Anda di halaman 1dari 54

Kapitan Jonker: Sang Legenda

Petrik M

1
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Kapitan Jonker: Sang Legenda Kata Pengantar


Yogyakarta, SIBUKU, 2014
iv, 90; 9.5 x 14 cm
ISBN:
I. Judul II. Petrik M

Hak cipta dilindungi undang-undang


All rights reserved

Kapitan Jonker: Sang Legenda


Penulis : Petrik M
Penyunting : Yunisa
Perwajahan Isi : Pria
Desain Sampul : Simages

Penerbit:
SIBUKU
Ngringinan, Palbapang, Bantul, Bantul, Yogyakarta, 55713
E-mail: penerbitbukubaik@yahoo.com

Cetakan 1, 2014

2 3
Daftar Isi Kronik Kapitan Jonker

Kata Pengantar .................................................. 3


1630/1620 : Jonker dilahirkan di Pulau Mani-
Daftar Isi ........................................................... 4
pa, Ambon, dengan nama Ahmad.
Kronik Kapitan Jonker ........................................ 5 Ayahnya Kawasa seorang Sangaji
Kapiten Jonker: Sang Legenda ............................ 11 (bangsawa lokal).
Prolog ............................................................... 11
Ahmad Jonkher van Manipa ........................... 16 14 Agustus 1656 : Jonker tiba di Batavia sebagai
Vandrig Jonker ................................................ 24 vandrig (Letnan Muda) dalam
Kapitan Sampai Mati ........................................ 31 pasukan Ambon yang berperang
Bersahabat dengan Arung Palakka .................. 37 untuk VOC. Pasukan itu kemudian
Tuanku Pariaman ............................................. 42 ditempatkan di daerah Cilincing
Membantu Pangeran Bone .............................. 47 bersama pasukan Raja Tahalele.
Mendamaikan Palembang dan Jambi .............. 51
Trunojoyo: Hanya Menyerah pada Jonker ....... 54 Juni 1658 : Pasukan Ambon atas perintah
Mengalahkan Sultan Ageng van Banten .......... 59 VOC dikirim berlayar ke Srilangka.
Yang Manakah si Nene Jonker? ....................... 63 Raja Tahalele, selaku kapitan ter-
Jonker Dijegal ................................................... 68 luka. Komando lalu diberikan ke-
Dibunuh Tuan Sendiri ...................................... 78 pada Jonker sebagai kapitan.
Santo Pelindung Para Serdadu KNIL Ambon .... 84
Awal tahun 1659 : Pasukan Ambon kembali ke Bata-
Bayang-Bayang Penyatuan Nusantara ............. 93
via, setelah peperangannya yang
Referensi ........................................................... 99 berhasil di Srilangka. Bersama pa-
Penulis ............................................................... 106 sukan Ambon-nya, Jonker tinggal
di CIlincing.

4 5
1660 : Jonker tak jadi pulang sebentar ke juga naik jadi vandrig.
Ambon. Setelahnya, Jonker men-
ganggur. Namanya tak tercatat 1677-1680 : Trunojoyo mulai memberontak,
dalam dinas militer VOC. Meski di- dan terakhir meyerah pada pasu-
rinya adalah pemuka masyarakat kan Jonker.
yang dianggap kapitan Ambon,
namun tak diakui VOC. Oktober 1680 : Pecah perang antara Kesulltanan
Jambi dan Palembang. Kapten
1665 : Jonker diangkat secara resmi se- Tack dikirim bersama Jonker. In-
bagai kapitan pasukan Ambon da- tervensi Tack terhadap dua raja
lam dinas militer VOC. berhasil, begitu juga Jonker ber-
hasil memengaruhi orang-orang
30 Agustus 1666 : Jonker sebagai kapitan memimp- Makassar dan Bugis di sekitarnya
in pasukan Ambon dalam ekspe- untuk tidak terlibat.
disi militer ke Padang, Sumatera
Barat. Di dalamnya terdapat pasu- 8 Maret 1682 : VOC mengirimkan pasukan mi-
kan Bugis pimpinan Arung Palakka liternya ke Banten, untuk meng-
hancurkan kekuatan Sultan Ageng
17 Desember 1666: Di Tana Keke, dekati Makassar. Jonk- Tirtayasa. Jonker ada di dalam-
er dan pasukan Ambon mendarat nya. Dalam perang ini, Jonker
dan bersiap perang melawan pa- me-laporkan ketidakbecusan
sukan Gowa. komando Isaac de St Martin ke
Speelman. Hingga St Martin di-
1672 : Jonker sebagai kapitan kompeni tarik dan Kapten Tack kembali
naik gaji dari 20 ringgit menjadi 40 dikirim.
ringgit. Jonker juga dihadiahi ser-
tifikat penghargaan dengan war- 1684 : Laksamana Speelman yang men-
na huruf keemasan dalam sebuah jadi Gubernur Jenderal VOC,
kotak emas. Adik sepupu Jonker atasan yang sangat melindungi
6 7
Jonker, meninggal dunia. Jonker 24 Agustus 1689 : Jonker berhasil ditebas kepalanya
kehilangan pelindung di kalangan oleh Letnan Helscher dan pasu-
petinggi VOC. kannya. Sementara itu, banyak
pengikut Jonker jadi tawanan
21 Oktober 1688 : Atas usul St Martin dan van Hoorn, dan budak. Keluarga Jonker
VOC mengeluarkan aturan bahwa tercerai-berai. Putrinya ada yang
suku-suku di setar Marunda harus dirawat adik sepupunya. Bebera-
dipisah-pisah, tak boleh bercam- pa anak laki-laki dikirim ke Srilang-
pur. Tiap suku harus punya pemu- ka dan dijadikan perwira militer
ka atau kapitannya masing. VOC. Jonker dikubur di daerah
Marunda, Cilincing. Bekas tanah-
3 Agustus 1689 : VOC mengadakan rapat memba- nya lalu dikenal sebagai Pejongko-
has ketegangan petinggi VOC de- ran.
ngan Jonker. Rapat ini tak dihad-
iri Gubernur Jenderal Camphuys,
dan anggota Raad van Indie lain
tak hadir. Oleh VOC, Jonker diang-
gap sangat mebahayakan karena
dekat dengan orang Banten mau-
pun Mataram.

23 Agustus 1689 : Pada malam hari, VOC kirim pasu-


kan bersenapan, dengan ju-mlah
antara 40-50 orang matros (pa-
sukan laut) di bawah pimpinan
Kapten Albert Sloot. Selain itu ter-
dapat 600 pasukan pribumi (Me-
layu; Bugis dan Mardijker), untuk
menyerang Jonker.
8 9
Kapiten Jonker: Sang Legenda

Aku seorang kapitan


Mempunyai pedang panjang
Kalau berjalan prok prok prok
Aku seorang kapitan (N.N)

Prolog
Lagu di atas, mungkin akan membuat kita
mengenang Kapitan Pattimura yang pegang kelewang
(pedang), dan bagi yang pernah dengar Kapitan Jonker
mungkin ingat pada Jonker—yang legendaris tapi
nyaris terlupakan itu. Tak ada serdadu Belanda yang
paling dimitoskan kecuali Kapitan Jonker.1 Belum ada
1
Dibingkiskan kepada: Kapitein Ahmad Jonker van
Manipa; Spandrig Sireng van Bagelen alias Ki Hadiwijoyo
(buyut saya); dan juga eks serdadu-serdadu KNIL di mana
pun berada. Dalam rangka menyambut dan memperingati
325 tahun pembunuhan Kapitan Jonker di Marunda (24
Agustus 1689)
Jonker yang dimaksud dalam buku ini adalah orang
Kuburan Jonker di Marunda Kelapa Maluku yang jadi kapitan dalam pasukan Belanda. Memang
(Sumber: http://engkongyudo.wordpress.com/2012/10/15/who-is- ada beberapa pengejaan berbeda terhadap nama Jonker,
kapitan-jonker/) seperti: Yongker; Joncker; Jonher; Jongker dan entah apalagi.
Saya, sebagai penulis, tak akan menyalahkan pelafalan itu,
10 11
satu serdadu Belanda di Indonesia yang bisa sehebat Sombaopu, karakter Jonker digambarkan sebagai:
Jonker dalam legenda. Ada yang menulis legenda “Kapitan Jonker: Asal Ambon—memimpin laskarnya
Jonker begitu mengharu birunya. yang terkenal buas dan ganas. Setiap wanita Gowa
Ada buku agak unik, bercerita tentang pertemuan yang ditahan, pasti dihabisi dan diperkosa, selain harta
gaib seorang wanita berumur dengan Kapitan Jonker peninggalan dirampas. Pasukannya memang khusus
yang panggilanya Tete.2 Tentu saja ada yang menulis sebagai pasukan perusak dan pengacau.”4
Jonker sebagai pengkhianat bangsa Indonesia. Dalam dunia sastra, nama Jonker terdapat dalam
Seperti dalam buku Cerita Rakyat untuk anak-anak. novel Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar. Di
Digambarkan Jonker adalah pemuda yang tak mau mana Jonker diceritakan sebagai Raja Ambon yang
hidup susah hingga dirinya mau menjadi musuh dijadikan Panglima di Pariaman. Cerita ini mungkin
Indonesia. Digambarkan Jonker sebagai pemuda terkait dengan ekspedisi militer VOC ke Padang. Di
hipokrit.3 Kata pengkhianat bangsa (Indonesia) jelas mana Arung Palakka juga terlibat di dalamnya.5
tuduhan yang aneh. Padahal di zaman Jonker, nama Di masa kini, di sebagian besar daerah Indonesia,
Indonesia saja belum ada. Dan, sejatinya pengkhianat juga termasuk Maluku, nama Jonker tak dikenal
adalah orang-orang yang mengingkari kepercayaan. dengan baik. Lagu rakyat: Aku Seorang Kapitan saja
Rasa benci berlebih pada hal berbau Belanda mungkin mulai dilupakan.
setelah Indonesia merdeka jelas menjadi-jadi. Misal, “Di sekolah-sekolah di Maluku, murid-murid ti-
dalam novel Perang Makassar 1669: Prahara Benteng dak kenal akan sedjarah Jonker jang sebenarnja.
kita membicarakan orang yang sama. Masjarakat hanja akankenal sedjarah Kapitan itu,
2
Dalam buku ini dikutip tulisan tentang Jonker: Sejarah kerap kali dibumbui dengan bermatjam-matjam
Ringkas Kapitan Jonker karya Dra M.RL. Lestaluhu, data-data
yang disajikan dalam buku ini agak berbeda dengan data-
tjerita jang tidak benar.”6
data Ritter atau van der Chijs (Upi Tuti Sundari, Dialogku 4
S.M. Noor, Perang Makassar 1669: Prahara Benteng
dengan Roh Kapitan Jonker, Jakarta, Kacucci, 2001, hlm. 48- Sombaopu, Jakarta, Kompas, 2011. hlm. ii-iii.
51). 5
Nur Sutan Iskandar, Hulubalang Raja, Jakarta, Balai
3
Ade Soekirno, Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Pustaka, 1981, hlm. 128.
2,Jakarta, Grasindo, 2005, hlm. 113. 6
I.O. Nanulaitta, Timbulnja Militerisme Ambon: Sebagai
12 13
Jonker begitu penting dalam sejarah KNIL. yang jadi serdadu Belanda, termasuk yang bergabung
Setidaknya di kalangan KNIL-KNIL Ambon. Dalam dalam KNIL. Tentang pengaruh Jonker bagi KNIL
keluarga Ambon, terutama keluarga serdadu KNIL, Ambon, Nanulaitta menulis:
Jonker sudah jadi folklore (cerita rakyat) yang sama “Dia adalah spiritual hero mereka. Dia mendjadi
eksisnya dengan cerita Cinderella. Bahkan, Jonker tjontoh bagi mereka dan dia adalah impian keber-
disosokkan sebagai mahluk halus yang bisa memberi anian dan kesetiaan seorang militer Ambon.Kapi-
hukuman pada anak nakal yang tak mau nurut pada tan itu pelindung mereka dalam marabahaja. Bagi
orang tua. Betapa kenangan soal Jonker bagi segelintir mereka, tete dan nene tidak mati. Kedua orangtua
masyarakat Indonesia terpelihara. itu mempunjai tenaga sakti dan gaib; mereka
Di awal abad XX, setelah lebih dari 200 tahun, telah mendjelma mendjadi mahluk jang boven-
naturlijk. Penjelmaan roh mereka ialah dua ekor
cerita tentang Jonker dituturkan kembali oleh W.L
merpati-putih. Kerap kali djuga dalam wudjud
Ritter, dengan tulisan berjudul: Kapitein Jonker atawa
seorang nenek jang tua sekali. Kaum militer itu
Asalnja Kampoeng Pajongkoran. Cerita ini dimuat
jakin, djika marabahaja mengantjam mereka, lalu
sebagai cerita bersambung dalam surat kabar Bintang kelihatan seorag tua atau dua ekor merpati putih
Betawi, dari 8 Mei hingga 30 Mei 1901. Cerita tentang beterbangan di atas mereka, maka terhindarlah
Jonker ini pernah disalin ulang dengan ejaan yang mereka dari kemusnahan. Djika pasukan-pasukan
berbeda oleh S.Z. Hadisutjipto dan menjadi lampiran Ambon hendak berangkat ke medang perang, bi-
dalam sebuah monograf berjudul: Tete Jongker yang asanja mereka berdoa dulu, minta perlindungan
dipublish oleh Dinas Museum Olah Sedjarah DCI dari Jang Maha Kuasa. Sesudah itu diserukan
Jakarta, 1970. bagi roh-roh nenek mojang dari negeri asal mer-
Besarnya pengaruh Jonker dalam sejarah kehidupan eka; untuk memberi perlindungan dan mendjaga
orang-orang Ambon di perantauan, khususnya Jakarta, keselamatan mereka.”7
tentu terpelihara kuat di kalangan orang-orang Ambon
KNIL-KNIL yang percaya pada kekuatan roh nenek
Suatu Persoalan Politik Sosial – Ekonomis, Jakarta, Bharata,
1966, hlm.116. 7
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.115.
14 15
moyang itu umumnya sudah beragama Kristen. sebenarnya.8
Mereka tak bisa meninggalkan hal-hal mistik tentang Menurut I.O. Nanulaitta, nama aslinya adalah
roh nenek moyang yang bisa menjaga keselamatan Ahmad Sangadji. Meski dipuja-puja serdadu KNIL
mereka. Hal itu ada dalam alam bawah sadar mereka. Ambon yang beragama kristen, sejatinya Jonker
berasal dari keluarga muslim.9 Jonker datang dari
Ahmad Jonkher van Manipa negeri Tumaleho, Manipa, Seram Barat. Tak jauh dari
pulau Buru.
Sebagai orang yang dianggap sakti dan melegenda
J.A.van der Chijs memperkirakan Jonker lahir
tentu banyak cerita berbau mitos berkembang soal
sekitar tahun 1630.10 Sementara I.O Nanulaitta
Jonker. Sebagian orang di Maluku masih menyimpan
memperkirakan Jonker lahir sekitar tahun 1620.11 Bisa
cerita-cerita menarik semacam itu. Ada yang
jadi ada yang menebak jika Jonker terlahir di antara
menggambarkan jika Jonker muda pernah menikah
tahun 1620-an hingga 1630-an. Semua perkiraan itu
dengan seorang putri sakti bersembunyi di bambu.
jelas mengacu pada pengangkatan Jonker sebagai
Kesaktian Jonker itu didapat dari putri sakti tersebut.
vandrig dan mulai dipanggil Jonker. Memang sulit
Bukan hal mengherankan jika Jonker dianggap sakti.
mencari catatan untuk memberikan kepastian
Sebagian pembaca sejarah Indonesia, mungkin tahu
kapan Ahmad alias Jonker dilahirkan. Sudah menjadi
jika Jonker sering memenangi banyak pertempuran.
kebiasaan umum dari orang Indonesia zaman dulu
Kehebatannya itu diakui oleh kompeni VOC.
Banyak orang Belanda di masa lalu tak mengetahui 8
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 90.
9
Markus Vink, The World’s Oldest Trade: Dutch Slave
siapa nama asli Jonker. Orang-orang mungkin bisa Trade in the Indian Ocean in Seventeenth Century, Journal of
tahu kalau Jonker jelas bukan nama asli, melainkan World History volume 14:2 University of Hawaii Press, June
semacam gelar. Menurut I.O. Nanulaitta, beberapa 2003: Hamka, Dari Perbendaharaan Lama, (cetakan kedua)
Pustaka Panji Mas, Jakarta, 1982, hlm. 3& 77.
orang Belanda yang pernah menulis tentang Jonker: 10
J.A. van der Chijs, Kaptain Jonker 1630-1689, Batavia-
Valentijn; De Haan; van der Chijs, bahkan Ritter s’hage, 1885, hlm. 1-4: S.Z. Hadisutjipto, Tete Jonker, Dinas
Museum Olah Sedjarah DCI, 1970, hlm. 1-4.
tak mengetahui siapa nama asli dari Jonker yang 11
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 90.
16 17
tidak mencatatkan kelahirannya, entah tanggal atau dan keluarganya ditawan. Sebagai anak laki-laki
tahun. dari seorang kepala daerah, dirinya tentu terlibat
Ahmad adalah salah satu anak dari Kawasa, salah perlawanan.
seorang Sangaji12 (semacam bangsawan kepala Orang-orang Indonesia yang sering membaca
daerah) yang berkuasa di Pulau Manipa.Gelar Sangaji sejarah nasional Indonesia, sering menemukan mitos-
diperoleh Kawasa dari Sultan Hamzah dari Ternate. mitos bahwasanya orang-orang Maluku itu: antek
Sultan Hamzah dari Ternate pernah berkunjung ke Belanda nomor satu yang selalu setia pada VOC
Manipa pada 1638. Ahmad alias Jonker ketika itu belum Belanda. Nyatanya, di awal-awal VOC Belanda berdiri,
cukup dewasa. Ayahnya, pernah mempergunakan orang-orang Maluku pun berperang melawan VOC
nama Salehuwa (menurut Baron van Hovel artinya Belanda. Di Maluku Tengah, terjadi perang sekitar
Buah Pinang) sebagai nama keturunannya, karena tahun 1616-1634. Lalu, pada 1634-1643, terjadi
jika dilihat dari asal-usulnya, nama Kawasa tak layak Perang Hitu pertama. Dan tahun 1643-1646, terjadi
berkuasa, yang berhak adalah nama Lumalatu perang Hitu kedua. Lalu ada Perang Hoamoal dari
Waelehulan (yang ditutupi oleh awan hujan).13 tahun 1651-1656.15
Daerah itu terkenal dengan cengkehnya. Daerah Bisa ditebak, perang-perang itu karena ambisi
ini pernah memberontak, dan belakangan berhasil besar VOC yang memonopoli rempah-rempah di
dikalahkan oleh VOC14 Belanda. Hingga Kawasa
Gubernur Jenderal pertamanya. Mereka punya hak oktroi
12
S.Z. Hadisutjipto menyamakan antara Sangadji dengan yang membuat mereka boleh mengadakan perjanjian
Singadji (dari kata Sing: yang adji: berkuasa: yang berkuasa). dengan raja lokal; memiliki tentara dan mencetak mata uang
(S.Z. Hadisutjipto, op. cit., 1970, hlm. 2). Terkesan Jawa sendiri. VOC adalah maskapai yang mengelola sumber daya
centris, kemungkinan ini dikarenakan ekspansi Majapahit alam di Nusantara. Awalnya, VOC lebih banyak beroperasi
sekitar tahun 1300, paska Sumpah Palapa Gajah Mada. di Maluku, belakangan mereka memusatkan diri di Batavia.
13
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 92. (Terimakasih kepada Purbo Baskoro alias Mbah Pur;
14
VOC: Vereniging Oost Indische Compagnie (Maskapai yang dulu sering berdiskusi tentang Hindia Belanda dan
Dagang Hindia Timur). Di maskapai ini banyak pedagang bagaimana VOC bergerak dari Belanda hingga kemudian
berkumpul dan bersekutu dalam memonopoli rempah- menguasai Nusantara.
rempah di Maluku. Berdiri tahun 1602, Pieter Both adalah 15
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 59-89.
18 19
Maluku—yang memang dikenal sebagai kepulauan orang kampung itu telanjang kaki dan hampir semua
rempah-rempah. Sejarah Maluku dengan orang-orang belum memakai baju zirah. Sebagian serdadu VOC
kulit putih, Belanda dan juga Portugis, adalah sejarah memakainya. Soal teknik bertempur, VOC punya
rempah-rempah. orang-orang bayaran yang terbiasa berperang, dan
musuh VOC Belanda hanyalah orang-orang kampung
yang tak paham teknik bertempur modern seperti
mereka. Orang-orang kampung mungkin hanya jago
memainkan golok.
Bedil adalah teknologi baru sekitar masa
Renaissance16 yang begitu digdaya. Penguasaan
bedil sangat penting untuk menunjukkan kekuatan.
Keunggulan militer sudah diihat dari jumlah bedil
Sketsa tentang perang antara orang Ambon melawan VOC yang
juga. Jepang berhasil mengalahkan Rusia setelah
bernafsu menguasai rempah-rempah di Maluku memperoleh teknologi membuat bedil. Ada
(Sumber: www.geheugenvannederland.nl) kecenderungan, bangsa non Eropa tak diberi akses
menguasai bedil, hingga mereka akhirnya kalah.17
Ahmad alias Jonker dibesarkan dalam masa-masa Tak perlu heran jika pribumi kalah di banyak medan,
perang itu. Kesemua perang-perang orang-orang satu masalah penting yang tak bisa diikuti orang
kampung dengan VOC Belanda itu, tentu adalah pribumi adalah memiliki bedil banyak dan mampu
perang yang tak mungkin oleh orang-orang kampung
itu. Bisa dibayangkan: orang-orang kampung sebagian
16
Abad pencerahan di mana orang Eropa
mengembangkan lagi ilmu pengetahuan dan teknologi
besar tentu hanya pegang tombak, kelewang atau seperti zaman Yunani/Romawi.
mungkin juga panah; sementara itu, orang-orang 17
Lihat penutup dalam buku Jared Diamond, Guns, Germ
& Steel, ab. Hendarto Setiadi & Darmaning Tyas Wulandari
VOC itu sebagian besar sudah pakai bedil—meski Palar, Guns, Germ & Steel: Rangkuman Riwayat Masyarakat
hanya untuk sekali tembak. Perbedaan lainya, orang- Manusia, Jakarta, Gramedia, 2013, hlm. 570-572.
20 21
menggunakannya lebih baik dari orang VOC. Hingga tahun 1654, Jonker berada di bawah
Bedil dan meriam adalah senjata penting yang pengawasan, Gubernur Maluku Arnold de Vlamingh
harus dibawa oleh kapal-kapal VOC ke Nusantara. van Oudtshoorn.19 Tahun berikutnya, dia dikirim ke
Setidaknya akan berguna melawan bajak laut, dan Batavia, sebagai wakil pemimpin pasukan, di mana
juga menakuti orang-orang pribumi yang mengganggu Raja Tahalele adalah pemimpin pasukannya.
atau tak bisa menurut ketika diajak kerja sama.
Belakangan, bersama ayah dan saudara-
saudaranya, Ahmad pun jadi tawanan VOC dan
ditempatkan di Ambon, di mana dirinya harus
meninggalkan kampung halamannya. Ahmad sempat
ditempatkan di daerah Batu Merah, sebagai tawanan.18
Belakangan, batu merah dekat laut adalah kampung
Salam (Muslim).
Orang-orang Maluku lain yang kalah oleh VOC
adalah raja Tahalele dan pengikutnya dari pulau Boano.
Seperti Jonker, dia pun terhitung sebagai tawanan VOC.
Kalah perang bisa jadi budak pada abad XVII.
Orang pribumi memang harus kalah. Mereka Lukisan tentang buku Arnold Vlamingh yang menjadi tangan VOC
dalam monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku
tak mampu mengejar teknologi kompeni alias VOC. (sumber: www.geheugenvannederland.nl)
Umumya, orang-orang pribumi yang melawan
serdadu-serdadu kompeni, lebih banyak modal nyali
19
Arnold de Vlamingh adalah sosok yang kejam. Dia
pernah menyerang Manipa dengan gila. Di mana selain
dan nafsu alias nekat. Sementara VOC tentu punya membunuh, dia juga membakar banyak tanaman dan
taktik dan strategi selain memakai teknologi mesiu ternak.Juga menjadikan ribuan orang di Manipa sebagai
budak yang diperjualbelikan dan diperintah. (Des Alwi,
(bedil dan meriam).
Sejarah Maluku: Bandanaira, Ternate, Tidore dan Ambon,
18
J.A. van der Chijs, op. cit., hlm. 21. Jakarta, Dian Rakyat, 2005, hlm. 452-453).
22 23
Vandrig Jonker Ketika mulai bergabung dalam pasukan itu, sebagai
orang muda turunan Sangaji, dia dipanggil dan lebih
Ahmad pun perlahan akrab dengan dunia militer ala
sering disebut Jonker atau Yongker dalam banyak
VOC. Sedikit-sedikit dia setidaknya belajar bertempur.
tulisan sejarah. Nama Ahmad pun terlupakan. Istilah
Tentu saja, sebagai anak Kawasa dia tak dianggap
Sangaji yang sama dengan bangsawan, sebagai anak
sembarangan. Dia akan diajarkan lebih tentang teknik
bangsawan Ahmad layak disebut Jonkher seperti anak
bertempur dan memimpin pasukan.
laki-laki bangsawan Eropa yang biasanya menjadi
Tahun 1656, setidaknya, Ahmad menjadi vandrig
perwira militer. Pemuda bangsawan, biasanya
atau Letnan Muda dalam pasukan Maluku yang
berumur di bawah 25 tahun. Pangkat awal seorang
berada di bawah kendali VOC. Raja Tahalele adalah
Jonker biasanya adalah Letnan.
kapitan dalam pasukan itu.20 Sulit memastikan kapan
Di Eropa, seorang Jonkher atau anak bangsawan
tepatnya dia bergabung.
setelah belajar di sekolah atau di rumah, mereka
Mengingat nama Jonker mulai dipakainya
akan dimasukan ke Akademi Militer. Napoleon, bisa
setidaknya sejak tahun 1656, ketika dirinya masuk
dijadikan contoh. Dia masuk Akademi Militer St Cyr,
militer Belanda, dengan pangkat vandrig (letnan muda
dan lulus sebagai Letnan artileri pada usia belasan
atau pembantu Letnan), dia mulai dipanggil Jonker.
tahun. Di usianya yang 25 tahun, Napoleon sudah
Usia anak bangsawan dipanggil Jonker biasanya
menjadi brigadir Jenderal.
sekitar 20-an tahun.21
Jonker menghabiskan sebagian awal masa
20
J.A. van der Chijs, op. cit., hlm. 22. mudanya di Ambon saja. Dia mungkin belajar memakai
21
Terima kasih pada Benedict Anderson atas senjata dan berkelahi, namun tak mungkin dia masuk
informasinya dan diskusi tentang Jonker di Eropa. Di Eropa
posisi Letnan ke atas hanya diisi kalangan bangsawan. Ketika semacam akademi militer. Pemuda Indonesia yang
mereka muda mereka memulai dari Letnan, lalu terus naik pertama kali masuk akademi militer adalah L.E.
pangkat seperti kapten, mayor, Letnan Kolonel, kolonel dan
seterusnya. Orang-orang non bangsawan hanya bisa jadi
Laonjouw. Kemungkinan orang Ambon juga. Dia lulus
prajurit, dan jika bagus dia bisa jadi kopral dan paling tinggi akademi militer Breda di Belanda tahun 1918, setelah
Sersan.
24 25
dididik tiga tahun, dia masuk tahun 1915.22 Sementara
Urip Sumoharjo, Walangitang, hanya lulusan sekolah
opsir pribumi di Meester Cornelis (Jatinegara).23
Semuanya lulus dengan pangkat awal sebagai vandrig
alias Letnan Muda dalam dinas militer KNIL. Mereka
semua hidup jauh setelah Jonker.
Pada 24 Mei 1656 di bawah komando de Vlamingh,
yang mengepalai 600 serdadu, yang terbagi dalam 12
Batavia tempo doeloe sekitar tahun 1700an
kompi atau kompeni, armada dari Ambon ini menuju (Sumber: koleksitempodoeloe.blogspot.com)
Timor untuk berperang. Tahalele dan Jonker ada dalam
pasukan itu.24 Malam 14 Agustus 1656, untuk pertama Ketika Jonker dan pasukan Ambon itu ditempatkan
kalinya Jonker melihat Batavia.25 Pusat dari segala di Cilincing, itu sering terjadi pertempuran antara
kegiatan VOC. Pasukan Maluku itu lalu ditempatkan pasukan Tahalele, di mana ada Jonker di dalamnya,
di daerah Marunda, Cilincing yang belakangan sempat melawan orang-orang Banten. Hingga akhirnya
sohor dengan nama Pajongkoran.26 mereka dikirim ke VOC bertempur di Srilangka.27
22
Harry Alber Poeze, in Het Land van de Overheerser:
Cilincing terletak di bagian utara Jakarta. Letaknya,
Indonesiers in Nederland 1600-1950, ab. Hazil Tanzil & di timur pusat kekuasaan VOC di Oud Batavia (Kota Tua
Koesalah Soebagjo Toer, Di Negeri Penjajah: Orang-orang sekarang). Batavia dipakai untuk menghormati leluhur
Indonesia di Negeri Belanda 1600-1950.hlm. 142.
23
Pengumuman kelulusan mereka dimuat dalam orang-orang Belanda. Awalnya tak resmi, namun
suratkabar Sinar Djawa edisi 24 Oktober 1914. Urip baru diresmikan tahun 1621. Setelah merebutnya
Sumoharjo (no stamboek 77352) lulus bersama Sugondo (no
stamboek 77336) dan Bagus Sudjono (no stamboek 747840).
dari orang-orang Banten pada 1619, J.P. Coen
Mungkin, belakangan Sugondo berpangkat terakhir kolonel menjadikan kota ini sebagai pos perdagangan penting
dalam militer KNIL.
24
J.A. van der Chijs, op. cit., hlm. 22. Kompas, 14 Mei 2003: Alwi Shihab, Betawi the Queen of
25
J.A. van der Chijs, op. cit., hlm. 27. East, Jakarta, Republika, 2004, hlm. 51.
26
Adit S.H. Perlawanan di Pajongkoran 13 Mei 1903, 27
I.O. Nanulaitta, op. cit. hlm. 94.
26 27
VOC. Belakangan, kota ini lengkapi dengan kanal dan dari jasa-jasa orang-orang dari pasukan bumiputra.
benteng. 28
Tahun 1650an adalah masa-masa di mana VOC
banyak berperang melawan Portugis. Gubernur
Jenderal VOC yang memimpin adalah Joan Maetsuyker
(dari 1653 hingga 1678).29 Maetsuyker dikenal
sebagai ahli hukum dan orang yang temperamental.
Dia tak disukai oleh orang-orang Tionghoa di sekitar
Batavia. Orang-orang kelas bawah takut lewat depan
rumahnya.30 Di masanya, dia tak hanya mengalahkan
Portugis, tapi juga VOC bisa menguasai Colombo,
Potret Gubernur Jenderal Joan Maetsuyker VOC 1653-1678
Minahasa (1658), Maluku (1655), Gorontalo (1677),
(Sumber: www.geheugenvannederland.n)
Mataram (1667) dan juga Makassar (1669). Dia
juga muai membuka loji VOC baru di Padang dan Berbalik pihak bukan hal mudah. Jonker mungkin
Palembang.31 Keleluasaan gerak VOC itu juga tak lepas merasa VOC memperlakukannya sebagai sahabat.
28
Susan Blackburn, Jakarta: A History ab. Gatot Triwira, Rasa permusuhannya pada VOC mungkin sudah
Jakarta:Sejarah 400 tahun, Jakarta, Masup Jakarta, 2011, terkubur. Jonker nampaknya menikmati persahabatan
hlm. 15: Ernest Utrech & Malcolm Caldwell, Indonesia:
Alternative History, Saut Pasaribu, Sejarah Alternatif dengan VOC. Seperti orang-orang Maluku lain, dia
Indonesia, Yogyakarta, Dzaman Baroe, 2011, hlm. 56: Audrey merasa VOC adalah sahabat. Dan sebagai sahabat,
Kahin & Robert Cribb, Kamus Sejarah Indonesia, ab Gatot
mereka rela berperang bersama Belanda. Mungkin,
Triwira, Historical Dictionary of Indonesia, Depok, Komunitas
Bambu, 2012, hlm. 64. itu alasan dia bergabung dalam pasukan maluku yang
29
Lihat Lampiran Guberur Jenderal di Hindia Belanda. sedikitnya berjumlah sekitar satu kompi atau kompeni.
(Audrey Kahin & Robert Cribb, op. cit., hlm. 565):
30
Mona Lohanda, Sejarah Para Pembesar Mengatur Pasukan Maluku ini berbasis di Batavia.
Batavia ,Jakarta, Masup Jakarta, 2007, hlm. 89-90.
31
Parakirti Simbolon, Menjadi Indonesia, Jakarta, Kompas, 2007, hlm. 51.
28 29
VOC punya tentara yang kuat meski jumlahnya lama seorang perwira. Biasanya hanya dua tahun,
tidak banyak. Tak semua kerajaan lokal di Nusantara lalu menjadi Letnan. Kemungkinan, Jonker mulai
punya tentara. VOC punya banyak tentara sewaan. tidak dianggap vandrig lagi ketika dikirim ke Srilangka.
Biasanya, selain bersenjata kelewang dan tombak, Dia makin dipercaya dalam pasukan, mungkin oleh
mereka juga dibekali bedil. Tentu saja kapal-kapal VOC kompeni maupun oleh Raja Tahalele sendiri. Di dalam
dilengkapi meriam. pasukannya terdapat juga orang Manipa, meski
Mereka tak punya jenjang karir yang jelas. Hanya barangkali tak sebanyak dari daerah lain. Hal ini bisa
yang pasti mereka dibayar, meski murah. Tentu saja memengaruhi posisinya, terlepas dari kecakapannya.
kebanyak dari tentara itu bukan orang Belanda asli. Pelan-pelan dia tentu dipercaya hampir semua orang-
Ada bermacam suku dan bangsa dalam militer VOC. orang Ambon sebagai pemuka selain Raja Tahalele.
Perwira-perwira VOC tentu saja orang-orang cakap
yang kenal peralatan perang modern dan paham Kapitan Sampai Mati
strategi. Kekuatan militer itu yang membuat VOC
Di dalam pasukan Maluku yang dipimpin Raja
sangat ditakuti.
Tahalele, Jonker adalah orang nomor dua. Apalagi
Sebagai sekutu, VOC dengan senang hati
menjelang dikirimnya mereka dalam ekspedisi militer
membantu bangsawan tertentu, namun dengan
ke Srilangka. Sekitar Juni 1658, pasukan Maluku
imbalan yang tak kecil tentunya. Tak ada yang gratis.
dikirim berperang untuk VOC lagi. Jonker masih di
Harus ada harga yang harus dibayar oleh raja-raja yang
bawah pimpinan Raja Tahalele ketika kapal berlayar ke
bersahabat dengan VOC alias kompeni itu.
Srilangka. Malangnya, Raja Tahalele terluka. Mau tidak
Masa-masa menjadi Vandrig atau perwira muda
mau, Jonker harus memimpin. Selanjutnya, Jonker pun
yang singkat bagi Jonker itu dijadikan olehnya sebagai
jadi Kapitan. Pasukan ini baru pulang sekitar tahun
masa latihan atau belajar untuk memimpin pasukan
1659 ke Batavia.32
dan memenangkan pertempuran sebagai kapitan.
Jonker sebenarnya dapat izin untuk pulang ke
Biasanya, jabatan kapitan tak pernah disandang
32
J.A. van der Chijs, op. cit., hlm. 33.
30 31
Ambon, namun tak berangkat. Dia hanya boleh berada Manipa.33 Jonker pun sudah seharusnya jadi orang
di benteng Ambon milik VOC saja, jika tidak dia harus terhormat seperti halnya pejabat-pejabat tinggi VOC.
kembali ke Batavia, hingga Jonker pilih tak pulang. Selama tahun 1660 hingga 1665, Jonker tidak
Berlayar jauh berhari-hari ke Ambon, namun hanya tercatat sebagai anggota militer VOC, meski dia tetap
tinggal di benteng saja jelas buang-buang waktu dan punya pengikut di kalangan orang-orang Ambon. Tidak
tenaga. aktifnya Jonker sebagai militer mungkin dikarenakan
Yang dilakukan Jonker selama di Batavia setelah tak ada ekspedisi militer penting yang harus melibatkan
pulang dari Srilangka, akhirnya hanya urus ganti pasukan Jonker. Hidupnya mirip serdadu bayaran yang
rugi atas tangan cacatnya, yang didapat dalam menganggur selama periode 1660-1665. Mungkin dia
pertempuran di Srilangka. Setelah permohonan tak hidup hanya dari hasil pengolahan tanah-tanah
tertulis diajukan pada Rijklof van Goens, dia mendapat yang bisa ditanami dan hasil laut sekitar Cilincing.
ganti rugi sebesar 50 real. Hidupnya pasti lebih sederhana. Tak jauh beda dengan
Mengenai nasib Raja Tahalele tak banyak orang para pengikutnya.
yang tahu. Nama Raja Tahalele tak pernah disebut lagi. Kepopulerannya sebagai Kapitan dalam militer
Belakangan, yang paling dihormati di sekitar Cilincing kompeni membuat dirinya makin dihormati di daerah
adalah Jonker. Posisi Jonker sebagai kapitan, hingga Cilincing. Terutama di kalangan orang-orang Ambon
tahun 1689, tahun kematiannya, tak tergoyahkan. sendiri. Jonker sudah sohor sejak pertempuran di
Atas jasa-jasanya, Jonker dapat hadiah tanah Srilangka, mungkin juga sebelumnya, membuat Jonker
di Cilincing. Keterampilan militer, keberanian dan dihormati. Dia diangkat menjadi kapitan orang-orang
kepempinannya cukup dihargai oleh atasannya. Ambon di Batavia sejak 1665.34
Makin tahun pengalaman dan jasanya pada VOC jelas 33
De Haan, Oud Batavia (Gedenkboek naar aanleiding
bertambah. Dalam akta kuno terbitan VOC tahun van het driehonderdjarig bestan der stad in, Batavia, G Kolff,
1920, hlm. 228-229.
1664, namanya tertulis sebagai Joncker Jouwa de 34
R.P Suyono, Peperangan Kerajaan di Nusantara,
Jakarta, Grasindo, 2003, hlm. 329-330: I.O. Nanulaitta, op.
cit., hlm. 94-95.
32 33
Sebagai kapitan, Jonker mendapat gaji 20 menganggur dari pertempuran, nasib Jonker dan
ringgit tiap bulan. Seorang pengawas bangsa pengikutnya tak ubahnya seperti serdadu bayaran.
Belanda ditempatkan untuk mengawasi Jonker dan Setelah 1665, Jonker resmi jadi serdadu tetap VOC.
pengikutnya. Pengangkatan Jonker sebagai Kapitan Tentang bagaimana penampilan pasukan Jonker,
orang Ambon jelas sebuah kepercayaan besar pada Nanulaitta punya gambaran yang cukup mendekati
Jonker dari VOC.35 Nampaknya hanya dianggap orang zaman abad XVII.
muda yang agak diragukan. Namun, tetap saja VOC
butuh serdadu-serdadu dan kapitan untuk berperang. “Pasukan-pasukan Jonker biasanja bersendjata
parang atau pedang dengan Salawaku (perisai).
Hanja di dalam ekspedisi-ekspedisi, mereka
diberi bedil. Pakaian mereka badju dan tjelana
pendek. Opsir-opsir mereka memakai topi perang
dari tembaga (stormhead)”36

Serdadu-serdadu Jonker itu bukan pasukan


berseragam rapi yang menyandang bedil dan bisa
baris-berbaris seperti kecendrungan serdadu-serdadu
Eropa zaman sebelum Napoleon.37
Kompeni VOC bisa digolongkan sebagai orang-
orang Eropa yang berusaha membatasi penggunaan
Gambaran perwira dalam pasukan Maluku yang dipimpin Jonker senjata api. Mereka seolah tak mau jika para kapitan
(Sumber: venstersmoluksegeschiedenis.n) pasukan pribumi mengawasi senjata api pasukannya
sendiri di masa damai.
Perang di Sumatera barat adalah perang penting
bagi Jonker dan pengikutnya. Setelah lima tahun hidup
36
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 98.
37
Rusli Amran, Sumatra Barat hingga Plakat Panjang
35
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 94-95. volume 1, Jakarta, Sinar Harapan, 1981, hlm. 182.
34 35
Tahun 1672, gaji Jonker sebagai kapitan kompeni VOC Belanda belum mampu memberikan ancaman
dinaikan, dari 20 ringgit menjadi 40 ringgit. Selain besar. VOC hanya bisa menggerogoti dominasi politis
naik gaji, Jonker juga dihadiahi sertifikat penghargaan para sekutu-sekutunya. Lalu pelan-pelan menguasai
dengan warna huruf keemasan dalam sebuah kotak pasar penting yang barangkali memperlemah semua
emas. Mungkin dikarenakan kepemimpinannya kekuatan ekonomi kerajaan lokal.39 Kekuatan militer
sebagai kapitan sangat bagus dalam perang yang VOC tak punya banyak serdadu reguler yang rapi
dimenangkan VOC. Menurut Sejarawan J.A. van der seperti halnya angkatan perang modern. Mereka
Chijs yang menulis tentang Jonker, tak ada seorang hanya punya serdadu bayaran yang kadang dipakai
pun serdadu bumiputra yang pernah mendapatnya. kadang tidak dari kalangan pribumi.
Selain itu, Jonker dipercaya lagi jadi kapitan militer
orang Ambon. Diangkat pula seorang Letnan; seorang Bersahabat dengan Arung Palakka
vandrig dan tiga orang sersan.38
Di tepi Kali Angke, hiduplah orang-orang Bugis yang
Jonker, boleh jadi tak memerlukan gelar kapitan.
disebut Toangke. Mereka adalah orang-orang yang
Tapi, pangkat kapitan dalam militer kompeni VOC
terbuang dari Sulawesi Selatan. Pemimpin mereka
butuh sosok macam Jonker. Pertempuran di Srilangka,
adalah pemuda gondrong bertubuh kekar bernama
Padang, Makassar dan yang lainnya membuatnya
Arung Palakka. Dia dan pengikutnya ditempatkan di
dihormati dan punya banyak pengikut. Dengan atau
Angke setelah dalam kejaran orang-orang Gowa.
tidaknya gelar kapitan dari VOC, tetap saja dia disegani.
Sebenarnya, Arung Palakka adalah anak raja di
Keberadaan orang-orang macam Jonker mungkin
Bone. Ayahnya adalah La Pattobune Arung Tana Tenga
bisa dijadikan bukti bahwa VOC secara militer belumlah
dari Soppeng. Ibunya, Datu Mario ri Wawo Tenrisui,
kuat untuk mengadakan perang besar-besaran untuk
cucu dari Arumpone La Tenrisui Sultan Adam—Raja
mengalahkan semua kerajaan di Nusantara dalam
waktu singkat. Setidaknya, secara terang-terangan
39
Anthony Reid, Charting the Shape of Early Modern
Southeast Asia, ab. Sori Siregar, Hasif Amini, Setiawan
38
I.O. Nanulaitta, op. cit.. 98. Dahris, Sejarah Modern Awal Asia Tenggara: Sebuah
pemetaan, Jakarta, LP3ES, 2004, hlm. 104.
36 37
Bone pertama yang menganut Islam. Karena Bone banyak bangsawan Gowa. Meski bersikap baik dengan
kalah dalam sebuah perang, di usia 11 tahun, Arung mereka, Arung Palakka selalu ingat Sirri (kehormatan)
Palakka jadi tawanan orang-orang Makassar yang dirinya sebagai orang Bugis yang tertindas oleh Gowa.
membawanya ke Gowa. Beruntugnya, Arung Palakka Diam-diam, dia berpikir akan membebaskan negerinya
jadi anak asuh dari Karaeng Pattinnggaloang—salah kelak di kemudian hari.
satu cendekiawan Makassar yang berpengaruh yang Pada 1660, Gowa memberlakukan kerja paksa
pernah jadi Mangkubumi Gowa-Tallo. orang-orang Bone untuk menggali parit sepanjang
garis pertahanan Gowa—yang ketika itu mulai
berperang melawan VOC. Sebagian orang-orang Bone
ini melarikan diri karena kerasnya kerja paksa itu dan
kasarnya prajurit Gowa yang mengawasi. Bahkan,
para bangsawan Bone, termasuk Arung Palakka,
diikutsertakan untuk ikut mengawasi para pekerja. Hal
ini makin menimbulkan kebencian pada Gowa, karena
bangsawannya harus ikut kerja paksa juga.
Arung Palakka tentu tak suka hal ini terus
berangsung, dia lalu mengorganisir pemberontakan.
Hari yang ditentukan untuk berontak bertepatan
dengan pesta panen, di mana banyak pos penjagaan
Arung Palakka (Sumber: www.rappang.com)
Gowa yang akan kosong. Ketika hari pemberontakan
tiba, para penjaga Gowa dilumpuhkan.
Arung palakka tumbuh menjadi pemuda tangkas Selanjutnya, Arung palakka mencoba mencari
dalam bertempur. Hidup di lingkungan kerajaan dan sekutu untuk melawan Gowa, meskipun ia masih
cendekiawan membuat Arung Palakka mengenal belum aman dari kejaran orang-orang Gowa. Usaha

38 39
Arung Palakka mencari sekutu berhasil. Arung Bila, Dalam pelariannya untuk menyusun kekuatan baru
raja Soppeng mau diajak bersekutu untuk kembali Arung palakka terus memelihara semangat tempur
membentuk ”Tellumpocco” baru. Bagi Soppeng pasukannya. Karenanya para pengikutnya dilarang
persekutuan itu sebenarnya mengkhianati Gowa. mencari uang di dalam kota Batavia. Mereka hanya
Soppeng tidak punya masalah dengan Gowa dan diperkenankan melaut dan bertani di sekitar tempat
Soppeng juga masih terikat dengan Gowa dalam tinggal mereka agar tidak bergantung pada VOC.
kesepakatan Lamogo.40 Akhirnya, pasukan Bugis ini bisa mengasah kembali
Soppeng tetap bergabung dengan Bone untuk semangat bertempurnya dengan ikut ekspedisi VOC ke
kembali mewujudkan cita-cita lama aliansi tiga Minangkabau. Mereka bersama para pasukan Maluku
kerajaan, Bone, Soppeng dan Wajo. Rupanya hal itu yang dipimpin Kapitan Jonker. Baik Arung Palakka dan
belum cukup. Gowa mematahkan pemberontakan juga Kapitan Jonker punya posisi setara karena sama-
tersebut sehingga aliansi itu pun tercerai berai untuk sama memimpin pasukan dari suku masing-masing.
sementara waktu. Pengejaran Gowa ini menyebabkan Misi mereka sukses. Arung Palakka kala itu berharap
Arung Palakka dan pengikutnya meninggalkan pasukannya dikirim ke Sulawesi Selatan untuk
Sulawesi, setelah mencoba membangun kekuatan bertempur melawan Gowa.42 Mereka menunggu hari
untuk menyerang Wajo dan Gowa, di tahun 1660.41 di mana mereka bisa menegakkan sirri mereka.
Kegagalan pemberontakan itu membuat Arung Selama masa-masa menganggur sejak 1660,
Palakka dan pengikutnya eksodus ke Batavia. Di Jonker dan Arung Palakka mengalami masa tanpa
situ, Arung Palakka dilindungi VOC. Orang-orang kepastian. Mereka tergolong orang muda butuh
Bugis itu akhirnya bermukim di sekitar kali Angke. pertempuran dengan banyak pengikut di sekitar
40
Leonard Andaya, The Heritage of Arung Palakka: Batavia. Lama tak bertempur tak hanya mengurangi
a History of South Sulawesi (Celebes) In the Seventeenth keterampilan mereka memakai senjata tajam, namun
Century, ab. Nurhady Sirimorok, Warisan Arung Palakka:
Sejarah Sulawesi Selatan Abad Ke-17, Makassar, Innawa,
juga bisa membuat mereka jadi pengacau atau pelaku
2004, hlm. 64-66.
41
Leonard Andaya, op. cit., hlm. 75-82.
42
Leonard Andaya.,op. cit., hlm. 82-85.

40 41
kejahatan lainnya. Kalau sudah ada anggota pasukan menyehatkan untuk para serdadu bayaran. Mati
yang mencuri, maka repotlah kapitan atau pemimpin sebagai prajurit lebih baik, daripada hidup dalam
mereka. Arung Palakka sangat melarang orang-orang ketidakpastian. Jika pun masih hidup dalam perang
Bugis pengikutnya untuk mencuri. mereka akan dapatkan bayaran.
Perang di Padang Sumatera Barat adalah perang Kerja orang-orang Ambon pimpinan Jonker yang
mereka berdua. Masa-masa tanpa kepastian bagi mempertahankan Bekasi, Marunda dan Angke setahun
Arung Palakka seolah berakhir dengan pengiriman sebelum berangkat menyegarkan lagi keserdaduan
mereka dalam ekspedisi militer di Padang. Bagi Arung mereka. Meski tak banyak aksi penting karena hanya
Palakka dan pengikutnya, ekspedisi Padang seperti tugas pertahanan belaka.
masa latihan sebelum bertempur melawan Gowa Minangkabau adalah daerah penting di Sumatera
dalam rangka menegakkan Siri (harga diri) mereka. bagian barat. Tanahnya tergolong subur. Terdapat
juga tambang-tambang emas di daerah ini. Di daerah-
Tuanku Pariaman daerah ini terdapat banyak negeri. Pelabuhan penting
terkenalnya adalah Teluk Bayur yang dikenal sebagai
Lama tak berperang, bagi serdadu macam Jonker
Emmahaven di zaman kolonial.
akan membuatnya rindu pada perang. Selama tahun
Tanggal 30 Agustus 1666, enam satuan militer
1660-1665, Jonker hidup dalam ketidakpastian sebagai
didatangkan dari Batavia ke Sumatera Barat, dua di
serdadu yang menganggur. Hingga VOC memanggilnya
antara: pasukan Bugis pimpinan Arung Palakka dan
untuk berperang lagi, sebagai kapitan.
pasukan orang-orang Ambon di bawah pimpinan
Arung Palakka yang bernasib sama seperti Jonker
Jonker.43 Mereka juga bersama orang Belanda bernama
sejak tahun 1660, ikut juga bersama para pengikutnya
Kapten Poolman.44
dalam ekspedisi 1666. Mungkin mereka senang sekali 43
KA 1149: 2186-2192: KA 1149 OB Verspreet di Pantai
terlibat dalam perang. Serdadu bayaran yang hidup Barat Sumatera ke Batavia 27 Oktober 1666. (Leonard
tanpa perang bisa melahirkan rasa frustasi yang Andaya, op. cit., hlm. 84.
44
Hendrik Kroeskamp, De Wetkust en Minangkabau
fatal. Mereka bisa bikin kerusuhan. Pergi berperang (1665-1668), Utrech, Fa Schotanus en Jens, 1931, hlm. 89.
42 43
hingga ke daerah-daerah pegunungan Padang.45 Di
mana pasukan-pasukan Jonker dan Arung Palakka
itu harus berjalan jauh menyusuri alam pegunungan
daerah Minangkabau. Mereka harus mengejar dan
tentu saja bertempur jika bertemu.
Pasukan lokal orang-orang Minang sepertinya
orang-orang yang mengenal medan dan jumlahnya
lebi besar ketimbang pasukan Arung Palakka. Orang-
orang Paang itu dikalahkan satu per satu. Pasukan
Arung Palakka dan Jonker kemungkinan menggunakan
senjata api pinjaman dari VOC.
Kerja pasukan pribumi itu nampaknya dominan
ketimbang pasukan Eropa hingga Jonker dan Arung
Palakka dianggap penting. Mereka berdua diikutkan
Sketa tentang prajurit Bugis dan Ambon di zaman Jonker dalam perundingan, bukan diperlakukan sebagai orang
(sumber: blog.londoh.com)
lapangan yang tunggu perintah. Terjadi pembunuhan
dan pembakaran di kampung-kampung ketika itu.
Daerah Minangkabau sudah ramai perdagangannya Orang-orang Minangkabau itu kemudian berhasil
sejak 1660. Padang merupakan daerah perdagangan dikalahkan, dan perjanjian diadakan.46
lada. Namun, VOC terlibat masalah di sana. Di Dalam sebuah novel, Rahasia Meede, diceritakan
mana 130 orang serdadu VOC sudah tewas di sana.
Perlawanan itu terus menghebat hingga pasukan 45
Bernard H.M. Vlekke, Nusantara: History of Indonesia,
Jonker dan Arung Palakka harus dikirim ke sana. VOC ab. Samsudin, Nusantara: Sejarah Indonesia, Jakarta, KPG,
2007, hlm. 191; Audrey Kahin & Robert Cribb, op. Cit., hlm.
tampak menghormati Jonker dan Arung Palakka.
338.
Pasukan Arung Palakka dan Jonker bertempur 46
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.94.
44 45
pula sedikit tentang pasukan Jonker.47 Ekspedisi ke Membantu Pangeran Bone
Padang ini di bawah kendali Vespreet. Pauh bisa
Sepulang dari Sumatera Barat, Jonker bersama
dikuasai dalam waktu 4 hari.
Arung Palakka pun dapat perintah baru. Mereka harus
Arung Palakka hampir jadi raja di Ulakan, namun
bertempur di Makassar melawan Sultan Hasanuddin
itu dibatalkan. Begitu cerita yang berkembang.48
yang memimpin kerajaan besar di Indonesia Timur
Atas jasa di Padang itulah Jonker, dan juga
Gowa-Tallo—yang merupakan kerajaan niaga
Arung Palakka mendapatkan Bintang Emas dari VOC
penting dalam sejarah. Makassar mulai besar sekali
Belanda.49 Jonker dan pengikutnya hanya istirahat 18
pengaruhnya di abad XVII. Mereka berhubungan
hari di Batavia, mereka bersiap untuk ekspedisi militer
dengan kerajaan di utara Sulawesi seperti Sulu.
yang tak kalah penting, ke Sulawesi Selatan.
Mungkin karena berhasil mengalahkan perlawanan Perkembangan Makassar itu tentu masalah buat VOC.51
di Pariaman, maka Jonker yang mereka kira Raja Pasukan pribumi maju paling depan, sementara
Ambon digelari Tuanku Pariaman.50 pasukan Belanda hanya bersiaga di garis belakang.
Raja di Sumatera tentu beda dengan raja di Jawa. Belanda belum mengerahkan sepenuh tenaganya.
Raja di Jawa identik dengan wilayah yang luas dan istana Pasukan pribumi sudah mulai bersiap di Butung.
megah. Tentu beda dengan konsep raja di luar Jawa. Di Laksamana Cornelis Janzoon Speelman52 sebelumnya
Sumatera, seorang penguasa, walau wilayahnya hanya pergi dulu ke Indonesia timur.53
sebuah kampung, mungkin kampung yang agak besar, 51
Adrianus Bernard Lapian, Orang Laut Bajak Laut Raja
Laut, Depok, Komunitas Bambu, 2011, hlm. 97.
bisa dianggap sebagai raja. 52
Cornelis Janzoon Speelman: terlahir di Belanda
47
E.S. Ito, Rahasia Meede, Jakarta, Hikmah, 2007, hlm. Selatan, 2 Maret 1628. Dia mengabdi pada VOC sejak muda.
353. Dia pernah jadi boekhouder (pemegang buku). Di usia belum
48
Nur Sutan Iskandar, op. cit., hlm. 128. 40 tahun dia pernah menjadi gubernur di Coromandel.
49
Ali Haji Riau, Silsilah Melayu dan Bugis, Jakarta, Setelah memimpin ekspedisi di Makassar, Speelman pernah
Pustaka Antara, 1973. hlm. 9. menjadi Gubernur Jenderal hingga kematiannya tahun 1684.
50
KA 1149: 2186-2192: KA 1149 OB Verspreet di Pantai (Mona Lohanda, op. cit., hlm. 93-95.)
Barat Sumatera ke Batavia 27 Oktober 1666. (Leonard 53
F.W. Stapel, Cornelis Jansz Speelman,s-Gravenhage,
Andaya, op. cit., hlm. 84). 1936, hlm.2-216: Leonard Andaya,op. cit. hlm. 86.
46 47
Pasukan pribumi pertamakali tiba pada 17 Desember
1666 muncul di Tana Keke, dua hari kemudian mereka
muncul di Makassar. Jonker pimpin pasukan Ambon,
dan Arung Palakka pimpin pasukan Bugis.54
Kapitan Jonker berusaha menempatkan senjata,
gagal karena ditembaki pasukan Makassar. Begitu
pun Arung Palakka yang berusaha berenang dengan
200-300 orang Bugis, namun mereka disambut 400
orang Makassar yang kemudian berhasil dihalau.
Malamnya, Arung Palakka mengirimkan 4 kepala
pasukan Makassar dan panji pasukan Makassar pada
Speelman.55
Jonker adalah orang yang sangat dipercaya oleh
Gubernur Jenderal Cornelis Speelman, atasan yang sangat dekat Speelman, seperti juga Arung Palakka. Mengingat
dengan Jonker (sumber: collectie.tropenmuseum.nl) Arung Palakka punya banyak kenalan bangsawan Bugis
yang ada di jazirah Sulawesi Selatan, maka dia lebih
Kata Speelman: “mereka (pasukan pribumi) aktif dan pastinya Arung Palakka menguasai medan
paling unggul dalam melakukan penghancuran, dan daripada yang lain.
senjata mereka tak selengkap senjata pasukan kami. Arung Palakka berhasil mengajak Datu Soppeng.
“Speelman sangat percaya pada pasukan-pasukan Dia yakin, ketika pasukan menyerang Gowa, maka
bumiputra itu. Sudah pasti Speelman sagat dekat Datu Sopeng dan seribu pasukannya ikut membantu.
dengan pemimpin pasukan macam Kapitan Jonker atau
Arung Palakka. Posisi Arung Palakka nampaknya setara 54
F.W. Stapel, op. cit., hlm. 97-99: Leonard Andaya, op.
cit., hlm. 91.
dengan Jonker dalam kemiliteran yakni VOC, sebagai 55
KA 1238: 1974r-1980v: (Leonard Andaya, op. cit., hlm.
kapitan, meski dirinya tak dikenal sebagai kapitan. 267).
48 49
Jonker hanya bisa berspekulasi untuk meyakinkan Ekspedisi militer VOC ke Sulawesi Selatan tentu
penyerangan, jika pasukan menyerang maka Kaicili bukan hanya menaikkan pamor Jonker sebagai perwira
Kalimata, Pangeran Ternate, bersama pasukannya yang bisa diandalkan dalam peperangan. Selain itu,
akan meninggalkan pasukan Makassar.56 makin banyak orang yang mengenalnya, terutama
Ekspedisi militer VOC ke Makassar sukses. Mereka orang-orang Bugis atau Makassar. Apalagi, sepulang
berhasil mengantarkan Arung Palakka, yang pernah dari Makassar, Jonker menikahi putri bangsawan,
jadi pangeran Bugis yang terbuang, naik menjadi Karaeng Kouta. Makin tinggi lagi prestis Jonker di
penguasa penting dalam sejarah Sulawesi Selatan. kalangan orang-orang Makassar kelas atas.
Akhirnya, tinggal Jonker yang menjadi harapan
bagi VOC untuk siap selalu dikerahkan memimpin Mendamaikan Palembang dan Jambi
pasukan untuk berperang. Arung Palakka lebih
Palembang merupakan kota pelabuhan pesisir di
disibukkan mengurus kerajaannya, Bone, dan juga
sekitar Teluk Bangka. Sedari zaman Sriwijaya, daerah
kerajaan lainnya di Sulawesi Selatan. Jadi tak bisa lagi
ini terkenal dengan bajak lautnya. Mungkin inilah
memimpin pasukan.
mengapa Sriwijaya jadi kerajaan kuat dengan armada
Keturunan dari keluarga Arung Palakka, mengaku
laut yang cukup ditakuti.58 Sriwijaya yang bersekutu
jika Arung Palakka setelah Gowa kalah dan menuruti
dengan Kaisar China menguasai perairan sekitar
perjanjian Bongaya, Arung Palakka sering mengajak
selatan Malaka yang merupakan jalur perdagangan.
kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan untuk bersatu.
Karena itulah mereka menggandeng para bajak laut.59
Salah satunya melalui perkawinan. Karenanya,
Sriwijaya sudah lama hancur, dan bekas daerahnya
bangsawan satu dengan bangsawan lain di Sulawesi
kemudian menjadi kerajaan Islam kecil bernama
selatan itu bersaudara.57
56
KA 1159a: 494v-495r (Resolusi Speelman ke Batavia 21 juga kepada Ahmad Ubbe yang rela berdiskusi tentang
Desember 1666 (Leonard Andaya, op. cit., hlm267). budaya Bugis di tengah kesibukanya.
57
Terima kasih kepada Andi Irvan Zulfikar, keturunan 58
Majalah Angkasa edisi koleksi Teror & Aksi Mematikan
Bangsawan Barru, Sulawesi Selatan, atas diskusinya (Bajak Laut Di Dunia), 2013, hlm. 6.
beberapa tahun silam tentang Arung Palakka. Terima kasih 59
National Geographic edisi Desember 2013, hlm. 56.
50 51
Palembang. Letaknya di sekitar Sungai Musi. memimpin armada VOC ke Palembang dan Jambi
Palembang, punya lawan terdekat yakni untuk membereskan masalah. Setidaknya, jumlah
Kesultanan Jambi. Oktober 1680, pecah perang antara pasukan yang dikirim adalah 3 kompi. Jonker adalah
dua kerajaan itu. Palembang sedari dulu memang wakil kepala pasukan. Kali ini, Jonker membawa
bersahabat dengan orang-orang Makassar di bawah Zacharias Swarga alias Zacharias Bintang—yang tak
pimpinan Daeng Mangika. Kehadiran armada orang- lain masih saudara sepupunya—untuk dijadikan
orang Makassar itu membuat Sultan Jambi terdesak vandrig dalam pasukan Jonker. VOC tampaknya tak
dan tak ada jalan lain kecuali minta bantuan VOC.60 ingin menghancurkan Palembang. VOC memposisikan
Orang-orang Makassar, banyak yang merantau diri sebagai penengah dulu.
setelah kalahnya Sultan Hasanuddin dan mulai Sementara itu, Jonker yang makin punya hubungan
berkuasa VOC secara perlahan di jazirah selatan dari baik dengan orang-orang Bugis atau Makassar,
Sulawesi Selatan. Mereka merantau ke Jawa timur, ditugaskan untuk mengadakan hubungan rahasia
Kalimantan, Sumatera, bahkan ke daerah Malaka. dengan pemuka orang-orang Bugis seperti Manganaja
Mereka nampaknya siap berperang dengan siapa saja, dari Wajo dan Daeng Memang. Jonker sukses
asal mereka dinaungi juga.61 memegang orang-orang itu dengan cara baik-baik.
VOC mengirimkan Kapten Francois Tack62 untuk Jonker ditugasi membujuk orang-orang Bugis-
Makassar itu lebih dikarenakan Jonker juga mengerti
60
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 100-101.
61
I.O. Nanulaitta, loc. cit.
tabiat orang-orang Bugis-Makassar. Arung Palakka
62
Francois Tack kelahiran Amsterdam. Dia mulai karirnya si Pangeran Bone adalah kawan seperjuangan di
di VOC pada usia 23 tahun. Dengan menjadi Vandrig dan Padang dulu. Karaeng Kouta dan Daeng Singra
akhirnya jadi Kapten dalam militer VOC. Setelah di India, dia
dikirim ke Jawa. Dia menjadi orang penting di VOC Batavia. istrinya, adalah orang-orang Makassar. Keberhasilan
Dia banyak mengurus perkara peperangan VOC dengan Jonker di Sulawesi Selatan mengalahkan Gowa, tentu
kerajaan local seperti di Palembang, Banten dan Jawa.
Tack mati dibunuh oleh Untung Suropati atas keinginan
membuat Jonker makin dipandang orang-orang Bugis-
Amangkurat II yang penuh tipu daya. Ketika meninggal usia Makassar. Pastinya, suksesnya misi damai Jonker itu
Tack baru 37 tahun. (National Geographic edisi Januari 2014)
52 53
juga dikarenakan Jonker termasuk orang yang bisa terlibat lagi dalam kemiliteran VOC.
bersahabat, dan cukup diplomatis.. Keraton Jawa Mataram adalah keraton megah
Diplomasi Tack dengan dua Sultan itu sukses. Tak penuh intrik di dalamnya. Persaingan dalam keluarga
pecah perang besar yang memakan banyak korban. adalah hal biasa, demi mencapai apa yang disebut
Usaha damai terjadi, namun Palembang dituntut kuasa. Setelah Sultan Agung, Raja-raja Jawa adalah
ganti rugi oleh Kesultanan Jambi karena Palembang raja-raja lemah dengan wilayah kekuasaan yang
memancing perkara lebih dulu.63 semakin sempit. Banyak dari raja-raja itu yang memilih
Selesai dari tugas itu, Jonker minta rekes untuk bersekutu dengan Belanda. Terutama ketika ada
berhenti dari dinas militer dan kembali ke Manipa. konflik.
Alasanya, karena Jonker sudah tua. Rekes itu ditolak Trunojoyo adalah keturunan bangsawan Madura.
VOC—yang nampaknya masih butuh jasa Jonker. Dia berkelana di sekitar Jawa. Trunojoyo bersekutu
Mungkin tak ada lagi yang bisa diandalkan. Komandan dengan Pangeran Jawa yang kemudian menjadi
pasukan yang kharismanya setara Jonker seperti Arung Amangkurat II. Ayah Trunojoyo tewas dibunuh karena
Palakka sudah tak lagi di Pasukan. Amangkurat I. Trunojoyo berhasil memengaruhi
Madura pada 1671, setelahnya, dia dianggap ingin
Trunojoyo: Hanya Menyerah pada Jonker menguasai Jawa. Trunojoyo dan pengikutnya berhasil
merebut istana Mataram dan membuat raja Mataram
Peperangan di Timur Jawa, ketika melawan pasukan
mengasingkan diri pada 1677. Sunan Amangkurat I
Trunojoyo, Jonker memimpin pasukan campuran:
akhirnya meninggal dalam pengasingan.65
Maluku; Makassar; Bugis dan Mardijker (bekas budak
Konon katanya, dia dibantu oleh orang-orang
berbahasa Portugis yang telah dimerdekakan).64
Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesong.
Kehadiran orang-orang Bugis yang harus dipimpinnya
Orang Makassar biasanya terkenal nekat dalam
itu, mungkin juga dikarenakan Arung Palakka tidak
pertempuran. Mereka memperkuat posisi Trunojoyo
63
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 100-101. 65
Audrey Kahin & Robert Cribb, op. cit., hlm. 14-15 &
64
Audrey Kahin & Robert Cribb, op. cit., hlm. 290. 536.
54 55
yang belakangan dimusuhi VOC juga, karena dianggap tak ingin Mataram kuat.
mengganggu sekutu-sekutu VOC di keraton Mataram. Ketergantungan militer pada VOC membuat
Trunojoyo yang Pangeran Madura itu, menjadikan Mataram harus minta bantuan. Hingga pasukan
daerah-daerah bekas kekuasaan Majapahit di Jonker dalam jumlah besar harus diturunkan. Pasukan
masa lalu sebagi daerah perlawanan. Namun, dia ini berhasil memukul pasukan Trunojoyo yang pelan-
menjadikan Kediri sebagai keraton atau pusat bagi pelan terdesak. Jonker benar-benar jadi andalan
Trunojoyo menjalankan perlawanannya, dari 1677 militer VOC.68
hingga 1680. Pemberontak lain yang berhasil bikin Trunojoyo dan pasukannya yang mulai kelelahan,
keraton, tentunya Untung Suropati. Ia bekas budak kelaparan dan kedinginan itu dikepung oleh Jonker
Bali yang berhasil mengangkat derajatnya kembali di sekitar Gunung Kelud.69 Trunojoyo termasuk
sebagai Bangsawan.66 perlawanan yang sulit diatasi oleh VOC. Tak ada
Belakangan, Trunojoyo jadi masalah bagi pasukan yang bisa bergerak dengan gigih mengepung
Amangkurat II. Terpaksalah ia bekerja sama dengan pasukan Trunojoyo, kecuali pasukan Ambon pimpinan
VOC. Raja-raja Jawa memang raja-raja yang sulit Kapitan Jonker. Pada pasukan Jonkerlah Trunojoyo
melepaskan diri dari VOC. Mataram pun menjadi negeri menyerah. Konon, Trunojoyo pernah bilang: “Saja
dengan hutang besar pada VOC, dan mustahil dilunasi menjerah kepada Kapitan Jonker tidak kepada Belanda,
karena Jawa bukan tambang emas.67 Bagaimanapun, dan sekali-sekali tidak kepada Amangkurat.”70
Mataram dan Batavia satu daratan. VOC Belanda tentu Selama perlawanan Trunojoyo, Arung Palakka
66
Danys Lombard, Le Carrefour Javanais (esai d’histoire 68
Bernard H.M. Vlekke, op. cit., hlm. 200-202.
globale III L’heritage des royaumes concentriques, ab. 69
Tamar Djaja, Pustaka Indonesia: Riwajat Hidup Orang-
Winarsih Partaningrat Arifin, Rahayu S Hidayat, Nini Hidayati orang Besar Tanah Air Volume 1, Jakarta, Bulan Bintang,
Yusuf, Nusa Jawa Silang Budaya Bagian II Warisan Kerajaan- 1959, hlm. 280-281: Lihat juga Francois Valentijn, Oud en
Kerajaan Konsentris, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama & Nieuw Oost Indien Volume 3, Amsterdam,  s’Gravenhage,
Forum Jakarta Paris, 2005, hlm. 45. 1858,
67
Ong Hok Ham, Wahyu Yang Hilang Negeri Yang 70
Mohamad Ali, Perdjuangan Feodal, Jakarta Ganoco,
Guncang, Jakarta, PDAT, 2003, hlm. 7 & 254. 1954, hlm. 109.

56 57
banyak menawan orang-orang Makassar yang jadi Mengalahkan Sultan Ageng van Banten
prajurit. Mereka lalu dijadikan budak di Batavia.
Di Banten, banyak tinggal orang-orang Eropa
Tawanan yang kalah perang, pada abad XVII biasanya
seperti: Portugis, Inggris, Denmark, Perancis dan
dijadikan budak. Untung Suropati adalah salah
Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa adalah penguasa yang
satunya. Dia anak bagsawan yang kalah perang lalu
bertentangan dengan VOC di Batavia. Sultan Ageng
dijadikan budak di Batavia.71
awalnya tidak bermusuhan dengan VOC. Sultan Ageng
Sial tak dapat ditolak oleh Trunojoyo. Dia memang
dituduh berada di belakang perampokan orang-orang
boleh senang menyerah pada Jonker, namun tak
Banten terhadap pegawai-pegawai kompeni. Sultan
selamanya dia berada di bawah pengawasan Jonker.
Ageng memiliki anak yang bernama Nasri Abdul Kahar
Dia akan ditawan dan diawasi perwira lain. VOC
yang karena pernah naik haji digelari Sultan Haji. Ayah
pastinya ingin kasih hadiah bagus pada sekutunya,
dan anak ini belakangan berselisih.72
Susuhunan Amangkurat II. Raja Jawa ini punya cerita
Ketika terbit perselisihan, Sultan Haji pun terpaksa
agak gila. Dia pernah membakar kraton. Mungkin
minta bantuan dari VOC. Dalam banyak narasi pribumi,
dia akan dibanding-bandingkan dengan Kaisar Nero
Sultan Haji terbilang dekat dengan Belanda. Sultan
dari Romawi. Setelah Trunojoyo diserahkan pada Si
Haji terusir dari Kraton. Sang ayah yang cukup kuat
Raja Jawa itu, Trunojoyo ditusuk dengan keris oleh si
tentaranya pernah menyerang rumah Sultan Haji dan
Amangkurat.
juga rumah orang-orang Belanda lainnya.73
Nama Trunojoyo begitu dihormati di jawa Timur,
Kemelut di Banten itu membuat VOC mengerahkan
termasuk pulau Madura. Ada yang meyamakan antara
pasukan ke Banten. Semula, yang menjadi orang nomor
Trunojoyo dengan Joko Tole. Meski akhirnya hidupnya
tragis, orang-orang Indonesia menganugerahinya 72
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
sebagai Pahlawan Nasional. Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi Jumat 10 Mei
1901.
73
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi Sabtu 11 Mei
71
Parakirti Simbolon, op. cit., hlm. 57. 1901.
58 59
satu dalam ekspedisi militer VOC itu adalah Kapitan Tanggal 8 Maret 1682, sebuah kapal berisi
Tack. Jonker orang nomor dua. Dia tak mungkin jadi 2000 serdadu pimpinan Mayor Isaac de St Martin.
orang nomor satu yang memimpin ekspedisi. Meski Mayor ini termasuk perwira tinggi militer di Batavia.
begitu, Jonker memimpin sekitar 6 kompi orang- Digambarkan dalam cerita Ritter, dia bertubuh tinggi
orang bumiputra: Ambon, Melayu, Makassar, Bugis, dan tabiatnya kasar. Namun, dalam mengatur strategi
Palembang, Mardijker (bekas budak keturunan Afrika). perang, De St Martin, dianggap terlalu lembek. Ada
Melawan Banten bukan hal mudah. Pasukan strategi St Martin yang tidak disukai Jonker. Jonker lalu
Banten, nampaknya mendapat pelatihan dari orang- adukan masalah kepemimpinan St Martin yang tidak
orang luar. Dalam sebuah pertempuran, Kapten Tack cakap ke Speelman.75
bahkan terluka dan kehilangan 4 jarinya. Hingga Selama berbulan-bulan di Banten, pasukan VOC
terpaksa dia kembali ke Batavia.74 Jonker pun pusing. tak menemukan titik cerah. Banyak serdadu-serdadu
Pengganti Tack tak sepandai Tack dalam memimpin VOC, baik orang Belanda maupun orang bumiputra
peperangan. yang melarikan diri dari pertempuran.Jonker melihat
betapa berbahayanya kepemimpinan St Martin,
jangankan kemenangan, bisa-bisa pasukan kompeni
justru hancur lebur.76
Dalam sebuah pertempuran, Jonker pernah
bertemu dengan Syech Yusuf dari Makassar yang
memimpin salah satu pasukan Banten.77

75
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi Sabtu 11 Mei
1901.
Batik tentang terbunuhnya Kapten Tack (commons.wikimedia.org) 76
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 102-103.
77
Hamka, Dari Perbendaharaan Lama, (cet akan kedua)
74
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 102-103. Pustaka Panji Mas, Jakarta, 1982, hlm. 44.
60 61
Pertempuran sengit berlangsung sekitar 2 hari. Jonker
terlibat dalam penyerangan ini. Pasukan VOC akhirnya
berhasil mendesak pasukan Banten.78
Belakangan, setelah Sultan Ageng menyerah,
banyak pengikutnya yang juga menyerah. Di antaranya,
terdapat Kiai Demang Singa Wiludra, orang Bali yang
kerap disebut Buleleng. Dia menyerah kepada Jonker.79
Buleleng pun jadi budak kompeni yang berada di
bawah pengawasan Jonker.
Sultan Ageng sendiri dipenjara di Banten, lalu
di Batavia, setelah menyerah di tahun 1683. Dia
kemudian meninggal di Batavia 1696.80 Dan Banten
yang pernah berjaya di bawah pemerintahannya,
kemudian menjadi kerajaan bawahan VOC. Seperti
banyak kerajaan lainnya di Nusantara.

Yang Manakah si Nene Jonker?


Sepanjang hidupnya, tercatat oleh Ritter, Jonker
punya 3 orang istri. Jonker pernah didongengkan
Potret Mayor Isaac de St Martin (anggota raad van Indie) musuh
bebuyutan Jonker (rijkmuseum.nl)
78
Tamar Djaja, op. cit., hlm. 295: Tamrur Rasjid, op. cit.,
hlm. 50: Hamka,op. cit., hlm. 77.
79
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 104.
Sultan Ageng Tirtayasa terpaksa mengundurkan 80
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
diri dari istana karena pasukan Belanda mulai unggul. Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Sabtu 11 Mei
1901.

62 63
menikah dengan putri sakti yang diselamatkan Jonker Cerita ini mungkin sangat sulit dipercaya.
dari pohon bambu. Cerita ini beredar di media online: Kemungkinan, hanya orang-orang Ambon di masa
“Suatu hari Jonker pergi ke hutan dan menebang lalu saja yang percaya pada cerita ini. Dalam catatan
serumpun bambu.Tiba-tiba terdengarlah suara VOC, hanya dua nama yag disebut: Karaeng Kouta dan
seorang perempuan yang berasal dari rumpun Daeng Singra.
bambu itu: potong bae-baejang sampebeta kana” Ritter menyebut dalam ceritanya: Istri pertama
(potonglah dengan hati-hati jangan sampai men- Jonker adalah Fatima. Fatima, sebagai wanita yang
genai saya). Pemuda ini menuruti suara tersebut paling lama menikah dengan Jonker, telah melahirkan
sehingga ia memotong dengan hati-hati. Semen- banyak anak. Tak ada catatan pasti kapan Jonker dan
tara ia memotong tiba-tiba muncullah dari dalam istri pertamanya ini menikah. Istri Jonker yang kedua,
bambu seorang putri yang cantik yang. Selama mungkin Daeng Singra, tidak tinggal bersama istri
bertahun-tahun di kurung dalam bambu. Karena pertama. Konon, Jonker sudah tidak bersama istri
tidak mempunyai sanak saudara, Jonker mem-
keduanya karena ada selisih antara yang kedua dengan
bawa putri ini pulang ke rumahnya dan akhirn-
yang pertama. Daeng Singra kerap memasak hidangan
ya menikah dengan sang putri. Ternyata putri ini
untuk Jonker jika di rumah.82
memiliki kesaktian dan setelah Jonker menikah
dengannya, Jonker pun menjadi sakti. Diceri- Ritter tak menjelaskan lebih banyak soal Fatima,
takan ia dapat mengarungi lautan luas dengan kecuali betapa dominannya Fatima. Ritter juga tidak
menumpang kulit kelapa demikian juga Jonker menyebut nama Karaeng Kouta. Melihat latar belakang
kebal terhadap berbagai macam senjata tajam. Karaeng Kouta yang bangsawan itu, tentunya bisa
Jonker dan istrinya tak pernah mati tetapi mere- dibayangkan besarnya pengaruh Kouta dalam rumah
ka menghi-lang menjadi sepasang merpati putih tangga. Bisa jadi Fatima itu adalah Karaeng Kouta.
yang selalu datang membantu anak cucu yang se- Istri tua adalah istri perjuangan. Kejayaan harus
dang mengalami bahaya.”81 82
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
Kapitan Jonker dan Asal Mula Raja Iha, 9 Maret 2013,
81
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Rabu 15 Mei
www.berita-maluku.com 1901; Jumat 17 Mei 1901.
64 65
dimulai dari bawah, lazimnya, istri pertama adalah anak: Cili Permata;84 Pattilima Simar;85 Pattilima
kawan di zaman-zaman hidup masih susah dan jauh Zewor;86 Sjakon, Silompon,87 dan Pattilima Siwa.88
dari kejayaan. Tak heran jika lebih sering terjadi jika Ada data pemerintah kolonial kalau Jonker punya tiga
istri tua atau istri pertama lebih dominan dalam orang anak perempuan.89
rumah tangga. Pasca terbunuhnya Jonker, keluarga tercerai berai.
Daeng Singra, ditilik dari namanya, kemungkinan Mereka tak tinggal di Cilincing lagi. Mereka ada yang
besar berasal dari Makasar. Istri Jonker yang terkenal dibuang ke Srilangka. Mereka harus menanggung
adalah Karaeng Kouta, dari namanya jelas keturunan urusan orang dewasa. Anak laki-laki Jonker, hidup
Bangsawan Makassar. Kemungkinan besar, mereka mereka seperti budak. Mereka disuruh berperang
menikah setelah Perang Makassar selesai.83 untuk VOC juga. Sjakon adalah satu-satunya anak
Sang istri baru itu kemudian ikut Jonker tinggal di Jonker yang berhasil bebas dari kutukan sejarah
Cilincing. Jadi istri Kapitan di zaman kolonial, tentu tak kolonial yang membuat keluarganya sial. Sjakon
akan hidup susah. Hidup seorang Kapitan cukuplah menghilang dari dinas militer dan tak ada lagi kabar
makmur. tentangnya.
Menikahi putri bangsawan, tentu saja akan
menaikan derajat seseorang. Bangsawan Sulawesi
84
Kata Resolutie 17 Oktober 1689. (I.O. Nanulaitta, op.
Selatan, lebih terbuka ketimbang bangsawan Jawa, cit, hlm. 92)
yang terlalu memaksakan asal-usul keluarga calon 85
Kata Resolutie 25 Agustus 1689. (I.O. Nanulaitta, op.
mempelai laki-laki. Hingga hampir semua putri cit, hlm. 92)
86
Kata Dagregister 27 Agustus 1689. (I.O. Nanulaitta, op.
bangsawan Jawa selalu menikah dengan anak laki-laki cit, hlm. 92)
Bangsawan yang jika bisa dari yang derajatnya lebih 87
Kata Resolutie 14 Juli 1690. (I.O. Nanulaitta, op. cit,
hlm. 92)
tinggi. 88
Kata Resolutie 12 Mei 1690. (I.O. Nanulaitta, op. cit,
Dari istri-istrinya itu, Jonker memiliki beberapa hlm. 92)
89
Kata Resolutie 16 Februari 1706. (I.O. Nanulaitta, op.
83
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 92, 97 cit, hlm. 93)

66 67
Jonker Dijegal Martin. Untung juga tak menyukai kepemimpinan St
Martin. Padahal, Untung adalah tipikal pemimpin
Sebagai kapitan kepercayaan kompeni, Jonker
militer yang tak bisa dianggap remeh. Dalam Militer
sebenarnya sangat dihormati oleh atasannya.
VOC, Untung tidak lama. Akhirnya, ia berseteru
Speelman juga cukup percaya pada Jonker. Sebagai
dengan Kefler, Vandrig-nya ketika mereka akan
atasan yang baik, Speelman cukup melindungi Jonker.
menangkap Pangeran Purbaya. Ketika Purbaya kalah,
Setelah Speelman meninggal, Jonker kehilangan orang
Untung membiarkan Pangeran Mataram itu tetap
yang melindunginya di Kompeni. Kapten Francois
menyandang kerisnya. Kefler tidak bisa menerima
Tack, juga atasan yang bisa bekerja sama dengan
tindakan Untung itu. Kefler bersikeras merampas
baik dengan Jonker. Di Palembang, Banten dan Jawa
keris Purbaya yang berstatus sebagai tawanan perang.
Tengah, kerja sama mereka berdua sukses.
Terjadilah keributan antara Kefler dengan Untung.
Tentu saja ada yang tidak suka pada Jonker. Isaac
Untung mulai berkelana setelah insidennya dengan
de St Martin nampaknya kesal sekali pada Jonker.
Kefler. Bersama orang-orang Bali—yang berjumlah
Suatu kali, setelah Laksamana Speelman meninggal, St
sekitar 40 orang, Untung berkelana sampai ke Timur
martin menemukan dan membaca surat Jonker pada
pulau Jawa. Di mana kemudian Untung mendirikan
Speelman yang menyatakan ketidakcakapan St Martin
kerajaan yang berpusat di Bangil. Dalam perjalanan,
dalam peperangan di Banten. St Martin merasa dijegal
Untung sempat bertarung dengan seorang bernama
oleh Jonker.90 Ini kemungkinan besar membuat St
Surapati dan menang. Namanya pun ditambah
Martin jadi makin benci pada Jonker.
Surapati belakang. Jadilah dia Untung Surapati.91
Sepeninggal Laksamana Speelman, yang sempat
Untung Suropati adalah musuh yang sulit dibasmi VOC.
menjadi Gubernur Jenderal VOC dan panglima
Perlawanannya bahkan diteruskan keturunannya.
tertinggi bala tentara VOC, posisi pimpinan tentara
Perginya Untung Suropati adalah bentuk kegagalan St
lalu diserahkan pada Isaac de St Martin.
Martin sebagai pemimpin militer.
Rupanya, bukan hanya Jonker yang kesal pada St 91
Abdul Muis, Suropati, Jakarta, Balai Pustaka, 1991,
90
I.O. Nanulaitta, op. cit, hlm. 103. hlm. 40-100
68 69
Ada perwira yang keluar, artinya ada perwira yang berjasa pada kompeni.
baru andalan Kompeni. Termasuk di dalamnya
Kiai Demang Singa Wiludraalias Buleleng. Dia dulu “Kapitein Jonker, jang senantiasa tinggal berdi-
tawanan kompeni yang sebelumnya menyerah pada ri, sudah keluarken perkataan hormat dan manis,
Jonker.92 Setelah jadi budak kompeni, Buleleng pun tapi Tuan de St Martin selamanja bicara kasar
jadi serdadu kompeni. Dia termasuk bawahan Jonker. dan marah-marah. Meski begitu, Kapitein Jonker
Buleleng termasuk orang yang dekat dengan St Martin. masih tinggal sabar, supaja tidak berbantah sama
Buleleng termasuk orang di balik kematian Jonker di chefnja. Sedang itu dua orang lagi sedang mengo-
mong, di rumah Tuan de St Martin sudah datang
kemudian hari.
juga kapitein dari bangsa Balie, Buleleng naman-
Hidup Jonker sendiri nampak tak jelas sejak tahun
ja, bekas Kapitein Jonker punja budak, jang Ka-
1684. Pemimpin tertinggi serdadu kompeni, Isaac de
pitein Jonker sudah kasih merdika di kemudian
St Martin jelas menjauhinya. Bagaimanapun juga,
hari, sebab banjak kali Buleleng sudah menundjuk
Jonker adalah coreng hitam dalam karir militer Isaac setia dan pekerjaannja pada Compagnie, Buleleng
de St Martin. Keberadaan Jonker dalam bala tentara itu sudah diangkat djadi kepala bangsa Balie di
VOC itu lebih dari pemandangan tak sedap, tapi juga Betawi. Sesudahnja kasih hormat pada Major de
bisa jadi masalah dalam kepemimpinan St Martin St Martin, Kepala Balie itu menjembah dan tjium
di militer. Orang macam Jonker bisa memengaruhi kakinja Kapitein Jonker, sepegimana adatnja satu
hidup St Martin yang sudah jadi orang terhormat di budak memberi hormat pada tuannja. Dengan
Batavia. St Martin juga merangkap anggota Raad van segera Major bangun berdiri, lalu silahkan duduk,
Indie (Dewan Hindia). Mungkin karena alasan masa- tapi kapitein Buleleng tak berani duduk di depan
lalu tadi. Jonker tentu tak diajak bertempur sebagai tuannja jang masih tinggal berdiri, karna hal itu
kapitan terhormat lagi. VOC mulai melupakannya. dilarang dalam undang-undang Compagnie.” 93
Suatu kali, Jonker ke rumah St Martin. Jonker
93
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
diperlakukan tidak sopan sebagai orang terhormat Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Senin 13 Mei
92
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 104. 1901.
70 71
Jonker lalu mengadukan perkara penghinaan St dalam sebuah perjamuan, atau di dalam gedung Raad
Martin itu ke Gubernur Jenderal Johanes Camphuys.94 van Indie (Dewan Hindia), ketika St Martin ada di sana.
Jonker seperti mengadu pada orang yang tepat. Ini Dalam cerita juga digambarkan ada rencana
Gubernur Jenderal sudah kenal baik dengan Jonker. Jonker untuk membunuh orang-orang VOC Belanda
Hampir semua pejabat VOC di Batavia kenal Jonker yang lain. Jonker nampak kecewa sekali pada VOC.
yang banyak jasanya itu. “Gubernur Jenderal ini tjela Namun rencana gagal. Jonker lalu menyuruh semua
perbuatan Tuan de St Martin itu dan berdjandji akan pengikutnya, orang-orang Ambon untuk bersiap
menegor St Martin. Tapi, laen dari ini Tuan Besar tidak angkat senjata.97
berbuat satu apa.”95 St Martin terus berusaha memperkecil pengaruh
Kejadian peghinaan dari St Martin itu mulai Jonker. Di sekitar Marunda, tinggal orang-orang dari
diketahui orang lain, tentunya oleh orang-orang Ambon berbagai etnis seperti: Jawa, Bugis, Makassar, Ambon
pengikutnya.96 Kebencian di kalangan pengikut Jonker dan juga Melayu. Mereka semua merasa bahwa
pada petinggi VOC pun tentu menyebar. Dalam cerita Jonker adalah pemipin mereka. Belakangan, tak hanya
yang ditulis Ritter, digambarkan betapa dendamnya orang Ambon saja yang akui Jonker sebagai pemimpin,
pada St Martin hingga muncul rencana membunuhnya tapi juga dari etnis-etnis lain di Marunda. Jonker juga
pernah pimpin suku-suku lain non Ambon bertempur.
94
Camphuys yang bekas pengrajin perak itu tak sesohor
Speelman. Namun dia luar biasa toleran terhadap orang Hasilnya tak mengecewakan.
lain. Dia pernah menolak usulan orang-orang Belanda Tanggal 21 Oktober 1688, atas usul St Martin dan
Kristen yang tidak toleran kepada orang-orang Tionghoa.
Namun, di mata orang Tionghoa kebijakan Camphuys hanya van Hoorn,98 VOC mengeluarkan bahwa suku-suku
menguntungkan orang-orang VOC saja. (Mona Lohanda, op. 97
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
cit, hlm. .95-99.) Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi , Senen, 20 Mei
95
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong 1901; Selasa, 21 Mei 1901; Rabu 22, Mei 1901; Kamis 23 Mei
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Selasa 14 Mei 1901;Jumat 24 Mei 1901; .
1901. 98
Belakangan van Hoorn menjadi Gubernur Jenderal
96
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong juga setelah Jonker meninggal. Dia cukup lama menjadi
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi , Sabtu 18 Mei anggota Raad van Indie yang cukup berpengaruh dan cukup
1901. bertanggung jawab dalam kematian Jonker. (Mona Lohanda.,
72 73
di sekitar Marunda harus dipisah-pisah, tak boleh dikenai pungutan-pungutan serta wajib militer secara
bercampur. Tiap suku harus punya pemuka atau efektif—sebab para penguasa itu hanya tertarik pada
kapitannya sendiri. Kapitan Ambon untuk orang-orang surplus ekonomis serta sumber daya manusia yang
Ambon; kapitan Melayu untuk orang-orang Melayu bisa dipersenjatai dan dibariskan ke medan laga.100
,dan lainnya. Perpindahan besar-besaran orang-orang Marunda
Pengkotakan orang-orang di Marunda tadi, itu begitu diimpikan petinggi VOC macam St Martin,
mendapat perlawanan. Banyak orang yang setia demi rust en orde khayalan picik St Martin. Mereka
pada Jonker tak menyetujuinya. Butuh waktu lama akan tinggal berdasar kesukuan mereka. Pengkotakan
dan kerja keras luar biasa dari kompeni VOC untuk diciptakan begitu rupa oleh VOC. Hanya gara-gara
mengkotakkan orang-orang itu dalam kampung- Jonker dikultuskan sebagai pemimpin. Oleh St Martin,
kampung. Usaha tadi cukup sukses. Karena di Jakarta Buleleng si bekas budak Jonker jadi pengawas bersama
hingga di awal abad XX, ada yang dikenal sebagai: Patinggi (yang bekas musuh VOC di Maluku sebelum
kampung Ambon; kampung Jawa; kampung Makassar; Letnan).
Kampung bali; dan ada yang dikenal sebagai kampung Setelah setengah tahun berjalan, mimpi St martin
Melayu. 99 dan van Hoorn tak terlaksana juga. Keadaan bertambah
Pengkotakan masyarakat dalam sebuah kampung parah. Orang-orang di Marunda itu nampaknya akan
yang dipimpin kapitan masing-masing di Batavia memihak Jonker. Sebuah bahaya di depan mata St
tadi punya tujuan praktis di masa depan. “Tujuan Martin. Mata-mata St Martin rajin mengintai Jonker.
mendaftar Kawula ini sangat jelas, khusus dan konkret: Sementara Jonker tak pernah peduli. Dia nampak tak
supaya negara bisa melacak siapa saja yang bisa peduli jika dianggap musuh kompeni.
Muncul laporan-laporan dari orang Belanda bahwa
op. cit., 98-15). Van Hoorn adalah saudara ipar Kapten Tack
(Perjalanan Panjang Nisan VOC: Kapten Tack dan Keluarga 100
Benedict Andeson, Imagine Communitiy: Reflections
Mertuanya, National Geographic, Januari 2014). on the origin and spread of Nationalism, ab. Omi Intan
99
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong Noami, Imagine Community: Komunitas-komunitas
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi , Rabu 8 Mei Terbayan, Yogyakarta, Insist Press & Pustaka Pelajar, 2001,
1901. hlm. 258.
74 75
Jonker bersama orang-orang Banten akan menyerang VOC nampak takut jika Jonker menghimpun banyak
Batavia. Laporan itu diterima St Martin dari Sersan kekuatan dan belakangan bikin kerajaan musuh yang
Mathijs Jansen. Sebenarnya, salah seorang sersan menghancurkan VOC di Batavia. Tersiar kabar bahwa
dalam pasukan Ambon pimpinan Jonker, yang ternyata Jonker berencana melakukan pemberontakan yang
sudah jadi mata-mata St Martin. di dalamnya ada agenda membantai orang-orang
Seorang anggota Raad van Indie, de Bevere, Eropa di Batavia. Kabarnya, Jonker sudah mengadakan
juga melapor pada St Martin, mengenai rencana perhubungan dengan Raja Sakti maupun Amangkurat
penyerangan benteng di Batavia. Tak perlu kroscek II. Di mana pasukan berkuda dari Amangkurat II dan
kebenaran laporan tersebut, karena Jonker sudah Raja Sakti sudah dikirim membantu Jonker. Kabar
jadi masalah VOC—yang dikuasai St Martin. Jonker macam ini pasti bikin cemas orang-orang VOC di
semakin terposisikan begitu buruk di mata VOC— Batavia.102
sebagai orang yang membahayakan. Keluarga Jonker merasa jasa Jonker masih
Belakangan, Jonker nampak dekat dengan orang- dibutuhkan. Apalagi dia mempunyai catatan kerja
orang Banten. Orang-orang yang rajanya dulu pernah yang memuaskan bagi pemerintah kolonial. Mereka
Jonker kalahkan. Terbit berita bahwa Jonker sedang nampaknya percaya jika pemerintah kolonial tidak akan
bersekongkol dengan orang-orang Banten. Beberapa menyakiti Jonker dan keluarganya. Jonker kemudian
bangsawan Banten di sekitar Batavia mulai dekat mengungsikan keluarganya. Jonker mulai berjaga dari
dengan Jonker. Diduga, Jonker bersekutu dengan kemungkinan aksi menyakitkan St Martin.103 Marunda
Ratu Bagus Abdul Kamal (keturunan Ratu Bagus mulai memanas. Jonker dan pengikutnya di rasa agak
dari Banten). Kebetulan, Jonker pernah melakukan
perjalanan ke Bekasi kala itu. Disebutkan oleh laporan-
102
Marle Calvin Ricklefs, A History of Modern Indonesia
since 1200 Fourth Edition, ab. tim penerjemah Serambi,
laporan yang menjatuhkan Jonker itu, perjalanan ke Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Jakarta, Serambi,
Bekasi itu ada kaitan dengan komplotan orang-orang 2008, hlm. 183-184.
103
W.L. Ritter , Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
anti Belanda.101
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi , Sabtu 25 Mei
101
I.O. Nanulaitta, op.cit., hlm. 105. 1901
76 77
membahayakan bagi orang-orang Belanda di sekitar itu juga, lagi-lagi Gubernur Jenderal Camphuys dan
Marunda. Banyak orang yang tak suka perang pilih dua orang anggota Raad van Indie tak hadir.
angkat kaki dulu. 104 Konon, menurut laporan Ruys yang tak didengar
itu, Jonker menyiapkan pasukan sekitar 300 hingga 400
Dibunuh Tuan Sendiri itu bukan untuk menyerang benteng dan menghabisi
orang Belanda di Batavia, melainkan untuk menghalau
Batavia mulai khawatir banyak orang mencari
pasukan Buleleng yang dianggap mengganggu
aman ke benteng kompeni. Terbit berita bahwa Jonker
keamanan Marunda. Ruys sendiri mengusulkan
dan pengikutnya membunuh dan merampok, maka
untuk memindahkan Buleleng.105 Laporan macam ini,
kompeni bertindak. Rapat membahas Jonker diadakan
mungkin tak ingin didengar St Martin. Dan gangguan
VOC, pada 3 Agustus 1689, meski tanpa Gubernur
Buleleng untuk memprovokasi Jonker untuk siapkan
Jenderal Camphuys, dan anggota Raad van Indie lain
tentara, tentu bisa dijadikan alasan Jonker sedang
tak hadir. Tanpa peradilan atau jejak pendapat yang
bersiap berperang dan berbahaya.
memberi kesempatan pada Jonker, sebuah hukuman
Ada sebuah bentrokan antara Jonker dengan
buat Jonker disiapkan.
kapitan pribumi pro Belanda selain Buleleng. Dalam
Diputuskan, Kapten Ruys akan menemui Jonker
sebuah bentrokan, seorang Kapitan Melayu bernama
dan membawanya ke benteng. Jika gagal, pasukan
Wan Abdul Bagus harus terluka parah ketika melawan
dalam jumlah besar akan diberangkatkan. Rencananya,
Jonker dan pengikutnya. Kemungkinan, orang-orang
jika Jonker mau ikut ke benteng, pasukan peyergap
Melayu ini kala itu menetap di sekitar daerah yang
disiapkan di benteng untuk membekuk. Ruys lalu
sekarang disebut kampung Melayu.106
kembali. Dia tak ikutkan dalam rapat yang diadakan
Rapat pejabat VOC tanggal 22-23 Agustus, lagi-
petinggi VOC yang dihadiri oleh St Martin. Dalam rapat
105
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 106-107.
104
W.L. Ritter ,Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong 106
Adit. S.H. Betawi Seabad Silam, Perlawanan di
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Selasa 28 Mei Pejongkoran 13 Mei 1903, Kompas Cybermedia, 14 Mei
1901; Rabu 29 Mei 1901. 2003.
78 79
lagi minus Gubernur Jenderal VOC, memutuskan: Ketika itu, Jonker dan pengikutnya berada di sekitar
menyerang Jonker. Tanpa menunggu lama, malam Sukapura, ketika Sloot dan pasukannya sudah berada
tanggal 23 Agustus 1689, Kompeni mengirim pasukan di sekitar Sungai Marunda. Ketika saling bertemu,
bersenapan, dengan jumlah antara 40-50 orang mereka bertempur sengit. Pasukan Wanderpoel pun
matros (pasukan laut) di bawah pimpinan Kapten lalu ikut serta.
Albert Sloot. Selain itu terdapat 600 pasukan pribumi Letnan Holscher yang masih belia itu agak bernafsu
(Melayu; Bugis dan Mardijker). memburu Jonker. Menghabisi kapitan musuh paling
Sungai Marunda yang berlumpur, meski agak sohor tentu akan menaikan reputasinya sebagai
dangkal itu, telah menahan gerak maju pasukan serdadu. Dalam kondisi terkepung, pengikut Jonker
kompeni VOC itu. Pasukan yang tertahan itu lalu jadi ditembaki dengan bedil-bedil mereka. Pengikut
sasaran pasukan Jonker yang diam-diam mendekati Jonker tentu terpojok. Letnan Holscher mendekat dan
pasukan itu. Sementara itu, VOC dari Benteng membacok Jonker dengan pedangnya. Leher Jonker
mengirim lagi serdadu dibawah pimpinan Letnan kena. Tak ada yang menolongnya. Kepala Jonker lalu
Holscher dan Kapitan Buleleng yang membawahi dibawa ke benteng.108
orang-orang Bali. Kompeni berharap Jonker akan Semua keluarga Jonker lalu ditawan dan dibawa
terkepung. Dan itu terlaksana. ke Benteng. Begitu pun para pengikutnya yang masih
Ketika sampai Marunda, pasukan ini tak dapat hidup, mereka dijadikan budak VOC. Setidaknya,
menyeberang karena semua perahu telah disingkirkan dua istri Jonker, Daeng Singra dan Karaeng Kouta,
Jonker. Selanjutnya, Sloot bertahan dan membuat ditangkap. Begitu pun semua anak-anaknya. Dua
pangkalan di Tugu sambil mengirim pesan melalui kurir: putra Jonker ada yang dibuang ke Srilangka. Dua anak
agar dikirim bantuan pasukan. Dari benteng, sebanyak perempuan dititipkan pada Zacharias Bintang. Dua
sekitar 350an serdadu Belanda dan 350 orang serdadu Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Rabu 29 Mei
pribumi (Bugis, Makassar dan Bali), dikirim di bawah 1901: I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 107-108. .
108
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
Kapten Herman Dirkson wanderpoel.107
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi, Kamis 3 Mei
107
W.L. Ritter, Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong 1901.
80 81
putra Jonker yang lain, Pattisiwa Lima dan Sjakon, adalah tragedi mengenaskan. Ada yang menyebut,
dijadikan serdadu oleh Belanda. Namun Sjakon kejatuhan Jonker sangat diinginkan oleh Mayor Isaac
kemudian melarikan diri ke Jatnafatnam. Pattisiwa de St Martin.
Lima pernah pulang ke Batavia namun dikirim kembali Kehebatan Jonker menginspirasi, bahkan
ke Malabar. Tanah Jonker, Pajongkoran, tentu dijadikan memunculkan sebuah mitos yang begitu dipuja
bahan rampasan orang-orang yang terlibat bersama St serdadu-serdadu KNIL Ambon di kemudian hari.
Martin. Jonker setara dengan dewa atau santo pelindung dari
Meski Jonker dianggap berbahaya, tetap saja ada serdadu-serdadu Ambon di masa depan.
beberapa keluarga Jonker yang dijadikan perwira Kematian Jonker sendiri tak lain karena orang-orang
militer kompeni. Salah satunya, sepupu Jonker, Belanda yang mengkhianatinya. Oleh seorang perwira
Zacharias Bintang alias Zacharias David—karena dia Belanda yang cukup berkuasa di Batavia, dia dituduh
sudah masuk Kristen—menjadi pengganti kapitan akan berkhianat. Mungkin saja perwira Belanda itu
Jonker juga. Zacharias Bintang pernah rehat sebentar cemburu atas kharisma Jonker, dan pastinya iri pada
jadi perwira. Dia sempat jadi anggota dewan gereja di hadiah tanah yang didapatnya.110
Ambon, namun dipanggil lagi untuk berdinas sebagai Kematian Jonker jelas ironis. Dia diburu bukan
Kapitan militer kompeni. Ia hanya dipanggil ketika oleh orang Minangkabau, Makassar, Madura, Jawa,
ada perang, dan menganggur jika tak ada perang. Palembang, bahkan Banten yang pernah dikalahkan
Dia cukup lama jadi perwira. Mulai dari 1672 dengan oleh Jonker. Banyak di antara orang-orang suku-suku
pangkat Vandrig dan di tahun 1728, dia masih jadi tadi, malah menjadi pengikut Jonker yang setia.
kapitan, dalam usia yang tua tentunya.109 Orang-orang dari suku tadi justru bukan penyebab,
Penghinaan terhadap Jonker oleh St Martin adalah jika pun ada yang terlibat, itu hanya pion yang sudah
provokasi utama yang menyebabkan marahnya Jonker diperintah oleh orang-orang VOC sendiri.
pada orang-orang Belanda. Cerita kematian dan upaya
110
Adit S.H. Betawi Seabad Silam, Perlawanan di
pengganyangan Jonker oleh VOC di Jakarta, tak lain
Pejongkoran 13 Mei 1903, Kompas Cybermedia, 14 Mei
109
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm. 110-111. 2003.
82 83
Buleleng, yang pernah jadi budak Jonker tampak dua makam tua tadi tak pernah dibongkar. Sangat sulit
tega ikut menghabisi Jonker. Padahal, jika mau menjangkau dua makam itu karena harus melewati
Jongker bisa saja membunuh si Buleleng ketika dulu area industri Marunda. Dua makam itu masih berada
menyerah di Banten. VOC sebagai kompeni yang dia di daerah rawa-rawa.111
bela kejayaannya, jelas tak tahu terima kasih. Jonker boleh mati, namun terlepas dari VOC,
Dan yang paling diuntungkan dari kematian suka atau tidak nama Jonker menjadi mitos besar di
Jonker tentunya Isaac de St Martin si mayor kompeni kalangan serdadu KNIL. Banyak orang-orang Ambon,
yang makin cemerlang karirnya. Tentu saja orang jikapun bukan Ambon asli dan dari sekitar Ambon,
macam Buleleng akan dapat banyak hadiah dari VOC. setidaknya yang teekesoldij (masuk tentara) di
Belakangan, orang-orang Belanda harus kualat karena Ambon, berhasil mendapatkan bintang jasa atau
Tentara Belanda kalah oleh tentara Jepang. medali yang disebut Militaire Willems Orde 4e klaas
karena keberanian dan keberhasilan mereka dalam
Santo Pelindung Para Serdadu KNIL Ambon tugas militer di Nusantara. Kisah-kisah pertempuran
mereka disajikan dalam rubrik ridder dalam majalah
Banyak yang percaya Jonker dimakamkan di
pensiunan KNIL: Trompet.112
Marunda. Di Marunda Kelapa, Cilincing, terdapat apa
Meski Jonker adalah korban kebusukan VOC, tetap
yang disebut sebagai kubur pindahan dari Kapitan
saja masih banyak orang-orang Ambon yang jadi
Jonker, tepat di sebelah petilasan Opo T.H.V Dotulong,
anggota militer VOC, dengan berbagai alasan. Bahkan
masih seorang tokoh militer dari Minahasa yang juga
111
Terima kasih pada Achmad Sofiyan, yang membantu
sangat dihormati oleh Minahasa. Kedua makam itu saya menemukan Makam/petilasan Tete Jonker itu.
berdampingan, namun makam Jonker tertutup dengan Menurut Agnes Tupamahu, makam Jonker sebelumnya
sebuah bangunan. Kedua makam itu tampaknya bukan di tempat itu. Karena garis pantai semakin mundur,
maka makam dipindah. (Penuturan Agnes Tupamahu, 17
dihormati hingga sekarang, keduanya masih terawat. Maret 2014)
Tak ada rumah penduduk lagi di sekitar dua makam 112
Trompet Juni 1939, hlm.7-8; Juli 1939, hlm.7-9;
Novenber 1939, hlm 4-6; Januari 1940, hlm.4-7; Februari
itu, karena sudah dijadikan daerah industri, namun 1940, hlm.7-8; Juni, hlm.6; Oktober 1940, hlm. 5.
84 85
setelah VOC bubar lalu berdirinya KNIL tahun 1830, er. Sadji-sadjian dipersembahkan dengan kemen-
meski orang Ambon kalah jumlah dibanding orang- jan dan bunga-bungaan. Di sinilah orang Kristen
orang Jawa, orang-orang Ambon dianggap paling loyal itu mendoakan kekuatan-kekuatan gaib, mohon
dan sangat diandalkan pemerintah kolonial. agar tete Jonker memberi kekuatan-kekuatan ma-
Dalam sejarah kemiliteran Ambon, belum ada gis kepada mereka, anak tjutjunja.”114
orang Maluku yang bisa menyamai legenda Jonker Bicara soal para peziarah, dahulu, ketika Marunda
sebagai perwira militer. Di abad XIX, Jonker tetap Kelapa—yang dulu masih menjadi perkampungan—
legenda penting di kalangan serdadu Ambon.113 pernah didatangi petinju Ambon untuk cari berkah.
Banyak yang percaya: bahwa Jonker tidak pernah Biasanya para peziarah itu datang ketika malam
mati--bersama istrinya, dia menjadi sepasang merpati minggu. Begitu kata Pak Mamat.115 Sosok Jonker
putih. Serdadu KNIL Ambon ada yang percaya bahwa memang digambarkan kuat, tak perlu heran jika ada
bila ada sepasang merpati putih melintasi pasukan, yang berpikiran mencari sumber kekuatan.
maka kemenangan sudah ada di tangan mereka tanpa Banyak orang-orang Ambon yang jadi serdadu KNIL
harus ada korban di antara pasukan mereka sendiri. punya posisi yang bagus. Seperti halnya orang-orang
“Pada waktu-waktu jang tertentu, pemuda-pemu- Minahasa-Manado. Hal ini lebih dikarenakan orang-
da Jonker pergi ke Tjilintjing, bekas daerah milik orang Ambon yang Kristen itu bisa baca tulis huruf
Jonker. Di situ mereka mempersembahkan kurban latin. Sekolah minggu di daerah Kristen mengharapkan
kepada arwah Jonker. Di sebuah rumah ketjil, jang anak-anak bisa baca huruf latin karena Injil ditulis
terbuka, terdapat sebuah meriam ketjil, berkarat, dengan huruf latin. Pembukuan administrasi Belanda
sepotong besi tua dan mati, dikelilingi oleh pagar pun pakai huruf itu, jadi tak mengherankan banyak
kaju dan ditutupi oleh kelambu. Pemuda-pemuda
orang-orang dari daerah Kristen banyak jadi pegawai
itu menjangka meriam itu bekas kepunjaan Jonk-
114
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.116.
113
Richard Chauvel, Nationalist, Soldiers and Separatist: 115
Terima kasih kepada Pak Mamat, warga Marunda
Ambonese Island from Colonialism and Revolt 1880-1950, yang sekitar 35 tahun tinggal tak jauh dari makam itu, yang
Leiden, KITLV Press 1990, hlm. 40. memberi saya informasi ini. (Minggu 16 Maret 2014)
86 87
kolonial atau serdadu karena kemampuan baca tulis. bangsawan Makassar, yakni Karaeng Kouta.117 Dan
Namun, orang-orang Ambon lebih dikenal sebagai seorang Daeng Singra, juga berdasar Makassar jika
serdadu KNIL. Di mana Jonker adalah yang mereka dilihat dari namanya. Orang Makassar umumnya
puja di luar dan di dalam tangsi. beragama Islam.
Sebuah tanah di Jakarta Utara, daerah itu pernah
Begitulah Jonker hidup, bukan sadja di tengah-ten- dinamakan Pejongkoran.118 Di daerah ini Jonker
gah kaum militer tapi djuga di luar kalangan itu di pernah menjadi pemuka masyarakat Ambon dengan
dalam masjarakat Ambon di kota-kota besar, di gelar kapitan Ambon. Sebidang tanah yang menjadi
mana terdapat banjak orang-orang militer. Geja- cikal-bakal Pajongkoran dihadiahkan kepadanya atas
la-gejala cultus itu di Maluku sendiri hampir tak jasa-jasanya pada kompeni Belanda.119 Lalu nama
kelihatan, walaupun Jonker tidak asing lagi bagi
Pejongkoran tak pernah dipakai lagi. Jejak Jonker
masjarakat Ambon. Jonker pernah dihidup-hidup-
seolah dihilangkan perlahan. Hanya sedikit orang tahu
kan lagi, ketika kaum militer pemberontakan di
nama Pejongkoran. Ada beberapa tempat dulunya
dalam tahun 1950 di Maluku Selatan.”116
pernah memakai nama Penjongkoran.120 Mungkin
Jonker sudah menjadi dewa pelindung bagi Jonker dulunya punya beberapa tanah.
mereka. Banyak hal yang lalu terkuak tentang Jonker. Belakangan, tuduhan pengkhianatan pada Jonker
Kendati dipuja kalangan KNIL Ambon yang Kristen,
117
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.. 92.
Jonker bukanlah seorang Kristen melainkan masih 118
William H. Frederick & SoeriSoeroto (ed), Pemahaman
Islam sepererti keluarganya di Maluku dulu. Sejarah Indonesia, Jakarta, Putaka LP3ES Indonesia, 2005. h.
Dongeng pembaptisannya di kalangan serdadu- 363-366: Richard Zakarias Leirissa, Pemberontakan Republik
Maluku Selatan, PRISMA th 7 no 7 Agustus 1978., hlm. 26-
serdadu kristen KNIL Ambon terpelihara, meski tak 39.
ditemukan fakta yang mejelaskan pembaptisannya. 119
Adit S.H. Perlawanan di Pajongkoran 13 Mei 1903,
Kompas, 14 Mei 2003.
Jonker selama hidupnya menikah dengan wanita 120
Terima kasih kepada Isa Anshari, warga Marunda,
asal Sulawesi Selatan. Istrinya, ada yang keturunan yang memberitahukan adanya beberapa tempat dengan
116
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.116. nama Pejongkoran. (16 Maret 2014).
88 89
tak pernah terbukti. Dan sejarah, apalagi mitos keluarga Muskita. Jozef Muskita adalah anak Sersan
kalangan KNIL Ambon yang setia pada Belanda percaya KNIL yang sering pindah-pindah tugas ikut ayahnya.
tete Jonker adalah pahlawan yang jelas berjasa. Kakek juga buyutnya juga serdadu KNIL. Dan Jozef
Kaum militer itu jakin, djika marabahaja men- Muskita adalah generasi terakhir yang menjadi KNIL
gantjam mereka, lalu kelihatan seorang tua atau karena KNIL bubar. Pangkat terakhir di KNIL adalah
dua ekor merpati putih beterbangan di atas mer- Letnan. Dia lulusan sekolah perwira cadangan infantri.
eka, maka terhindarlah mereka dari kemusnahan. Hanya ada dua kadet pribumi di masa Muskita masuk
Djika pasukan-pasukan Ambon hendak berangkat sekolah itu: Andi Azis dan Josef Muskita. Muskita yang
ke medan perang, biasanja mereka berdoa dulu, menjalani masa muda tak pasti di zaman pendudukan
minta perlindungan dari Jang Maha Kuasa. Sesu- Jepang serta nyaris jadi santapan keganasan pribumi-
dah itu diserukan bagi roh-roh nenek mojang dari pribumi ngamuk di sekitar ‘Masa Bersiap’. Atas
negeri asal mereka; untuk memberi perlindungan rekomendasi Julius Tahija, Muskita masuk sekolah
dan mendjaga keselamatan mereka.”121 calon infantri itu.123
Sebagian orang-orang Ambon percaya: Tete Jonker Sementara Tahija, yang juga bekas Letnan Kolonel
orang sakti alias punya kekuatan magis.122 Ada mitos KNIL termasuk anak Ambon yang besar di kalangan
lain yang menggambarkan mengapa Jonker sakti? perkotaan. Dia tentunya pernah dengar legenda dan
Pernah atau tidaknya josef Muskita dengar mitos soal mitos tentang kapitan Jonker. Dia alami apa yang
Jonker, pendahulu-pendahulu tak luput untuk dengar dialami tentang Jonker: masuk dinas militer KNIL;
segala mitos tentang kesaktian Jonker. jadi kapten (kapitein) sebelum keluar sebagai Letnan
Terdapat keluarga-keluarga Ambon di zaman 123
Terima kasih pada Kawan saya Fredrick Willem (9
kolonial yang turun temurun jadi serdadu. Misalkan September 2013) yang menunjukan pada saya buku yang
menyinggung Muskita belajar di School Reserve Officer
121
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.115. Infanterie. (Benjamin Bouman, Van Driekleur tot Rood-Wit.
122
Terima kasih pada Agnes Tupamahu atas informasi De Indonesische officieren uit het KNIL 1900-1950, Den Haag,
warisan ingatanya tentang Tete Jonker yang sohor di Historical Section of the Royal Netherlands Army 1995, hlm.
kalangan orang-orang Ambon.(3 Maret 2014). 258-259)
90 91
Kolonel; juga memberi nama anak pertamanya Sjakon Mitos Tete Jonker tentu makin kuat. Maklum,
mirip dengan salah satu anak Jonker.124 serdadu-serdadu KNIL sebelum pergi bertempur tentu
Cerita tentang Jonker bukan tidak mungkin dilatih memakai taktik dan senjata modern. Hingga
diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. mereka bisa terlatih dalam bahaya yang membuat
Apalagi bagi keluarga di dalam tangsi. Setidaknya bisa kecilnya peluang mereka untuk kehilangan nyawa.
buat menakuti anak kecil yang tidak mau menurut. Selama lebih dari seabad KNIL jelas berjaya.
Misal: jangan pernah keluar rumah waktu hujan Ekspedisi yang mereka lakukan lebih banyak
panas, nanti bisa diambil sama Tete Jonker. melawan perusuh kampungan atau bajak laut yang
Selain cerita menakutkan, tentu saja ada semacam senjatanya kalah canggih dengan mereka. Musuh
latihan bagi anak-anak Ambon yang ingin jadi serdadu mereka hanya pakai senjata tajam seadanya. Ada
KNIL. Mereka diajari untuk berani. Setidaknya mereka puluhan ekspedisi setidaknya yang dilakukan KNIL
bersugesti, bahwa mereka tidak sendiri dalam bahaya. dalam kurun waktu seabad.126 Makin sering mereka
Tete Jonker selalu bersama mereka, bahkan akan menang, tentu makin sakti dan barokah saja Jonker di
berbagi kemenangan. mata serdadu-serdadu KNIL Ambon.
“Keberanian dipupuk dengan tjeritera-tjeritera
tentang keberanian-keberanian serdadu-serda- Bayang-Bayang Penyatuan Nusantara
du-serdadu Ambon di dalam berbagai peperan- Pertempuran terakhir Jonker, sama saja dengan
gan. Tete Jonker mendapat tempat utama dalam pertempuran pertamanya: melawan VOC juga. Yang
tjeritera-tjeritera kepahlawanan. Tjara memain-
pertama berontak, yang terakhir mempertahankan
kan sendjata, karabin dan kelewang diadjarkan
diri. Meski bakal dicap pengkhianat oleh orang-
oleh militer-militer atau bekas militer kepada para
orang Indonesia masa sekarang, karena Jonker ikut
pemuda.”125
126
P. van Meel, De Krijgsverrichtingen van het KNIL,
124
Julius Tahiya, Horizon Beyond, Singapore, Times Book dalam buku Gedenkschrift Koninklijk Nederlandsche Indische
International, 1995, hlm. 102. Leger 1830-1950. Dordrcht: Stichting Herdenskring Oud-
125
I.O. Nanulaitta, op. cit., hlm.129-130. KNIL Artilleristen ’Stabelan’, 1990, hlm. 65-66.
92 93
menaklukan beberapa daerah di Indonesia demi Hindia Belanda dan VOC sudah melakukannya
VOC, tetap saja kerja Jonker itu sebenarnya berguna dengan lebih kuat secara de jure dan de facto dalam
bagi Indonesia masa kini. Di Indonesia, kadang yang mengikat daerah-daerah di Nusantara satu per satu
disebut pengkhianat juga banyak jasanya, bahkan ke dalam wilayah koloni VOC (Hindia Belanda). Jika
kadang lebih berjasa daripada segelintir pahlawan Majapahit atau Sriwijaya mengaku hanya dalam waktu
resmi versi pemerintah. satu generasi saja dalam mempersatukan wiayah-
Wilayah Indonesia sejatinya adalah bekas wilayah wilayah di Nusantara, maka VOC menyatukannya
Hindia Belanda. Sementara itu, apa yang disebut selama beberapa generasi yang kemudian diikuti
sebagai wilayah kejayaan Majapahit di zaman Gajah Hindia Belanda. Tentu saja hasil kerja VOC dan Hindia
Mada & Hayam Wuruk jelas-jelas sudah bubar oleh Belanda dengan memakai tangan serdadu-serdadu
orang-orang pribumi yang suka terpecah-pecah. pribumi seperti KNIL berhasil mempertahankannya
Begitu pun dengan Sriwijaya yang sudah ada sebelum selama beberapa generasi.
Majapahit pun juga sudah bubar. Baik Sriwijaya dan Dalam usaha penguasaan Nusantara itu, Jonker
Majapahit, ada beberapa orang yang meragukan dan pasukannya terlibat, begitu juga orang-orang KNIL
bahwa persatuan Nusantara ala Majapahit atau kemudian. Jonker adalah contoh dari orang-orang yang
Sriwijaya itu sejatinya hanya klaim sepihak dari terlibat langsung dalam penguasaan semua daerah
kerajaan-kerajaan besar itu. dengan perlahan di Nusantara. Orang Belanda yang
Ben Anderson bertanya: “Kalau memang ada menguasai Indonesia pun bisa bilang: Je Martendrai
nasionalisme (atau semacam apapun seperti negara (baca: kita akan berkuasa selamanya) bukan 100%
kesatuan) zaman Majapahit, mengapa kekuatan Hindu- kerja mereka.
Budha (ala Majapahit) tidak mampu memberikan
perlawanan keras ketika Islam mempersiapkan jalan
on the origin and spread of Nationalism, ab. Omi Intan
menuju penguasaan nusantara di tepi kehancuran Noami, Imagine Community: Komunitas-komunitas
Majapahit?”127 Terbayang, Yogyakarta, Insist Press & Pustaka Pelajar, 2001,
127
Benedict Anderson, Imagine Communitiy: Reflections hlm. Viii.
94 95
Indonesia, setelah diambil untungnya, mereka
gunakan juga untuk membiayai serdadu-serdadu
KNIL dalam ekspedisi-ekspedisi militer mengalahkan
daerah-daerah yang tak mau tunduk. Sampai akhirnya
semua daerah itu masuk dalam wilayah Hindia
Belanda.
Ada jasa orang-orang macam Jonker, terutama
orang-orang Indonesia yang tergabung dalam KNIL
juga dalam penyatuan Nusantara. Di mana wilayah
yang disatukan oleh serdadu-serdadu Belanda yang
kebanyakan orang-orang Indonesia asli. Mereka jadi
serdadu KNIL ketika konsep Keindonesiaan belum
dikenal.
Beruntunglah Sukarno dan orang pergerakan
Indonesia yang lain, karena wilayah-wilayah Nusantara
Potret anggota pasukan Maluku yang dipimpin oleh Jonker (www.
manimalworks.compagesenglishsheetsmansheetmoluksestrijder. sudah disatukan oleh Belanda dengan KNIL maupun
html) orang-orang macam Jonker. Jadi, Sukarno dan kawan-
kawan hanya perlu membebaskan seluruh daerah
Sejatinya, Hindia Belanda bisa menyatukan seluruh milik Hindia Belanda. Maka, setelah Belanda angkat
Nusantara tentu setelah mereka memungut banyak kaki dari Nusantara, wilayah Indonesia adalah dari
pajak-pajak, setoran-setoran hasil bumi yang mereka Sabang sampai Merauke. Namun, mereka masih
perdagangkan dari Nusantara yang menggemukan percaya itu sepenuhnya kerja Gajah Mada cs.
kantong mereka. Sebagian uang yang diperoleh Jika menuruti apa mau penguasa feodal macam
dari eksploitasi hasil bumi dan tenaga orang-orang Sultan Agung dan lainnya yang melawan VOC, bagusnya

96 97
Nusantara mungkin adalah daerah-daerah merdeka.
Meski itu terpecah-pecah. Nah, karena penguasa- Referensi
penguasa feodal itu kalah, maka bersatulah wilayah- Buku:
wilayah itu dalam Hindia Belanda yang belakangan
Abdul Muis (1991) Suropati, Jakarta, Balai Pustaka.
jadi Indonesia. Penentang terbesar VOC dan Hindia
Ade Soekirno (2005) Kumpulan Cerita Rakyat
Belanda, selalu dimotori oleh kaum-kaum feodal
Nusantara 2, Jakarta, Grasindo.
yang lebih dikarenakan mempertahankan eksistensi
Adrianus Bernard Lapian (2011) Orang Laut Bajak
kebangsawanannya di tanah yang mereka klaim.
Laut Raja Laut, Depok, Komunitas Bambu.
Biarkan orang-orang Indonesia menikmati
Ali Haji Riau (1973) Silsilah Melayu dan Bugis,
ketidakpahaman sejarah mereka. Dan, boleh juga bagi
Jakarta, Pustaka Antara.
orang Indonesia untuk berterima kasih pada Jonker
Alwi Shihab (2004) Betawi the Queen of East,
dan orang-orang macam Jonker seperti mereka yang
Jakarta, Republika.
bergabung dalam KNIL, karena mereka juga yang ikut
Andaya, Leonard (2004) The Heritage of Arung
mempersatukan Nusantara modern.
palakka: a History of South Sulawesi (Celebes)
In the Seventeenth Century, ab. Nurhady
(Petrik Matanasi; Bogor, April2014) Sirimorok, Warisan Arung Palakka: Sejarah
Sulawesi Selatan Abad Ke-17, Makassar,
Innawa.
Anderson, Benedict (2001) Imagine Communitiy:
Reflections on the Origin and Spread of
Nationalism, ab. Omi Intan Noami, Imagine
Community: Komunitas-komunitas Terbayan,
Yogyakarta, Insist Press & Pustaka Pelajar.
Anthony Reid (2004) Charting the Shape of Early
Modern Southeast Asia, ab. Sori Siregar, Hasif
98 99
Amini, Setiawan Dahris, Sejarah Modern Hamka (1982), Dari Perbendaharaan Lama,
Awal Asia Tenggara: Sebuah Pemetaan, (cetakan kedua) Pustaka Panji Mas, Jakarta.
Jakarta, LP3ES I.O. Nanulaitta (1966) Timbulnja Militerisme
Bouman, Benjamin (1995) Van Driekleur tot Rood- Ambon: Sebagai Suatu Persoalan Politik
Wit. De Indonesische Officieren uit het KNIL Sosial – Ekonomis, Jakarta, Bharata.
1900-1950, Den Haag, Historical Section of Julius Tahiya (1995)) Horizon Beyond, Singapore,
the Royal Netherlands Army. Times Book International.
Chauvel, Richard (1990) Nationalist, Soldiers Kahin, Audrey & Cribb, Robert (2012) Kamus
and Separatist: Ambonese Island from Sejarah Indonesia, ab. Gatot Triwira,
Colonialism and Revolt 1880-1950, Leiden, Historical Dictionary of Indonesia, Depok,
KITLV Press. Komunitas Bambu.
Chijs, Jacob Anna van der (1885), Kaptain Jonker Kroeskamp, Hendrik (1931), De Wetkust en
1630-1689, Batavia-s’hage. Minangkabau (1665-1668), Utrech, Fa
Des Alwi (2005), Sejarah Maluku: Bandanaira, Schotanus en Jens.
Ternate, Tidore dan Ambon,Jakarta, Dian Lombard, Danys (2005) Le Carrefour Javanais (esai
Rakyat. d’histoire globale III L’heritage des royaumes
Diamond, Jared (2013) Guns, Germ & Steel, concentriques, ab. Winarsih Partaningrat
ab. Hendarto Setiadi & Darmaning Tyas Arifin, Rahayu S Hidayat, Nini Hidayati Yusuf,
Wulandari Palar, Guns, Germ & Steel: Nusa Jawa Silang Budaya Bagian II Warisan
Rangkuman Riwayat Masyarakat Manusia, Kerajaan-Kerajaan Konsentris, Jakarta,
Jakarta, Gramedia. Gramedia Pustaka Utama & Forum Jakarta
E.S. Ito (2007) Rahasia Meede, Jakarta, Hikmah. Paris.
Haan, de (1920) Oud Batavia (Gedenkboek naar Meel, P. van cs (1990) De Krijgsverrichtingen van het
aanleiding van het driehonderdjarig bestan KNIL, dalam buku Gedenkschrift Koninklijk
der stad in, Batavia, G Kolff. Nederlandsche Indische Leger 1830-1950.

100 101
Dordrcht: Stichting Herdenskring Oud-KNIL Panjang volume 1, Jakarta, Sinar Harapan.
Artilleristen ’Stabelan’. S.M. Noor (2011) Perang Makassar 1669: Prahara
Mohamad Ali (1954), Perdjuangan Feodal, Jakarta Benteng Sombaopu, Jakarta, Kompas.
Ganoco. S.Z. Hadisutjipto ((1970) Tete Jonker, Dinas Museum
Mona Lohanda (2007) Sejarah Para Pembesar Olah Sedjarah DCI. (monograf)
Mengatur Batavia, Jakarta, Masup Jakarta. Susan Blackburn (2011) Jakarta: A History ab. Gatot
Nur Sutan Iskandar (1981) Hulubalang Raja, Jakarta, Triwira, Jakarta:Sejarah 400 tahun, Jakarta,
Balai Pustaka. Masup Jakarta.
Ong Hok Ham (2003), Wahyu Yang Hilang Negeri Tamar Djaja (1959) Pustaka Indonesia: Riwajat
Yang Guncang, Jakarta, PDAT. Hidup Orang-Orang Besar Tanah Air Volume
Parakirti Simbolon (2007), Menjadi Indonesia, 1, Jakarta, Bulan Bintang.
Jakarta, Kompas. Upi Tuti Sundari (2001) Dialogku dengan Roh
Poeze, Harry Albert (2008) in Het Land van de Kapitan Jonker, Jakarta, Kacucci.
Overheerser: Indonesiers in Nederland 1600- Utrech, Ernest & Caldwell, Malcolm (2011),
1950, ab. Hazil Tanzil & Koesalah Soebagjo Indonesia: Alternative History, Saut Pasaribu,
Toer, Di Negeri Penjajah: Orang-orang Sejarah Alternatif Indonesia, Yogyakarta,
Indonesia di Negeri Belanda 1600-1950, Dzaman Baroe.
Jakarta, KPG. Valentijn, Francois (1858) Oud en Nieuw Oost Indien
R.P Suyono (2003), Peperangan Kerajaan di Volume 3, Amsterdam, s’Gravenhage.
Nusantara, Jakarta, Grasindo. Vlekke, Bernard H.M. (2007) Nusantara: History of
Ricklefs, Marle Calvin (2008) A History of Modern Indonesia, ab. Samsudin, Nusantara: Sejarah
Indonesia since 1200 Fourth Edition, ab. Indonesia, Jakarta, KPG.
tim penerjemah Serambi,Sejarah Indonesia William Frederick & SoeriSoeroto (2005),
Modern 1200-2008, Jakarta, Serambi. PemahamanSejarah Indonesia, Jakarta,
Rusli Amran (1981) Sumatra Barat hingga Plakat Putaka LP3ES Indonesia.
102 103
Artikel Surat Kabar dan Jurnal: Vink, Markus, The World’s Oldest Trade: Dutch Slave
Adit S.H. Perlawanan di Pajongkoran 13 Mei 1903, Trade in the Indian Ocean in Seventeenth
Kompas, 14 Mei 2003. Century, Journal of World History volume
14:2 University of Hawai Press, June 2003
Berita kelulusan tiga opsir pribumi, Sinar Djawa
edisi 24 Oktober 1914.
Berita Maluku, Kapitan Jonker dan Asal Mula Raja Narasumber:
Iha, www.berita-maluku.com, 9 Maret 2013 Agnes Tupamahu, Orang Ambon asli, bekerja
Kisah Orang Laut dan Bajak Laut di Nusantara dalam sebagai guru agama Kristen (3 dan 17 Maret
Angkasaedisi koleksi Teror & Aksi Mematikan 2014).
(Bajak Laut Di Dunia), Desember 2013. Isa Anshari, warga Marunda dan pegawai Museum
Pasang Surut Sriwijaya dalam National Geographic Bahari. (Minggu 16 Maret 2014).
edisi Desember 2013. Mamat, warga Marunda yang sekitar 35 tahun
Perjalanan Panjang Nisan VOC: Kapten Tack tinggal tak jauh dari makam Kapitan Jonker
dan Keluarga Mertuanya dalam National (Minggu 16 Maret 2014)
Geographic edisi Januari 2014
Richard Zakarias Leirissa, Pemberontakan Republik
Maluku Selatan, PRISMA th 7 no 7 Agustus
1978.
Ritter, W.L. Kapitan Jongker atawa Asalnja Kampong
Pajongkoran dimuat dalam Bintang Betawi
edisi 9 Mei sampai 30 Mei 1901.
Trompet, Ridder, Trompetedisi Juni 1939; Juli 1939;
November 1939; Januari 1940; Februari
1940; Juni 1939; Oktober 1940.

104 105
Penulis
Petrik Matanasi (30an tahun), Sejarawan tinggal di Jogja.
Menulis di antara Bogor-Jakarta. Pernah mengunjungi
beberapa tempat yang dikunjungi Kapitan Jonker: Padang;
Palembang; Jambi; Makassar; Palembang; Jambi; Banten;
Jawa Timur. Masih tetap ingin menulis tentang sejarah
sampai mati...

106

Anda mungkin juga menyukai