Anda di halaman 1dari 12

Kompetensi

Non-Tekhnis
Penyelenggara
Pemilu.
Oleh: Ahmad Shidqi (Anggota KPU DIY)
OM
SLIDESMANIA.C

Disampaikan dalam Webinar “Pelatihan Kompetensi Penyelenggara Pemilu” oleh Prodi HTN Fak. Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 20 Oktober 2021.
Apa itu kompetensi non-
tekhnis ?

Kompetensi atau kemampuan yang tidak


secara langsung berkaitan dengan tekhnis
pelaksanaan Pemilu, tetapi berpengaruh
terhadap keberhasilan penyelenggaraan
Pemilu.
OM
SLIDESMANIA.C
Apa saja yang termasuk kompetensi non-tekhnisis.

Kompetensi Intelektual.

Kompetensi Sosial.
OM
SLIDESMANIA.C

Kompetensi Emosional.
Cakupan kompetensi intelektual, diantaranya:

Literasi Finansial.
literasi hukum & politik. Literasi digital.

Kemampuan dalam memhami isu-isu Kemampuan dalam menggunakan Kemampuan dalam memhami politik
hukum dan politik, terutama tekait tekhnologi informasi yang baik, anggaran dan administrasi keuangan,
dengan wawasan kebangsaan, karena Pemilu saat ini sudah banyak karena Pemilu menggunakan
demokrasi dan Pemilu yang tergititalisasi. anggaran negara yang harus
dipertanggungjawabkan
OM
SLIDESMANIA.C
Cakupan kompetensi Sosial, diantaranya:

Publik Communication.
Social relationship Conflic Resolution.

Kemampuan dalam membangun Kemampuan dalam mengatasi Kemampuan dalam membangun


relasi sosial dengan berbagai pihak konflik, karena Pemilu sejatinya komunikasi publik dengan baik , baik
dengan tetap menjaga netralitas dan arena konflik politik yang paling lisan maupun tulisan, karena Pemilu
independinya, karena Pemilu perlu keras.. rentan disalah pahami(kan) kepada
didukung oleh banyak stakeholders publik oleh pihak-pihak tertentu.
OM
SLIDESMANIA.C
Cakupan kompetensi Emosional, diantaranya:

Tidak mudah stres


Kuat terhadap tekanan Disiplin waktu .

Penyelenggara pemilu harus kuat Pemilu sudah diatur dengan jadwal Meskipun beban kerja yang besar,
terhadap tekanan baik dari luar dan tahapan yang ketat, sehingga tekanan politik yang kuat serta
(politik) maupun dari dalam (terkait penyelenggara pemilu harus mampu tahapan waktu yang ketat
pekerjaan). disiplin waktu.. penyelenggara pemilu tidak boleh
stres..
OM
SLIDESMANIA.C
Dua Hal Pokok

Integritas. Kesehatan
Seorang penyelenggara Pemilu harus Di luar semua jenis kompetensi di
berintegritas, jujur, adil dan mandiri. atas, kesehatan adalah penting untuk
Karena penyelenggara Pemilu ibarat diperhatikan. Beban
seorang wasit dalam sebuah penyelenggaraan pemilu yang berat
permainan/kompetisi tentu menuntut kesehatan prima
secara fisik maupun jiwa bagi
penyelenggara pemilu
OM
SLIDESMANIA.C
Seleksi Tes tulis Psikotes
administrasi Mengukur kemampuan Mengukur kemampuan
intelektual . emosional .

Scre- Mengukur kompetensi


intelektual, sosial,

ning emosional.

kompete
Wawancara Fit and
nsi Tes kesehatan
Mengukur kemampuan propertest
Mengukur kesehatan . intelektual- sosial –
Mengukur kemampuan
emosional .
sosial.
OM
SLIDESMANIA.C
Syarat Pokok bagi Penyelenggara Pemilu
1.    Warga Negara Indonesia;
2.    Pada saat pendaftaran berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun;
3.    Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Bhinneka Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
4.    Mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil;
5.    Memiliki pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraan, dan kepartaian untuk calon anggota KPU;
6.    Memiliki pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraan, kepartaian dan pengawasan Pemilu untuk calon
anggota Bawaslu;
7.    Berpendidikan paling rendah strata 1 (S1);
8.    Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk;
9.    Mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika;
10.    Mengundurkan diri dari keanggotaan partai politik sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun pada saat mendaftar sebagai calon;
11.    Mengundurkan diri dari jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah pada saat mendaftar
sebagai calon;
12.    Bersedia mengundurkan diri dari kepengurusan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum dan tidak berbadan hukum apabila telah terpilih
menjadi anggota KPU atau Bawaslu yang dibuktikan dengan surat pernyataan;
13.    Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
14.    Bersedia bekerja penuh waktu, yang dibuktikan dengan surat pernyataan;
OM
SLIDESMANIA.C

15.    Bersedia tidak menduduki jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah selama masa
keanggotaan apabila terpilih; dan
16.    Tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama Penyelenggara Pemilu.
Berani Menghadapi
Tantangan ?!
OM
SLIDESMANIA.C
Alumnus Tafsir-Hadis
saja berani, masa’ anak
HTN kagak..!
OM
SLIDESMANIA.C
“Kuncinya, selain serius belajar sesuai bidang studi,
mahasiswa juga perlu aktif di organisasi kemahasiswaan.
Karena di situlah kompetensi intelektual, sosial, dan
emosional ditempa dengan cukup baik
OM
SLIDESMANIA.C

― pesan orang jalanan

Anda mungkin juga menyukai