Anda di halaman 1dari 37

Cara Kerja Pompa

Sentrifugal
dan
Spesifikasinya
Cara Kerja Pompa

Jadi impeller pompa berfungsi


memberikan kerja kepada zat cair
sehingga energi yang dikandungnya
menjadi bertambah besar.

Selisih energi per satuan berat atau


head total zat cair antara flens isap
dan flens keluar pompa disebut Head
Total Pompa.
Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor
diberikan kepada poros pompa untuk memutar
impeller yang terpasang pada poros tersebut. Zat
cair yang ada didalam impeller akan ikut berputar
karena dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya
sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah
impelerakan keluar melalui saluran diantara sudu
– sudu dan meninggalkan impeller dengan
kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar dari
impeller dengan kecepatan tinggi ini kemudian
akan keluar melalui saluran yang penampangnya
makin membesar (volute/difuser) sehingga
terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi
head tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang
keluar dari flens pompa memiliki head total yang
lebih besar.
Hukum Kesebangunan

(a)
(b) (c)
Kecepatan Spesifik

Menurut ISO,
Klasifikasi Pompa

Pompa Volut

Pompa
Sentrifugal

Pompa Difuser
Performansi

Karakteristik Pompa dapat


digambarkan dalam kurva-kurva
Karakteristik, meliputi: Head
Total Pompa, Daya Poros,
Efisiensi Pompa terhadap
Kapasitas.
Kavitasi

Gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena


tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.

Momen Awal

Besarnya momen yang diperlukan di awal gerakan pompa


untuk berputar dimana untuk melawan gesekan statis pada
bantalan dan paking
Spesifikasi Pompa

Kapasitas Aliran Penentuan Putaran dan


Jenis Pompa

Sifat-sifat Zat Cair Daya Poros dan


Efisiensi
Head
Pemilihan Bahan dan
Penggerak mula
NPSH
Kapasitas Aliran

jumlah air yang mengalir dalam satuan volume


per waktu
Sifat-sifat Zat Cair

Sifat Air
Berat per satuan Volume

Viskositas Kinematik

Tekanan Uap Air


Sifat Zat
Selain Air
Head

Head Elevasi

Head Kecepatan

Head Tekanan

Head Kerugian (gesekan aliran)


Head Statis Total

Penjumlahan dari head


elevasi dengan head
tekanan.

Head statis terdiri dari


head statis sisi masuk
(head statis hisap) dan
sisi keluar
(head statis buang).
Head statis hisap (a) Pompa dibawah Tandon;
(b) Pompa Diatas Tandon
Head statis buang (a) Ujung terbenam; (b) Ujung
mengambang
Head Kecepatan
Head Kerugian (gesekan aliran)

head untuk mengatasi kerugian kerugian yang terdiri dari kerugian


gesek aliran di dalam perpipaan, dan head kerugian di dalam
belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve)

Kerugian Gesek dalam Pipa Kerugian Head di Katup

Kerugian Head dalam Jalur Panjang pipa Ekivalen dari


Pipa peralatan Pipa

Kerugian Gesek untuk Zat


Cair Istimewa
NPSH

Pengurangan head yang dimiliki zat cair pada sisi isapnya


dengan tekanan zat cair pada tempat tersebut dinamakan Net
Positif Suction Head (NPSH)

NPSH tersedia pada NPSH yang diperlukan


instalasi pompa
NPSH tersedia pada
instalasi

Head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa (ekivalen
dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi dengan
tekanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut.

Karena Pompa di bawah


tangki
NPSH yang diperlukan
pompa

Head tekanan yang besarnya sama dengan penurunan tekanan


didalam pompa

Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka:


NPSH dan Performansi pompa
Pencegahan Kavitasi
Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat
serendah mungkin agar head isap statis lebih rendah pula. Pipa Isap harus dibuat
sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil
pipa yang berdiameter satu nomer lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.

Tidak dibenarkan untuk mengurangi laju aliran dengan menghambat aliran disisi isap.

Head total pompa harus ditentukan sedemikian hingga sesuai dengan yang
diperlukan pada kondisi operasi yang sesungguhnya.

Jika head pompa sangat berfluktuasi, maka pada keadaan head terendah harus
diadakan pengamanan terhadap terjadinya kavitasi. Dalam beberapa hal terjadinya
kavitasi tidak dapat dihindari dan tidak mempengarui performa pompa, sehingga perlu
dipilih bahan impeler yang tahan erosi karena kavitasi.
Kerusakan impeller karena kavitasi
Head Kerugian (gesekan aliran)
Dimana f merupakan koefisien kerugian yang
meliputi:

Ujung masuk Pengecilan


Pipa penampang secara
mendadak
Orifice dalam
pipa Percabangan dan
pertemuan pipa
Pembesaran
penampang secara Ujung keluar
gradual pipa

Elbow
Sehingga:
Daya Air dan Daya Poros

Daya
Air
Daya atau
Poros
Efisiensi Pompa
Yang mempengaruhi
Efisiensi Pompa

Anda mungkin juga menyukai