Anda di halaman 1dari 26

Tugas individu

KOMBINATORIKA
Prilia Linda Astuti (19104040020)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Multiplication
Principle
Prinsip Perkalian
Prinsip Perkalian
Apabila suatu eksperimen mempunyai m outcome dan eksperimen
lain mempunyai n outcome maka ada m n outcome yang mungkin untuk
kedua eksperimen.

Bukti:
Kita nyatakan outcome dari eksperimen pertama dengan a1, a2, …,
am dan outcome dari eksperimen kedua dengan b1, b2, …, bn. Outcome
dari dua eksperimen adalah pasangan terurut (ai, bj). Pasangan-pasangan
terurut tersebut dapat disajikan sebagai masukan dari larikan (matriks)
empat persegi panjang bertipe m x n, dimana pasangan (ai, bj) berada pada
baris ke-i dan kolom ke-j. Larikan ini mempunyai m x n masukan.
Contoh:
Seorang mahasiswa
mempunyai 2 celana dan 3 kemeja
maka mahasiswa dapat berpakaian
dengan 2 x 3 = 6 cara.

Suatu kelas mempunyai 12


mahasiswa dan 18 mahasiswi.
Perwakilan yang terdiri dari satu
mahasiswa dan satu mahasiswi
dapat dibentuk dengan 12 x 18 =
216 cara.
Perluasan Prinsip Perkalian
Apabila terdapat p eksperimen, dengan eksperimen pertama
mempunyai n1 outcome, eksperimen kedua mempunyai n2 outcome, dan
eksperimen ke-p mempunyai np outcome maka secara total terdapat n1 x
n2 x np outcome yang mungkin dari p eksperimen.

Contoh:
Suatu kode 8 bit biner adalah barisan yang terdiri dari 8 digit yang
nilainya 0 atau 1.
Oleh karena ada 2 pilihan untuk bit pertama, 2 pilihan untuk bit
kedua, dan seterusnya maka terdapat 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 28
=256 macam kode yang dapat dibuat.
Permutations
Permutasi
Permutasi

Permutasi adalah
penyusunan kembali suatu
kumpulan objek dalam
urutan yang berbeda dari
urutan yang semula.
Contoh:
Jika terdapat suatu untai abjad abcd, terdapat berapa cara
menuliskan huruf-huruf tersebut?

abcd abdc acbd acdb adbc adcb bacd badc bcad bcda bdac bdca
cabd cadb cbad cbda cdab cdba dabc dacb dbac dbca dcab dcba

Sehingga terdapat 24 cara menuliskan keempat huruf tersebut.

Setiap untai baru yang tertulis mengandung unsur-unsur yang sama


dengan untai semula abcd, hanya saja ditulis dengan urutan yang berbeda.
Maka setiap untai baru yang memiliki urutan berbeda dari untai semula
ini disebut dengan permutasi dari abcd.
Permutation of
r object from n
objects
Permutasi r objek dari n objek
Permutasi r objek dari n objek
Penyusunan dengan memperhatikan urutan dari r objek yang
berbeda dinamakan permutasi. Banyaknya cara mengurutkan n benda
yang berbeda yang diambil r sekaligus akan dinyatakan dengan Prn
yaitu
Contoh:
Misalkan dimiliki 3 huruf yang berbeda yaitu A, B, dan C. dari huruf
tersebut akan dibuat ‘kata’ yang terdiri dari 2 huruf. Terdapat berapakah
‘kata’ yang terbentuk?

Penyelesaian:
Karena tersedia 3 huruf yang berbeda dan akan dibentuk ‘kata’ yang
mengandung 2 huruf dan diperhatikan urutannya. Hal ini berarti merupakan
permutasi r = 2 dari n = 3 yaitu
Permutasi Melingkar
Permutasi yang dibuat dengan menyusun benda secara melingkar
disebut permutasi melingkar. Dua permutasi melingkar dianggap sama,
apabila diperoleh dua permutasi yang sama dengan cara permutasi dari
suatu benda tertentu dan bergerak melingkar searah gerak jarum jam.

Teorema:
Banyak permutasi n benda berlainan yang disusun melingkar adalah
(n-1)!
Contoh:
Ada berapa carakah 4 pohon yang
berbeda dapat ditanam dan membentuk
suatu lingkaran?

Penyelesaian:
Karena terdapat 4 pohon yang
berbeda dan akan ditanam membentuk
lingkaran maka banyaknya cara
menanamnya merupakan banyak
permutasi melingkar dari n = 4 benda
yaitu (n-1)! = (4-1)! = 3! = 6 cara.
Combinations
Kombinasi
Kombinasi

Kombinasi adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan


urutannya. Kombinasi berbeda dengan permutasi yang mementingkan
urutan objek.
Banyaknya kombinasi dari n objek yang diambil r sekaligus akan
dinotasikan dengan
Contoh:
Misalkan dimiliki 3 huruf
yang berbeda yaitu A, B, dan C. dari
huruf tersebut akan dibuat ‘kata’
yang terdiri dari 2 huruf. Terdapat
berapakah ‘kata’ yang terbentuk jika
urutan huruf yang terbentuk tidak
diperhatikan?

Penyelesaian:
Partitioning
Partisi
Partisi

Partisi adalah banyaknya m partisi suatu himpunan yang terdiri dari


n objek ke dalam k tempat dengan r objek pada tempat utama, r objek
pada tempat kedua, dan seterusnya.

Rumus partisi yaitu sebagai berikut.


Contoh:
Ada sepuluh polisi yang akan
ditempatkan dalam beberapa
departemen berbeda. Lima polisi di
kantoran, 2 polisi lalu lintas, dan 3
polisi stasiun. Ada berapa banyak
cara menempatkan polisi-polisi
tersebut?
Penyelesaian:
n = 10 , r1 = 5, r2 = 2, r3 = 3
Binomial
Expansion
Ekspansi Binomial
Ekspansi Binomial

Pertama-tama kita akan menggunakan rumus kombinasi untuk


menentukan koefisien ekspansi binomial seperti (3x + 5) 7, tanpa perlu
mengekspansinya. Ingat rumus:
(a + b)2 = (a + b)(a + b) = a2 + 2ab + b2
(a + b)3 = (a + b)(a + b)(a + b) = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
Salah satu cara memandang perpangkatan seperti ini adalah sebagai
berikut. Untuk menjabarkan (a + b)3 , sesuai dengan definisi
perpangkatan bulat, kalikan (a + b)(a + b)(a + b) dengan memilih a
atau b dari setiap faktor. Hasil ekspansi diperoleh dari
menjumlahkan semua kemungkinan mengalikan tiga faktor
(masing-masing a atau b), seperti pada tabel di next slide berikut.
Faktor yang dipilih
(a + b) a a a b a b b b
(a + b) a a b a b a b b
(a + b) a b a a b b a b
Hasil kali a3 a2b a2b a2b ab2 ab2 ab2 b3
Jumlah a3 + 3a2b + 3ab2 + b3

Perhatikan, oleh karena setiap suku merupakan hasil kali tiga faktor,
maka jumlah pangkat pada setiap faktor adalah 3. Koefisien pada setiap
faktor adalah banyaknya cara memilih a (atau b) dari tiga faktor “(a + b)”.
Misalnya, koefisien a2b sama dengan banyaknya cara memilih 2 a dari
tiga faktor yang dikalikan, yakni C(3,2) = 3, seperti ditinjukkan pada
tabel di atas.
Dengan memeriksa semua kemungkinan, diperoleh
(a + b)3 = C(3,3)a3 + C(3,2)a2b + C(3,1)ab2 + C(3,0)b3.

Secara umum kita peroleh teorema binomial sebagai berikut:


(a + b)n = C(n,0)anb0 + C(n,1)an-1b1 + C(n,2)an-2b2 + … + C(n,n) a0bn-0 (i)
= 𝑛𝑘=0 𝐶(𝑛, 𝑘)𝑎𝑛−𝑘 𝑏 𝑘

Perhatikan, koefisien-koefisien pada suku-suku binomial tidak lain


adalah suatu baris pada segitiga pascal.
Contoh:
Berapakah koefisien x3 pada
ekspansi (x + 1)5?

Penyelesaian:
Menggunakan teorema
binomial,
a = x dan b = 1
(x + 1)5 = 5𝑘=0 𝐶(5, 𝑘)𝑥 5−𝑘 1𝑘
Jadi jawabannya adalah
C(5,2) = C(5,3) = 10.
REFERENSI

Sahid. (2009). Kombinatorik: Prinsip Dasar dan Teknik

Setiawan, A. (2015). Pengantar Teori Probabilitas. Tisara


Grafika.

Subanar. Modul 1 Probabilitas

Uly, R. (2019). Buku Probabilitas. UKI Press.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai