Anda di halaman 1dari 12

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

PADA PENYAKIT GINJAL


1. Assesment Gizi
a. Data Antropometri
BB, TB, Lingkar Lengan Atas, Tebal Lemak bawah kulit.

Pengukuran
antropometri pada
pasien ginjal kronis
meliputi

Lingkar Lengan Atas


(LLA) untuk
penentuan status
gizi
Tinggi Lutut (TL) untuk
mengetahu tinggi estimasi
dan BB ideal jika pasien
tidak dapat berdiri.
b. Data Biokimia

Pemeriksaan kadar kreatinin, kadar ureum atau Blood Urea


Nitrogen (BUN) dan kliren kreatinin (Aziz dkk, 2008)

Menurut Kemenkes RI (2011)


 Pemeriksaan hematologi (Hb, Hematokrit, Eritrosit,
Leukosit, Trombosit),
 pemeriksaan susunan sel darah ((MCV, MCH, MCHC),
 pemeriksaan elektrolit tubuh (Natrium, Kalium,
Klorida), dan pemeriksaan lainnya.

c. Data Fisik dan Klinis


 Muntah
 Mual
 Nafsu makan menurun
 Sesak
 Edema pada kaki & tangan
 Tekanan Darah
 Respiratory Rate
 Nadi
 Kesadaran
 keadaan umum
d. Data Riwayat Gizi

Meliputi asupan makanan termasuk komposisi, pola makan, diet saat ini
serta ketersediaan makanan dilingkungan klien.
Data riwayat gizi pasien meliputi riwayat gizi dahulu dan riwayat gizi
sekarang.

Data riwayat gizi dahulu


metode food frequency (FFQ)

Data riwayat gizi sekarang e. Data Riwayat Personal


metode food recall 1 x24 hours
Riwayat penyakit (Dahulu dan
sekarang)
Sosial budaya
Riwayat obat-obatan atau suplemen
Data umum pasien
2. Diagnosis Gizi

Diagnosis gizi ditulis dalam format PES (problem, etiologi, dan signs/
symptom) yang menyatakan masalah gizi, penyebab, dan mendefinisikan
karakteristik-karakteristik yang tepat dari masalah gizi (Susetyowati, 2017)

a. Domain Intake

NI-1.2: Asupan energi kurang yang berkaitan dengan mual muntah ditandai dengan asupan makan
hanya 50% dari kebutuhan.

NI-5.4: Pembatasan kebutuhan zat gizi Natrium dan cairan yang berkaitan dengan penurunan fungsi
ginjal ditandai dengan nilai lab dan tekanan darah tinggi

Pasien gagal ginjal kronis predialisis:


NI-5.4: Penurunan kebutuhan protein yang berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal ditandai dengan
kadar ureum tinggi (Nilai lab)

Pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialsisi:


NI-5.2: Peningkatan kebutuhan protein yang berkaitan dengan hilangnya protein saat hemodialisis
ditandani dengan kadar albumin rendah (Nilai lab)
Lanjutan…..

b. Domain Klinis & Fisik

NC-2.2: Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus yang berkaitan dengan penurunan
fungsi ginjal ditandai dengan kadar kreatinin, dan ureum tinggi (Nilai Lab)

NC-3.1: Berat Badan kurang dari normal yang berkaitan dengan asupan energy yang rendah ditandai
dengan IMT kurang. (Nilai IMT)

b. Domain Behavior

NB-1.4: Kurangnya kontrol diri yang berkaitan dengan ketidak patuhan dalam menjalankan diet
ditandai dengan masih mengonsumsi makanan tinggi garam dan kalium
3. Intervensi Gizi
Pada Pasien PGK Pre Dialisis

Tujuan Intervensi
• Meningkatkan asupan energy
• Menjaga asupan protein tidak berlebihan
• Mengurangi beban kerja ginjal
• Mengontrol kadar kalium, natrium, kalsium, dan fosfor darah
• Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Prinsip dan Syarat Diet


• Energi : 35 Kkal/kg BB/hari, pada manula 30 Kkal
• Protein : 0.6 g/kg BB/hari s/d 0.75 g/kgBB atau 0.8 g/kg BB/ hari
• Lemak : ± 30%, Karbohidrat ± 60 % dari total energi
• Disesuaikan dengan kondisi ( < 2400 mg Na/hari)
• Disesuaikan dengan kondisi (40-70 meq/kg BB/hari), apabila serum normal tidak dibatasi
• Pospat : 800-1000 mg/hari
• Air : Sesuai dengan jumlah urine sehari + 500 cc
Pada Pasien HD

Tujuan Intervensi
• Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal
• Mengganti kehilangan zat gizi pada saat hemodialisis
• Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
• Mengendalikan kondisi terkait PGK seperti anemia, peny tulang, kardiovaskular, DM

Prinsip dan Syarat Diet


• Energi : 35 Kcal/kg BB/hari apabila usia >60 th 30 Kcal/kgBB
• Protein : HD 1.2 gr BBI/hari. 50% protein bernilai biologi tinggi
• Lemak : ± 30% dari total energi
• Karbohidrat : ± 60 % dari total energi
• Na : 1g + 2g bila urine 1 liter/24 jam
• K : 2g + 1g bila urine 1 liter/ 24 jam (40 mg/kgBB
• Ca : 800-1200 mg, max 2000 mg
• P : 8 – 17 mg/kg BB/hari (800-1000 mg)
• Air : sesuai dgn jumlah urine output sehari + 500 cc s/d 750 cc
apabila sdh tdk ada urine max 1 liter
Preskripsi Diet

Jenis Diet

Ada 3 jenis Diet yang diberikan menurut berat badan pasien


1. Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
50 kg
2. Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
60 kg
3. Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
65 kg

Diet untuk pasien dialisis


4. Diet Dialisis I, 60 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg
5. Diet Dialisis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg
6. Diet Dialisis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg
Bentuk Makanan

Bentuk makanan terdiri makanan cair


jernih, makanan cair kental, makanan
saring, makanan lunak, dan makanan
biasa, diberikan tergantung kondisi pasien

Frekuensi Makan

Frekuensi pemberian makanan utama tiga


kali dan selingan dua kali

Rute Pemberian Makanan

Oral, Enteral dan Parenteral


Implementasi
• Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan, kesanggupan dan
kondisi pasien
• Memenuhi kebutuhan dan menormalkan nilai lab terkait gizi
• Memberikan edukasi kepad pasien dan keluarga terkait kebiasaan
makan yang baik terkait diet yang sedang dijalani

Rencana Edukasi
• Sasaran : Pasien dan keluarga
• Materi : Kebiasaan Makan yang baik dan diet yang dijalani
• Media : Leaflet
• Tempat : Ruang rawat inap pasien
• Metode : Konseling dan diskusi tanya jawab
• Waktu : ± 2o menit
5. Monitoring dan Evaluasi
Bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah tujuan atau hasil yang diharapkan
telah tercapai.
Hasil asuhan gizi menunjukkan adanya perubahan perilaku dan atau status gizi yang lebih baik.

Monitoring Frekuensi Evaluasi


Antoropometri 1x/3 hari Perubahan BB (status gizi menjadi normal)
( BB, LLA)
Biokimia 1x/3 hari Perubahan nilai laboratorium (ureum, kreatinin,
(ureum, kreatinin, kalium, kalium, kalsium, albumin, phospor, hemoglobin,
kalsium, phospor, dan albumin) LFG, dan elektrolit) ke arah normal

Klinis dan fisik Setiap Hari Berkurangnya keadaan asites dan oedema, tekanan
(tekanan darah, oedema, mual , darah normal, tidak ada mual dan nafsu makan
dan anoreksia) baik.

Dietary Setiap Hari Perubahan asupan protein sesuai preskripsi diet,


asupan makanan (energi, Perubahan asupan energi, natrium, kalium,
protein, natrium, kalium dan kalsium, dan fosfor sesuai dengan yang dianjurkan
cairan)

Anda mungkin juga menyukai