Anda di halaman 1dari 26

PENANGANAN

NARAPIDANA DAN TAHANAN TINDAK


PIDANA NARKOTIKA
Disiapkan untuk :
Bahan Rapat Koordinasi Menteri Hukum dan HAM RI
04 Februari 2015

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
2015
LATAR BELAKANG
 TINGKAT HUNIAN NARAPIDANA DAN TAHANAN 5(LIMA)
TAHUN TERAKHIR CENDERUNG MENINGKAT, RATA-RATA =
4,7%
 OVER KAPASITAS TAHANAN 5(LIMA) TAHUN TERAKHIR
RATA = 44,6%
 KASUS NARKOTIKA RATA-RATA NAIK 12,37%
 PENANGANAN KASUS NARKOTIKA :
 OPTIMALISASI SATGAS P4GN.
 PENGGELEDAHAN (BARANG-BARANG TERLARANG) RUTIN
DAN INSIDENTIL.
 REHABILITASI (MEDIS DAN SOSIAL)
 PENINDAKAN TERHADAP OKNUM PETUGAS YANG TERLIBAT
KASUS NARKOBA, BAIK SANKSI PIDANA MAUPUN HUKDIS.
OUTLINE
 KAPASITAS dan HUNIAN LAPAS RUTAN
 DATA NARAPIDANA KESELURUHAN
 DATA NARAPIDANA KASUS NARKOTIKA
(PENGGUNA, BANDAR/P’EDAR)
 DATA LAPAS NARKOTIKA DAN LAPAS UMUM YANG
DIFUNGSIKAN NARKOTIKA
 DATA LAPAS YANG DICANANGKAN SEBAGAI
TEMPAT REHABILITASI dalam PROGRAM REHAB. 100
RIBU PENYALAHGUNA NA
TREN PENGHUNI
DI LAPAS/RUTAN SELURUH INDONESIA

Sumber : SMS Lap Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (31-12-2014)


KASUS NARKOTIKA

(38 %)

2010 2011 2012 2013 31 Des 2014

: KAPASITAS :JUMLAH PENGHUNI : KASUS NARKOTIKA

Sumber : Dit. Informasi dan Komunikasi Ditjenpas


Data Pertanggal 19 Nopember 2014

NARAPIDANA NARKOTIKA

1.913
10.600 Pengguna Murni
18.466 Pengguna (Psl. 127 Tanpa
Masa Pidana
Junto)
< 5 Thn

44.770 8.687
Narapidana 33.994
62.916 Pengedar, Penadah
& Bandar
Pengguna Tdk
Murni (Psl. 127
Narkotika &
Psikotropik 26.304 Junto Psl Lainnya)
Masa Pidana
a
≥ 5 Thn
176
Produsen

17.426
Tahanan
JUMLAH LAPAS NARKOTIKA
DI SELURUH INDONESIA

5 LAPAS UMUM
21 LAPAS
NARKOTIKA + DIFUNGSIKAN
NARKOTIKA
NO LAPAS NARKOTIKA KAPASITA ISI
S
1. JAKARTA 1.084 2731
2 BANDUNG 448 1.093
3 SUNGGUMINASA MAKASSAR 368 475
DATA 21 UPT 4 NUSA KAMBANGAN 245 284
5 CIREBON 455 658
LAPAS 6 BANDAR LAMPUNG 168 734
7 MUARA BELITI LUBUK LINGGAU 198 301
NARKOTIKA , 8 YOGJAKARTA 474 203
KAPASITAS, 9
10
PAMEKASAN
KARANG INTAN KALSEL
670
300
1022
772
DAN ISI LAPAS 11 JAYAPURA 308 120
12 PEMANTANG SIANTAR 420 73
13 TANJUNG PINANG 200 75
(per 14-01-2015) 14 BANGLI BALI 117 83
15 PANGKAL PINANG 168 252
16 KELAS III LANGSA 800 156
17 KELAS III MUARA SABAK 160 128
18 KELAS III SAMARINDA 339 613
19 KELAS III KASONGAN 240 33
20 MADIUN 200 BLM OP
21 KELAS III LANGKAT 126 BLM OP
TOTAL
KAPASIT
NO LAPAS UMUM ISI
AS
DATA 5 UPT
LAPAS UMUM 1. LAPAS I MADIUN 536 1.049

YANG 2 LAPPAS IIA PAMEKASAN 670 964


DIFUNGSIKAN
SBG LAPAS LAPAS IIA PEMUDA
3 1.356 2.032
TANGERANG
NARKOTIKA ,
KAPASITAS, 4 LAPAS IIA DENPASAR 323 908

DAN ISI LAPAS LAPASIIA BANCEUY


5 600 1.063
BANDUNG
(per 14-01-2015)
TOTAL 3.485 6.016
NO LAPAS KAPASITA PENGGU
S NA
1. Lapas III Narkotika Langsa 880 1.006
2 Lapas III Narkotika Langkat 572 43
3 Lapas IIA Narkotika P. Siantar 1.500 2.290
DATA UPT 4
5
Lapas III Narkotika Palembang
Lapas IIA Narkotika Lubuk Linggau
1.136
619
1.615
0
LAPAS 6 Lapas III Narkotika Muara Sabak 600 291
7 Lapas IIA Narkotika Bandar lampung 250 10
PROGRAM 8 Lapas III Narkotika Pangkal Pinang 596 184
9 Lapas IIA Narkotika Tanjung Pinang 325 128
REHABILITASI 10 Lapas IIA Narkotika Jakarta 634 49
TAHUN 2015 11
12
Lapas IIA Narkotika Bandung
Lapas IIA Narkotika Cirebon
596
569
168
44
13 Lapas IIA Banceuy Bandung 219 42
(per 28-01-2015) 14 Lapas IIA Pemuda Tangerang 800 2
15 Lapas IIA Narkotika Nusa 559 42
Kambangan
16 Lapas IIA Pamekasan 100 37
17 Lapas IIA Narkotika Pamekasan 164 205
18 Lapas I Madiun 343 156
19 Lapas I Malang 504 0 
20 Lapas III Narkotika Madiun 800 6
21 Lapas IIA Narkotika Yogyakarta 152 46
LANJUTAN......

DATA UPT NO LAPAS KAPASITA


S
PENGGU
NA
LAPAS 22
23
Lapas IIA Denpasar
Lapas III Narkotika Bangli
323
360
48
0
PROGRAM 24 Lapas IIA Pontianak 500 339
25 Lapas III Narkotika Samarinda 339 12
REHABILITASI 26 Lapas IIA Narkotika Karang Intan 300 317
27
TAHUN 2015 28
Lapas III Narkotika Kasongan
Lapas IIA Narkotika Sungguminasa
240
368
0
533
29 Lapas IIA Narkotika Jayapura 308 4
TOTAL 13.785 3.697
(per 28-01-2015)
NO LAPAS KAPASITA PENGGU
S NA
1. Lapas Klas I Cipinang 880 1.006
2 Lapas Klas IIA Jakarta Pusat 572 43
3 Rutan Klas I Jakarta Pusat 1.500 2.290

DATA UPT 4
5
Rutan Klas I Cipinang
Rutan Klas IIA Jakarta Timur
1.136
619
1.615
0
LAPAS POTENSI 6 Lapas Klas I Tangerang 600 291
7 Lapas Klas IIA Wanita Tangerang 250 10
MELAKSANAKAN 8 Rutan Tiga Raksa 596 184
9 Lapas Klas IIA Wanita Bandung 325 128
PROGRAM 10 Lapas Klas IIA Bogor 634 49

REHABILITASI 11
12
Rutan Klas I Bandung
Lapas Klas I Semarang
596
569
168
44
13 Lapas Klas IIA Wanita Semarang 219 42
14 Lapas Klas IIA Pekalongan 800 2
(per 28-01-2015)
15 Lapas Klas IIA Magelang 559 42
16 Rutan Klas II Salatiga 100 37
17 Lapas Klas IIA Wanita Malang 164 205
18 Lapas Klas IIA Sidoarjo 343 156
19 Rutan Klas I Surabaya 504  
20 Lapas Klas IIA Yogyakarta 800 6
21 Rutan Klas IIA Jogjakarta 152 46
LANJUTAN......
NO LAPAS KAPASITA PENGGU
DATA UPT S NA
22 Lapas Klas IIB Tabanan 47 43
LAPAS POTENSI 23 Rutan Klas IIB Bangli 117  
24 Lapas Klas IIA Wanita Medan 150 18
MELAKSANAKAN 25 Lapas Klas IIA Lubuk Pakam 350 55

PROGRAM 26
27
Rutan Klas I Medan
Lapas Klas IIA Batam
700
411
1.906
203
REHABILITASI 28 Lapas Klas IIA Tanjung Pinang
Rutan Klas IIA Batam
411
290
19
100
29
30 Lapas Klas IIA Samarinda 217 2
(per 28-01-2015) 31 Rutan Klas IIA Samarinda 214  
32 Lapas Klas IIA Wanita Sungguminasa 248 20
33 Rutan Klas I Makassar 1.000 316
TOTAL 9.046
16.073
REHAB MEDIS :
•DETOKSIFIKASI
•SUBSTITUSI

REHAB SOSIAL :
•TC
•COLD TURKEY
•CRIMONON
•CBT
•12 langkah
•Metode alternatif
•After Care
•DLL
ALUR REHABILITASI
WBP

MEDIS

ASESMENT REHABILITAS PRE RELEASE


PEMBINAAN
TERPADU I AFTER CARE

SOSIAL
RESIKO RENDAH KIE MAPENALING

RESIKO SEDANG

ASSESMEN
MEDIS
RESIKO TINGGI
Output :
Assesmen TPP
rekomendasi
jenis terapi Keamanan
rehabilitasi sosial

Rehabilitasi sosial :
- CBT
WBP Assesmen - 12 langkah
Aftercare - TC
bebas & Pre- medis,
bersyarat/ pembinaan, - Criminon
release - Life skill
murni keamanan
- Vocational skill
PERATURAN-PERATURAN
TERKAIT RAHABILITASI
 UU No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan.
 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
 Peraturan Bersama Ketua MA RI,
Kemenkumham RI, Kemenkes RI, Kemensos
RI, Jaksa Agung RI, Kapolri dan Kepala BNN
Tanggal 11 Maret 2014.
 Implementasi Kebijakan dan Strategi
Nasional P4GN Tahun 2011-2015.
Lanjutan………………
 PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL
PEMASYARAKATAN DENGAN DEPUTI REHABILITASI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL Nomor :PAS-21.HM.05.02
Tahun 2013 Nomor :PKS/I 0/IV/20 I 3/BNN Tentang
Program Rehabilitasi bagi WBP Penyalahguna Narkoba
 PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI HUKUM DAN
HAM DAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
NOMOR NOMOR : M.HH-O9.HM.O3.O2 TAHUN 2011
DAN NOMOR: 12/PER-BNN/XII/2011 Tentang Program
Pemberantasan dan Penyalahguna dan Peredaran Gelap
Narkotika di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah
Tahanan Negara
Rencana Strategi Penangulangan HIV-AIDS
dan Penyalahgunaan Narkoba di
Lapas/Rutan
Sesuai dengan Surat keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : Tahun
2005. Stranas HIV/AIDS dan Narkoba di Lapas/Rutan terdiri dari 3 pilar utama dan 2
pilar pendukung. Kelima pilar tersebut dijabarkan lebih lanjut menjadi program dan
kegiatan yang terukur . adapun ketiga pilar utama Stranas HIV/AIDS dan Narkoba
Lapas/Rutan adalah :
•Bimbingan dan penegakan hukum yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan narkoba baru dalam Lapas/Rutan;
•Rehabilitasi dan pelayanan sosial yang bertujuan untuk memberikan layanan terapi
dan rehabilitasi ketergantungan narapidana /tahanan penyalahguna narkoba secara
psikologis melalui program terapi dan rehabilitasi komprehensif dengan menggunakan
keunikan dan kebutuhan tiap individu pecandu narkoba;
•Pencegahan dan perawatan sebagai dasar pemberian layanan kesehatan
komprehensif bagi narapidana dan layanan HIV/AIDS sejak tahap pencegahan hingga
perawatan dukungan dan pengobatan atau yang dikenal dengan CST (Care Support
and Treatment).
Lanjutan...
Sedangkan 2 pilar pendukung Stranas HIV/AIDS dan Narkoba
Lapas/Rutan adalah :
• Penelitian Pengembangan dan Pengamatan yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi program
melalui monitoring dan evaluasi kegiatan penanggulangan
HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba di Lapas/rutan yang
selanjutnya digunakan sebagai bahan pengembangan
program dan kegiatan baru yang memberikan hasil lebih
efektif dan efisien serta;
• Kerjasama dan Koordinasi Multi Sektoral bertujuan untk
mengembangkan dan memperkuat fungsi koordinasi dan
kolaborasi lintas instansi dalam penangulangan HIV/AIDS dan
penyalahgunaan narkoba di Lapas/Rutan
Implementasi Pencegahan gangguan
kasus narkoba di Lapas/Rutan
• Petugas
1. Melakukan pembinaan petugas dengan peningkatan kapasitas pengetahuan tentang
narkoba
2. Melakukan peningkatan integritas petugas
3. Melakukan pemeriksaan dan penggeledahan kepada petugas
4. Melakukan pemeriksaan urin secara berkala/insidentil
• Tahanan/Narapidana
1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya dan jenis narkoba
2. Melakuan pemeriksaan dan penggeledahan kamar dan blok hunian secara rutin dan
insidentil
3. Melakukan pemeriksaan dan penggeledahan kepada pengunjung pada saat bezoek
4. Memberikan rehabilitasi kepada pengguna narkoba
• Penguatan sarana dan prasarana
1. Pemasangan alat X ray pada Pengamanan Pintu Utama (P2U) untuk mencegah
penyelundupan
2. Pemasangan alat jammer untuk mengacak sinyal HP
Penindakan pelanggaran Narkoba
di Lapas/Rutan Tahun 2014
• Petugas
29 petugas yang melakukan pelanggaran narkoba dan telah ditindaklanjuti
dengan memberikan hukuman disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku
dan dilaporkan pada pihak yang berwenang
• Tahanan/Narapidana
323 tahanan/narapidana yang melakukan pelanggaran narkoba (tindakan
yang diberikan yaitu hukuman straf sell dan dimasukan kedalam register F
atau diserahkan pada pihak berwenang)
• Pengunjung
42 orang pengunjung yang tertangkap petugas menyelundupkan narkoba
ditindaklanjuti dengan melaporkan pada pihak yang berwenang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai