengan mengerjakan soal
LKS 7 pada halaman 42–43.
3.3 Penjabaran Binomium Newton dan Trinomium Kino
(Khusus kelompok Lintas Minat dan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam)
3.3.1 Binomium Newton
Jika x dan y adalah variabel-variabel real yang tidak nol, maka penja-
baran bentuk aljabar (x + y)n dengan n bulat positif disebut binomium
Newton dalam x dan y. Penjabaran bentuk (x + y)n melibatkan konsep
kombinasi, seperti berikut ini.
Pembahasan:
Penentuan koefisien dari penjabaran binomium (x + y)n dapat dilihat sebagai
berikut.
Pembahasan:
Perhatikan penjabaran binomium Newton berikut.
atau
Jika x, y, dan z merupakan variabel real yang tidak nol maka penjabaran bentuk
aljabar (x + y + z)n dengan n bulat positif disebut trinomium Kino dalam x, y, dan z.
Trinomium Kino merupakan pengembangan dari binomium Newton.
Jabarkan ekspresi trinomium Kino (2x + y + z)2 dan hitung jumlah semua
koefisien hasil penjabaran ekspresi tersebut.
Pembahasan:
Jabarkan ekspresi trinomium Kino (2x – 3y + z)3 dan hitunglah jumlah semua
koefisien hasil penjabaran ekspresi tersebut.
Pembahasan:
Berdasarkan segitiga Pascal-Kino, diperoleh: