Anda di halaman 1dari 13

INSTRUMEN &

PENGUKURAN KOMPONEN
/ KONDISI RUMAH
SIRKULASI UDARA BANGUNAN
Penghawaan merupakan Penghawaan bangunan menurut
proses pertukaran udara di dapat berupa :
dalam bangunan untuk  Penghawaan alami (tidak
merekayasa pergerakan melibatkan mesin)
udara dan temperatur
 Penghawaan buatan
udara secara alami melalui
bantuan elemen-elemen (melibatkan mesin
bangunan yang terbuka pengkondisi udara yang akan
ataupun pengkondisian menurunkan suhu & lembab
udara dengan alat mekanis
 
LANJUT PENGHAWAAN ……….. KECEPATAN ALIRAN UDARA
• Penghawaan semi-buatan Kecepatan aliran udara mempengaruhi
(ventilasi alami yang dibantu gerakan udara dan pergantian udara
dalam ruang. Besar kecepatan aliran
oleh kipas angin untuk udara yang nyaman, sekitar 0,15 – 1,5
menggerakan udara tetapi tidak m /detik.  Sedangkan kecepatan udara
melibatkan alat penurun suhu kurang dari 0,1 m/dtk atau lebih rendah
udara ruang) menjadikan ruangan tidak nyaman
karena tidak ada gerakan udara,
sebaliknya kecepatan udara terlalu tinggi
akan menyebabkan tarikan dingin dan
atau kebisingan di dalam ruangan.
BAU
Bau dapat menjadi petunjuk keberadaan
suatau zat kimia berbahaya seperti
Hydrogen Sulfida, Amonia dll. Selain itu
bau juga dihasilkan oleh berbagai proses
biologi oleh mikroorganisme. Kondisi
ruangan yang lembab dengan suhu
tinggi dan aliran udara yang tenang
biasanya menebarkan bau kurang sedap
karena proses pembusukan oleh
mikroorganisme.
PERSYARATAN KUALITAS UDARA
KEBERSIHAN UDARA UNTUK KESEHATAN RUMAH TINGGAL
Kebersihan udara berkaitan dengan keberadaan • Suhu udara nyaman, antara 18 –
kontaminasi udara baik kimia maupun
mikrobiologi. Sistem ventilasi AC umumnya 30 derajat Celsius
diperlengkapi dengan saringan udara untuk
mengurangi atau menghilangkan kemungkinan
• Kelembaban udara, antara 40 –
masuknya zat-zat berbahaya ke dalam ruangan. 70 %
Untuk ruangan pertemuan atau gedung-gedung
dimana banyak orang berkumpul dan ada • Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm
kemungkinan merokok, dibuat suatu perangkat per 24 jam
hisap udara pada langit-langit ruangan
sedangkan lubang hisap jamur dibuat dilantai • Pertukaran udara 5 kali 3 per
dengan cenderung menghisap debu. menit untuk setiap penghuni
LANJUT PERSYARATAN ….. ALAT UKUR KELEMBABAN
• Gas CO kurang dari 100 ppm per • Hygrometer adalah alat
8 jam untuk mengukur kelembaban
• Gas formaldehid kurang dari 120 udara
mg per meter kubik
INSTRUMEN KELEMBABAN & SUHU
• Moisture (lembab) dalam bangunan dapat berupa uap air atau titik air
atau basah, biasanya dapat dirasakan atau dilihat pada obyek atau
menempel pada bahan bangunan yang mengarah ke proses
mikrobiologis dan kimia, misalnya dengan mengemisi zat berbau dan
iritan dan/atau allergen;
• Humidity (lembab) merupakan tingkat basah yang ada di udara dari
hasil penguapan air, keberadaannya tidak selalu dapat dirasakan,
kecuali ketika mengembun dalam bentuk droplet atau tetesan air;
menyebabkan kondensasi pada permukaan ruangan yang dingin, juga
mengakibatkan pertumbuhan mikroba dan proses kimia.
• Dampness merupakan indikator lembab yang tergantung dari sumber
masalah di dalam bangunan. Misalnya: “visible mold” (jamur pada
dinding) dan kondensasi di dinding adalah indikasi tingginya 
kelembaban relatif di dalam ruang ditambah kombinasi permukaan
yang dingin. Sedangkan, “damp stain and spots” (bercak noda pada
dinding), “damp water damage” (dinding rusak karena lembab), dan
bau pengap atau apek seringkali merupakan indikasi moisture pada
konstruksi bangunan.
• Bila kelembaban udara di dalam • Kelembaban di bawah 40 % (RH), maka
ruangan di atas 70N % (RH), kulit, tenggorokan, mata menjadi
kering dan gatal, saluran udara dan
maka virus, jamur, tungau, membran mukosa yang berfungsi
lumut, dan bakteri yang menjadi sebagai pembatas natural terhadap
pemicu alergi bagi penderita penyakit juga menjadi kering sehingga
asma akan bertumbuh dengan tubuh kita lebih rentan terhadap
pesat. Serangga dan kecoa juga penyakit. Selain itu, di tempat yang
dapat berkembang biak lebih kelebaban rendah, virus influenza
dapat bertahan hidup lebih lama
pesat di tempat yang lembab
MENGHINDARI LEMBAB DALAM
RUMAH
• Perhatikan sirkulasi udara Berbeda dengan di luar ruangan
• Periksa atap rumah (outdoor), tingkat kelembaban di
dalam ruangan lebih mudah
• Periksa pipa saluran air berubah, tergantung dari aktivitas
• Pastikan lantai dan dinding anda yang dilakukan. Sebagai contoh,
kedap air kegiatan mandi dan mencuci akan
• sinar matahari ke dalam rumah membuat tingkat kelembaban di
dalam ruangan menjadi tinggi. 
• Perhatikan air buangan AC
SUHU/TEMPERATUR UDARA
Suhu udara sangat berperan terhadap kenyamanan kerja. Sebagaimana
kita ketahui, tubuh manusia menghasilkan panas yang digunakan untuk
metabolisme basal dan muskular, namun dari semua energi yang
dihasilkan tubuh hanya 20 % saja dipergunakan dan sisanya akan
dibuang ke lingkungan. Variasi suhu udara tubuh dengan ruangan
memungkinkan terjadinya pelepasan suhu tubuh, sehingga tubuh
merasa nyaman. Sebaliknya suhu ruangan yang tinggi merupakan
beban tambahan bagi seseorang yang sedang bekerja
Untuk melakukan penilaian suhu suhu udara ruangan, pada umumnya
dibedakan menjadi dua yaitu suhu basah dimana pengukuran dilakukan
jika udara mengandung uap air, dan suhu kering bilamana udara sama
sekali tidak mengandung uap air. Pembacaannya dilakukan dengan
termometer sensor kering dan sensor basah. Kisaran suhu kering 22°-
25°C. Bagi pekerja dengan beban kerja ringan kisaran suhu dapat lebih
luas yaitu 20°-25°C.
Perubahan suhu lebih dari 7°C secara tiba-tiba dapat menyebabkan
pengerutan saluran darah, sehingga perbedaan suhu dalam dan luar
ruangan sebaiknya kurang dari 7°C. Itulah sebabnya penetapan suhu
udara perlu memperhitungkan iklim setempat agar perbedaan suhu
dapat disesuaikan, contohnya kota Jakarta berdasarkan data
meteorologi memiliki suhu terendah sebesar 21,7°C – 26,2°C (musim
penghuja ) dan suhu tertinggi 27,3°C – 32°C ( musim kemarau ).

Anda mungkin juga menyukai