Anda di halaman 1dari 11

KONSEP TENTANG AGAMA-

AGAMA MENURUT DJAETUN,


HS
Paham lama yang mengatakan agama berbeda-beda adalah jalan
yang berbeda, berdampak mengkotak-kotakkan manusia dalam
wadah yang berbeda-beda satu sama lain.

Hal ini menimbulkan pendapat bahwa agama satu lebih baik,


lebih singkat, lebih lengkap dibandingkan dengan yang lain,
bahkan tidak mengherankan jika kemudian menimbulkan
percekcokkan, pertengkaran maupun peperangan.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena manusia lupa akan induk
ajaran Tuhan yaitu iman. Untuk gambaran yang gampang dapat
dipaparkan sebagai berikut. Yang harus diimani/diyakini/dipercayai
kita sebut pohon iman, sedang agama adalah cabang, aliran adalah
ranting-rantingnya.
Pohon iman terdiri dari: Tuhan itu ada; percaya akan kitab-
kitabnya; percaya akan utusan-utusannya; percaya akan hari akhir;
percaya akan takdir.
Pentingnya Pluralitas

Pluralitas yang dikelola dengan baik dapat menjadi rahmat


karena pluralitas menumbuhkan keingintahuan, mobilitas,
apresiasi, saling pengertian, koeksistensi dan kolaborasi.

Pluralitas yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi


laknat karena pluralitas dapat menimbukan berbagai prasangka.
BERBUDI LUHUR BERSAMA MANUSIA-
MANUSIA TELADAN
“BERIMANLAH SEPERTI MUHAMMAD, BEKERJALAH SEPERTI
YESUS, DAN CARILAH TUHAN SEPERTI SIDHARTA GAUTAMA.”
Harus diakui bahwa saat ini, terlepas dari apapun, manusia yang
sangat pantas diteladani atau ditiru dan dicontoh ada tiga: Nabi
Muhammad, Nabi Isa (Yesus), dan Sidharta Gautama.

Keimanan Muhammad terhadap Tuhan, bagimana kerjanya Yesus


dengan kasihnya di dunia ini, serta bagaimana upaya Sidharta
mencari Tuhannya.

Dengan paham tersebut, agama yang berbeda-beda ini


adalah jalan lurus berkesinambungan untuk kembali kepada
Tuhan.
BERIMAN SEPERTI MUHAMMAD

Yang Dimaksud Dengan “Seperti Muhammad” Adalah Nabi Muhammad


Sebagai Penyebar Agama Islam, Membawa Ajaran baru khususnya
tentang keTuhanan (Monotheis: Esa/Tuhan itu satu adanya).

Selanjutnya
….
BEKERJA SEPERTI YESUS

Yesus atau Nabi Isa memberikan pedoman kepada kita semua


untuk mencintai sesama seperti mencintai diri kita sendiri dan
cintailah Tuhanmu dengan sepenuh hati. Hal ini memberikan
ajaran cinta kasih kepada sesama.
MENCARI TUHAN SEPERTI SIDHARTA

Yang dimaksud “Sidharta” adalah Sidharta Gautama penganjur agama


Budha. Ia berhasil mendapat pencerahan dari Tuhan setelah +/ 6 tahun
dalam pengembaraannya. Inti dari ajaran Sidharta Gautama adalah untuk
mencari/menemukan Tuhan adalah tinggalkan harta/keduniawian, yang
berarti boleh memiliki tetapi tanpa rasa mempunyai sehingga tidak ada rasa
aku atau ego.
RENUNGAN…
“TIDAK MUNGKIN TUHAN MENURUNKAN NABI-
NABI-NYA DAN ORANG-ORANG SALEH DI
DUNIA INI DENGAN SIA-SIA, MAKA BELAJAR
DENGAN MEREKA TANPA MEMBEDA-BEDAKAN
UTUSAN-NYA ADALAH SUATU KEHARUSAN.” -
DJAETUN, HS
TERIMAKASIH
#AYOBERBUDILUHUR FOLLOW: @PS_BUDILUHUR

Anda mungkin juga menyukai