Anda di halaman 1dari 56

Perencanaan

SISTEM PENYEDIAAN AIR


MINUM (SPAM) & QUICK
ASSESMENT KELAYAKAN
USULAN PEMBANGUNAN
SPAM

DIKLAT Pengembangan dan


pengelolaan SPAM ( Crash Program )

1
DESKRIPSI SINGKAT

• Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan melakukan


evaluasi hasil perencanaan system penyediaan air minum yang
meliputi Perencanaan Rencana induk SPAM, Studi Kelayakan ,
Perencanaan Teknik/ DED SPAM, serta pembekalan mengenai
kesiapan usulan pembangunan SPAM dan penilaian cepat kelayakan
kajian perencanaan SPAM.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu


melaksanakan penilaian kelayakan perencanaan pengembangan SPAM
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
1) Menjelaskan proses perencanaan SPAM;
2) Melakukan penilaian secara cepat kesiapan dan kelayakan usulan
pengembangan SPAM;
3) Melakukan penilaian kesiapan pembangunan SPAM.
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

1. Kebijakan capaian program 100-0-100


2. Tahapan pengembanagan SPAM
a. Rencana Induk SPAM
b. Studi kelayakan
c. Perencanaan Tenis SPAM
3. Quick Assesment Kelayakan Perencanaan SPAM
a. Readiness kriteria
b. Evaluasi Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan Kelayakan SPAM
c. Checking Kelayakan Perencanaan SPAM
Skenario Pencapaian 100-0-100 Cipta Karya

6
Skenario Pencapaian 100% Air Minum

AIR MINUM Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


Perkotaan dan Perdesaan

SASARAN 2015-2019
TANTANGAN

100%
PROGRAM Platform Sasaran
PENGEMBANGAN AIR MINUM AMAN Mencapai 100%
SPAM & BERKELANJUTAN
2018
2019
2017 100%
2015
2016 92,1%
84,8%
Akses air minum aman Strategi Pelaksanaan: 73,7% 78,8%

nasional (2013) baru -Peningkatan akses aman - Penyediaan air baku


-Alternatif sumber pembiayaan - Kemitraan Terpenuhinya akses aman air
67,7% -Kapasitas kelembagaan minum baik melalui
--Jaringan
Jaringan perpipaan: 17,9% - Inovasi teknologi
--Bukan -Penerapan NSPK

60% 40%
Bukan Jaringan perpipaan:
49,8%
--Perkotaan:
Perkotaan: 79,3% Program Fisik (2015-2019) Program Non Fisik (2015-
--Perdesaan: 2019) bukan jaringan
Perdesaan: 56,2%
- SPAM Regional:  Penyehatan PDAM pada 100% PDAM perpipaan
 31 Kawasan, 10.850 lpd dan 1.085.000 SR
jaringan
Kurang Sehat dan Sakit
Idle capacity - SPAM Perkotaan perpipaan: terlindungi:
 KKN Tematik untuk SPAM perdesaan 1.920.361
37.900 Liter/detik SPAM IKK: 2.825 IKK, 84.750 lpd dan 8.475.800
di Indonesia 27.733.280
SR Rumah Tangga
 Alternatif sumber pembiayaan SR
SPAM Ibukota pemekaran dan perluasan
NRW nasional: 33% perkotaan: 12.540 lpd dan 6.131.000 SR • Penyiapan dokumen pra-FS Regional di
-SPAM berbasis masyarakat: 23 lokasi
100% PDAM Sehat
Keterbatasan
Keterbatasan Air
Air Baku
Baku untuk
untuk  15.104 Desa, 30.208 lpd, dan 9.666.560 SR • Penyiapan CSR di 3.441 lokasi
air
air minum
minum sebesar
sebesar 128
128 m
m3/det
3
/det - SPAM Kawasan Khusus • Penguatan institusi dan PROPORSI INVESTASI (TOTAL 253.8T)
Kumuh perkotaan: 5.610 lpd dan 561.000 SR tools FIAMSI
Nelayan: 560 lpd dan 56.000 SR 
Sumber Pembiayaan Rp (T) %
Komitmen Penguatan tools Rencana
Komitmen Pemda
Pemda untuk
untuk Rawan Air: 5.496 lpd dan 1.758.720 SR APBN 33.899 13%
pendanaan air minum (DDUB) Pengamanan Air Minum di 176 PDAM
- SPAM PDAM Terfasilitasi 18.199
hanya Sehat Air baku 7%
hanya 0,04%
0,04% dari
dari total
total APBD
APBD Bantuan Program PDAM: 174 PDAM
Pengembangan jar. SPAM MBR: 5.503 kawasan  Peningkatan kapasitas SDM Air Minum KPS & B-to-B 20.153 8%
- SPAM Non PDAM Terfasilitasi melalui Center of Excellent di 32 Pinjaman Perbankan 11.446 5%
PDAM
PDAM kurang
kurang sehat
sehat (2013):
(2013): Bantuan Program UPTD: 50 UPTD provinsi untuk penurunan NRW &
104
104 PDAM
PDAM (30%)
(30%)
CSR 17.351 7%
Pengembangan jar. SPAM MBR: efisiensi energi
PDAM
PDAM sakit (2013): 70 PDAM (20%)
sakit (2013): 70 PDAM (20%) 1.352 kawasan APBD 119.287 47%
 Pendampingan penyusunan RISPAM
di 354 kab/kota
PDAM 18.119 7%
Peningkatan akses 5 tahun  Fasilitasi SPAM BJP Terlindungi DAK 15.397 6%
terakhir 4,5% per tahun 49.700 RT TOTAL 253.850 7100%
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
(RENCANA INDUK)
Perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
PERENCANAAN RENCANA INDUK Pentahapan pembangunan
Komponen utama & dimensi
Teknis teknologis
Lingkungan
PELAKSANAAN STUDI KELAYAKAN Sosial & budaya Sistem
KONSTRUKSI Ekonomi & finansial terpilih
Kelembagaan
PERENCANAAN TEKNIS
PENGELOLAAN Unit Air Baku
Unit Produksi
PEMELIHARAAN Unit Distribusi
& REHABILITASI Unit Pelayanan
Bangunan penunjang
Bangunan pelengkap
PEMANTAUAN &
EVALUASI
PENGERTIAN RI-SPAM
Rencana induk pengembangan SPAM adalah suatu
rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan
bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum
jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu
periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat
komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.
KETERKAITAN DENGAN
SISTEM LAINNYA
RI-SPAM
Jenis-jenis RI-SPAM Penyusun Penetapan
A. RI-SPAM di Dalam  Disusun oleh oleh kepala daerah
Satu Wilayah penyelenggara. bersangkutan melalui Surat
Administrasi Keputusan
Kab/Kota  Dalam hal belum
ada penyelenggara
maka RI-SPAM
B. RI-SPAM Lintas dapat disusun oleh oleh Gubernur dengan
Kabupaten didukung oleh Surat
dan/atau Kota Pemerintah dan/atau Keputusan Bersama kepala
Pemerintah Daerah daerah masing-masing
sesuai
C. RI-SPAM Lintas kewenangannya. oleh Menteri dan didukung
Propinsi  Dapat dilaksanakan oleh Surat Keputusan
sendiri atau melalui Bersama kabupaten
penyedia jasa yang dan/atau kota terkait
dengan diketahui masing-
ditunjuk. masing propinsi
MUATAN RI-SPAM
• Rencana umum, meliputi:
o Evaluasi kondisi kota/kawasan
o Evaluasi kondisi eksisting SPAM
• Rencana jaringan meliputi perencanaan sistem transmisi air minum dan
distribusi (reservoir, jaringan pipa distribusi dan tata letak).
• Program dan kegiatan pengembangan meliputi identifikasi permasalahan
dan kebutuhan pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air
baku.
• Kriteria dan standar pelayanan, mencakup kriteria teknis yang umum
digunakan atau jika ada data hasil survei. Standar pelayanan ditentukan
sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan,
dan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.
• Rencana sumber dan alokasi air baku. Dibuat skala prioritas penggunaan
sumber air dan harus sudah mendapat ijin tertulis dari instansi terkait.
Kebutuhan kapasitas air baku disusun untuk menentukan rencana alokasi
air baku yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan.
MUATAN RI-SPAM
lanjutan

• Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi,


meliputi:
o identifikasi potensi pencemar air baku;
o identifikasi area perlindungan air baku;
o proses pengolahan buangan dari IPA.
• Rencana pembiayaan dan pola investasi, berupa:
o indikasi besar biaya tingkat awal, mencakup seluruh komponen
pekerjaan perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan
tanah, dan perizinan.
o sumber dan pola pembiayaan.
• Rencana pengembangan kelembagaan. Kelembagaan penyelenggara
meliputi struktur organisasi dan penempatan tenaga kerja sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
PERSYARATAN TEKNIS
(KRITERIA UMUM)
Matrik Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum untuk Berbagai Klasifikasi Kota

Jenis Kota
No Kriteria Perencanaan
Metro Besar Sedang Kecil
I Jenis Perencanaan Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk Rencana induk
II Horison Perencanaan 20 tahun 15-20 tahun 15-20 tahun 15-20 tahun
III Sumber Air Baku Investigasi Investigasi Identifikasi Identifikasi
IV Pelaksana Penyedia jasa/ Penyedia jasa/ Penyedia jasa/ Penyedia jasa/
penyelenggara/ penyelenggara/ penyelenggara/ penyelenggara/
pemerintah daerah pemerintah daerah pemerintah daerah pemerintah daerah
V Peninjauan Ulang Per 5 tahun Per 5 tahun Per 5 tahun Per 5 tahun
VI Pengelola Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
VII Sumber Pendanaan - Hibah LN - Hibah LN - Hibah LN - Hibah LN
- Pinjaman LN - Pinjaman LN - Pinjaman LN - Pinjaman LN
- Pinjaman DN - Pinjaman DN - Pinjaman DN - Pinjaman DN
- APBD - APBD - APBD - APBD
- PDAM - PDAM - PDAM - Masyarakat
- Swasta - Swasta - Swasta
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
DAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN,

Pengembangan SPAM:
• Pengembangan cakupan pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan eksisting
• Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan terlindungi menjadi SPAM
dengan jaringan perpipaan
• Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan tidak terlindungi menjadi
terlindungi

Hal-hal yang perlu diidentifikasi:


• Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
• Performa pelayanan
• Tingkat kebocoran
• Jumlah langganan tunggu/potensial
• Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (Idle Capasity)
• Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi/kapasitas pengolahan
• Performa kelembagaan, SDM, dan keuangan
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

• Rencana pengembangan kelembagaan melalui:


 review perundang-undangan terkait terhadap kelembagaan
 kajian terhadap batas wilayah administrasi pemerintahan, tugas dan
kewenangan instansi tertentu, mekanisme pendanaan, kebiasaan atau adat
masyarakat
 kajian terhadap struktur organisasi yang ada
 membuat rencana pengembangan kelembagaan yang mampu untuk
mengelola SPAM yang direncanakan
• Dalam pengolahan sistem penyediaan air minum yang perlu diperhatikan adalah:
 Sumber daya manusia (SDM)
 Struktur organisasi pengelola
RENCANA KETERPADUAN DENGAN PS
SANITTASI

• Keterpaduan pengembangan SPAM dengan PS sanitasi terkait dengan


perlindungan air baku terhadap pencemaran.
 identifikasi potensi pencemar air baku dilakukan terhadap limbah
cair dan padat yang dihasilkan dari kegiatan domestik dan industri
 identifikasi pencemaran disekitar air baku dilakukan dengan
pengamatan visual dan uji laboraturium
 identifikasi potensi pencemar daerah sekitar air baku paling sedikit
memiliki jarak sejauh radius 100 meter dari sumber air baku
 identifikasi karakteristik buangan dari IPA
 melakukan upaya penanganan terhadap seluruh potensi pencemar
air baku
RENCANA PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI

• Indikasi biaya dan pola investasi dihitung dalam bentuk nilai sekarang
(present value) dan harus dikonversikan menjadi nilai masa datang
(future value) berdasarkan metode analisis finansial,
• Sudah menghitung kebutuhan biaya untuk jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam rencana keuangan atau pendanaan:
– Sumber dana
– Kemampuan dan kemauan masyarakat
– Kemampuan keuangan daerah
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
(STUDI KELAYAKAN)
Perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
PERENCANAAN RENCANA INDUK Pentahapan pembangunan
Komponen utama & dimensi
Teknis teknologis
Lingkungan
PELAKSANAAN STUDI KELAYAKAN Sosial & budaya Sistem
KONSTRUKSI Ekonomi & finansial terpilih
Kelembagaan
PERENCANAAN TEKNIS
PENGELOLAAN Unit Air Baku
Unit Produksi
PEMELIHARAAN Unit Distribusi
& REHABILITASI Unit Pelayanan
Bangunan penunjang
Bangunan pelengkap
PEMANTAUAN &
EVALUASI
PENGERTIAN
• Studi kelayakan pengembangan SPAM adalah suatu studi untuk
mengetahui tingkat kelayakan usulan pembangunan SPAM di suatu
wilayah pelayanan ditinjau dari aspek kelayakan teknis teknologis,
lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan, dan finansial.
• Studi kelayakan pengembangan SPAM wajib disusun berdasarkan:
– RI-SPAM yang telah ditetapkan;
– Hasil kajian kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya,
ekonomi, kelembagaan, dan finansial; serta
– Kajian sumber pembiayaan.
• Studi kelayakan disusun dengan menggunakan data hasil survei
kebutuhan nyata dan investigasi sumber air.
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN SPAM

Penyusun Penetapan
• Disusun oleh oleh penyelenggara
penyelenggara Dapat
dilaksanakan
• Dalam hal belum sendiri oleh Pemerintah dan/atau
ada penyelenggara atau Pemerintah Daerah sesuai
kewenangannya
maka SK-SPAM melalui
dapat disusun oleh penyedia
Pemerintah dan/atau jasa yang
Pemerintah Daerah ditunjuk
sesuai
kewenangannya
CAKUPAN STUDI KELAYAKAN
Hasil kajian untuk studi kelayakan terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
 Aspek teknis teknologis, meliputi aspek kemudahan dan kehandalan konstruksi,
kualitas bahan yang baik, kemudahan operasi dan pemeliharaan, kemudahan suku
cadang, jaminan kinerja alat/bahan sesuai spesifikasi teknis.
 Aspek lingkungan, meliputi dampak negatif dan positif pada lingkungan, dilakukan
pada tahap pra-konstruksi, saat pelaksanaan konstruksi, pasca konstruksi dan
terhadap keterkaitan lainnya.
 Aspek sosial, meliputi penerimaan masyarakat dan potensi konflik air baku serta
penggunaan lahan.
 Aspek budaya, meliputi dinamika budaya setempat.
 Aspek ekonomi, meliputi Economic Internal Rate of Return (EIRR) dan Economic
Benefit Cost Ratio (EBCR).
 Aspek finansial, meliputi kelayakan proyek dengan parameter Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period
serta kelayakan pendanaan dengan parameter Debt Coverage Ratio (DCR) dan saldo
kas akhir.
 Aspek kelembagaan, meliputi rencana pengembangan organisasi dan sumber daya
manusia dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan SPAM.
Penilaian studi kelayakan dapat mencakup seluruh atau sebagian aspek di atas.
MUATAN STUDI KELAYAKAN LENGKAP

 perencanaan SPAM yang ada;


 perkiraan kebutuhan air minum;
 kondisi sosial, budaya, ekonomi (berdasarkan survei
kebutuhan nyata);
 kelembagaan;
 data sumber air baku;
 program pengembangan dan strategi pelaksanaan;
 analisis dampak lingkungan;
 rencana operasi dan pemeliharaan;
 perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan;
 analisis keuangan dan ekonomi;
MUATAN STUDI KELAYAKAN SEDERHANA
 SPAM yang ada,
 perkiraan kebutuhan air minum,
 kondisi sosial, budaya, dan ekonomi
 data sumber air baku,
 rencana kelola lingkungan/rencana pemantauan
lingkungan (RKL/RPL),
 rencana operasi dan pemeliharaan,
 perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan,
 analisis keuangan dan ekonomi, serta
 kajian sumber pembiayaan.
MUATAN JUSTIFIKASI TEKNIS DAN BIAYA

 SPAM yang ada,


 rencana operasi dan pemeliharaan,
 perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan, serta
 kajian sumber pembiayaan.
KETENTUAN UMUM

 Tersedia rencana induk pengembangan SPAM,


meliputi:
 Daerah pelayanan
 Proyeksi penduduk
 Proyeksi kebutuhan air
 Unit sumber air baku
 Unit produksi
 Unit distribusi
 Rencana pendanaan
 Rencana kelembagaan
ANALISA KELAYAKAN TEKNIS TEKNOLOGIS

 Pengkajian kelayakan teknis biasa dibuat dari


beberapa alternatif yang dikembangkan, yang
disajikan secara jelas dan akan dipilih kriteria
altenatif yang terbaik oleh tim teknik.
 Alternatif terpilih adalah alternatif yang terbaik
ditinjau dari beberapa aspek yang mempengaruhi
lokasi daerah perencanaan, meliputi potensi,
demografi, sosio ekonomi, kebutuhan air,
operasional dan pelayanan, sistem dan kebutuhan
lainnya.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
• Analisis biaya dan manfaat proyek mempertimbangkan hal-hal
seperti:
– pola pekerjaan;
– pendapatan masyarakat;
– kemampuan masyarakat membayar tarif;
– kemampuan keuangan daerah;
– keinginan SR dan HU;
– kemauan membayar tarif; dan
– jumlah pelayanan yang layak.
• Kelayakan ekonomi ditentukan dengan cara analisis ekonomi untuk
mengidentifikasi alternatif terbaik dalam hal harga termurah yang
memenuhi prinsip-prinsip ekonomi.
• Metode analisa ekonomi yang sering digunakan:
– Discounting Technique/Present Value  menentukan pilihan dari
beberapa alternatif sistem
– Benefit Cost Ratio  menentukan menjadi sistem yang diusulkan
ANALISA KELAYAKAN KEUANGAN

• Pengkajian kelayakan keuangan dilakukan terhadap • Analisis keuangan


aspek: meliputi:
– tingkat inflasi; – Proyeksi rugi laba
– tahun dasar proyeksi; – Proyeksi neraca
– jangka waktu proyeksi;
– Proyeksi arus kas
– nilai investasi;
– kebutuhan modal kerja;
– rencana sumber pembiayaan;
– persyaratan pinjaman;
– biaya OP;
– biaya penyusutan/amortisasi;
– pajak;
– proyeksi tambahan pelanggan;
– tarif air;
– proyeksi pendapatan.
ANALISA KELAYAKAN KEUANGAN
lanjutan…
Analisa kelayakan keuangan meliputi:
1. Analisa Kelayakan Pendanaan
Rasio keuangan yang biasa digunakan:
 Kemampuan laba (profitability)  untuk mengetahui kemampuan penyelenggara
untuk menghasilkan laba.
 Kemampuan likuiditas  berkaitan dengan aktivitas keuangan untuk mengetahui
kemampuan penyelenggara dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
 Efektifitas penggunaan dana  dikaitkan erat dengan perputaran dana secara
keseluruhan, makin cepat dana berputar semakin efektif.
2. Analisa Kelayakan Proyek
Dasar kriteria investasi:
 Analisa payback period
 Analisa Net Present Value (NPV)
 Analisa Internal Rate of Return (IRR)
 Analisa Benefit Cost Ratio
3. Analisa Kepekaan/Sentifitas
 Analisa kepekaan ini menguji bagaimana kepekaan NPV proyek atau FIRR atau
rasio manfaat/biaya lainnya terhadap kenaikan konstruksi, perpanjangan/penundaan
periode pelaksanaan, atau penurunan harga.
ANALISA KELAYAKAN KELEMBAGAAN

Pengkajian kelayakan kelembagaan dilakukan


terhadap:
- Sumber daya manusia (tingkat & jenis pendidikan,
kualitas)
- Struktur organisasi & penempatan tenaga kerja
sesuai latar belakang pendidikannya
- Keterkaitan dengan pihak swasta
ANALISA KELAYAKAN LINGKUNGAN

 Pengkajian kelayakan lingkungan dilakukan pada tahap


pra-konstruksi, konstruksi, paska konstruksi, & terhadap
keterkaitan dengan kegiatan lain.
 Pengkajian lingkungan dilakukan dengan menetapkan
komponen-komponen lingkungan atau kegiatan-kegiatan
yang diperkirakan akan terkena dampak penting akibat
kegiatan proyek air minum, serta meninjau dampak
langsung dan dampak lanjutan terhadap komponen atau
kegiatan tersebut.
 Pengkajian kelayakan lingkungan dilaksanakan melalui
penyusunan AMDAL atau RKL dan RPL sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
KRITERIA KELAYAKAN
KELAYAKAN KRITERIA KELAYAKAN
Teknis teknologis Apabila terdapat teknologi yang tersedia untuk membangun
SPAM
Ekonomi Apabila tambahan manfaat yang diterima oleh masyarakat akibat
adanya suatu kegiatan lebih besar dari biaya proyek
Keuangan • Kelayakan proyek:
– FIRR > rata-rata tertimbang dari biaya modal ditambah
alokasi resiko (WACC)
– NPV > 0
– BCR > 1
• Kelayakan pendanaan:
– DSCR Pemda ≥ 2,5; DSCR penyelenggara ≥ 1,3
– Saldo kas akhir sekurang-kurangnya mencukupi untuk dua
bulan operasi
Kelembagaan • SDM dengan tingkat pendidikan dan kualitas yang sesuai,
• Struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai latar
belakang pendidikan
• Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta
Lingkungan Tidak memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi lingkungan
setempat dan kegiatan masyarakat sekitar
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
(PERENCANAAN TEKNIS/ DED)
Perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
PERENCANAAN RENCANA INDUK Pentahapan pembangunan
Komponen utama & dimensi
Teknis teknologis
Lingkungan
PELAKSANAAN STUDI KELAYAKAN Sosial & budaya Sistem
KONSTRUKSI Ekonomi & finansial terpilih
Kelembagaan
PERENCANAAN TEKNIS
PENGELOLAAN Unit Air Baku
Unit Produksi
PEMELIHARAAN Unit Distribusi
& REHABILITASI Unit Pelayanan
Bangunan penunjang
Bangunan pelengkap
PEMANTAUAN &
EVALUASI
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
PERENCANAAN RENCANA INDUK Pentahapan pembangunan
Komponen utama & dimensi
Teknis teknologis
Lingkungan
PELAKSANAAN STUDI KELAYAKAN Sosial & budaya Sistem
KONSTRUKSI Ekonomi & finansial terpilih
Kelembagaan
PERENCANAAN TEKNIS
PENGELOLAAN Unit Air Baku
Unit Produksi
PEMELIHARAAN Unit Distribusi
& REHABILITASI Unit Pelayanan
Bangunan penunjang
Bangunan pelengkap
PEMANTAUAN &
EVALUASI
PENGERTIAN

 Perencanaan teknis terinci pengembangan SPAM yang


selanjutnya disebut sebagai perencanaan teknis adalah
suatu rencana rinci pembangunan SPAM di suatu kota
atau kawasan meliputi unit air baku, unit produksi, unit
distribusi, dan unit pelayanan.
 Perencanaan teknis disusun berdasarkan Rencana Induk
Pengembangan SPAM yang telah ditetapkan, hasil studi
kelayakan, jadwal pelaksanaan konstruksi, dan kepastian
sumber pembiayaan serta hasil konsultasi teknis dengan
dinas teknis terkait.
PERENCANAAN TEKNIS

Penyusun Penetapan
• Disusun oleh oleh penyelenggara
penyelenggara Dapat
dilaksanakan
• Dalam hal belum sendiri oleh Pemerintah dan/atau
ada penyelenggara atau Pemerintah Daerah sesuai
kewenangannya
maka RI-SPAM melalui
dapat disusun oleh penyedia
Pemerintah dan/atau jasa yang
Pemerintah Daerah ditunjuk
sesuai
kewenangannya
MUATAN PERENCANAAN TEKNIS

 Perencanaan teknis memuat rancangan teknis sistem rinci yang


meliputi:
– rancangan detail kegiatan,
– perhitungan dan gambar teknis,
– spesifikasi teknis,
– rencana anggaran biaya,
– analisis harga satuan,
– tahapan dan jadwal pelaksanaan, dan
– dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal
pelelangan, pemaketan).
 Perencanaan teknis disusun dengan menggunakan data hasil survei.
KEGIATAN PENYUSUNAN
PERENCANAAN TEKNIS
SURVEY PEMAKAIAN
PENGUJIAN
LAPANGAN STANDAR

PERHITUNGAN GAMBAR PERHITUNGAN


BIAYA TEKNIS TEKNIS

Keterangan:
• Penyusunan perencanaan teknis ini diterapkan
PENYUSUNAN pada unit sumber air baku, unit produksi, unit
DOKUMEN distribusi, unit pelayanan, bangunan penunjang &
bangunan pelengkap
• Penyusunan dokumen terdiri dari dokulen lelang
dan laporan pertanggungjawaban
DATA YANG DIBUTUHKAN DALAM
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
 Data Sekunder:
 Peta dasar, topografi, hidrologi, morfologi, tata guna lahan
 Data cuaca/iklim
 Data kependudukan, sosioekonomi, kepadatan penduduk
 Kondisi SPAM eksisting
 Peraturan perundangan yang berlaku
 Data Primer (berdasarkan survei):
 Geomorfologi dan geohidrologi
 Hidrolika air permukaan
 Topografi
 Penyelidikan tanah
 Lokasi sistem
 Sumber air (kapasitas/kontinuitas)
 Ketersediaan bahan konstruksi, elektro mekanikal, bahan kimia, sumber
daya energi
 Ketersediaan dan kemampuan kontraktor
 Harga satuan
PERENCANAAN TEKNIS UNIT AIR BAKU
• Sumber air baku: mata air, air tanah, air permukaan, dan air hujan.
• Debit pengambilan minimal 130% kebutuhan rata-rata air minum.
• Harus memperhatikan keandalan bangunan, pengamanan sumber air baku dari
bahan pencemar, keselamatan, biaya OP yang optimal.
• Ada perijinan pemanfaatan sumber air baku kepada instansi yang berwenang.
• Terpadu dengan pemanfaatan sumber air baku untuk keperluan lain.
• Terpadu dengan pengelolaan sanitasi dalam rangka perlindungan air baku.
• Keberadaan bangunan pengambilan air baku tidak menimbulkan masalah pada
lingkungan sekitarnya.
PERENCANAAN TEKNIS UNIT AIR BAKU
Lingkup :
Hidrolika air permukaan
Bangunan pengambilan air dan
unit transmisi air baku Penyelidikan tanah
Topografi
Survei dan Pengkajian Geomorfologi dan geohidrologi
Potensi air baku
Lokasi sistem
Kebutuhan air
Debit sumber air baku
Perhitungan Konstruksi bangunan pengambil
Hidrolis pipa dan dimensi pipa
Kebutuhan pompa
Denah & potongan bangunan
pengambil
Konstruksi bangunan pengambil
Design dan Gambar
Mekanikal & Elektrikal
Detail jar. transmisi air baku
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PRODUKSI
 Disusun berdasarkan kajian kualitas air yang akan diolah (kualitas rata-rata
dan terburuk) yang dikaitkan dengan standar kualitas air minum yang akan
dicapai.
 Terdiri dari satuan operasi dan satuan proses.
 Unit produksi dapat terdiri dari:
 Unit koagulasi
 Unit flokulasi
 Unit sedimentasi
 Unit filtrasi
 Unit netralisasi
 Unit desinfeksi
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PRODUKSI
Lingkup :
IPA (broncaptering, sumur, SPL, Kualitas air baku
IPA konvensional) Penyelidikan tanah
Lokasi IPA
Topografi
Survey dan Pengkajian Ketersediaan bahan konstruksi
& bahan kimia
Ketersediaan peralatan elektro
Sumber daya energi
Dimensi unit produksi
Perhitungan
Kebutuhan daya

Lokasi/tata letak IPA


Design dan Gambar
Detail konstruksi IPA
PERENCANAAN TEKNIS UNIT DISTRIBUSI
 Jaringan perpipaan distribusi dapat berupa:
 Jaringan perpipaan yang terkoneksi satu dengan lainnya membentuk
jaringan tertutup (loop)
 Sistem jaringan distribusi bercabang (dead-end distribution system)
 Kombinasi dari kedua sistem di atas (grade system)
 Denah dan tipe jaringan distribusi ditentukan berdasarkan topografi wilayah
pelayanan dan lokasi IPA.
 Jika topografi tidak memungkinkan untuk sistem gravitasi seluruhnya, maka
dapat menggunakan kombinasi sistem gravitasi dan pompa.
 Jika terdapat perbedaan elevasi wilayah pelayanan > 40 meter, maka dapat
dibagi dalam beberapa zone untuk memenuhi tekanan minimum atau
menggunakan pompa penguat.
PERENCANAAN TEKNIS UNIT DISTRIBUSI
Lingkup :
Reservoir, perpipaan transmisi air Daerah Pelayanan
minum & distribusi, pompa distribusi Sambungan Langganan

Survey dan Pengkajian Penyelidikan Tanah


Jaringan Pipa Distribusi
Topografi

Debit & daya pompa distribusi

Perhitungan Lokasi & kapasitas reservoir


Dimensi pipa transmisi air
minum dan pipa distribusi
Denah jaringan pipa distribusi
Gambar jaringan sambungan
Design dan Gambar pelanggan
Detail jaringan distribusi dan
perlengkapannya
Mekanikal & elektrikal
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PELAYANAN
 Unit pelayanan terdiri dari:
 Sambungan Rumah (SR)  pipa dan perlengkapannya, dimulai dari titik
penyadapan s/d meter air
 Hidran/Kran Umum (HU/KU)  perpipaan, pemasangan meter air,
konstruksi sipil
 Terminal Air (TA)  pelayanan melalui mobil tangki air
 Hidran kebakaran  dipasang setiap interval 300 meter atau tergantung
kondisi daerah/peruntukan dan kepadatan bangunan
 Meter air
 Perlengkapan jaringan pipa distribusi:
 Katup untuk membuka/menutup aliran air dalam pipa
 Katup penguras (wash out/blow off)
 Katup udara (air valve)
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENUNJANG
Jenis Bangunan Fungsi Penempatan
Penunjang
Bak Pelepas Tekan menghilangkan tekanan lebih yang terdapat pada Pipa transmisi/distribusi
(BPT) aliran pipa yang mengakibatkan pipa pecah
Booster Station menambah tekanan air dalam pipa dengan Pipa transmisi/distribusi
menggunakan pemompaan atau menggunakan
reservoir penampungan
Jembatan Pipa Bagian dari pipa transmisi/distribusi yang Di atas sungai/saluran
menyeberang sungai/saluran di atas permukaan
tanah/sungai
Syphon Bagian dari pipa transmisi/distribusi yang Di bawah dasar sungai/saluran
menyeberang di bawah dasar sungai/saluran
Perlintasan Kereta Melindungi pipa yang menyeberang/melalui rel Di bawah rel kereta api
Api kereta api
Manhole Untuk inspeksi dan perbaikan terhadap Pada tempat-tempat
perlengkapan tertentu pada jaringan distribusi pemasangan meter air, katup, dll
Sump Well Sebagai sumur pengumpul air baku untuk Dekat IPA
sementara waktu sebelum ke IPA
Thrust Block Pondasi bantalan/dudukan perlengkapan pipa Belokan pipa, percabangan pipa,
seperti bend, tee, katup yang berdiameter lebih sebelum dan sesudah jembatan
besar dari 40 mm pipa & syphon, perletakan katup
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PELENGKAP
Jenis Bangunan Persyaratan Jenis Bangunan Persyaratan
Pelengkap Pelengkap
Rumah Pompa • Penyangga/pondasi Laboratorium • Ruang tes fisiokimia
pompa dan • Ruang tes bakteria (ruang pembiakan
generator bakteri & persiapan untuk tes bakteri)
• Ventilasi • Ruang tes biologi
• Struktur bangunan • Ruang pertemuan
• Perlengkapan • Ruang gelap
Rumah Kimia • Ruang unit koagulasi • Kamar gas
• Ruang unit • Tempat penyimpanan bahan kimia
desinfeksi
• Tempat perkakas
• Ruang unit
netralisasi Gudang • Gudang kimia (tempat penyimpanan
• Ruang unit floridasi koagulan, desinfektan, netralisan,
• Ruang unit pelunak fluoridan, bahan pelunak kesadahan,
kesadahan bahan penghilang Fe dan Mn)
• Ruang unit • Gudang umum (tempat penyimpanan
penghilang Fe dan suku cadang dan perlengkapan
Mn khusus)
PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA

RAB (Pelelangan Nasional) RAB (Pelelangan Internasional)

Pelajari gambar rencana detail, Pelajari gambar rencana detail, rencana kerja, RKS
rencana kerja, RKS
Susun uraian pekerjaan & barang yang dibutuhkan

Susun uraian pekerjaan & barang Hitung BOQ / Volume Pekerjaan


yang dibutuhkan menurut kelompok
sejenis Pisahkan jenis barang yang Pisahkan jenis barang yang
diproduksi di Indonesia diimpor

Hitung BOQ / Volume Pekerjaan Susun harga satuan


survei harga pabrik survei harga pabrik untuk barang
Susun analisis harga satuan untuk untuk barang yang diimpor & barang impor yang sudah
setiap jenis pekerjaan diproduksi di Indonesia sampai pelabuhan Indonesia)

Hitung harga transportasi barang (pabrik-gudang)


Jumlahkan harga dan tambahkan
PPN Jumlahkan harga dan tambahkan PPN
KELUARAN PERENCANAAN TEKNIS

Laporan perencanaan teknis pengembangan SPAM adalah dokumen-


dokumen yang terdiri dari:
– Dokumen laporan perencanaan teknis antara lain memuat perhitungan
struktur bangunan dan pondasi, perhitungan dan gambar garis hidrolis
SPAM
– Proses diagram alir atau diagram massa, diagram perpipaan dan
instrumentasi
– Analisis jaringan untuk sistem distribusi
– Dokumen gambar teknis rinci yang antara lain memuat gambar teknis
rinci bangunan SPAM, gambar teknis rinci sistem pondasi, gambar
teknis rinci sistem elektrikal dan mekanikal
– Dokumen pengadaan barang dan jasa memuat instruksi kepada
peserta pelelangan, persyaratan umum dan khusus kontrak, spesifikasi
teknis dan syarat-syarat, daftar dan jadwal rencana pelaksanaan
pembangunan SPAM, dan RAB (Bill of Quantity)
QUICK ASSESMENT USULAN PEMBANGUNAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
READINESS CRITERIA :

PERENCANAAN RENCANA INDUK


1.ADANYA SURAT USULAN KDH
2.TERSEDIANYA RISPAM
3.FS (STUDI KELAYAKAN)/ JUSTIFIKASI
TEKNIS & BIAYA/ AMDAL/UKL/UPL
PELAKSANAAN 4.TERSEDIANYA DED &RAB
STUDI 5.RPIJM
KONSTRUKSI KELAYAKAN 6.KESIAPAN LAHAN BERSERTIFIKAT
7.ADANYA SIPA
8.IMB
PERENCANAAN 9.DDUB
PENGELOLAAN 10.LEMBAGA PENGELOLA & SDM
TEKNIS 11.SURAT PERNYATAAN KEPALA
DAERAH TTG KESANGGUPAN /
KESEIAPAN MENYEDIAKAN SYARAT
SYARAT DIATAS , KESIAPAN
PEMELIHARAAN PEMENUHAN 4K : MENGOPERASIKAN SPAM, MENERIMA
& REHABILITASI 1.KUANTITAS ASET DAN MENGELOLA SPAM
TERBANGUN
2.KUALITAS
3.KONTINUITAS
4.KETERJANGKAUAN
PEMANTAUAN &
EVALUASI
QUICK ASSESMENT
OUTCOME SPAM
CHECK HAL HAL PENTING SBB :
1.Berapa biaya pembangunan SPAM per SR ?
2.Berapa jumlah KK / jiwa yang dapat dilayani ?
3.Apakah Income dari Pelanggan mencukupi biaya OP ?
4.Berapa harga air di reservoir produksi ( clear water
reservoir ? HPP ? Dan struktur tarif ?
5.Kemampuan peningkatan pelayanan SR ?
6.Berapa Jumlah pelanggan komersiil ( hotel, industry,
perkantoran, restoran, dll ) ?
54
BAIYA PENGEMBANGAN SPAM
Pembangunan SPAM Rp 10 juta/SR
Pengembangan jaringan perpipaan Rp 3juta/SR
1 liter / detik untuk 80 SR
Kebocoran air 20%

55
TERIMA KASIH
DR.Ir.Alex Abdi Chalik,MM,MT : alexabdichalik@gmail.com

56

Anda mungkin juga menyukai