Emboli Paru
Penelaah jurnal
Hirda Harfizi
2008320029
Pembimbing
dr. edwin anto pakpahan, Sp.P
Judul
“Sex-specific differences in pulmonary embolism”
Abstrak
Hipotesa
Studi ini merupakan sebuah prospective single-
centre cohort study sehingga peneliti hanya akan
merangkum data yang ia peroleh dari penelitian
sebelumnya tanpa mencantumkan hipotesa.
Populasi dan Sampel
Pada studi ini, sampel selama periode 10 tahun (01
/ 2003–09 / 2013), pasien dengan emboli paru
yang dikonfirmasi terdaftar dalam penelitian kohort
pusat tunggal prospektif.
Metode
Adapun metode dari pencarian artikel ini adalah
menggunakan database MEDLINE/pubmed dengan
batas tanggal publikasi 2015-2020 .
Data dan Analisis Data
Penulis tidak mencantumkan pembuatan data
menggunakan apa dan di analisis menggunakan
apa karena penulis hanya melihat data dari hasil
penelitian sebelumnya.
Hasil Penelitian
Selama masa studi 10 tahun, 600 pasien dengan Emboli Paru
akut terdaftar di PERGO dan 569 pasien (94,8%) termasuk
dalam analisis ini.
I: Intervention
Untuk mengetahui sebab, cara mendiagnosis
kasus vulvae pruritus dan pengobatan therapeutic
approach yang tepat berdasarkan gejala dan
diagnosisnya.
C:Comparison
Pada literatur ini tidak dilakukan perbandingan.
O: Outcome
Mengamati perbedaan terkait jenis kelamin, stratifikasi risiko dan
pengobatan, tetapi tidak mengenai presentasi awal dan hasil pada
emboli paru akut. Temuan dapat diringkas sebagai berikut: i)
berbeda dengan pasien ACS, pasien emboli paru pria dan wanita
hadir dengan gejala yang sama, ii) sebagian besar penanda dan
model stratifikasi risiko tidak dapat memprediksi hasil yang
merugikan pada laki-laki, iii) kinerja prognostik dari algoritme
pedoman ESC 2014 ditingkatkan dengan penggunaan nilai batas
penanda khusus jenis kelamin pada pasien laki-laki, dan iv) hasil 30
hari tidak berbeda antara pria dan wanita dan tidak dipengaruhi oleh
jenis kelamin.
BAB 5
KESIMPULAN
Dalam penelitian kohort pusat tunggal prospektif
ini, tingkat hasil akhir 30 hari tidak berbeda
antara pasien pria dan wanita meskipun
perbedaan jenis kelamin dalam kinerja
prognostik penanda dan model stratifikasi risiko.
Karena tidak ada perbedaan spesifik jenis
kelamin terkait dengan gejala dan presentasi
awal yang diamati, jenis kelamin pasien mungkin
tidak memerlukan pertimbangan khusus dalam
penilaian klinis gejala awal saat presentasi
emboli paru akut.