Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR DAN

TATA NAMA
ORGANOLOGAM
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :

Pinling Bouto (442418007)


Sri Hasnawi Pakaya (442419005)
Galang Anugrah Putra Lamato (442419011)
Siti Nanda H. Usman (442419021)
Nurain B. Ali (442419033)
Struktur Dan Tata Nama Organologam

A. Struktur Kimia
Senyawa organologam ialah senyawa yang karbonnya terikat langsung ke suatu
atom logam (seperti raksa, seng, timbal, magnesium atau litium) atau ke metalloid-
metaloid tertentu (seperti silicon, arsen atau selen). Berikut merupakan sedikit
penjelasan dari senyawa-senyawa organologam:
1. Lithium
Salah satu senyawa organologam yang memiliki unsur Lithium adalah Metillithium
(CH3Li)4. Organologam yang mengandung Lithium mempunyai rumus molekul sebagai
berikut RLi(LiX)1-6. Bentuk molekul dari Metillithium adalah tetrahedral dengan
Li4 dengan gugus CH3 terletak secara simetris di atas setiap bidang
tetrahedron. Berikut merupakan bentuk molekul dari Metillithium
Struktur Dan Tata Nama Organologam

2. Magnesium
Senyawa yang terbentuk antara karbon dan magnesium dapat membentuk rumus
molekul seperti berikut RMgX. Dengan R merupakan alkil dan X merupakan halide (F,
Br, dan I) contohnya pada pereaksi Grignard. Atom Mg biasanya terkoordinasi
tetrahedral.  
Dalam kebanyakan senyawa organik karbon tidak bermuatan. Dalam senyawa
organologam  karbon kaya akan elektron dan bermuatan negatif. Hal tersebut
dikarenakan karbon dalam senyawa organologam terikat pada suatu unsur
elektropositif yang berarti karbon tersebut akan berfungsi
sebagai basa atau nukleofil dan karena itu karbon tersebut bermuatan negatif.

  CH3CH2-Br + Mg                             CH3CH2-Mg-Br


Struktur Dan Tata Nama Organologam

B. Tatanama
Senyawa organologam ialah senyawa yang karbonnya terikat langsung ke suatu
atom logam (seperti raksa, seng, timbal, magnesium atau litium) atau ke metalloid-
metaloid tertentu (seperti silicon, arsen atau selen).

CH3CH2CH2CH2Li               (CH3)4Si                                


CH3ONa 

   n-butillitium                 tertrametisilana (TMS)               natrium


metoksida
organologam                      organologam          tidak dianggap
sebagai organologam
(tak ada ikatan karbon-logam)
Struktur Dan Tata Nama Organologam

Senyawa organologam biasanya dinamakan sebagai logam diganti, misalnya alkil


logam atau logam alkil halida. senyawa Organomagnesium umumnya disebut sebagai
pereaksi Grignard. Contoh: CH3Li = lithium metil, CH3MgBr = metil magnesium bromida.
Cara penamaan organologam yang diterima umum adalah sebagai berikut:
1. Gunakan nama kumpulan organic R, sebagai awalan kepada nama logam.

Contoh: C2H5Na: etilnatrium
2. Jika terdapat lebih daripada satu kumpulan R, tambahkan awalan (se4perti di-, tri-, …
atau bis, tris,…bagi kumpulan kompleks) dan dicantumkan kepada nama diatas.

Contoh: (C2H5)2Mg: dietilmagnesium
3. Jika kumpulan yang serupa terikat kepada logam, sebatian tersebut dinamakan
dengan menyebut nama kumpulan tersebut mengikuti susunan abjad.

Contoh: (C6H5)2Sn(CH3)2: difenildimetiltimah
Struktur Dan Tata Nama Organologam

4. Jika kumpulan anion yang lain seperti H, X, OOCR, OR atau NR2 berikatan dengan
logam, nama kumpulan ini yang diakhiri dengan –ida diletakkan setelah nama logam.

Contoh:  (C2H5)2SnCl2: dietiltimah diklorida

5. Kita juga boleh menambahkan anion itu sebagai awalan bagi nama sebatian tetapi
awalan yang berakhir dengan O hendaklah disambungkan kepada kumpulan R yang
lain mengikuti susunan abjad seperti hidrido, kloro, nitride, okso dan sebagainya.

Contoh: (C2H5)2SnCl2: dietildiklorotimah

6. Senyawa silikon dan beberapa mettaloid lainnya diberi nama sebagai turunan
(derivat) dari hidridanya dengan satu suku kata

Contoh:       SiH4                 silana

(CH3)2SiH2               dimetilsilana

(C6H5)2Si(CH3)2          difenildimetilsilana
Struktur Dan Tata Nama Organologam

 Kimia Organologam Logam Blok D

Kimia organologam logam transisi masih relatif baru.  Walaupun kompleks etilena
platina yang disebut dengan garam Zeise, K[PtCl3(C2H4)], tetrakarbonilnikel, Ni(CO)4,
dan pentakarboniliron, Fe(CO)5, yang kini diklasifikasikan senyawa organologam, telah
dipreparasi di abad ke-19, ikatan dan strukturnya waktu itu belum dikeahui.
Riset W. Hieber dkk pada  senyawa karbonil logam merupakan penanda penting
di tahun 1930-an, tetapi hasil-hasil studi ini sangat terbatas karena analisis struktur
yang belum berkembang pada waktu itu.
Merupakan penemuan besar bahwa ferosen menunjukkan kestabilan termal yang
tinggi walaupun ada anggapan umum ikatan logam transisi-karbon akan sangat tidak
stabil. Namun dengan jelas ditunjukkan bahwa senyawa ini memiliki struktur berlapis
dengan lima atom karbon gugus siklopentadienil terikat secara simultan pada atom
besi.
Struktur Dan Tata Nama Organologam

Berdasarkan definisi, dalam senyawa organologam,paling tidak ada satu ikatan


logam-karbon, tetapi kompleks CN dan sebagainya biasanya  dianggap bukan
senyawa organologam. Senyawa logam karbonil merupakan senyawa organologam; 
dalam berbagai aspek ikatan, struktur dan reaksi, dan senyawa-senyawa ini
merupakan sistem model yang baik untuk memahami esensi kimia organologam
logam transisi.
a. Senyawa Karbonil Logam
Senyawa karbonil logam yang terdiri atas logam dan ligan CO biasanya
dipreparasi dengan reaksi langsung serbuk logam yang kereaktifannya tinggi dengan
karbon monoksida, atau dengan reduksi garam logam ke valensi nol diikuti dengan
reaksi dengan karbon monoksida tekanan tinggi.
Struktur Dan Tata Nama Organologam

Senyawa karbonil logam mononuklir memiliki struktur


koordinasi polihedral yang bersimetri tinggi.
Kromium, molibdenum, dan tungsten heksakarbonil,

M(CO)6, mempunyai struktur oktahedral reguler,

penta-koordinat pentakarbonilbesi, Fe(CO)5,

berstruktur segitiga bipiramid, dan tetrakarbonilnikel,

Ni(CO)4, memiliki koordinasi tetrahedral reguler

(Gambar 6.14).
Struktur Dan Tata Nama Organologam

Donasi Balik
Senyawa karbonil logam terdiri dari karbon monoksida yang terkoordinasi pada
logam bervalensi nol. Untuk waktu yang lama, orang tidak dapat menjelaskan
mengapa ikatan semacam itu mungkin terjadi, dan apalagi ikatannya stabil.
Kepercayaan bahwa ikatan koordinasi normal dibentuk dengan donasi elektron dari
ligan yang sangat basa kepada logam merupakan dasar teori koordinasi A. Werner. 
Karena kebasaan karbon monoksida sangat rendah ikatan logam-karbon biasanya
tidak stabil, oleh karena itu penjeasan yang cocok untuk kestabilan senyawa karbonil
logam perlu dicari. Bila bentuk dan simetri orbital d logam dan orbital π (anti ikatan)
CO untuk ikatan karbon-oksigen bond cocok untuk tumpang tindih, interaksi ikatan
antara logam dan karbon diharapkan dapat dibentuk.
Struktur Dan Tata Nama Organologam

Skema ikatannya ditunjukkan di Gambar 6.15 berdasarkan pandangan ini.


Mekanisme elektron didonasikan ke orbital π* karbon monoksida yang kosong dari
orbital d logam disebut donasi balik. Karena akumulasi elektron yang terlalu banyak
dalam logam yang berbilangan oksidasi rendah dihindari, donasi balik menghasilkan
stabilisasi ikatan M-C.
Struktur Dan Tata Nama Organologam

Peningkatan dalam orde ikatan logam-karbon direfleksikan dalam peningkatan


frekuensi ulur M-C dan penurunan frekuensi ulur C-O dalam spektrum vibrasinya.
Spektrum IR sangat bermanfaat sebab frekuensi karbonil sangat mudah dideteksi.
Penurunan bilangan oksidasi logam dengan aliran muatan negatif dari ligan yang
terkoordinasi tercerminkan dalam penurunan frekuensi ulur C-O.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai