Anda di halaman 1dari 19

KOLESTASIS NEONATUS

Muhammad Edrian Indradulmawan


20071010045

Pembimbing
Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A (K)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Permasalahan
Penyebab :
dibidang ilmu Insiden kejadian -biliary atresia (BA) (35-41%)
kesehatan anak
kolestasis -kolestasis intrahepatik
karena spektrum
penyebabnya
neonatal adalah -kelahiran prematur (10%)
sangat luas dengan 1 : 2500 kelahiran - gangguan metabolik (9-17%)
gejala klinis hidup. -penyakit menular (1-9%),
serupa. - kasus idiopatik (13–30%).

Kesadaran akan
Pada neonatus,
Semakin dini adanya kolestasis pada
cenderung mengalami
ditemukan dan bayi berumur lebih
kolestasis karena
dilakukan dari 14 hari merupakan
ketidakmatangan hati
tatalaksana kunci utama dalam
terkait dengan
maka penegakan diagnosa
metabolisme asam
prognosisnya dini yang berperan
empedu dan reabsorpsi
jauh lebih baik. penting terhadap
ileum tidak optimal.
prognosa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Kolestasis pada bayi merupakan istilah nonspesifik untuk kelainan


hati dengan banyak etiologi.

Tertahannya bahan-bahan atau substansi empedu di dalam hati


dan menimbulkan kerusakan hepatosit.

Ditandai dengan peningkatan kadar bilirubin direk yang


berkepanjangan dalam serum.

Parameter kolestasis adalah kadar bilirubin direk serum >1mg/dL apabila


bilirubin total <5mg/dL atau bilirubin direk >20% dari bilirubin total
apabila kadar bilirubin total >5mg/dL.
EPIDEMIOLOGI

Insiden kejadian kolestasis neonatal adalah 1 :


2500 kelahiran hidup.

Di Instalasi Rawat Inap Anak RSU Dr.Sutomo


Surabaya antara tahun 1999-2004 dari 19270
penderita rawat inap, didapat 96penderita dengan
neonatal kolestasis
ETIOLOGI

EKSTRA INTRA
HEPATIK HEPATIK

E.coli, Syphilis, Protozoa,


Atresia bilier
Infeksi Toxoplasmosis, Rubella, Herpes
ekstrahepatik Virus

Kista Sindrom Alagille, Progressive


Kelainan
duktus Familial Intrahepatic Cholestasis
Metabolik
koledokus (PFIC), Nutrisi parenteral, Hepatitis
neonatal idiopatik
Stenosis
duktus
biliaris
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

• Ikterus berkepanjangan

• Tinja akolik

• Urin yang berwarna gelap

• Hepatomegali

• Gatal-gatal (Pruritus)

• Di dalam kulit terdapat endapan kuning karena lemak.


DIAGNOSIS

Adanya ikterus pada bayi usia lebih dari 14hari, tinja akolis yang
A persisten, warna urin gelap
N
A
M
N Adanya riwayat keluarga menderita kolestasis

E
S
Riwayat prenatal, neonatal, prematuritas, riwayat morbiditas ibu
I selama kehamilan, riwayat pemberian nutrisi parenteral,
S pertumbuhan janin
DIAGNOSIS

P
Mata  Ikterus
E
M

F Kulit  ikterus, edema, spider angiomata, eritema palmaris

I
S
I Abdomen  hepatomegali, splenomegali, ascites
K
DIAGNOSIS

P
Pemeriksaan serum bilirubin Pemeriksaan darah tepi
E direk dan indirek lengkap dan Fungsi Hati
M

P
E Feses 3 porsi (membandingkan
Pemeriksaan USG
N warna feses)
U
N
J
A Urinalisis dan bilirubin dalam
Pemeriksaan Serologis
N urine
G
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa Fenobarbital 5 mg/kg/BB/hari dibagi 2 dosis per oral.

Asam ursodeoksikolat 10-20 mg/kg berat badan 2-3 dosis

Vitamin yang larut dalam lemak :


A 5000-25.000 IU
D (calcitriol) 0,05-0,2 ug/kg/hari
E 25-50IU/kg/hari
K 2,5-5 mg,2-7 x/ minggu
Suportif

Terapi untuk mengatasi pruritus:


Antihistamin:
Difenhidramin 5-10 mg/kg/hari, l.2-5 mg/kg/hari
Rifampisin 10 mg/kg/hari
Kolestiramin 0,25-0,5g/kg/hari
PENATALAKSANAAN

Dilakukan bila feses tetap akolik dengan bilirubin


direct > 4 mg/dl atau terus meningkat, meskipun telah
diberikan fenobarbital.

Terapi Bedah

Pasien yang dioperasi tetap hidup sampai 4 tahun


pasca operasi: ≤30hari (49%), 31-90hari (36%) dan
>90hari (23%).
BAB III
KESIMPULAN
SIMPULAN

kolestatik didefinisikan hiperbilirubinemia yang terjadi jika bilirubin


terkonjugasi lebih dari 1 mg/dl bila total bilirubin serum kurang dari 5
mg/dl, atau kadar bilirubin terkonjugasi lebih dari 20% jika kadar bilirubin
total lebih dari 5 mg/dl. hiperbilirubinemia harus dipertimbangkan pada
setiap bayi dengan ikterus berkepanjangan lebih dari 2 minggu (atau dengan
hepatomegali, gagal tumbuh, tinja acholic, atau urin berwarna gelap sebelum
atau setelah usia 2 minggu) karena dapat menjadi yang pertama tanda
penyakit liver. Deteksi dini kolestasis dan evaluasi diagnostik segera
berikutnya oleh ahli hepatologi pediatrik sangat penting untuk pengobatan
yang berhasil dan prognosis yang optimal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai