Anda di halaman 1dari 23

Tazkia Mutiara Sa’diah/201107011067

REGULER 3B
TUGAS ARTIKEL DAN RESPON PEMERINTAH
ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN

1. Perokok Jangan Egois, Ini Bahaya Merokok Sambil Berkendara


https://www.liputan6.com/otomotif/read/4686977/perokok-jangan-egois-ini-bahaya-
merokok-sambil-berkendara?source=search
Kebijakan Pemerintah :
Diatur dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nomor 22 Tahun 2009.
Pelaku yang bandel merokok sembari nyetir tanpa memperdulikan orang lain, akan dikenai
hukuman pidana paling lama 3 bulan dan denda paling banyak Rp 750.000.
"Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan
melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan
konsentrasi dalam mengemudi di jalan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan
atau denda paling banyak Rp. 750.000,00," isi aturan tersebut.
Opini :
Perlu adanya himbauan lebih lanjut kepada masyarakat, khususnya remaja yang sering merokok
sambal berkendara. Juga pemantauan lebih ketat dari petugas keamanan, dikarenakan banyak
sangat banyak kasus yang terjadi dan merugikan pengendara yang lain.
2. Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu
https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/pencegahan-pernikahan-dini-sebagai-upaya-
menurunkan-angka-kematian-ibu/

Kebijakan Pemerintah :
Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019, sebagai UU terbaru yang menetapkan batas
usia minimal untuk menikah yaitu 19 tahun. Untuk mengimplementasikan kebijakan
pencegahan perkawinan anak hingga mencapai tingkat akar rumput, diperlukan sinergi
bersama, termasuk peran Forum Anak.
1) Wajib belajar 12 tahun
2) Sosialisasi pentingnya pendidikan kespro (PP No.61 Tahun 2014 tentang Kespro)
3) Program KB dan Generasi Berencana
4) PUG dalam pembangunan nasional dan konsep KKG
5) Program Kabupaten/Kota Layak Anak
6) Revisi UU No.1 Tahun 1974, masuk prolegnas 2015-2019
7) Perbaikan RUU Kesetaraan Gender
8) Sosialisasi UU No.35 Tahun 2014 tentang perubahan UU No.23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
9) Bekerjasama dengan organisasi perempuan dan organisasi keagamaan dan ormas
sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan.
10) Permen PP&PA No.6 Tahun 2013 tentang Pembangunan Keluarga
11) Sosialisasi tentang “parenting skill”
12) Menyediakan program-program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan UKM
Keluarga Miskin
13) Pembuatan Perda untuk pencegahan perkawinan anak

Opini :

Kebijakan yang telah ditetapkan dan diimplementasikan pemerintah sudah sangat tepat dan
lengkap, hanya saja kejadian ini sudah sering terulang di masyarakat karena terkadang
mereka merasa baik – baik saja saat menikah tidak secara hukum negara. Oleh karena itu
harus ditindak secara tegas dan perlu observasi juga penyuluhan lebih lanjut di tiap
tahunnya.
3. Pencegahan HIV-AIDS di Tempat Kerja Jadi PR Besar Negara di ASEAN

Upaya Pemerintah :
Sektor ketenagakerjaan punya peran strategis untuk mendukung keberhasilan program
pengendalian HIV-AIDS di kawasan ASEAN. Dia berharap dapat melahirkan pedoman
konsultasi dan pengecekan tentang HIV AIDS di tempat kerja yang dapat digunakan oleh
seluruh negara anggota ASEAN. Salah satunya melalui perluasan layanan akses
konseling dan tes HIV bagi pekerja dengan pelaksanaan konseling dan testing HIV-AIDS
di tempat kerja atau VCT (Voluntary Counseling and Testing at workplace).
Opini :
Bagi remaja agar tidak melakukan perilaku seksual sebelum menikah dan lebih baik
mengisi kegiatan dengan hal-hal yang bermanfaat seperti mengikuti kegiatan organisasi
yang bisa menambah pengetahuan. Juga untuk orang dengan HIV/AIDS agar mampu
mengendalikan dorongan seksual agar tidak menularkan penyakit HIV/AIDS kepada orang
lain.
4. Menkes Budi Sebut 98 Persen Kasus Omicron dari Luar Negeri

Upaya Pemerintah :
Kasus Omicron tersebut terdeteksi disaat para pelaku perjalanan internasional tiba di
Indonesia dan menjalani karantina 10 hari. Beberapa kasus terdeteksi, setelah mereka
menjalani lebih dari tiga hari dalam masa karantina. Ini menunjukan karantina 10 hari
adalah durasi yang tepat untuk mencegah pasien dengan Omicron menulari pihak lain di
luar fasilitas karantina.
Opini :
Pandemi belum berakhir, pemerintah harus lebih keras dalam menghimbau masyarakata
agar tidak lalai dalam mematuhi prokes, sangat disayangkan bahwa untuk penerbangan
dari negara luar maupun yang mau ke luar negri sudah dibolehkan padahal kasus covid di
Indonesia belum selesai. Alhasil varian baru gampang masuk ke Indonesia.
5. Menilik Upaya Pemerintah Perangi Kasus Diabetes di Indonesia

Upaya Pemerintah :
Kemenkes bersama stakeholder terkait saat ini sedang menyusun peta jalan
(roadmap) diabetes, yang nantinya akan membantu mengoptimalkan pengendalian
diabetes di Indonesia. Peta jalan tersebut akan berisi berbagai program tematik dan
diharapkan akan segera direalisasikan.

Peta jalan tersebut dibagi atas penanganan di sektor hulu hingga hilir melalui strategi
promotif, preventif, dan surveilans. Upaya promotif dan preventif yaitu mengajak
masyarakat menerapkan pola hidup yang baik seperti diet rendah gula dan rendah
garam, serta edukasi screening kesehatan.

Kemenkes juga giat mengedukasi masyarakat tentang kampanye pola hidup bersih dan
sehat melalui slogan PATUH dan CERDIK. Gerakan masif tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup para penderita diabetes dan juga untuk mengendalikan
jumlah penderita diabetes di Indonesia.

Tak berhenti sampai disitu, Kemenkes juga berkolaborasi bersama BPJS Kesehatan
meluncurkan program Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK), di mana berperan
memfasilitasi masyarakat untuk memeriksa gula darah secara rutin yang ditanggung
biayanya oleh negara.

Opini :Program yang diberi pemerintah sudah bagus dan tepat, maka diawali dari diri
sendiri seperti Perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan, aktivitas fisik, dan
mengontrol berat badan akan membantu kinerja obat yang dikonsumsi sehingga lebih
maksimal untuk mengelola kadar gula darah. Percuma saja jika penyandang diabetes
hanya mengandalkan obat-obatan, tanpa memperhatikan asupan gizi yang masuk ke
dalam tubuh. Tentunya tidak sembarangan dalam menjalankan pola makan untuk
diabetes.

6. Menkes: Masalah Gizi Balita di Indonesia Masih Cukup Tinggi

Upaya Permerintah :
Kebijakan nasional dalam upaya perbaikan gizi masyarakat tertuang dalam Undang-
Undang nomor 36 tahun 2009. Bahwa upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan
mutu gizi perorangan dan masyarakat. Selanjutnya dalam rangka percepatan perbaikan gizi
pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK). Gerakan ini mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat
melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana
dan terkoordinasi. Tujuannya untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas
pada 1.000 HPK.
Opini :
Masyarakat terutama ibu dan keluarga diharuskan selalu memantau pertumbuhan dan
perkembangan sejak bayi dalam kandungan secara rutin agar tumbuh secara optimal
sehingga masalah gizi kronis dapat ditanggulangi. Juga Melakukan pemantauan
pertumbuhan balita di posyandu, mendapat penyuluhan dan konseling menyusui dan
Makanan Pendamping ASI (MP ASI) serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemulihan yang aman.

7. Konsultasi Kesehatan Mental Bukan Berarti Anda Gila

Upaya Pemerintah :
Kementerian Kesehatan mengembangkan aplikasi sehat jiwa, yaitu aplikasi berbasis
android untuk memberikan informasi seputar kesehatan jiwa serta menawarkan kecepatan
solusi yang mudah dan cepat dalam melaporkan atau deteksi dini pasien kesehatan jiwa.
Selain itu, ada pelayanan kesehatan yang bergerak, Mental Health Sevices yang
didalamnya terdapat berbagai perangkat yang bisa melakukan upaya pencegahan,
penyuluhan bahkan konseling dini.
Fidiansyah menekankan bahwa berbagai kebijakan pencegahan ODGJ berat sudah sesuai
dengan indikator Standar Pelayanan Minimal serta Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Keduanya memiliki indikator yang saling beririsan yaitu
gangguan jiwa berat tidak boleh ditelantarkan. Fidiansyah mengajak masyarakat untuk
menerapkan perilaku CERIA yaitu Cerdas intelektual, emosional dan spiritual, Empati
dalam berkomunikasi efektif, Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan, Interaksi yang
bermanfaat bagi kehidupan, Asah asih dan asuh tumbuh kembang dalam keluarga dan
masyarakat. Melalui gerakan ini diharapkan masyarakat Indonesia memiliki jiwa jiwa
secara fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Opini :
Untuk pemerintah agar lebih memudahkan masyarakat dalam mencari faskes untuk
menyembuhkan penyakit mental, dan memberi penyuluhan lebih lanjut terkait Kesehatan
mental. Juga kepada masyarakat itu sendiri terutama di kawasan keluarga agar lebih
memperhatikan anggota keluarga lainnya.

8. Terlihat Sama, Inilah Bedanya Diare Akut dan Diare Kronis

Upaya Pemerintah :
Program 'Lintas Diare' atau program "Lima Langkah Tuntaskan" Diare, yang
diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal P2PL Kementerian Kesehatan RI.
1) Pemberian oralit. Untuk mencegah dehidrasi perlu segera diberikan cairan
utamanya oralit.
2) Pemberian Zinc selama 10 hari untuk mencegah keparahan, memperpendek masa
diare dan mencegah berulangnya diare 2-3 bulan ke depan.
3) Tetap berikan ASI/makanan sesuai umur.
4) Pemberian antibiotik secara selektif (indikasi: diare berdarah, berbau/ada lendir,
suspek kolera-amis dan faeses seperti cucian beras).
5) Penyuluhan kesehatan agar semua yang dibahas di atas harus diketahui ibu atau
pengasuh anak untuk dikerjakan di rumah.
Opini :
Bagi masyarakat agar dapat meningkatkan pola perilaku hidup bersih dan sehat serta
menjaga sanitasi lingkungan yang baik sehingga terhindar dari penyakit berbasis
lingkungan seperti diare dan selalu membiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan
makan, setelah BAB dan sebelum melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
makanan.

9. 161 Warga Cimahi Terjangkit DBD, 18 Meninggal Dunia

Upaya Pemerintah :
melalui surat edaran Menteri Kesehatan RI nomor PV.02.01/Menkes/721/2018 tanggal 22
November 2018 perihal Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD. Dalam surat tersebut
Menteri Kesehatan menghimbau pemerintah daerah untuk:

1) Meningkatkan upaya penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk


(PSN) melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas,
plus mencegah gigitan nyamuk (3M plus), dengan cara mengimplementasikan
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
2) Memeningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian
demam berdarah dengue, diantaranya melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala
(PJB) dan mengaktifkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
3) Mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional penanggulangan DBD (Pokjanal
DBD) pada berbagai tingkatan RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota
dan provinsi.
4) Meningkatkan kapasitas sumber daya pencegahan dan pengendalian DBD, meliputi
peningkatan kapasitas SDM, biaya serta bahan dan peralatan.
5) Menerbitkan Surat Edaran Gubernur kepada Bupati/Walikota dalam rangka
kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD.

Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu :

1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat


penampungan air seperti: bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
penampung air lemari es dan lain-lain.
2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti: drum,
kendi, toren air, dan lain sebagainya.
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi
untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Opini :

Peran aktif kader Jumantik yang sudah di bentuk oleh desa supaya ditingkatkan dalam
melaksanakan tugasnya serta mampu memberikan motivasi pada masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan PSN bersama-sama. Diharapkan petugas Kesehatan lebih rutin
untuk melaksanakan penyuluhan di masyarakat tentang perkembangan DBD agar
masyarakat lebih memahami tentang penyakit Demam Berdarah serta pentingnya
melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ), guna menekan terjadinya
perkembangan kasus Demam Berdarah di masyarakat.

10. Anak Susah Makan, Waspadai Cacingan

Upaya Pemerintah :
Upaya Penanggulangan Cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan Cacingan,
yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah, dengan :
1. Pemberian obat massal pencegahan Cacingan kelompok rentan untuk
menghentikan penyebaran telur cacing dari Penderita ke lingkungan sekitarnya.
2. Peningkatan higiene sanitasi,
3. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi Kesehatan
Opini :

Memberi himbauan lebih banyak kepada masyarakat misal dengan menggunakan media
poster, berita, iklan, dan penyuluhan lebih lanjut. Untuk para ibu agar lebih memperhatikan
pola makan anak, seperti cara pengolahan makanan yang benar, ajarkan anak cara cuci
tangan yang benar cuci tangan pakai sabun (CTPS).

11. Virus Mematikan Omicron dari Afsel Masuk Indonesia

Respond Pemerintah :
Jokowi mengatakan, tingkat penularan varian Omicorn yang sangat cepat
penyebarannya, memang menjadi salah satu penyebab varian yang ditemukan di
Afrika Selatan ini masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar
masyarakat waspada. "Sebagaimana sudah disampaikan Menteri Kesehatan varian
Omicron sudah terdeteksi di wilayah Indonesia ini memang tak terelakkan. Karena
salah satu karakter varian ini adalah penularannya sangat cepat," kata Jokowi dalam
konferensi persnya, Kamis,16 Desember 2021.
Upaya yang dilakukan :
1. Larang menteri ke luar negeri
Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat, untuk meningkatkan
kewaspadaannya usai ditemukannya Varian Omicron COVID-19 di Tanah Air.
Dalam situasi seperti sekarang ini, Kepala Negara meminta seluruh masyarakat
dan juga pejabat untuk tidak pergi ke luar negeri.
Opini :
Upaya yang perlu dilakukan salah satunya mempercepat pemberian vaksin booster,
karena jika hanya dengan menyuruh masyarakat Indonesia tetap mematuhi prokes itu
sulit, masyarakat sudah mulai lengah dan menganggap covid sudah berakhir.

12. Jokowi Teken Perpres “Penanggulangan TBC”, Ini Targetnya di 2030

Respond Pemerintah :
Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah melaksanakan strategi nasional eliminasi
TBC. Hal itu dijelaskan dalam pasal 5.
Pasal 5
1. Pencapaian target Eliminasi TBC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dilaksanakan melalui penerapan strategi nasional Eliminasi TBC.
2. Strategi nasional Eliminasi TBC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a) Penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota; peningkatan akses
layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien; intensifikasi upaya
kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC, peningkatan penelitian,
pengembangan, dan inovasi di bidang Penanggulangan TBC, peningkatan
peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan multisektor lainnya dalam
Penanggulangan TBC; dan penguatan manajemen program.
Opini :
Diharapkan kepada pasien TB paru agar tetap patuh dalam menjalani pengobatan agar
kesembuhan dapat dicapai sesuai yang diharapkan. Dan bagi keluarga sebaiknya tetap
memberikan dukungan pada pasien dengan cara selalu mengingatkan dan memotivasi
pasien untuk minum obat secara teratur serta meluangkan waktu untuk mengantarkan
pasien berobat ketika pasien membutuhkan bantuan. Juga kepada program yang
diimplementasikan pemerintah agar lebih digeluti dan ditegaskan kepada masyarakat
karena penyakit TBC ini butuh waktu dan proses yang kompleks.

13. Kematian Ibu Hamil Saat Pandemi Sangat Tinggi, Mencapai 10 Kali Lipat

Respond Pemerintah :
Vaksinasi kepada ibu hamil ini menjadi sesuatu yang strategis untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi," tegas Hasto. Di sisi lain, lanjut dia, masih banyak ibu
hamil yang merasa ragu untuk melakukan vaksin.
Padahal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran.
"Selain itu, POGI juga sudah memberikan rekomendasi yakni vaksin Covid-19 bisa
diberikan pada ibu hamil pada usia kehamilan 12 sampai 33 minggu," tutur Hasto.
Dia menambahkan, pihaknya dan Kemenkes saat ini sudah melatih sekitar
50.000-an bidan untuk menjadi vaksinator. Harapannya, nantinya mereka bisa melakukan
vaksinasi di seluruh Indonesia. "Untuk vaksinasi ibu hamil dan menyusui BKKBN
bekerjasama dengan IBI dan POGI, sehingga lebih baik yang menyuntik vaksin adalah
bidan dan setelahnya diawasi oleh bidan itu sendiri," tambah Hasto.
Opini :
Kepada faskes agar lebih ditingkatkan terhadap penerimaan pelayanan kesehatan di
masing-masing bagian, seperti IGD dan kamar bersalin agar memberikan layanan sesuai
dengan response time. Diharapkan pemerintah meningkatkan penyuluhan melalui
komunikasi dan edukasi yang intensif kepada ibu hamil dan keluarganya agar melakukan
pemeriksaan kehamilan sesuai standar yang ditentukan, serta meningkatkan program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.

14. Waspadai Kanker Payudara Triple Negatif, Bisa Serang Perempuan Usia 20-an

Respond Pemerintah :
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29
TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN
KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM.
bahwa kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker terbanyak di Indonesia
yang memerlukan tindakan/intervensi Kesehatan masyarakat dalam bentuk program
penanggulangan nasional.
Opini :
Pemerintah lebih menggalakki dan menegaskan kepada masyarakat khususnya kalangan
perempuan untuk sering melakukan program SADARI (Periksa Payudara Sendiri), masih
banyak masyarakat yang mengabaikan kondisi tsb. Melakukan SADARI secara rutin setiap
satu bulan sekali dapat mengurangi risiko kanker payudara jika ditangani sedini mungkin.

15. Kini Penyakit Jantung Jadi Ancaman Bagi Populasi Usia Muda

Respond Pemerintah :
1. Srategi dalam menanggulagi penyakit jantung adalah Promosi kesehatan. Bagaimana
Kementerian kesehatan mengupayakan informasi edukasi sebanyak mungkin kepada
masyarakat melalui media-media.
“Informasi edukasi sebanyak mungkin kepada masyarakat melalui media-media apa
pun, seperti ada di commuter line, ada di media TV, ada di mana media sosial, dan lain-
lain. Dan harapannya juga tidak hanya oleh kementerian kesehatan tetapi juga oleh
seluruh tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia harus menjadi corong untuk
menyampaikan promosi promosi kesehatan,” Kata dr. Cut.
2. Deteksi dini. Masyarakat diimbau melakukan deteksi dini lebih awal dan kalau untuk
penyakit tidak menular itu kita anjurkan yang memiliki faktor risiko setiap bulan.
Dengan cara melakukan tiga hal, pertama ukur tekanan darah, kedua ukur gula darah,
ketiga ukur indeks massa tubuh atau lingkar perut.
3. Perlindungan khusus. Perlindungan khusus di sini artinya imunisasi untuk penyakit
tidak menular, seperti imunisasi untuk kanker serviks.
Opini :
Tetap memiliki kesadaran dan aktif mempraktekkan kebiasaan dan budaya sehat jantung,
seperti tetap beraktivitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan
tubuh. Pemerintah harus mengadakan program lebih lanjut setiap tahunnya kepada
masyarakat mengenai penyakit ini, karena faktanya penyakit jantung menyumbang
kematian yang besar untuk kasus kematian di Indonesia.

16. KEK (Kurang Energi Kronik) pada ibu hamil

Respond Pemerintah :
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan 2015-2019 telah menetapkan 6 (enam) indikator kinerja kegiatan (IKK)
pembinaan gizi masyarakat yang harus dicapai yaitu; 1) persentase ibu hamil KEK yang
mendapat makanan tambahan; 2) persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan; 3) persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI eksklusif; 4) persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu
Dini (IMD); 5) persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan; dan 6)
persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darat (TTD). Keenam indikator
ini ditetapkan untuk menunjang pencapaian salah satu indikator kinerja utama (IKU)
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, yaitu Persentase Ibu Hamil Kurang Energi
Kronis (KEK).
Opini :
Perlunya perbaikan gizi pada remaja putri dan calon pengantin untuk mencegah terjadinya
kurang energi kronik dan anemia pada saat kehamilan . Deteksi dini dan pemantauan yang
lebih intensif terhadap semua ibu hamil dan juga remaja putri dengan menambah frekuensi
pertemuan kelas ibu hamil.

17. 3 Jenis Anemia yang Umum Terjadi pada Ibu Hamil

Respond Pemerintah :
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi anemia pada ibu hamil,
mulai dari mendorong kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi TTD, hingga peningkatan
edukasi gizi kepada kader kesehatan di puskesmas dan pengambil kebijakan di
kabupaten/kota.
“Kita memberikan penguatan seperti lembar informasi, buku panduan, atau apapun bagi
mereka untuk memahami dan menyadarkan bahwa ibu hamil itu harusnya mengkonsumsi
TTD selama hamil itu minimal 90 tablet,” tambah Dhian.
Opini :
Pencegahan anemia pada remaja/calon penganten dengan melakukan tes Hb, Diharapkan
pada ibu hamil untuk menjaga kadar Hb dengan cara rutin konsumsi tablet TTD, makanan
yang mengandung protein, 48 Fe, vitamin C dan memeriksakan kadar Hb nya sebelum dan
selama kehamilan agar terhindar dari anemia.
18. Cegah Diabetes pada Anak, Lakukan Kebiasan Sederhana Ini

Respond Pemerintah :
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” atau yang
lebih dikenal dengan istilah GERMAS yang bertujuan mendorong masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat/ gaya hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, orang
sekitar kita, dan di lingkungan kita. Dengan GERMAS maka diharapkan Angka
Obesitas yang melonjak menjadi 21,8 % pada penduduk Indonesia yang berusia 18 tahun
ke atas dapat ditekan.
Opini : Orang tua perlu berhati-hati bila berat badan anak sudah berada jauh di atas ambang
batas kurva tumbuh kembang atau kegemukan. Kurangi asupan gula dan garam yang
berlebihan, hindari minuman dengan kadar gula tinggi, pemerintah sudah memberikan
program yang bagus sekarang dimulai dari kebiasaan masyarakatnya.
19. Merokok Sejak Usia 17 Tahun, Penyintas Kanker Paru Ini Menyesal

Respond Pemerintah :
Secara formal, Kemenko PMK sudah melakukan diskusi dengan K/L terkait untuk
membahas kebijakan tembakau dan rokok termasuk soal cukai. Alih-alih kenaikan cukai
menambah pemasukan negara, justru pengeluaran negara juga banyak digunakan untuk
biaya kesehatan perokok," pungkas Agus.
Pemerintah sudah menerbitkan beberapa kebijakan terkait upaya untuk
menurunkan angka prevalensi perokok, seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109
Tahun 2012 mengenai Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau bagi Kesehatan. PP ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan. PP 109 Tahun 2012 ini mengatur mengenai ketentuan
iklan, promosi, sponsorship, kemasan produk rokok sampai kepada pengadaan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR).
Opini : perihal rokok dan merokok memang menjadi permasalahan yang sulit dan
berkepanjangan, dikarenakan jual beli rokok sangat mudah untuk diakses bahkan anak
kecil sekalipun bisa. Maka dari tu solusi yang tepat adalah berawal dari lingkungan itu
sendiri bagaimana para orang tua berperan besar dalam menangani masalah ini.
20. Banyak Pikiran dan Cemas, Pengungsi Semeru Terkena Penyakit Hipertensi

Respond Pemerintah :
Untuk mengelola penyakit hipertensi termasuk penyakit tidak menular lainnya, Kemenkes
membuat kebijakan yaitu:
1. Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini hipertensi secara aktif
(skrining)
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini melalui kegiatan
Posbindu PTM.
3. Meningkatkan akses penderita terhadap pengobatan hipertensi melalui revitalisasi
Puskesmas untuk pengendalian PTM melalui Peningkatan sumberdaya tenaga
kesehatan yang profesional dan kompenten dalam upaya pengendalian PTM khususnya
tatalaksana PTM di fasilitas pelayanan kesehatan dasar seperti Puskesmas; Peningkatan
manajemen pelayanan pengendalian PTM secara komprehensif (terutama promotif dan
preventif) dan holistik; serta Peningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana promotif-
preventif, maupun sarana prasarana diagnostik dan pengobatan.

Opini : program yang digalang pemerintah sudah tepat, hanya saja kesadaran dari diri
sendiri masyarakat Indonesia masih kurang dan menganggap hipertensi adalh penyakit
biasa yg bisa disembuhkan oleh obat2an nyatanya perlu pengobatan lebih lanjut agar tidak
jadi masalah lebih serius kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai