0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah Indonesia untuk menangani masalah stunting. Ada empat program utama pemerintah yaitu peningkatan gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, anggaran desa untuk sanitasi, dan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi. Pemerintah juga menetapkan lima strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting yang mencakup komitmen kepemimpinan, kampanye nasional, konvergensi
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Analisis Kependudukan (Ppt Kependudukan Dan Stunting)
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah Indonesia untuk menangani masalah stunting. Ada empat program utama pemerintah yaitu peningkatan gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, anggaran desa untuk sanitasi, dan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi. Pemerintah juga menetapkan lima strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting yang mencakup komitmen kepemimpinan, kampanye nasional, konvergensi
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah Indonesia untuk menangani masalah stunting. Ada empat program utama pemerintah yaitu peningkatan gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, anggaran desa untuk sanitasi, dan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi. Pemerintah juga menetapkan lima strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting yang mencakup komitmen kepemimpinan, kampanye nasional, konvergensi
NIM : 1929041008 PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN MATKUL : ANALISIS KEPENDUDUKAN POKOK PEMBAHASAN
Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah indonesia untuk mengatasi stunting ! Kebijakan-kebijakan pemerintah mengatasi stunting
Pemerintah telah memiliki program resmi untuk menangani
masalah stunting, seperti pada peraturan presiden No. 42 tahun
2013 tentang Gerakan Nasional percepatan Perbaikan Gizi, ada
13 kementrian yang sesuai tugas pokok dan fungsinya melakukan
pencegahan stunting.
Berikut ini 4 program pemerintah untuk mencegah stunting:
Peningkatan gizi Masyarakat melalui program pemberian
makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi
anak. Kementrian merilis, 725 ribu ibu hamil yang mendapatkan
PMT untuk ibu hamil dan balita kurus di papua dan papua
Barat, Surveilans Gizi pada 514 kabupaten/kota dan pemberian
Tablet Tambah Darah (TTD) pada 514 Kabupaten/kota.
Sanitasi melalui lingkungan berbasis lingkungan melalui
peningkatan kualitas sanitas lingkungan di 250 desa dan pada
60 Kabupaten/kota, dengan target priotitas pada desa yang
tingkat prevalensi stuntingnya tinggi.
Anggaran setiap desa dalam program ini sebesar 100 juta,
dengan target minimal 20 KK terlayani jamban individu sehat
dan cuci tangan pakai sabun dan kebijakan yang menyasar
kepada warga miskin agar ada perubahan perilaku.
Pembangunan infrastruktur. Pemerintah membangun
infrastruktur air minum dan sanitasi untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia, salah satunya mencegah stunting.
Dalam empat tahun telah membangun Instalasi Pengolahan
Air (IPAL), Tempat Pengolahan Air (TPA), dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (SANIMAS).
kemudian dari pada itu pemerintah telah menyusun lima strategi nasional untuk percepatan penurunan angka stunting dan pencegahannya. Strategi itu di susun melalui proses penilaian dan diagnosis yang komprehensif, hingga menentukan prioritas kegiatan yang dilakukan.
Pilar pertama, dalam program ini adalah komitmen dan visi
kepemimpinan. Langkah ini untuk memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat di semua tingkatan. Komitmen dan visi presiden dan wakil presiden terhadap percepatan pencegahan stunting diharapkan akan mengarahkan, mengoordinasikan, dan memperkuat strategi , kebijakan, dan target pencegahan stunting. Pilar kedua, dalam strategi percepatan penurunan angka stunting adalah kampanye nasional dan komunikasi perubahan prilaku. Lewat pilar kedua ini, pemerintah berharap akan timbul kesadaran public dan perubahan prilaku masyarakat untuk mencegah stunting. Hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan penanggulangan dan pencegahan stunting di indonesia. Kementrian komunikasi dan informatikan dan kementrian kesehatan akan saling berkomunikasi untuk melaksanakan pilar kedua ini. Pilar ketiga, dalam program prioritas pemerintah ini adalah konvergensi program pusat, daerah, dan desa. Pemerintah akan memperkuat koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah dan desa. Konvergensi merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas. Kunci keberhasilan strategi ketiga ini adalah penyelarasan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan lintas sektor serta antar tingkat pemerintah dan masyarakat. Kemudian pada pilar keempat, strategi percepatan dan pencegahan angka stunting adalah ketahanan pangan dan gizi. Pemerintah akan meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi dan mendorong penguatan kebijakan pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat, mencakup pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, pemberian bantuan pangan dan makanan tambahan, investasi dan inovasi pengembangan produk, dan keamanan pangan sejalan dengan amanat undang- undang No 36/2009 tentang kesehatan dan undang-undang No.18/2012 tantang pangan. Strategi yang kelima adalah pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi adalah upaya untuk memastikan bahwa apa yang sedang dijalankan benar-benar berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. Pemerintah akan memastikan pemberian layanan yang bermutu bagi masyarakat, dan peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program. Sementara itu kementrian komunikasi dan informatika sebagai koordinator kampanye menggunakan berbagai media, TV, radio, media cetak, online, medsos, sampai pertunjukan rakya dan forum TERIMA KASIH BANYAK
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu