Anda di halaman 1dari 12

Pengukuran Kinerja Bank Syariah

Dr. M. Nur A. Birton, SE, Ak, M. Si


Contents

1 Pengukuran Kinerja Bank Syariah

2 Kinerja Syariah

3 Kinerja Komersial

4 Kinerja Sosial
1. Pengukuran Kinerja Bank Syariah

1. Penilaian kinerja merupakan metode


untuk mengukur prestasi perusahaan
berdasarkan target yang ditetapkan
sebelumnya.
2. Penilaian kinerja secara individu, dalam
Islam, sangat dianjurkan dengan adanya
konsep muhasabah.
3. Penilaian kinerja lembaga keuangan
syariah sama pentingnya dengan
pencapaian individu.
1. Pengukuran Kinerja (lanjt)

Aspek-aspek penilaian kinerja institusi


keuangan syariah:
1.Aspek finansial untuk stakeholder
2.Pengelolaan bisnis dan pengukuran
yang digunakan untuk meyakinkan bahwa
seluruh aktivitas sejalan dengan
ketentuan syariah.
1.a. Perspektif Pengukuran Kinerja

 Tujuan dasar laporan keuangan adalah untuk


memberi informasi kepada pengambilan
keputusan.
 Tujuan pengambilan keputusan dipengaruhi
oleh nilai-nilai ekonomi kapitalis (Hameed,
2000).
1.b. Pengukuran kinerja – sumber informasi

 Informasi akuntansi tidak hanya diberikan


pada kelompok tertentu saja (investor),
melainkan juga kepada stakeholder:
1. Kreditor
2. Karyawan
3. Pemerintah
4. Masyarakat secara keseluruhan (Hannifa, 2002).
 Aspek sosial Islam itu dibangun dari konsep:
1. Tauhid
2. Adalah
3. Ummah
4. Maslahah:
1.c. Pengukuran Kinerja (Lanjt)

Pengkuruan kinerja dapat dilakukan melalui


Pengungkapan Islamcity Indeks, yaitu:
1.Indikator Kepatuhan Syariah (hameed,hal 3 & 26)
2.Indikator Tata Kelola Perusahaan hal 4 & 30
3.Indikator Sosial/Lingkungan hal. 3 & 34
2. Kinerja Syariah

1. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS)


2. DPS secara reguler melakukan rapat (hal
290)

3. Melakukan audit:
a. ex ante (untuk memastikan produk dan
prosedur yang dikeluarkan sesuai syariah)
(hal. 222)

b. ex post (untuk mengevaluasi produk dan


prosedur telah dipraktikkan sesuai standar).
(Lihat pada Laporan DPS) hal. 33
3. Kinerja Komersial (Keuangan)

1. Rasio Bagi Hasil Nisbah (hal. 592, 595)


2. Rasio Kinerja Zakat (hal. 489)
3. Rasio Pembagian yang Adil
4. Rasio kesejahteraan
Direktur:Karyawan
5. Rasio Investasi Islam vs dan Investasi
Non-Islam
(Lihat Laporan Direksi dan Laporan
Keuangan)
4. Kinerja Sosial/Lingkungan

1.Hemat energi
2.Hubungan masyarakat
3.Pelaporan pada isu-isu tenaga kerja
4.Kepatuhan terhadap perizinan
5. Indikator Tata Kelola

1. Susunan Direksi
2. Penunjukan dan Pemberhentian Direksi
(hal. 220)

3. Rapat Direksi (hal. 221)


4. Biaya Direksi dan Renumerasi
5. Komite Nominasi (HAL. 230)
6. Komite Renumerasi (HAL. 230)
7. Komite Audit (HAL. 310)
8. Dewan Pengawas Syariah
(lihat Laporan GCG dan Laporan Komisaris)
(hal 209 annual report)
LOGO

Anda mungkin juga menyukai