Anda di halaman 1dari 29

Oleh:

Ricky M Emil
Pendahuluan
Fraktur eks bawah Sulit dalam Amputee eks bawah
ambulasi & mobilisasi

Ps dapat kembali
beraktifitas Rehabilitasi Alat bantu
normal Mobilisasi
Ambulasi
(Mobilisasi)
Alat bantu Kursi roda
Ambulasi (wheelchair)
Ambulasi mandiri:
• Kekuatan Tongkat/cane
• ROM Kruk/crutch
• Koordinasi Walker
• Keseimbangan
Alat Bantu Ambulasi
Definisi : alat yg dipegang tangan & digunakan untuk membantu berdiri & berjalan
Tujuan : untuk memperbaiki keseimbangan & stabilitas dalam berjalan
(memperluas daerah tumpuan atau area yang ditopang)

Merupakan perpanjangan ekst atas Kekuatan ekst atas harus baik

• Depresor bahu
• Fleksor bahu
Kelompok otot yang berperan : • Ekstensor siku & wirst
• Fleksor jari-jari
• Trunkus

Latihannya harus dimulai saat pasien belum


berambulasi  sebelum / sesudah tindakan bedah
Menentukan alat bantu berjalan & pola berjalan, sesuai dengan:

• kemampuan fungsional pasien secara umum


• kemampuan untuk mempertahankan sikap tubuh yang tegak
• tingkat keseimbangan dan weightbearing yang dibutuhkan

Perbandingan masing-masing alat bantu secara umum:

Walker Kruk Tongkat

• Stabilitas paling baik • Stabilitas sedang • Stabilitas kecil


• Biasa untuk pasien yg < • BB yg dipindahkan • BB yg dipindahkan
keseimbangan, kekuatan aksiler 80% 20-25% dipakai
& koordinasi non-aksiler 40-50% pada sisi yang sakit
Tongkat (Cane) Cara mengukur tongkat

Fleksi elbow 20-30°

 Dibuat dari kayu / alumunium

 Biasa dipakai hanya 1 dipegang pada


sisi ekstremitas bawah yang sehat
Ukur ujung tongkat
 Memberi area sanggahan distal sampai
yg lebih luas Setinggi trokanter
mayor
 mengurangi beban pada
ekstremitas bawah

Terlalu pendek  mengurangi sanggahan saat menapak


Terlalu tinggi kelelahan otot triceps bahu
Jenis-jenis tongkat

1. Regular (straight tip) canes / C-canes / J-canes / Single point canes

Ortho-canes

C / J canes Functional grip canes


2. Quad canes

3. Hemiwalker
Cara mengukur kruk
Kruk (Crutch)
Lipatan
 Dibuat dari kayu / alumunium Fleksi elbow 30° Ketiak
anterior
 2 titik kontak dengan tubuh shg
lebih stabil dari tongkat

Hand grips diberi bantalan Tumit


Mengurangi tekanan dan slip

+ 5 cm 15 cm
Ujung bawah diberi karet Dari Lateral
Mengurangi resiko slip Tumit Jari-5
Jenis-jenis kruk
Single-upright crutch
1. Axillary crutch !!!! “ Crutch palsy ”

Standart axillary crutch


Platform axillary crutch
Ortho crutch
 Kekuatan & keseimbangan
otot punggung yang baik

 Rasa kepercayaan diri yang tinggi


untuk berambulasi

 Penggunaanya untuk jangka lama


(amputasi ekstremitas bawah unilateral)

2. Non-axillary crutch

Lofstrand
crutch
Platform crutch

Kenny stick

Triceps crutch
Walker Alumunium / bahan metal lain yg ringan & tahan lama

Keuntunga  Mudah digunakan


n  Lebih aman dibanding kruk & tongkat

Kerugian  Berjalan lebih lama & terlihat aneh


 Pemakaian lama  postur & kebiasaan buruk

Cara mengukur walker

Tinggi Walker diukur:


Fleksi elbow 30°

Taruh walker 30 cm depan pasien


Walker harus mengelilingi pasien
Jenis-jenis walker

1. Standart walker

Kekuatan & ROM genggaman


Harus baik
2. Rolling walker

3. Rolling triceps walker 4. Platform walker

5. Stair-climbing walker
Kursi roda
Sistem mobilisasi dgn menggunakan roda dikendalikan
manual (manual Wheelchairs) / eksternal (powered wheelchair, scooters))

Kemandiria  !!! Pemilihan harus tepat sesuai dengan kelainan penderita


n
Powered Wheelchair Scotters
Manual Wheelchair

Indikasi:

• Amputee ext bawah bilateral & unilateral


• Paraplegi & hemiplegia
• Kondisi kardiopulmoner
• Proses penyembuhan fraktur
(kondisi nonweight –bearing)
• Instabilitas postural

Kontra-indikasi:

Relatif  Kondisi post operatif pelvis / femur proksimal


Fraktur vertebra
Kelemahan otot trunkus
Absolut  Kebutaan
Bagian bagian kursi roda:

Rigid Frames WC Arm rest

Push
handle
Folding Frames WC
Seats

Handrims

Propelling wheels Caster Foot rest


Kursi roda khusus untuk amputee: Amputee terutama
amp bilateral
Standart wheelchair Amputee wheelchair center of gravity
Cenderung
ke posterior

Propelling wheels
dipindahkan
3-5 cm ke posterior
Front rigging dihilangkan

Front wheel drive WC


Tambahan modifikasi lain:

Amputee cushion Uplift stumprest

Antitipers
Penggunaannya pada Pasien
Fraktur dan Amputee
Cara pemilihan:
Pada pasien pasca bedah fraktur Tentukan status weight bearing

• Bentuk fiksasi
Hal-hal yg mempengaruhi: (plate & screws, nail)
• Lokasi fraktur
Secara umum:

Weight bearing Non Parsial Full


Fracture Normal
Kruk
Walker

Tongkat
Contoh-contoh penggunaan pada lokasi dan bentuk fiksasi yang berbeda-beda

Fraktur eks bawah distal


Plate & screws NWB + 8-12 mg (Kruk)
Mis: tibia distal, ankle

IM Nails 8/9 mm TDWB kruk / walker


Fraktur shaft
tibia IM Nails 10 mm PWB kruk / walker

IM Nails > 12 mm WB (Kruk & Walker) + 6mg


 FWB (tongkat)  Normal
Fraktur shaft femur
Plate & screws NWB + 8-12 mg (Kruk)

Sendi paha/lutut Arthroplasty Walker untuk keseimbangan


Prostesis sementara Post Amputasi ekst bawah

Latihan ambulasi
dgn kruk & tongkat
Prostesis Tidak prostesis

• Kosmetik • Biaya
Alat bantu
• Kemudahan fungsional • Perawatan
ambulasi
• Hemat tenaga
• Cepat berambulasi
Latihan peningkatan
Keseimbangan & stabilitas Latihan ambulasi
Dgn walker/tongkat Dgn kruk

Mobilisasi

Kursi roda
Cara penggunaan:

Tongkat, kruk & walker Pola jalan masing-masing !!Edukasi!!

Pola berjalan tongkat

One-cane gait

Awal Kaki sakit & tongkat Kaki sehat

Two-cane gait
2 tongkat Hampir sama dengan kruk
Pola naik turun tangga dgn tongkat

Prinsip

• Tangga punya
rel yg stabil
dan kuat
Awal Kaki sehat naik lalu yg sakit
• Rel dipegang
sisi tungkai sehat

• Tungkai sehat
selalu diatas

Awal Tongkat turun dulu br kaki yg sakit


Pola berjalan dengan kruk

1. Point gaits

Four-point gait Stabil tapi lama

Awal Kruk kiri Kaki kanan Kruk kanan Kaki kiri

Three-point gait WB dapat diabaikan  amputee & fraktur ekst bawah

Awal Kedua kruk Kaki kanan Kaki kiri


Two-point gait Lebih cepat dari four-point gait

Awal Kruk kanan & kaki kiri Kruk kiri & kaki kanan

Tripod (drag-to) Biasa pada pasien paraplegi


gait
Tripod alternate gait
Kruk kanan  kruk kiri  kedua tungkai diseret sampai sebatas kruk

Tripod simultaneous gait


Kruk kanan & kruk kiri  kedua tungkai diseret sampai sebatas kruk
2. Swing gaits

Swing-to gait
Kedua kruk maju  kedua tungkai maju sampai sebatas kruk

Swing-through gait Biasa pada pasien amputee & fraktur eks bawah

Kedua kruk maju  kedua tungkai maju sampai melebihi kruk

Tehnik berjalan khusus untuk pasien fraktur

Non weight-bearing crutch gait Partial weight-bearing crutch gait

• Jaga tungkai sakit diatas • Kruk maju 1 langkah


• Kruk maju 1 langkah • Tungkai sakit maju
• Tungkai sakit maju bersamaan & mengikuti kruk
bersamaan & mengikuti kruk • Beban dipindahkan pada 2 kruk
• Tekan erat & beban pindahkan ke kruk & sebagian pada tungkai yg sakit
• Tungkai sehat maju • Tungkai sehat maju
Pola perpindahan dari duduk ke berdiri dgn kruk

Duduk ke berdiri Berdiri ke duduk

• 1 tangan memegang kruk & 1 tangan • Gunakan cara yg sama


menggenggam pegangan kursi yg stabil • Luruskan tungkai yg sakit
• Luruskan tungkai sakit kedepan • Duduk dgn bantuan kruk
• Berdiri dgn kaki yg sehat dgn & kursi
bantuan kruk & kursi

Pola naik turun tangga dgn kruk

• Hampir sama dgn menggunakan tongkat


• Jika rel stabil  1 tangan di rel & 1 memegang kruk (sisi tak berpengaruh)
• Saat naik  tekan kruk & berpijak pada tungkai sehat dulu baru yg sakit
• Saat turun  kruk maju dulu bersamaan dgn tungkai sakit, beban dipindahkan
Pola berjalan dengan walker

Full weight-bearing gait

Walker diangkat kedepan lalu kedua tungkai melangkah

Partial weight-bearing gait

•Walker diangkat  tungkai sakit melangkah


•Beban dipindahkan sebagian ke walker
•Tungkai sehat melangkah

Non weight-bearing gait

•Walker diangkat  tungkai sakit melangkah bersamaan / mengikuti


•Beban dipindahkan sepenuhnya ke walker
•Tungkai sehat melangkah

Naik turun tangga dgn Stair climbing walkers


Ringkasan

• Salah satu penanganan Rehabilitasi pada pasien fraktur & amputee


 pemberian alat bantu mobilisasi (alat bantu ambulasi & kursi roda)

• Alat bantu ambulasi  perpanjangan eks atas untuk memperbaiki


keseimbangan & stabilitas dgn memperluas area yg ditopang

• Kursi roda  Sistem mobilisasi dgn menggunakan roda yg dikendalikan


manual & eksternal
(Amputee eks bawah bilateral yg memerlukan modifikasi khusus)

• Pasien fraktur  tentukan status weight-bearing pasien

• Pemberian edukasi cara & tehnik berjalan tidak boleh dilupakan

Anda mungkin juga menyukai