Jurnal Forensik
Jurnal Forensik
OLEH :
FATYA AZARA
SISCA ANGGRAINI
PEMBIMBING :
dr. Netty
PENDAHULUAN
Obat keras disebut juga obat daftar “G” yang diambil dari
bahasa Belanda “Gevaarlijik” artinyaa berbahaya.
Maksudnya, obat dalam golongan ini berbahaya jika
pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 633/PH/62/B
tahun 1962 memuat ketetapan mengenai obat-obat yang
masuk dalam daftar obat keras.
A. OBAT KERAS
• Loratadine
• Midazolam
• Pseudoefedrin
• Estrazolam
• Bromhexin HCL
• Fluoxetine
• Alprazolam
• Carbamazepin
• Clobazam
• Haloperidol
• Chlordiazepokside
• Levodopa
• Amitriptilin
• Ibuprofen
• Lorazepam
• Ketoprofen
• Nitrazepam
C. PENANDAAN
1) Pertimbangan yang utama sama dengan pertimbangan obat yang diserahkan tanpa resep dokter
lainnya, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri guna
2) Pertimbangan yang kedua adalah meningkatkan peran apoteker diapotek dalam pelayanan obat
kepada masyarakat
3) Pertimbangan ketiga adalah untuk meningkatkan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk
pengobatan sendiri
E. Undang – Undang Tentang OWA
Penyerahan obat wajib apotek walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada
1) Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada pasien.
Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA dan hanya boleh
diberikan 1 tube
2) Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama, alamat, umur)
3) Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-indikasi,
cara pemakaian, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul serta
yang berlaku:
yang berlaku:
yang berlaku:
• Ranitidin
• Asam fusidat
• Allupurinol
G. TUJUAN OWA
- Obat keras adalah golongan obat yang berbahaya jika penggunaannya tanpa resep
dokter, serta tidak dapat diserahkan tanpa resep dokter, kecuali obat tersebut
- Obat Wajib Apotek adalah golongan obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter, karena merupakan obat umum yang banyak diperlukan pasien di Indonesia.
- Penandaan Obat Keras dan Obat Wajib Apotek adalah sama. Yaitu, lingkaran bulat
berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf “K” yang
masyarakat sebagai pengguna obat, ketelitian dalam memilih obat sangat penting
kerap kai digunakan. Sedangkan kepada pemerintah, agar peredaran obat lebih di
THANK YOU