Anda di halaman 1dari 16

Hubungan antara Sistem

Informasi Manajemen dengan


Sistem Pemrosesan Data, Metode
Pengolahan Data, dan Praktek
Pengolahan Data
Kelompok 12
1. Aprilia Azizah (14020119120034)
2. Deo Budhi Anggitlistio (14020119130056)
3. Mochamad Raihan Wicaksono (14020119140160)
4. Wandira Naibaho (14020119120037)
5. Yoga Restu Nur Roqim (14020119130062)
Introduction
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem
perencanaan di dalam organisasi yang melibatkan pengendalian
internal seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, dan
manajemen sebagai salah satu strategi organisasi. Sistem pengolahan
atau pemrosesan data adalah sekumpulan unsur-unsur yang saling
berkaitan satu sama lain dengan tujuan guna mengolah data tersebut
menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan
Hubungan SIM dengan Sistem
Pemrosesan Data
SIM merupakan sistem kelanjutan dari sistem pemrosesan data. Sistem
pemrosesan data harus ada terlebih dahulu dan hasilnya nanti akan diolah oleh
SIM. Sistem pemrosesan data mengolah data (fakta yang masih “mentah” yang
belum dapat digunakan secara baik dalam membentuk pengambilan keputusan
organisasi) menjadi informasi. Hasil informasi dari sistem pemrosesan data
hanya memiliki lingkup yang lebih kecil dan terbatas sehingga tidak dapat
menjangkau secara menyeluruh organisasi. SIM tidak dapat berdiri sendiri,
karena SIM membutuhkan input dan sistem lain, yaitu sistem pemrosesan data,
dan menghasilkan informasi bagi sistem lain
Metode Pengolahan Data SIM
Manual Elektromagnetik
Elektromagnetik
secara manual dan
pensil, pulpen, penggaris,
dibantu mesin elektronik
kertas kerja dan lain-lain.
sederhana

Sistem
Sistem Warkat
Warkat Elektronik
Elektronik Komputer
Komputer
data-data mengenai suatu
objek dicatat dalam suatu sistem komputerisasi
kartu dengan
menggunakan sandi
lubang.
Hal yang perlu dilihat dalam menentukan metode pengolahan data untuk
mampu memahami syarat-syarat pengolahan maupun kemampuan-
kemampuan yang ingin dicapai dari setiap metode yang dipilih:

• Volume unsur-unsur data yang dimuat


• Kompleksitas operasi pengolahan data yang diperlukan
• Batasan waktu pengolahan
• Tuntutan perhitungan
Bentuk Pengolahan Data

Sentralisasi
Sentralisasi Desentralisasi
Desentralisasi
Tiap bidang di dalam suatu
Pengolahan data yang organisasi mempunyai kontrol
dilaksanakan oleh suatu terhadap kegiatan pengolahan
bagian yang terpisah. data pada bidang masing –
masing.
Sentralisasi
Desentralisasi
Studi Kasus
Sebagian besar pengelolaan data penduduk Desa Pandansari dilakukan secara
manual oleh beberapa perangkat desa dan belum ada sistem yang membantu dalam
pengelolaan data baik itu secara terpusat/sentralisasi dan desentralisasi. Pencatatan
data penduduk hanya dilakukan melalui kertas yang didokumentasikan oleh masing-
masing perangkat desa. Dalam hal penggunaan perangkat komputer hanya dilakukan
untuk pelayanan administrasi saja. Hal ini disebabkan keterbatasan Perangkat
Komputer yang dimilki dan belum tersedianya sistem yang secara spesifik/khusus
menangani pengelolaan data penduduk.
Pengelolaan data penduduk secara manual mengakibatkan terjadinya beberapa
kendala yang signifikan, seperti 1) Sering terjadinya kehilangan dan kerusakan
data, 2) Perubahan data (perpindahan penduduk) dari satu wilayah ke wilayah yang
lain tidak ter-update secara otomatis, sehingga memungkinkan terjadinya double
data penduduk yang sama pada satu wilayah yang berbeda, 3) Pencarian data
penduduk relative lama, dan 4) Biaya operasional pengelolaan data penduduk lebih
tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu diterapkan sistem pengelolaan data
penduduk secara terpusat dengan mengembangkan sistem “Sentralisasi Database
Penduduk Desa Pandansari”. Penerapan sistem secara terpusat dilakukan dengan
menggunakan database tunggal (single databaseI) yang ditempatkan di kelurahan.
Sistem tersebut dapat diakses oleh beberapa Perangkat Desa untuk melakukan
pengelolaan data penduduk meliputi pencatatan data, perubahan data, dan
pelayanan administrasi penduduk dengan otorization system yang telah ditentukan.
Dengan demikian pengelolaan data penduduk dapat lebih optimal dan terorganisir,
pencatatan dan perubahan data penduduk lebih up to date, minimalisir terjadinya
kehilangan dan kerusakan data, pelayanan administrasi penduduk dapat lebih
cepat, dan tidak akan terjadi double data penduduk.
Perbandingan Pengolahan Data Kependudukan Secara
Manual dengan Sistem Sentralisasi
No Sistem Manual Sistem Sentralisasi
1. Pengelolaan data penduduk dilakukan Pengelolaan data penduduk dilakukan secara
secara terdistribusi terpusat dengan menerapkan sentralisasi database

2. Pencatatan data penduduk dilakukan secara Pencatatan data penduduk dilakukan secara
manual dengan menggunakan buku tulis manual dengan menggunakan buku tulis

3. Pencatatan data penduduk dilakukan secara Pencatatan data penduduk dilakukan secara
manual dengan menggunakan buku tulis manual dengan menggunakan buku tulis

4. Data-data penduduk tersimpan dibeberapa Data-data penduduk tersimpan dibeberapa buku


buku
5. Terdapat beberapa data penduduk dengan Tidak ada data penduduk dengan identitas sama
identitas sama dibeberapa daerah dibeberapa daerah

6. Tidak ada data penduduk dengan identitas Pencarian data penduduk lebih cepat dan tepat
sama dibeberapa daerah
7. Pencarian data penduduk lebih cepat dan Pencarian data penduduk lebih cepat dan tepat
tepat
Penutup
Sistem pengolahan/pemrosesan data adalah sekumpulan unsur-unsur yang saling
berkaitan satu sama lain dengan tujuan guna mengolah data tersebut menjadi sebuah
informasi yang dibutuhkan. Hubungan SIM dengan sistem pemrosesan data adalah,
SIM merupakan sistem kelanjutan dari sistem pengolahan/pemrosesan data. Dalam
metode pengolahan data terdapat metode yaitu manual, elektromagnetik, system
warkat, dan elektronik komputer. Sedangkan dalam bentuk pengolahan data terdapat 2
macam yaitu sentralistik dan desentralistik. Sentralisitk yaitu pengolahan data
dilaksanakan oleh suatu bagian terpisah, sedangkan sentralistik masih sama akan
tetapi setiap bidang/bagian organisasi memiliki kontrol terhadap kegiatan kegiatan
pengolahan data pada bidang masing-masing.
 
Penutup
Sementara itu dalam studi kasus, sebagian besar pengelolaan data penduduk Desa
Pandansari masih dilakukan secara manual, hal ini disebabkan belum ada sistem yang
membantu dalam pengelolaan data baik itu secara terpusat/sentralisasi dan
desentralisasi serta adanya keterbatasan Perangkat Komputer yang dimilki.
Pengelolaan data yang masih secara manual menyebabkan data sering hilang dan
rusak, data yang tidak terupdate, pencarian data penduduk relatif lama, serta
pengelolaan data penduduk yang memakan biaya operasional yang lebih tinggi.Saran,
pemerintah setempat perlu berkoordinasi dengan level pemerintah diatasnya agar
sekiranya dapat membantu dalam pengadaan sarana dan prasarana sebagai fasilitas
penunjang dalam pengelolaan data kependudukan, seperti komputer, jaringan/sistem,
dll.
Terimakasih 
Any
Any questions?
questions?

Anda mungkin juga menyukai