Anda di halaman 1dari 11

RESIKO BUNUH DIRI

Oleh
MIFTAHUL JANNAH
Definisi Bunuh Diri
Bunuh diri adalah tindakan agresif yangmerusak diri
sendiri dan dapat mengakhirikehidupan. Bunuh diri
mungkin merupakankeputusan terakhir dari individu
untukmemecahkan masalah yang dihadapi (Keliat
19991;4)
- Etiologi Bunuh Diri
•Genetic dan teori biologi
Factor genetic mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada
keturunannya. Disamping ituadanya penurunan serotonin dapat menyebabkan
depresi yang berkontribusi terjadinyaresiko bunuh diri.

•Teori Sosiologi
Emile Durkheim membagi suicide dalam 3 kategori yaitu : Egoistik (orang
yang tidakterintegrasi pada kelompok social) , atruistik (Melakukan suicide
untuk kebaikanmasyarakat) dan anomic ( suicide karena kesulitan dalam
berhubungan dengan orang laindan beradaptasi dengan stressor).

•Teori psikologiSigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa bunuh


diri merupakan hasil dari marahyang diarahkan pada diri sendiri.
• Faktor Terjadinya Masalah
1. Faktor Predisposisi :
a. Diagnostik
b. Sifat kepribadian
c. Lingkungan psikososial
d. Riwayat keluarga
e. Faktor biokimia

2. Faktor Presipitasi:
Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah:
• Perasaan terisolasi dapar terjadi karena kehilangan hubungan
interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti
• Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stes.
• Perasaan marah/bermusuhan,bunuh diri dapat merupakan hukluman
pada diri sendiri.
• Cara untuk mengakhiri keputusan
Manifestasi klinis
Keputuasaan
1. Celaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan
tidak berguna
2. Alam perasaan depresi
3. Agitasi dan gelisah
4. Insomnia yang menetap
5. Penurunan BB
6. Berbicara lamban, keletihan, menarik diri dari
lingkungan sosial
 Pencegahan
Mereka yang akan melakukan bunuh diri biasanya
memberikan peringatan pada keluarganya dan
sebelumnya sering mencari nasehat medis.
Sehinggaada kemungkinan untuk dicegah dengan
diagnosis dan terapi yang lebih baik. Pencegahan
berskala besar harus diarahkan untuk mengatasi
isolasisosial, rendahnya harga diri, dan pengurangan
kosumsi dan penyalahgunaan alkohol dan obat.
Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaan Medis:
Pada kasus bunuh diri membutuhkan obatpenenang saat mereka bertindak kekerasan pada diri mereka
atau oranglain, dan pasien juga lebih membutuhkan terapi kejiwaan melalui komunikasiterapeutik.

2.Penatalaksanaan Keperawatana)
Tindakan
keperawatan untuk pasien
-Membina Hubungan Saling percaya kepada pasien-Melindungi pasien dari perilaku bunuh diri-
Membantu pasien untuk mengekspresikan perasaannya-Membantu pasien untuk meningkatkan harga
dirinya-Membantu pasien untuk menggunakan koping individu yang adaptif

b) Tindakan
keperawatan untuk keluarga
-Membina hubungan saling percaya-Membantu pasien untuk mengidentifikasi kemampuan dan
aspekpositif yang dimiliki-Membantu pasien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakanuntuk
diri sendiri dan keluarga-Melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
LANJUTAN..
Sumber dan mekanisme koping
1. Sumber Koping
Pasien dengan penyakit kronik, nyeri, atau penyakit yangmengancam kehidupan
dapat melakukan perilaku destruktif-diri. Sering kali orang ini secara sadar
memilih untuk bunuhdiri. Kulaitas hidup menjadi isu yang
mengesampingkankuantitas hidup. Dilema etik mungkin timbul bagi perawatyang
menyadari pilihan pasien untuk berperilaku merusak diri
2. Mekanisme koping
•Mekanisme pertahanan ego yang berhubungan denganperilaku destruktif-diri tak
langsung adalah :
•Denial, mekanisme koping yang paling menonjol
•Rasionalisme
•Intelektualisasi
•Regresi

Anda mungkin juga menyukai