Anda di halaman 1dari 27

Ekosistem Estuari

Dr. Wilis Ari Setyati, M.Si


Estuari
Estuari merupakan pesisir semi tertutup (semi-enclosed coastal) dengan badan
air mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka (open sea) dan kadar air
laut terlarut dalam air tawar dari sungai (Supriadi, 2001).

Estuari merupakan suatu komponen ekosistem pesisir yang dikenal sangat


produktif dan paling mudah terganggu oleh tekanan lingkungan yang
diakibatkan kegiatan manusia maupun oleh proses-proses alamiah (Rositasari
dan Rahayu, 1994).
Estuari
Estuari dapat disebut sebagai daerah peralihan (ekoton) antara habitat laut dan
habitat air tawar. Banyak karakter fisik, kimiawi, dan biologis yang khas.
Didominasi oleh substrat berlumpur. Endapan kebanyakan bahan organik.
Tipe Estuari
Menurut Rositasari dan Rahayu (1994), pembagian estuari berdasarkan beberapa
aspek berikut:
1. Geomorfologi
2. Profil hidrologis
3. Bentuk, kedalaman dan air laut
Tipe Estuari (Geomorfologi)
1. Estuari yang berupa rataan tergenang (Drowned river valley).
2. Estuari bertipe fyord.
3. Estuari dengan pasir penghalang (bar-built estuaries).
4. Estuari yang terbentuk oleh proses vulkanik
Estuari berupa rataan tergenang
(Drowned river valley)
Biasanya banyak terbentuk di sepanjang pantai
yang memiliki rataan pantai yang dangkal dan
lebar. Pada musim penghujan, air dari sungai
mehgangkut sejumlah besar sedimen ke arah
estuari. Sedangkan pada musim kemarau aliran
dari laut mendominasi lingkungan estuari,
karena debit air dari sungai sangat rendah.
Estuari bertipe fyord
Tipe estuari ini biasanya terbentuk di perairan
dalam. Morfologi dasar perairan estuari ini
biasanya berbentuk huruf U. Kurun sejarah
pembentukannya diperkirakan dimulai pada
jaman es (glasial period), sehingga dapat
digolongkan sebagai bentukan geologis berumur
tua.
Estuari dengan pasir penghalang
(bar-built estuaries)
Merupakan cekungan dangkal yang sebagian dasar
perairannya akan muncul pada saat surut. Perairan ini
dapat dikatagorikan sebagai perairan semi tertutup,
dengan adanya gundukan pasir penghalang (bars)
atau pulaupulau penghalang(barrier islands).
Bentukan penghalang tersebut terputus-putus oleh
saluran-saluran kecil (inlet) yang berhubungan
langsung dengan laut lepas. Pada kasus-kasus tertentu
tumpukan pasir tersebut diendapkan di laut, pada
kasus lain tumpukan pasir penghalang tersebut
merupakan bekas bentukan bukit-bukit pasir yang
berubah karena terisolasi oleh penaikan permukaan
laut secara bertahap.
Estuari yang terbentuk oleh proses
vulkanik
Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan garis
pantai (pesisir), dimana lekukan tersebut
terbentuk karena terjadinya patahan geologis
atau oleh penurunan muka bumi secara lokal,
proses tersebut biasanya diikuti dengan
pemasukan air tawar yang besar.
Tipe Estuari (Profil hidrologis)
A. Profil hidrografis berlapis (Highly
stratified),
B. Profit hidrografis teraduk sebagian
(Partially mixed),
C. Profil hidrografis tercampur
sempurna (Vertically homogenous
estuary)
Profil hidrografis berlapis
(Highly stratified)
Profil perairan ini disebabkan karena terdapatnya dominasi aliran sungai
dibandingkan dengan pasang-surut, sebagaimana yang biasa terjadi di muara
sungai besar. Masa air tawar yang besar cenderung terapung di atas air laut yang
memiliki berat jenis yang lebih tinggi, sehingga terbentuk bidang pemisah di
antar kedua lapisan tesebut (wedge) yang melintang di sepanjang dasar
perairan. Tipe pelapisan hidrografis ini akan memperlihatkan sifat holoklin
(holocline) pada salinitasnya, yaitu terdapatnya zona perubahan yang tajam
pada salinitas air permukaan dan air dasar di perairan estuari tersebut.
Profit hidrografis teraduk sebagian
(Partially mixed)
Pada profil seperti ini, input air tawar dan pasang-surut lebih seimbang
pengaruhnya. Media pengadukkan yang bekerja secara dominan pada tipe
perairan ini adalah efek pasang-surut yang berlangsung secara periodik. Profil
salinitas secara vertikal lebih tergradasi karena terdapatnya pengadukan secara
vertikal yang kemudian membentuk pola pelapisan yang kompleks pada masa
air
Profil hidrografis tercampur sempurna
(Vertically homogenous estuary)
Tipe estuari ini didominasi oleh efek pasang-surut yang kuat. Air cenderung
teraduk dengan sangat baik mulai dan permukaan hingga dasar perairan.
Kandungan salinitas relatif tinggi, hampir mendekati salinitas air laut. Variasi
utama yang terjadi pada tipe estuari ini lebih banyak terdapat secara horizontal
dan pada secara vertikal. Estuari yang memiliki pasir penghalang (bar-built
estuary) atau estuari yang tidak memiliki sungai besar merupakan contoh dan
tipe perairan ini.
Tipe Estuari
(Bentuk, kedalaman dan air laut)
1. Subsistem laut (Marin)
2. Subsistem teluk (Bay)
3. Rawa - rawa (Slough)
4. Sungai (Riverine)
Subsistem laut (Marin)
Subsistem ini terletak tepat di mulut sungai yang langsung berhubungan dengan
laut. Pada zona yang didominasi oleh pengaruh laut ini, selalu terjadi percampuran
biota yang berasal dari lingkungan laut menuju estuari dan sebaliknya. Saluran
utama berfungsi sebagai gerbang keluar / masuk bagi berbagai jenis ikan dan
invertebrata bertaxa tinggi. Biota-biota tersebut memanfaatkan kekayaan nutrien
di daerah estuari ini untuk melangsungkan pertumbuhannya yang melalui
beberapa fase tersebut. Namun demikian ada pula beberapa estuari yang lebih
didominasi oleh komponen air laut, akibat kurangnya aliran air tawar.
Kelp dan algae dari jenis lain, biasanya menutupi substrat batu dan membentuk
mikrohabitat. Invertebrata bentik yang terdapat di lingkungan ini dapat merupakan
jenis marin atau jenis estuari.
Subsistem teluk (Bay)
Daerah ini dicirikan dengan adanya hamparan rataan lumpur yang tampak ke
permukaan pada saat surut, dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut
pada saat pasang. Rataan ini tidak hanya terdiri dari lumpur, tapi juga butiran
pasir yang terbawa oleh aliran sungai. Butiran pasir yang berasal dari komponen
daratan ini diendapkan di teluk bagian atas (bagian rataan yang dangkal) dan
sepanjang pinggiran saluran utama (main channel). Partikel yang lebih halus
seperti lempung dan lanau, terhanyutkan hingga mencapai tepian rataan di
dekat rawa pasangsurut. Pasir yang berasal dan laut dapat juga terbawa masuk
ke dalam lingkungan perairan ini hingga beberapa kilometer ke arah sungai,
yaitu pada saat terjadi air pasang yang berenergi tinggi.
Rawa - rawa (Slough)
Rawa-rawa ini merupakan percabangan kecil yang menghubungkan teluk
dengan saluran utama dari sungai. Input air tawar di lingkungan ini biasanya
sedikit. Pengaruh pasang-surut di lingkungan ini tidak sebesar bagian lain dari
estuari yang lebih dekat dengan laut. Umumnya rawa-rawa ini terdiri dari
saluran yang berkelok yang menerobos rataan lumpur hingga mencapai bagian
teluk utama. Saluran kecil inilah yang membawa air pasang hingga ke rawa
pasang-surut (marsh) dan bagian ujung dari hutan pantai di daerah tersebut
Sungai (Riverine)
Subsistem ini terletak di daerah masuknya air tawar dari gunung menuju
lingkungan estuari. Sebagian besar dari subsistem ini berbentuk menyudut dan
biasa disebut saluran sungai yang terpengaruh pasang-surut. Salinitas
sepanjang tahun di lingkungan ini rendah, malah sebagian dari subsistem ini
seluruhnya terdiri dari air tawar.
Lingkungan Abiotik Estuari
1. Gelombang,
2. Arus,
3. Kekeruhan,
4. Substrat,
5. Salinitas,
6. Suhu,
7. Oksigen.
Gelombang
Estuaria relatif lebih tenang (pengaruh ombak minimal) disebabkan:
1. Luas permukaan lebih kecil (estuaria dikelilingi oleh daratan pada tiga sisi)
sehingga luas perairan yang di atasnya angin dapat bertiup untuk
menciptakan ombak adalah minimal (dibandingkan lautan).
2. Mulut estuaria yang sempit dengan dasar yang dangkal menghilangkan
pengaruh ombak dari laut secara cepat.
Arus
Terutama dipengaruhi oleh pasang surut dan
aliran sungai, sehingga terbatas pada saluran
masuk di hilir (mulut estuaria) dan di hulu
(saluran air tawar).
Kekeruhan
Kekeruhan minimum di dekat mulut
estuaria, karena sepenuhnya air laut,
dan makin meningkat bila menjauh ke
arah hulu. Kekeruhan tertinggi terjadi
pada saat aliran sungai maksimum
Substrat
Didominasi substrat lumpur, dibawa ke dalam estuaria baik oleh air tawar
maupun air laut.

Lumpur dari sungai + ion-ion air laut  partikel lumpur menggumpal 


partikel yang lebih besar dan berat  mengendap membentuk dasar lumpur.
Material tersuspensi dari laut masuk ke estuari yang gerakan airnya lebih
tenang  mengendap membentuk dasar lumpur atau pasir.
Proses pengendapan (sedimentasi) bergantung pada arus (arus kuat, substrat
kasar; arus lemah, substrat halus) dan ukuran partikel (partikel besar lebih
cepat mengendap daripada partikel kecil).
Salinitas
Salinitas di estuaria lebih bervariasi yang bergantung pada musim, jumlah air
tawar, topografi estuaria, dan pasang surut.
Suhu
Suhu air di estuaria lebih bervariasi daripada perairan pantai di dekatnya
disebabkan:
1. Volume air lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih besar (lebih cepat
panas dan dingin).
2. Adanya masukan air tawar (suhu air tawar dipengaruhi perubahan suhu
musiman).
Oksigen
Persediaan oksigen di kolom air cukup karena adanya masukan air tawar dan air
laut yang teratur, dengan kedangkalannya terjadi pengadukan, dan percampuran
oleh angin.
Oksigen sangat berkurang di dalam substrat karena tingginya kandungan bahan
organik dan populasi bakteri di sedimen.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai