Anda di halaman 1dari 47

RESIKO BUNUH DIRI

Kelompok 5

Fitria Vanesa 1911313010


Nurul Irhamna 1911313013
Gezi Maretha 1911313019
Hesty Amelia Mayora 1911313025
Fajar Audio 1911313028
Miftahur Rahmi 1911313034
M. Abdan Syakura 1911313037
Amanda Echa Putrie 1911313043
RESIKO BUNUH DIRI
Definisi
Bunuh diri adalah tindakan agresif
yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan. Bunuh diri
merupakan keputusan terakhir dari
individu untuk memecahkan masalah
yang dihadapi (Captain, 2008).
Perilaku destruktif diri yaitu setiap aktivitas
yang tidak dicegah dapat mengarah pada kematian.
Perilaku desttruktif diri langsung mencakup aktivitas
bunuh diri. Niatnya adalah kematian, dan individu
menyadari hal ini sebagai hasil yang diinginkan.
Perilaku destruktif diri tak langsung termasuk tiap
aktivitas kesejahteraan fisik individu dan dapat
mengarah kepada kematian. Orang tersebut tidak
menyadari tentang potensial terjadi pada kematian
akibat perilakunya dan biasanya menyangkal
apabila dikonfrontasi (Stuart & Sundeen, 2006).
Menurut Shives (2008) mengemukakan rentang
harapan putus harapan merupakan rentang adaptif
maladaptif
Respon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh normanorma
sosial dan kebudayaan yang secara umum berlaku, sedangkan
Respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma-norma
sosial dan budaya setempat.

Respon maladaptif antara lain :


1. Ketidak berdayaan, keputusasaan, apatis.

Individu yang tidak berhasil memecahkan masalah akan meninggalkan


masalah, karena merasa tidak mampu mengembangkan koping yang
bermanfaat sudah tidak berguna lagi, tidak mampu mengembangkan
koping yang baru serta yakin tidak ada yang membantu.
2. Kehilangan, ragu-ragu

Individu yang mempunyai cita-cita terlalu tinggi dan tidak realistis akan merasa gagal dan kecewa jika
cita-citanya tidak tercapai. Misalnya : kehilangan pekerjaan dan kesehatan, perceraian, perpisahan
individu akan merasa gagal dan kecewa, rendah diri yang semuanya dapat berakhir dengan bunuh diri.

• Depresi
Dapat dicetuskan oleh rasa bersalah atau kehilangan yang ditandaidengan kesedihan dan rendah diri.
Biasanya bunuh diri terjadi padasaat individu ke luar dari keadaan depresi berat.

• Bunuh diri
Adalah tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri untukmengkahiri kehidupan. Bunuh diri
merupakan koping terakhirindividu untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Laraia, 2005).
Faktor Terjadinya Masalah
Etiologi Bunuh Diri
Faktor Predisposisi
Berdasarkan teori terdapat 3 penyebab Menurut Stuart Gw & Laraia (2005), faktor
terjadinya bunuh diri adalah sebagai berikut : predisposisi bunuh diri antaralain :
1. Diagnostik > 90% orang dewasa yang mengakhiri
1. Genetic dan teori biologi hidupnya dengan bunuh diri, mempunyai hubungan
Adanya penurunan serotonin dapat dengan penyakit jiwa. Tiga gangguan jiwa yang dapat
menyebabkan depresi yang berkontribusi membuat individu beresiko untuk bunuh diri yaitu
terjadinya resiko buuh diri gangguan apektif, penyalahgunaan zat, dan
skizofrenia.
2. Teori sosiologi 2. Sifat kepribadian
Emile Durkheim membagi suicide dalam 3 3. Lingkungan psikososial
kategori yaitu : Egoistik, atruistik, dan anomic. 4. Riwayat keluarga
5. Faktor biokimia
3. Teori psikologi
Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini • Faktor Presipitasi
bahwa bunuh diri merupakan hasil dari marah - Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan
yang diarahkan pada diri sendiri. hubunganinterpersonal/gagal melakukan hubungan
yang berarti.
- Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat
menghadapi stres, dll
Jenis-jenis Bunuh Diri

Menurut Durkheim, bunuh diri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

 Bunuh diri egoistic (faktor dalam diri seseorang)


Individu tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat, ini disebabkan oleh kondisi kebudayaan
atau karena masyarakat yang menjadikan individu itu seolah-olah tidak berkepribadian.

 Bunuh diri altruistic (terkait kehormatan seseorang)


Individu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk bunuh diri karena
indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok, ia merasa kelompok tersebut sangat
mengharapkannya.

 Bunuh diri anomik (faktor lingkungan dan tekanan)


Hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dan masyarakat,
sehingga individu tersebut meninggalkan norma-norma kelakuan yang biasa dan individu
kehilangan pegangan dan tujuan.
Sumber dan Mekanisme Koping

Menurut Stuart dan Sundeen (1998) terdapat sumber dan


mekanisme koping pada perilaku bunuh diri yaitu:

• Sumber Koping
Pasien dengan penyakit kronik, nyeri, atau penyakit yang
mengancam kehidupan dapat melakukan perilaku
destruktif-diri. Kualitas hidup menjadi isu yang
mengesampingkan kuantitas hidup. Dilema etik mungkin
timbul bagi perawat yang menyadari pilihan pasien untuk
berperilaku merusak diri.
• Mekanisme Koping
Mekanisme pertahanan ego yang berhubungan dengan perilaku destruktif-diri tak langsung adalah :
Denial, mekanisme koping yang paling menonjol, Rasionalisme, dan Intelektualisasi

• Regresi
Ancaman bunuh diri mungkin menunjukkan upaya terakhir untuk mendapatkan pertolongan agar
dapat mengatasi masalah. Bunuh diri yang terjadi merupakan kegagalan koping dan mekanisme
adaptif.
Patopsikologi

Prilaku bunuh diri biasanya dibagi menjadi 3 kategori:

• Ancaman bunuh diri


Ancaman menunjukkan ambevalensi seseorang tentang
kematian kurangnya respon positif dapat ditafsirkan seseorang
sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.

• Upaya bunuh diri


Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh
individu yang dapat mengarah pada kematian jika tidak dicegah
.
• Bunuh diri
Mungkin terjadi setelah tanda peningkatan terlewatkan atau
terabaikan. Percobaan bunuh diri terlebih dahulu individu tersebut
mengalami depresi yang berat akibat suatu masalah yang
menjatuhkan harga dirinya ( Stuart & Sundeen, 2006).
Tanda dan Gejala

Pengkajian orang yang bunuh diri juga mencakup apakah orang tersebut
tidak membuat rencana yang spesifik dan apakah tersedia alat untuk
melakukan rencana bunuh diri tersebut adalah: keputusasaan, celaan
terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berguna, alam perasaan
depresi, agitasi dan gelisah, insomnia yang menetap, penurunan BB,
berbicara lamban, keletihan, menarik diri dari lingkungan sosial.

Adapun petunjuk psikiatrik anatara lain: upaya bunuh diri sebelumnya,


kelainanafektif, alkoholisme dan penyalahgunaan obat, kelaianan tindakan
dan depresi mental pada remaja, dimensia dini/ status kekacauan mental
pada lansia.

Sedangkan riwayat psikososial adalah: baru berpisah, bercerai/


kehilangan, hidup sendiri, tidak bekerja, perubahan/ kehilangan pekerjaan
baru dialami, faktor-faktor kepribadian: implisit, agresif, rasa bermusuhan,
kegiatan kognitif dan negatif, keputusasaan, harga diri rendah, batasan/
gangguan kepribadian antisosial.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin muncul pada klien dengan tentamen suicide sangat
tergantung pada jenis dan cara yang dilakukan klien untuk bunuh diri.

• Pada klien dengan percobaan bunuh diri dengan cara meminum zat kimia atau
intoksikasi zat komplikasi yang mungkin muncul adalah diare, pupil pi- poin, reaksi
cahaya negatif , sesak nafas, sianosis, edema paru .inkontenesia urine dan feces,
kovulsi, koma, blokade jantung akhirnya meninggal.
• Pada klien dengan tentamen suicide yang menyebabkan asfiksia akan menyebabkan
syok yang diakibatkan karena penurunan perfusi di jaringan terutama jaringan otak.
• Pada klien dengan perdarahan akan mengalami syok hipovolemik yang jika tidak
dilakukan resusitasi cairan dan darah serta koreksi pada penyebab hemoragik syok,
kardiak perfusi biasanya gagal dan terjadi kegagalan multiple organ.
Pemeriksaan Diagnostik

Koreksi penunjang dari kejadian tentamen suicide akan


menentukan terapi resisitasi dan terapi lanjutan yang
akan dilakukan pada klien dengan tentamen
suicide.Pemeriksaan darah lengkap dengan elektrolit
akan menunjukan seberapa berat syok yang dialami
klien, pemeriksaan EKG dan CT scan bila perlu bia
dilakukan jika dicurigai adanya perubahan jantung dan
perdarahan cerebral.
Penatalaksanaan

• Pertolongan pertama biasanya dilakukan secara darurat atau dikamar pertolongan darurat di RS,
dibagian penyakit dalam atau bagian bedah. Dilakukan pengobatan terhadap luka-luka atau
keadaan keracunan, kesadaran penderita tidak selalu menentukan urgensi suatu tindakan medis.

• Penentuan perawatan tidak tergantung pada faktor sosial tetapi berhubungan erat dengan kriteria
yang mencerminkan besarnya kemungkinan bunuh diri. Bila keadaan keracunan atau terluka sudah
dapat diatasi maka dapat dilakukan evaluasi psikiatri. Tidak adanya hubungan beratnya gangguan
badaniah dengan gangguan psikologik.

• Untuk pasien dengan depresi dapat diberikan terapi elektro konvulsi, obat obat terutama anti
depresan dan psikoterapi.
Pencegahan

Mereka yang akan melakukan bunuh diri biasanya memberikan peringatan pada
keluarganya dan sebelumnya sering mencari nasehat medis. Sehingga ada kemungkinan
untuk dicegah dengan diagnosis dan terapi yang lebih baik.

Pencegahan berskala besar harus diarahkan untuk mengatasi isolasi sosial, rendahnya
harga diri, dan pengurangan kosumsi dan penyalahgunaan alkohol dan obat.
Tingkatan Bunuh Diri

Berdasarkan besar kemungkinan individu melakukan bunuh diri, maka bunuh diri di bagi 3 yaitu :

 Ancaman bunuh diri (suicide threats)


Merupakan peringatan verbal atau non verbal bahwa seseorang tersebut mempertimbangkan
bunuh diri. Individu akan mengatakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi atau mungkin
menunjukkan respon non verbal dengan memberikan barang-barang yang dimilikinya. Misalkan
dengan mengatakan “tolong jaga anakku karena saya akan pergi jauh” atau “segala sesuatu
akan lebih baik tanpa saya”.

 Percobaan bunuh diri (suicide attempts)


Pada kondisi ini klien aktif mencoba bunuh diri dengan berbagai cara seperti gantung diri, minum
racun, memotong urat nadi atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.

 Completed suicide
Terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau terabaikan. Orang yang melakukan upaya
bunuh diri dan tidak benar-benar mati mungkin akan mati, jika tidak ditemukan pada waktunya.
TELAAH JURNAL
Telaah jurnal 1
Resiko Bunuh Diri Pasien Gagal
Ginjal Kronik Dengan Terapi b) Abstrak
Hemodialisa
Berdasarkan data yang didapat, pasien gagal ginjal kronis tidak bisa
A. Pendahuluan lepas dari hemodialisis sepanjang hidupnya menimbulkan dampak
psikologis yang tidak sedikit. Kondisi ini menyebabkan terjadinya
kehilangan sesuatu yang sebelumnya ada seperti kebebasan,
a) Metode Pencarian Literature pekerjaan dan kemandirian. Hal ini bisa menimbulkan gejala-gejala
depresi yang nyata pada pasien gagal ginjal sampai dengan tindakan
Pada telaah jurnal ini, reviewer bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran risiko
bunuh diri pada pasien gagal ginjal kronis dengan terapi hemodialisis.
menggunakan Google Scholar Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
dengan kata kunci resiko bunuh diri. cross-sectional Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 51 orang
Dari kata kunci tersebut, reviewer yang menjalani hemodialisis lebih dari 3 tahun di Rumah Sakit X
Yogyakarta. Instrumen penelitian berupa kuesioner resiko bunuh diri.
memperoleh ribuan literature. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 11,8% pernah
Proses seleksi literature mempunyai pikiran untuk bunuh diri, frekuensi fikiran untuk bunuh diri
menggunakan sinkronisasi judul (satu kali) sebesar 9.8%, tidak melakukan ancaman upaya bunuh diri
dengan isi dan rentang tahun dari 100 %, dan tidak adanya laporan upaya bunuh diri yang akan datang
sebesar 100%.
2016-2021.
B. Deskripsi Jurnal

a) Deskripsi Umum
Jurnal yang ditelaah reviewer berjudul Resiko Bunuh Diri c) Kesimpulan Penelitian
Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Terapi Hemodialisa
yang ditulis oleh Errick Endra Cita, Zaid Al Fatih yang Hemodialisis secara signifikan mempengaruhi
dipublikasikan oleh Jurnal Kesehatan Madani Medika, kehidupan pasien, baik secara fisik dan
Vol 9 No 1, hal 15- 20, pada Juni 2018. psikologis. Pengaruh global terhadap peran
Telaah dilakukan oleh : keluarga, pekerjaan kompetensi, takut mati,
Nama : Klp 5 dan ketergantungan pada pengobatan negatif
Tanggal Telaah : 31 Agustus 2021 dapat mempengaruhi kualitas hidup dan
memperburuk perasaan yang terkait dengan
b) Deskripsi Content hilangnya kontrol penyakit ginjal. Hasil
1. Tujuan Penelitian : Jurnal penelitian ini bertujuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
untuk menjelaskan gambaran risiko bunuh diri pada 11,8% pernah mempunyai pikiran untuk bunuh
pasien gagal ginjal kronis dengan terapi diri, frekuensi fikiran untuk bunuh diri (satu kali)
hemodialysis. sebesar 9.8%, tidak melakukan ancaman
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada klien upaya bunuh diri 100 %, dan tidak adanya
hemodialisa terdapat 11,8% pernah mempunyai laporan upaya bunuh diri yang akan datang
pikiran untuk bunuh diri, frekuensi fikiran untuk bunuh sebesar 100 %.
diri (satu kali) sebesar 9.8%, tidak melakukan
ancaman upaya bunuh diri 100 %, dan tidak adanya
laporan upaya bunuh diri yang akan datang sebesar
100 %.
C. Telaah Jurnal

a. Fokus Penelitian g. Pendahuluan


Penulis harus lebih menjelaskan masalah penelitian Di Indonesia, menurut data dari PERNEFRI (Persatuan
sehingga pembaca dapat dengan mudah Nefrologi Indonesia) pada tahun 2011 diperkirakan ada 70
mendapatkan gambaran tentang isi penelitian. ribu penderita ginjal yang terdeteksi menderita gagal ginjal
b. Gaya dan Sistematika Penulisan kronik tahap akhir dan yang menjalani terapi hemodialisis
Gaya penulisan dan sistematika penulisan dari jurnal hanya 4.000 sampai 5.000 orang. Pada tahun 2013
sudah bagus. berdasarkan survey yang dilakukan PERNEFRI mencapai
c. Penulis 30,7 juta penduduk yang mengalami Penyakit Ginjal Kronik
Dalam jurnal penelitian, nama penulis tertera dengan dan menurut data PT. ASKES ada sekitar 14,3 juta orang
jelas sehingga dapat mengurangi unsur plagiatisme. penderita Penyakit Ginjal Tingkat Akhir yang saat ini
d. Judul Penelitian menjalani pengobatan.
Dalam jurnal, judul dan isinya sudah jelas dan saling h. Literature dan Tinjauan Pustaka
berkaitan atau sinkron. Penulisan jurnal sudah menggunakan analitis kritis
e. Abstrak berdasarkan literature yang ada.
Abstrak terdiri dari satu paragraph dan sudah i. Hipotesis/ Pertanyaan Penelitian
memenuhi semua komponen yang harus ada di Pada jurnal, reviewer menganalisa tidak ada hipotesis atau
abstrak yaitu IMRAD (Introduction, Metode, Result, pertanyaan penelitiannya.
Analize, dan discussion). Jumlah kata seharusnya j. Populasi dan sampel
tidak lebih dari 250 kata, jurnal ini sudah memenuhi Pada jurnal, reviewer menganalisa bahwa populasi dalam
yaitu sebanyak 148 kata. penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal ginjal kronik
f. Masalah dan Tujuan Penelitian dengan hemodialysis. Sampel dalam penelitian adalah 51
Pada jurnal ini sudah dijelaskan tujuan umum dan orang pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
tujuan khususnya. lebih dari 3 tahun di Rumah Sakit X Yogyakarta.
k. Definisi Operasional
Konsep yang ada dalam penelitian ini sudah dibuat batasan dalam istilah operasional sehingga tidak ada makna ganda dari
semua istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
l. Metode Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.
m. Data dan Analisis Data
Jenis pengumpulan data yaitu dengan membuat Instrumen penelitian berupa kuesioner resiko bunuh diri.
n. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan kepada pasien sebanyak 51 orang yang sesuai kelompok kriteria dengan usia, pendidikan, jenis kelamin
dan frekuensi hemodialisis. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa frekuensi klien hemodialisa terbanyak 3 kali seminggu
sebesar 51%, jenis pendidikan terbanyak adalah SMA sebesar 86,3%. Selain itu responden laki – laki lebih banyak dari pada
responden perempuan, yaitu 51%. Kategori usia mayoritas dewasa akhir sebesar 82,4%. Hasil penelitian dari variabel risiko bunuh
diri yang terdiri dari 4 pokok bahasan yang terdiri dari, pikiran bunuh diri, frekuensi pikiran bunuh diri, ancaman upaya bunuh diri,
dan laporan perilaku bunuh diri akan datang. Masing – masing pokok bahasan memiliki nilai skor yang berbeda beda, untuk pokok
bahasan pikiran bunuh diri hanya ada 6 orang yang mengatakan punya pikiran bunuh diri, dan 45 orang menjawab tidak punya
pikiran bunuh diri.
o. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pokok bahasan frekuensi pikiran bunuh diri 46 orang menjawab tidak pernah, dan 5 orang menjawab jarang (1 kali). Pokok
bahasan ancaman upaya bunuh diri dan pokok bahasan laporan perilaku bunuh diri akan datang semua responden yang
berjumlah 51 orang menjawab tidak pernah. Analisis pada variabel penelitian risiko bunuh diri untuk pokok bahasan pikiran bunuh
diri hanya 6 orang, yang menjawab pernah hanya sekilas. Pokok bahasan frekuensi pikiran bunuh diri yang menjawab jarang (1
kali) hanya 5 orang, untuk pokok bahasan ancaman upaya bunuh diri, dan laporan perilaku bunuh diri akan datang semua
responden menjawab tidak pernah. Temuan ini membuktikan bahwa perilaku untuk mengarah bunuh diri pada pasien dengan
terapi hemodialisis tidak ada.
p. Referensi/ Daftar Pustaka
Daftar pustaka sesuai ketentuan APA Style.

q. Kesimpulan
Kesimpulannya sudah menggambarkan isi dari penelitian yang disusun secara padat, ringkas, dan jelas. Dalam kesimpulan
terdapat hasil penelitian, angka-angka hasil dari penelitian disertakan meskipun tidak seluruhnya karena kesimpulan yang terlalu
panjang dan rumit menyulitkan pembaca dalam menganalisa.

r. Kelebihan Penelitian
Hasil penelitian dibubuhi table, sehingga memudahkan pembaca dalam menganalisis.Peneliti menyusun jurnal secara teratur, kata
yang digunakan bersifat baku dan sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).Penelitian dilakukan dengan terstruktur
dan didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan.Mengungkap secara jeas dan lengkap latar belakang dilakukan
penelitian, deskripsi hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.

s. Kekurangan Penelitian
Penulis belum menguraikan dengan mendalam berbagai aspek teoritis yang mendasari penelitian.Proses penelitian yang telah
dilakukan cukup singkat.Implementasi penelitian belum terlalu dirincikan oleh peneliti.

D. Penutup
Dengan adanya suatu penelitian akan memberikan manfaat berupa timbulnya gagasan dan penemuan-penemuan baru.
Kemampuan metodologi penelitian sangat penting dimiliki oleh penulis agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap isi penelitian.
Telaah jurnal 2
“HUBUNGAN FAKTOR
PSIKOLOGIS DENGAN RISIKO
b) Abstrak
BUNUH DIRI PADA REMAJA SMA Kejadian bunuh diri saat ini semakin meningkat diseluruh dunia,
DAN SMK DI BANGLI DAN tidak terkecuali di Indonesia dan merupakan penyebab kedua
KLUNGKUNG” utama kematian pada usia 15-29 tahun. Penyebab bunuh diri belum
dapat diketahui secara pasti, akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya faktor psikologis, biologis, keluarga, lingkungan
A. Pendahuluan dan orientasi seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan faktor psikologis (putus asa, depresi, cemas dan stress)
dengan risiko bunuh diri pada remaja SMA dan SMK di Kabupaten
a) Metode Bangli dan Klungkung. Populasi penelitian merupakan remaja SMA
Pada telaah jurnal ini, reviewer dan SMK di Bangli dan Klungkung dengan rentang usia 15-18
menggunakan Google Scholar dengan tahun. Non-Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling
kata kunci resiko bunuh diri. Dari kata digunakan dalam penarikan sampel dalam penelitian. Instrumen
kunci tersebut, reviewer memperoleh penelitian ini adalah kuesioner baku yaitu dari Beck Hopelessness
Scale, Depression Anxiety and Stress Scale, dan Scale of Suicide
ribuan literature. Proses seleksi literature
Ideation. Hasil penelitian menunjukkan p<0,001 sehingga “ada
menggunakan sinkronisasi judul dengan hubungan bermakna antara faktor psikologis dengan risiko bunuh
isi dan rentang tahun dari 2016-2021. diri pada remaja di SMA dan SMK di Bangli dan Klungkung” dengan
arah hubungan positif yang berarti bahwa semakin meningkatnya
faktor psikologis maka risiko bunuh diri meningkat atau semakin
menurun faktor psikologis maka risiko bunuh diir menurun.
Kekuatan korelasi antar variabel didapatkan lemah.
B. Deskripsi Jurnal
a) Deskripsi Umum
Jurnal yang ditelaah reviewer berjudul Hubungan Faktor
Psikologis Dengan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Sma c) Kesimpulan Penelitian
Dan Smk Di Bangli Dan Klungkungyang ditulis oleh Ni
Kadek Diah Widiastiti Kusumayanti, Kadek Eka Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
Swedarma, Putu Oka Yuli Nurhesti. responden mengalami keputusasaan ringan,
Telaah dilakukan oleh : depresi yang sangat parah, kecemasan yang
Nama : Klp 5 sangat parah, dan stres yang ringan.
Tanggal Telaah : 31 Agustus 2021 Responden juga memiliki risiko bunuh diri yang
rendah. Simpulan penelitian ini yaitu terdapat
b) Deskripsi Content hubungan yang bermakna antara faktor
1. Tujuan Penelitian : Jurnal penelitian ini bertujuan psikologi dengan risiko bunuh diri dengan arah
untuk menjelaskan hubungan faktor psikologis hubungan positif yang berarti semakin
terhadap bunuh diri pada remaja Sma dan Smk di meningkatnya faktor psikologis maka risiko
Bngli dan Klungkung. bunuh diri meningkat atau sebaliknya.

2. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan p<0,001


sehingga “ada hubungan bermakna antara faktor psikologis
dengan risiko bunuh diri pada remaja di SMA dan SMK di
Bangli dan Klungkung” dengan arah hubungan positif yang
berarti bahwa semakin meningkatnya faktor psikologis maka
risiko bunuh diri meningkat atau semakin menurun faktor
psikologis maka risiko bunuh diir menurun. Kekuatan
korelasi antar variabel didapatkan lemah.
f. Masalah dan Tujuan Penelitian
C. Telaah Jurnal Pada jurnal ini sudah dijelaskan tujuan umum dan tujuan khususnya.
g. Pendahuluan
Kejadian bunuh diri saat ini semakin meningkat diseluruh dunia, tidak
a. Fokus Penelitian terkecuali di Indonesia. WHO (2016) menyatakan hampir 800.000 jiwa
Penulis harus lebih menjelaskan masalah penelitian meninggal setiap tahunnya karena bunuh diri. CDC menyatakan
sehingga pembaca dapat dengan mudah mendapatkan bahwa bunuh diri merupakan penyebab kedua utama kematian pada
gambaran tentang isi penelitian. orangorang dengan rentang usia 15-24 tahun.Remaja merupakan
b. Gaya dan Sistematika Penulisan tahapan yang rawan terhadap perkembangan emosional dan perilaku
Gaya penulisan dan sistematika penulisan dari jurnal sudah karena merupakan masa peralihan dari anakanak menuju dewasa.
bagus. Angka remaja di Indonesia. Tahap remaja merupakan tahapan yang
c. Penulis mengalami banyak perubahan baik biologis, psikologis, dan sosial.
Dalam jurnal penelitian, nama penulis tertera dengan jelas Proses pematangan fisik biasanya lebih cepat dibandingkan
sehingga dapat mengurangi unsur plagiatisme. Umumnya pematangan kejiwaan sehingga remaja sering mengalami gejolak yang
penulis menuliskan nama di cover halaman depan dengan dapat menimbulkan gangguan perilaku salah satunya keinginan bunuh
font 12 dan sudah menuliskan nama dengan huruf cetak diri.
tebal. h. Literature dan Tinjauan Pustaka
d. Judul Penelitian Penulis belum menguraikan dengan mendalam berbagai aspek
Dalam jurnal, judul dan isinya sudah jelas dan saling teoritis yang mendasari penelitian. Penulisan jurnal sudah
berkaitan atau sinkron. menggunakan analitis kritis berdasarkan literature yang ada.
e. Abstrak i. Hipotesis/ Pertanyaan Penelitian
Abstrak terdiri dari satu paragraph dan sudah memenuhi Pada jurnal, reviewer menganalisa tidak ada hipotesis atau pertanyaan
semua komponen yang harus ada di abstrak yaitu IMRAD penelitiannya.
(Introduction, Metode, Result, Analize, dan discussion). j. Populasi dan sampel
Jumlah kata seharusnya tidak lebih dari 250 kata, jurnal ini Pada jurnal, reviewer menganalisa bahwa populasi dalam penelitian ini
sudah memenuhi yaitu sebanyak 180 kata. adalah siswa atau remaja di SMA N 1 Bangli, SMK N 2 Bangli, SMA N
1 Semarapura, dan SMK Pariwisata Yaparindo pada tanggal 6 Mei
2019 sampai dengan 29 Mei 2019.
k. Definisi Operasional
Konsep yang ada dalam penelitian ini sudah dibuat batasan dalam istilah operasional sehingga tidak ada makna ganda dari
semua istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

l. Metode Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.

m. Data dan Analisis


DataJenis pengumpulan data yaitu dengan membuat Instrumen penelitian berupa kuesioner resiko bunuh diri.

n. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja berada pada risiko ringan untk melakukan bunuh diri. Li., Li., Wang & Bao
yang menemukan bahwa sebanyak 17,5% dari 1.529 remaja telah berpikir tentang bunuh diri dalam 6 bulan terakhir dan sebesar
7,3% remaja telah mencoba bunuh diri dalam 6 bulan terakhir. Pratiwi & Undarwati (2014) juga menemukan sebagian besar
remaja yang menjadi respondennya termasuk dalam kategori bunuh diri ringan atau belum serius yang disebabkan oleh tekanan
psikologis, masalah yang dihadapi, kurang memperoleh perhatian, masalah di sekolah, pertemanan, harga diri rendah, putus asa,
kesehatan, kematian seseorang, takut masa depan, dan kegagalan.

o. Pembahasan Hasil Penelitian


CDC menyatakan bahwa bunuh diri merupakan penyebab kedua utama kematian pada orangorang dengan rentang usia 15-24
tahun.Remaja merupakan tahapan yang rawan terhadap perkembangan emosional dan perilaku karena merupakan masa
peralihan dari anakanak menuju dewasa.
p. Referensi/ Daftar Pustaka
Daftar pustaka sesuai ketentuan APA Style.

q. Kesimpulan
Kesimpulannya sudah menggambarkan isi dari penelitian yang disusun secara padat, ringkas, dan jelas. Dalam kesimpulan
terdapat hasil penelitian, angka-angka hasil dari penelitian disertakan meskipun tidak seluruhnya karena kesimpulan yang terlalu
panjang dan rumit menyulitkan pembaca dalam menganalisa.

r. Kelebihan Penelitian
Hasil penelitian dibubuhi table, sehingga memudahkan pembaca dalam menganalisis. Peneliti menyusun jurnal secara teratur,
kata yang digunakan bersifat baku dan sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Penelitian dilakukan dengan
terstruktur dan didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. Mengungkap secara jeas dan lengkap latar belakang
dilakukan penelitian, deskripsi hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.

s. Kekurangan Penelitian.
Implementasi penelitian belum terlalu dirincikan oleh peneliti.

D. Penutup
Dengan adanya suatu penelitian akan memberikan manfaat berupa timbulnya gagasan dan penemuan-penemuan baru.
Kemampuan metodologi penelitian sangat penting dimiliki oleh penulis agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap isi penelitian.
Telaah jurnal 3
“Penurunan Resiko Bunuh Diri
Dengan Terapi Relaksasi Guided
b) Abstrak
Imagery Pada Pasien Depresi
Berat” Depresi adalah penyakit mental yang ditumpu sebagian besar orang,
menjadi faktor individu putus asa, harga diri rendah, tidak berguna
hidup, yang membuat individu menyakiti diri hingga efek terburuk
mengakhiri hidup atau bunuh diri. Studi ini bertujuan untuk mengetahui
A. Pendahuluan penurunan tingkat risiko bunuh diri pada pasien depresi berat dengan
gejala psikotik setelah dilakukan Guided imagery. Studi kasus ini
a) Metode menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan
keperawatan. Terapi relaksasi Guided imagery dilakukan selama 3
Pada telaah jurnal ini, reviewer hari, dalam 1 hari pemberian 1 kali dengan durasi 15 menit. Sampel
menggunakan Google Scholar dengan pada penerapan ini yaitu pasien depresi berat dengan gejala psikotik
kata kunci resiko bunuh diri. Dari kata yang berisiko bunuh diri dengan melakukan preand post test tingkat
kunci tersebut, reviewer memperoleh risiko bunuh diri dengan menggunakan lembar observasi khusus risiko
ribuan literature. Proses seleksi literature bunuh diri. Hasil studi kasus menunjukan bahwa pasien mengalami
menggunakan sinkronisasi judul dengan penurunan risiko bunuh diri rata-rata 3-11 skor setelah dilakukan Terapi
Relaksasi Guided imagery.kedua Pasien mengatakan,tenang dan
isi dan rentang tahun dari 2016-2021.
nyaman, tidak ingin berfikir untuk bunuh diri, ingin meningkatkan iman
dengan ibadah yang lebih giat setelah diberikan terapi relaksasi guided
imagery. Terapi Relaksasi Guided imagery mampu menurunkan tingkat
risiko bunuh diri pada pasien depresi berat dengan gejala psikoktik.
B. Deskripsi Jurnal
a) Deskripsi Umum c) Kesimpulan Penelitian
Jurnal yang ditelaah reviewer berjudul Penurunan
Resiko Bunuh Diri Dengan Terapi Relaksasi Guided Pengkajian risiko bunuh diri pasien depresi berat
Imagery Pada Pasien Depresi Berat yang ditulis oleh berada dalam kategori tingkat risiko bunuh diri
Rosdiana Saputri dan Desi Ariana Rahayu tinggi.Pada Pasien 1 ditemukan skor risiko bunuh
yang dipublikasikan oleh Jurnal Ners Muda, Vol 1 No 3, diri 14 (risiko tinggi) sedangkan skor risiko bunuh diri
hal 165- 171, pada Desember 2020. Pasien 2 adalah 11 (risiko tinggi). Respon dari kedua
Telaah dilakukan oleh : Pasien saat diberikan Terapi Relaksasi Guided
Nama : Klp 5 imagery, kedua Pasien mengatakan, merasa tenang
Tanggal Telaah : 31 Agustus 2021 dan nyaman, tidak ingin berfikir untuk bunuh diri,
ingin meningkatkan iman dengan ibadah yang lebih
b) Deskripsi Content giat. Pasien cukup antusias selama pelaksanaan
1. Tujuan Penelitian : Jurnal studi ini bertujuan untuk Terapi Relaksasi Guidedimagery.Risiko bunuh diri
mengetahui penurunan tingkat risiko bunuh diri pada pada kedua Pasien mengalami penurunan risiko
pasien depresi berat dengan gejala psikotik setelah bunuh diri yaitu Pasien 1 dengan penurunan 11 skor
dilakukan Guided imagery menjadi 3 ( risiko rendah) dan Pasien 2 dengan
penurunan 8 skor menjadi 3 (risiko rendah). Terapi
2. Hasil penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Relaksasi Guided imagery mampu menurunkan
pasien mengalami penurunan risiko bunuh diri rata-rata 3-11 tingkat risiko bunuh diri pada pasien depresi berat
skor setelah dilakukan Terapi Relaksasi Guided dengan gejala psikoktik.
imagery.kedua Pasien mengatakan, tenang dan nyaman,
tidak ingin berfikir untuk bunuh diri, ingin meningkatkan
iman dengan ibadah yang lebih giat setelah diberikan terapi
relaksasi guided imagery.
f. Masalah dan Tujuan Penelitian
C. Telaah Jurnal Pada jurnal ini sudah dijelaskan tujuan umum dan tujuan khususnya.
g. Pendahuluan
Depresi adalah penyakit mental yang ditumpu sebagian besar
a. Fokus Penelitian orang, menjadi faktor individu putus asa, harga diri rendah, tidak
Penulis harus lebih menjelaskan masalah penelitian berguna hidup, yang membuat individu menyakiti diri hingga efek
sehingga pembaca dapat dengan mudah terburuk mengakhiri hidup atau bunuh diri Ketidakberdayaan
merupakan salah satu pemicu individu melakukan perilaku bunuh
mendapatkan gambaran tentang isi penelitian.
diri Tindakan pendukung yang dapat dilakukan yaitu tindakan
b. Gaya dan Sistematika Penulisan keperawatan yang dapat mencegahan risiko bunuh diri dengan
Gaya penulisan dan sistematika penulisan dari jurnal Terapi Relaksasi Guided imagery Guided imagery adalah
sudah bagus. relaksasi yang membuat perasaan serta pikiran rileks, tenang dan
c. Penulis senang dengan membayangkan sesuatu hal seperti lokasi,
Dalam jurnal penelitian, nama penulis tertera dengan seseorang atau suatu kejadian yang membahagiakan.
jelas sehingga dapat mengurangi unsur plagiatisme. h. Literature dan Tinjauan Pustaka
Penulis sudah menguraikan dengan secara umum berbagai aspek
Umumnya penulis menuliskan nama di cover
teoritis yang mendasari studi.Penulisan jurnal sudah menggunakan
halaman depan dengan font 12 dan sudah analitis kritis berdasarkan literature yang ada.
menuliskan nama dengan huruf cetak tebal. i. Hipotesis/ Pertanyaan Penelitian
d. Judul Penelitian Pada jurnal, reviewer menganalisa tidak ada hipotesis atau
Dalam jurnal, judul dan isinya sudah jelas dan saling pertanyaan penelitiannya.
berkaitan atau sinkron. j. Populasi dan sampel
e. Abstrak Pada jurnal, reviewer menganalisa bahwa penulistidak ada
mengambil populasi dalam studi ini. Sampel dalam studi ini
Abstrak terdiri dari satu paragraph dan sudah memenuhi
Sampel pada penerapan ini yaitu 2 orang pasien depresi berat
semua komponen yang harus ada di abstrak yaitu IMRAD
dengan gejala psikotik yang berisiko bunuh diri dengan
(Introduction, Metode, Result, Analize, dan
melakukan preand post test tingkat risiko bunuh diri dengan
discussion).Jumlah kata seharusnya tidak lebih dari 250
menggunakan lembar observasi khusus risiko bunuh diri.
kata, jurnal ini sudah memenuhi yaitu sebanyak 178 kata.
k. Definisi Operasional
Konsep yang ada dalam penelitian ini sudah dibuat batasan dalam istilah operasional sehingga tidak ada makna ganda dari
semua istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

l. Metode Penelitian
Metode penulisan studi ini menggunakan metode deskriptif studi kasus dengan strategi proses keperawatan pada 2 pasien yang
mempusatkan pada salah satu masalah penting pada asuhan keperawatan risiko bunuh diri. Studi kasus ini dimulai dari
pengkajian, merumuskan masalah.membuat perencanaan, melakukan implementasi dan evaaluasi.

m. Data dan Analisis


Jenis pengumpulan data yaitu Studi kasus ini dilakukan dengan melakukan pengkajian,merumuskan masalah,memberikan
intervensi setelah itu di lihat pengaruhnya melalui evaluasi. Penelitian ini tentang Penerapan Terapi Relaksasi Guided imagery
terhadap tingkat risiko bunuh diri pasien depresi berat Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang

n. Hasil Penelitian
Hasil studi kasus diperoleh setelah dilakukan asuhan keperawatan menggunakan Evidance Based NursingPractice Terapi
Relaksasi Guided imagery dengan masing-masing 3 hari implementasi yang dilakukan terhadap pasien 1 dan pasien. Pada Hari
ke-3 skor risiko bunuh diri mengalami penurunan risiko bunuh diri pada Pasien 1 sebesar 4 skor, sedangkan Pasien 2 skor risiko
bunuh diri mengalami penurunan sebesar 3 skor setelah diberikan terapi Guided imagery. Dari data diketahui bahwa terapi Guided
imagery dapat menurunkan risiko bunuh diri yang mengalami depresi berat sebesar 3-11 skor.

o. Pembahasan Hasil Penelitian


studi kasus ini memberikan tindakan kepada Pasien 1 dan Pasien 2 yaitu mengidentifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh
diri, memonitor adanya perubahan mood atau perilaku, melakukan pendekatan langsung dan tidak menghakimi saat membahas
bunuh diri, berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau, menganjurkan mendiskusikan perasaan yang
dialami kepada orang lain, mengkolaborasi pemberian antiansietas atau psikotik sesuai indikasi dan melatih pencegahan risiko
bunuh diri melalui Terapi Relaksasi Guided imagery.
p. Referensi/ Daftar Pustaka
Daftar pustaka sesuai ketentuan APA Style.

q. Kesimpulan
Kesimpulannya sudah menggambarkan isi dari penelitian yang disusun secara padat, ringkas, dan jelas. Dalam kesimpulan
terdapat hasil penelitian, angka-angka hasil dari penelitian disertakan meskipun tidak seluruhnya karena kesimpulan yang terlalu
panjang dan rumit menyulitkan pembaca dalam menganalisa.

r. Kelebihan Penelitian
Peneliti menyusun jurnal secara teratur, kata yang digunakan bersifat baku dan sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI). Penelitian dilakukan dengan terstruktur dan didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan.
Mengungkap secara jelas dan lengkap latar belakang dilakukan penelitian, deskripsi hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.
Peneliti juga melakukan pengkajian,merumuskan masalah,memberi intervensi,iplementasi,dan melakukan evaluasi akhir dari
intervensi yang telah diberikan pada pasien.

s. Kekurangan Penelitian
Hasil penelitian tidak dibubuhi table, sehingga menyulitkan pembaca dalam menganalisis skor penelitiannya.
Penulis belum menguraikan dengan mendalam berbagai aspek teoritis yang mendasari penelitian.
Proses penelitian yang telah dilakukan cukup singkat.

D. Penutup
Dengan adanya suatu penelitian akan memberikan manfaat berupa timbulnya gagasan dan penemuan-penemuan baru.
Kemampuan metodologi penelitian sangat penting dimiliki oleh penulis agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap isi penelitian.
Telaah jurnal 4 b) Abstrak
“HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI Bunuh Diri merupakan tindakan agresif yang merusak diri
DAN FAKTOR RESIKO IDE sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Beberapa
BUNUH DIRI PADA REMAJA kejadian bunuh diri sudah terjadi di Indonesia, bahkan
SMPN” tindakan seorang pelajar SMP di Jakarta yang meninggal
dunia setelah melompat dari lantai empat gedung
sekolahnya pada pertengahan Januari lalu, yang diduga
karena mengalami depresi. Tujuan Penelitian ini
mengetahui hubungan tingkat depresi dengan faktor resiko
A. Pendahuluan
ide bunuh diri pada remaja di SMPN 20 Jakarta Timur.
Penelitian ini dilakukan menggunakan desain cross
a) Metode sectional, terhadap 188 siswa. Hasil penelitian menunjukan
Pada telaah jurnal ini, pembaca mayoritas responden berada pada usia 14 tahun dan
memakai Google Scholar dengan berjenis kelamin perempuan, penelitian menunjukan
pencarian kata resiko bunuh diri. Dari tingkat depresi responden mayoritas berada pada tingkat
kata tersebut, pembaca memperoleh depresi minimal atau tidak ada depresi 48,9 %, ada resiko
salah satu literature dengan judul ide bunuh diri sebanyak 21,3 %, ada ide bunuh diri
Hubungan Tingkat Depresi dan Faktor sebanyak 19 siswa (10,1%). Hasil Uji Statistik diperoleh
Resiko Ide Bunuh Diri pada Remaja nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada
SMPN. hubungan antara tingkat depresi dengan faktor resiko ide
bunuh diri pada remaja di SMPN 20 Jakarta Timur dan
menunjukan hubungan yang kuat
(r=0,696) dan berpola positif artinya semakin parah tingkat
depresi maka semakin besar peluang munculnya resiko ide
bunuh diri.
B. Deskripsi Jurnal
a) Deskripsi Umum
Jurnal yang ditelaah pembaca berjudul Hubungan c) Kesimpulan Penelitian
Tingkat Depresi dan Faktor Resiko Ide Bunuh Diri pada
Remaja SMPN yang ditulis oleh Dwinara Febrianti dan Berdasarkan hasil analisis mayoritas
Neli Husniawati yang dipublikasikan oleh Jurnal Ilmiah responden berada pada tingkat depresi minimal
Kesehatan, Vol 13 (1), hal 85-94, pada Juni 2021 atau tidak ada depresi, dan dari faktor resiko
Telaah dilakukan oleh : ide bunuh diri responden dalam penelitian ini
Nama : Klp 5 menunjukan ada resiko ide bunuh diri. Hasil Uji
Tanggal Telaah : 31 Agustus 2021 Statistik dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara tingkat
b) Deskripsi Content depresi dengan faktor resiko ide bunuh diri
1. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah ada pada remaja di SMPN 20 Jakarta Timur,
hubungan yang signifikan antara Tingkat Depresi Dengan dengan hubungan kuat dan berpola positif
Faktor Resiko Ide Bunuh Diri Pada Remaja Di SMPN 20 artinya semakin parah tingkat depresi maka
Jakarta Timur. semakin besar peluang munculnya resiko ide
2. Hasil penelitian : Hasil Analisis hubungan antara tingkat depresi bunuh diri.
dengan factor resiko ide bunuh diri pada responden menunjukan
hubungan kuat (r=0,696) dan berpola positif artinya semakin parah
tingkat depresi maka semakin besar peluang munculnya resiko ide
bunuh diri. Nilai koefisien dengan determinasi 0,485 artinya
persamaan garis regresi yang kita peroleh dapat menerangkan
48,5% variasi Faktor resiko ide bunuh diri atau persamaan garis
yang diperoleh cukup baik untuk menjelaskan variabel Faktor resiko
ide bunuh diri. Hasil Uji Statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Tingkat
Depresi Dengan Faktor Resiko Ide Bunuh Diri Pada Remaja Di
f. Masalah dan Tujuan Penelitian
C. Telaah Jurnal Pada jurnal ini sudah dijelaskan tujuan umum dan tujuan khususnya.
g. Pendahuluan
Bunuh diri merupakan tindakan agresif merusak diri sendiri dan
a. Fokus Penelitian dapat mengakhiri kehidupan. Perilaku bunuh diri pada seseorang
Penulis harus lebih menjelaskan masalah penelitian disebabkan karena stress tinggi dan kegagalan mekanisme
sehingga pembaca dapat dengan mudah koping dalam mengatasi masalah ( Keliat & Akemat, 2009 dalam
Damaiyanti, 2014). Semakin hari semakin banyak anak muda
mendapatkan gambaran tentang isi penelitian.
memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Organisasi
b. Gaya dan Sistematika Penulisan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat 800 ribu orang
Gaya penulisan dan sistematika penulisan dari jurnal yang tercatat melakukan bunuh diri tiap tahunnya dan sebagian
sudah bagus. kasus terjadi di kalangan anak muda. Di Korea Selatan, angka
c. Penulis bunuh diri menempati ranking tertinggi ke-10 di dunia. Setelah
Dalam jurnal penelitian, nama penulis tertera dengan lansia, anak usia sekolah berada di peringkat kedua kasus bunuh
jelas sehingga dapat mengurangi unsur plagiarisme diri (CNN Indonesia, 2019). Pada tahun 2019, ada 13.799 orang
bunuh diri. Jumlah ini naik dibandingkan tahun 2018 yang capai
serta sesuai dengan ketentuan penulisan nama
13.670 orang. ini membuat rata-rata ada 37,8 orang meninggal
penulis pada jurnal penelitian. setiap hari karena bunuh diri di Korea Selatan (Yonhap, 2020).
d. Judul Penelitian h. Literature dan Tinjauan Pustaka
Dalam jurnal, judul dan isinya sudah jelas dan saling Penulis sudah menguraikan dengan secara umum berbagai aspek
berkaitan atau sinkron. teoritis yang mendasari studi.Penulisan jurnal sudah menggunakan
e. Abstrak analitis kritis berdasarkan literature yang ada.
Abstrak terdiri dari satu paragraph dan sudah memenuhi i. Hipotesis/ Pertanyaan Penelitian
semua komponen yang harus ada di abstrak yaitu IMRAD Pada jurnal, reviewer menganalisa tidak ada hipotesis atau
(Introduction, Metode, Result, Analize, dan discussion). pertanyaan penelitiannya.
Jumlah kata seharusnya tidak lebih dari 250 kata, jurnal ini j. Populasi dan sampel
sudah memenuhi yaitu sebanyak 220 kata. Penelitian dilakukan di SMPN 20 Jakarta pada rentang bulan
Juni s.d Juli 2020, dimana jumlah populasi kelas 8 394 siswa dan
jumlah sampel yang diambil sebanyak 188 siswa.
k. Definisi Operasional
Konsep yang ada dalam penelitian ini sudah dibuat batasan dalam istilah operasional sehingga tidak ada makna ganda dari
semua istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

l. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan dalam rentang masa penerapan PSBB di
Jakarta, sehingga untuk pengumpulan data dilakukan secara daring melalui googleform. Kuisioner yang digunakan yaitu PHQ-9-
Remaja dan instrumen Ketahanan Jiwa Remaja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS, dan dilakukan analisa
univariat dan bivariat dan penyajian datanya dibuat dalam bentuk tabel.

m. Data dan Analisis

n. Hasil Penelitian
Hasil Analisis hubungan antara tingkat depresi dengan factor resiko ide bunuh diri pada responden menunjukan hubungan kuat
(r=0,696) dan berpola positif artinya semakin parah tingkat depresi maka semakin besar peluang munculnya resiko ide bunuh diri.
Nilai koefisien dengan determinasi 0,485 artinya persamaan garis regresi yang kita peroleh dapat menerangkan 48,5% variasi
Faktor resiko ide bunuh diri atau persamaan garis yang diperoleh cukup baik untuk menjelaskan variabel Faktor resiko ide bunuh
diri. Hasil Uji Statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Tingkat
Depresi Dengan Faktor Resiko Ide Bunuh Diri Pada Remaja Di SMPN 20 Jakarta Timur.
p. Referensi/ Daftar Pustaka
Daftar pustaka sesuai ketentuan APA Style.

q. Kesimpulan
Kesimpulannya sudah menggambarkan isi dari penelitian yang disusun secara padat, ringkas, dan jelas. Dalam kesimpulan
terdapat hasil penelitian, angka-angka hasil dari penelitian disertakan meskipun tidak seluruhnya.

r. Kelebihan Penelitian
Hasil penelitian dibubuhi table, sehingga memudahkan pembaca dalam menganalisis.Peneliti menyusun jurnal secara teratur, kata
yang digunakan bersifat baku dan sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).Penelitian dilakukan dengan terstruktur
dan didukung oleh pendapat beberapa ahli.Mengungkap secara jeas dan lengkap latar belakang dilakukan penelitian, deskripsi
hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.

s. Kekurangan Penelitian
Proses penelitian yang telah dilakukan cukup singkat.

D. Penutup
Dengan adanya suatu penelitian akan memberikan manfaat berupa timbulnya gagasan dan penemuan-penemuan baru.
Kemampuan metodologi penelitian sangat penting dimiliki oleh penulis agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap isi penelitian.
Telaah jurnal 5
“HUBUNGAN KESEPIAN
DENGAN IDE BUNUH DIRI PADA b) Abstrak
REMAJA DI PANTI SOSIAL
Ide bunuh diri adalah suatu pemikiran individu untuk
ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 3 mengakhiri hidupnya tanpa melalukan tindakan atau
JAKARTA” percobaan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan jenis kelamin, usia, kesepian dengan ide bunuh diri
A. Pendahuluan pada remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3
Jakarta. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak
a) Metode 84 responden. Analisis univariat yang di gunakan adalah
frekuensi dan proporsi. Analisis bivariat yang di gunakan
adalah uji chi square dengan p value< 0,05. Hasil penelitian ini
Pada telaah jurnal ini, reviewer tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin dengan ide
menggunakan Google Scholar bunuh diri memiliki p value = 0,081, tidak terdapat hubungan
dengan kata kunci resiko bunuh diri. usia dengan ide bunuh diri memiliki p value = 0,999 dan
Dari kata kunci tersebut, reviewer terdapatnya hubungan kesepian dengan ide bunuh diri
didapatkan p value = 0,000. Hasil penelitian dapat disimpulkan
memperoleh ribuan literature. bahwa ada hubungan antara kesepian dengan ide bunuh diri
Proses seleksi literature pada remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3
menggunakan sinkronisasi judul Jakarta dan tidak terdapatnya hubungan anatara usia dan jenis
kelamin dengan ide bunuh diri pada remaja di Panti Sosial
dengan isi dan rentang tahun dari Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta. Untuk peneliti
2016-2021. selanjutnya direkomendasikan untuk menggali lebih dalam
terkait faktor lain penyebab munculnya ide bunuh diri.
Deskripsi Jurnal

Deskripsi Umum
Jurnal yang ditelaah reviewer Hubungan Kesepian Dengan Ide Bunuh Diri Pada Remaja Di Panti Sosial
Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta yang ditulis oleh Desi Hilda, Duma L. Tobing Nurhesti.
Telaah dilakukan oleh :
Nama : Kelompok 5
Tanggal Telaah : 31 Agustus 2021

Deskripsi Content

• Tujuan Penelitian
Jurnal penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan faktor kesepian terhadap bunuh diri pada
remaja di panti asuhan anak putra utama.
• Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kesepian dengan ide bunuh diri pada
remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta dan tidak terdapatnya hubungan anatara usia
dan jenis kelamin dengan ide bunuh diri pada remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta.
Untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk menggali lebih dalam terkait faktor lain penyebab
munculnya ide bunuh diri
• Kesimpulan Penelitian

Hubungan antara kesepian dengan ide bunuh diri pada remaja di Panti Sosial
Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta dan tidak terdapatnya hubungan anatara
usia dan jenis kelamin dengan ide bunuh diri pada remaja di Panti Sosial
Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta.
Telaah Jurnal

• Fokus Penelitian
Penulis harus lebih menjelaskan masalah penelitian sehingga pembaca dapat dengan mudah mendapatkan gambaran
tentang isi penelitian.
• Gaya dan Sistematika Penulisan
Gaya penulisan dan sistematika penulisan dari jurnal sudah bagus.
• Penulis
Dalam jurnal penelitian, nama penulis tertera dengan jelas sehingga dapat mengurangi unsur plagiatisme. Umumnya
penulis menuliskan nama di cover halaman depan dengan font 12 dan sudah menuliskan nama dengan huruf cetak
tebal..
• Judul Penelitian
Dalam jurnal, judul dan isinya sudah jelas dan saling berkaitan atau sinkron.
• Abstrak
Abstrak terdiri dari satu paragraph dan sudah memenuhi semua komponen yang harus ada di abstrak yaitu IMRAD
(Introduction, Metode, Result, Analize, dan discussion). Jumlah kata seharusnya tidak lebih dari 250 kata, jurnal ini
sudah memenuhi yaitu sebanyak 180 kata.
Masalah dan Tujuan Penelitian
Pada jurnal ini sudah dijelaskan tujuan umum dan tujuan khususnya.
• Pendahuluan

Remaja pada tahap perkembangannya berada di


rentang usia 13-21 tahun, tahap perkembangan
• Literature dan Tinjauan Pustaka
yang belum memasuki masa dewasa dan sudah
mulai meninggalkan usia kanak-kanak (Putri, dkk, Penulis belum menguraikan dengan mendalam
2016). Remaja pada tahap perkembangannya berbagai aspek teoritis yang mendasari
dituntut untuk menguasai tugas perkembangannya, penelitian. Penulisan jurnal sudah menggunakan
salah satunya perkembangan sosial (Hogi, dkk, analitis kritis berdasarkan literature yang ada.
2019). Kehadiran orang tua sangat penting bagi
perkembangan remaja karena membuat mereka • Hipotesis/ Pertanyaan Penelitian
merasa dirinya diinginkan, dicintai, dihargai dan Pada jurnal, reviewer menganalisa tidak ada
diterima sehingga membuat remaja dapat
hipotesis atau pertanyaan penelitiannya.
menghargai dirinya sendiri sehingga akan
membentuk karakteristik yang baik bagi remaja
(Khoirunnisa,dkk, 2017).Tetapi pada kenyataannya • Populasi dan sampel
tidak semua remaja dapat merasakan kehadiran Pada jurnal, reviewer menganalisa bahwa
orang tua salah satunya remaja yang tinggal di panti populasi seluruh remaja di Panti Sosial Asuhan
asuhan, remaja yang tinggal di panti asuhan tidak Anak Putra Utama 3 Jakarta
dapat memperoleh kebutuhan dasar yang
sempurna, seperti kasih sayang, cinta, dan • Definisi Operasional
perhatian dan remaja panti asuhan dipandang
Konsep yang ada dalam penelitian ini sudah
rendah serta tidak mempunyai dukungan sosial dan
cenderung merasakan kesepian (Masnina, R, 2018) dibuat batasan dalam istilah operasional
sehingga tidak ada makna ganda dari semua
istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini yaitu jeni penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian
ini yaitu dengan pendekatan cross-sectional.

Data dan Analisis Data


Jenis pengumpulan data yaitu dengan membuat Instrumen penelitian berupa kuesioner resiko bunuh
diri.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kesepian dengan ide bunuh diri pada
remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta dan tidak terdapatnya hubungan anatara
usia dan jenis kelamin dengan ide bunuh diri pada remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3
Jakarta. Untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk menggali lebih dalam terkait faktor lain
penyebab munculnya ide bunuh diri
Referensi/ Daftar Pustaka
Daftar pustaka sesuai ketentuan APA Style.

Kesimpulan
Kesimpulannya sudah menggambarkan isi dari penelitian yang disusun secara padat, ringkas, dan jelas.
Dalam kesimpulan terdapat hasil penelitian, angka-angka hasil dari penelitian disertakan meskipun tidak
seluruhnya karena kesimpulan yang terlalu panjang dan rumit menyulitkan pembaca dalam menganalisa.

Kelebihan Penelitian
Hasil penelitian dibubuhi table, sehingga memudahkan pembaca dalam menganalisis.
Peneliti menyusun jurnal secara teratur, kata yang digunakan bersifat baku dan sesuai dengan kaidah Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI). Penelitian dilakukan dengan terstruktur dan didukung oleh penelitian-penelitian
sebelumnya yang relevan. Mengungkap secara jelas dan lengkap latar belakang dilakukan penelitian, deskripsi
hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.

Kekurangan Penelitian.
Tidak ada kesimpulan dalam jurnal tersebut

Penutup
Dengan adanya suatu penelitian akan memberikan manfaat berupa timbulnya gagasan dan penemuan-
penemuan baru. Kemampuan metodologi penelitian sangat penting dimiliki oleh penulis agar tidak terjadi salah
penafsiran terhadap isi penelitian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai