03 Perbedaan Pariwisata
Syariah dan
Konvensional
Pengertian
Pariwisata
Syariah
Pengertian Pariwisata Syariah
Pariwisata syariah adalah kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah yang memenuhi ketentuan syariah.
a. Hotel syariah tidak boleh menyediakan fasilitas akses pornografi dan tindakan asusila;
b. Hotel syariah tidak boleh menyediakan fasilitas hiburan yang mengarah pada kemusyrikan, maksiat, pornografi,
dan tindak asusila;
c. Makanan dan minuman yang disediakan oleh hotel syariah wajib mendapatkan sertifikat halal dari MUI;
d. Menyediakan fasilitas, peralatan, dan sarana yang memadai untuk pelaksanaan ibadah, termasuk fasilitas
bersuci;
e. Pengelola dan karyawan/karyawati hotel wajib mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariah;
f. Hotel syariah wajib memiliki pedomaan dan/atau panduan mengenai prosedur pelayanan hotel guna menjamin
terselenggaranya pelayanan hotel yang sesuai dengan prinsip syariah;
g. Hotel syariah wajib menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah dalam melakukan pelayanan.
Ketentuan dalam Fatwa DSN
MUI No. 108/DSN-MUI/X/2016
tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pariwisata KETENTUAN WISATAWAN
berdasarkan Prinsip Syari'ah
2) Pencerahan, penyegaran, dan penenangan; 2) Makanan dan minuman halal yang terjamin kehalalannya dengan sertifikat Halal
4) Mewujudkan kebaikan yang bersifat universal dan Destinasi wisata wajib terhindar;
5) Memelihara kebersihan, kelestarian alam, sanitasi, dan 2) Maksiat, zina, pornografi, pornoaksi, minuman keras, narkoba, dan perjudian;
lingkungan; 3) Pertunjukan seni dan budaya serta atraksi yang bertentangan dengan prinsip-
SPA, Sauna, dan Massage yang dilakukan wajib memenuhi ketentuan berikut:
a. Menggunakan bahan yang halal dan tidak najis yang terjamin kehalalannya dengan sertifikat
Halal MUI;
b. Terhindar dari pornoaksi dan pornografi;
c. Terjaganya kehormatan wisatawan;
d. Terapis laki-laki hanya boleh melakukan SPA, sauna, dan Massage kepada wisatawan laki-
laki, dan terapis wanita hanya boleh melakukan itu semua kepada wisatawan wanita;
e. Tersedia sarana yang memudahkan untuk melakukan ibadah.
Ketentuan dalam Fatwa DSN
MUI No. 108/DSN-MUI/X/2016
tentang Pedoman
KETENTUAN Biro Perjalanan
Penyelenggaraan Pariwisata
berdasarkan Prinsip Syari'ah Wisata Syariah
Banyaknya Peminat
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia memiliki potensi besar mengembangkan
sektor pariwisata halal. Pengembangan wisata halal ini
dapat dilihat di Provinsi Aceh dan Provinsi NusaTenggara
Barat..
Potesi
Indonesia telah banyak menyabet penghargaan dalam
ranah destinasi wisata halal dunia. Sebut saja pada 2019,
Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai Wisata
Halal Terbaik di Dunia versi Global Muslim Travel Index
(GMTI) mengungguli 130 negara peserta lainnya.
SEKIAN
TERIMAKASIH