Anda di halaman 1dari 15

SIEVE ANALYSIS

kelompok 4

Anggota: 1. Bagus Febrian


2. Rizky Zulfadly
3. Lita Hastuti
4. Zhaharani Deppy Marsinta
5. Riyan Toding
6. Apolonarius Boris Mbake Woka
7. Rika Rahmawati
PENGERTIAN

1.Formasi lepas (unconsolidated) adalah formasi dengan


sementasi tidak baik, merupakan suatu sistem yang tidak stabil
sehingga daya ikat antar butiran yang ada pada batuan sangat
kecil.
Penymenan kurang baik
2.Formasi kompak (consolidated) merupakan formasi yang
memiliki sementasi baik, merupakan suatu sistem yang stabil
sehingga daya ikat antar butiran pada formasi batuan besar.
Penymenan ada
Tahap penyelesaian suatu sumur yang menembus formasi
lepas (unconsolidated) tidak sederhana seperti tahap
penyelesaian suatu sumur yang menembus formasi kompak
(consolidated), karena harus mempertimbangkan adanya pasir
yang ikut terproduksi bersama fluida produksi.

Seandainya pasir tersebut tidak dikontrol dapat menyebabkan


pengikisan dan penyumbatan pada alat produksi serta
penyumbatan pada dasar sumur.
 Lapisan batuan consolidated memiliki ikatan antar sand grains yang kuat dan
lebih mampu menahan tekanan dari luar. Sementara itu formasi
unconsolidated adalah tipe formasi yang ikatan antar sand grains lemah.
Tingkat konsolidasi berhubungan dengan sementasi. Semakin baik
sementasinya, maka semakin consolidated formasi tersebut. Produksi pasir
dapat terjadi ketika produksi fluida formasi dilakukan dari formasi
unconsolidated. Jenis formasi ini memiliki sementasi yang rendah dalam
perannya mengikat sand grains
ANALISA BUTIRAN PASIR

Analisa butiran pasir adalah suatu cara untuk mengetahui distribusi besar
butir dari pada formasi pasir. Tujuan menganalisa butir pasir untuk me
nentukan metod-metode penanggulangan masalah kepasiran.
Prosedur analisa pasir , contoh: side wall/ convensional coring.
1.Ditumbuk agar butirannya terpisah, lalu ditimbang
2.Jika memungkinkan ditentukan kadar lempung/ silt pasir, dimasukkan ke
dalam alat analisa butiran (alat tersusun dari beberapa saringan (sieve)
dengan bukaan saringan (sieve opening) yg berbeda-beda).
Saringan dengan bukaan paling besar diletakkan paling atas dan
saringan dengan bukaan paling kecil ditempatkan paling bawah, dan
susunan saringan diletakkan pada pengguncang (vibrator). Analisa hasil.
METODE PENANGGULANGAN

Metode umum untuk menanggulangi masalah kepasiran meliputi penggunaan:


1. Slotted/ Screen Liner
Sifat: stainless steel, daya tahan tinggi thd korosi, kapasitas aliran optimum.
2.Gravel Packing
Cara utk menanggulangi pasir yang masuk ke dalam sumur dengan
memasang/ injeksi krikil (gravel) di depan formasi produktif, dimana
gravel-gravel tsb dapat menahan butiran yang lepas dan berlaku sebagai
penyaring, dapat menghentikan pergerakan pasir formasi dan menahan
pergerakan pasir.
Kedua metode ini memerlukan pengetahuan tentang distribusi ukuran pasir
agar dapat ditentukan pemilihan ukuran screen dan gravel yang tepat.
Gravel Packing Sieve Analysis
Gravel pack merupakan work over yang terbaik untuk single completion
dengan zona produksi yang panjang.

Jenis gravel pack ada 2, yaitu :


1. Open Hole Gravel Pack (OHGP),
Gravel pack yang ditempatkan di antara saringan dengan dinding
bor pada formasi produktif.
2. Inside Gravel Pack (IGP),
Gravel pack yang ditempatkan antara casing yang diperforasi dgn
pipa saringan.
3 Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan gravel pack, yaitu
antara lain; Ukuran gravel pack yang tersedia, Angularitas dan Besar Butir
Gravel serta Kebasahan Gravel.
Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1.Pembersihan perforasi dengan clean fluid sebelum gravel pack dipasang.
2.Penentuan ukuran gravel pack sesuai dgn ukuran butiran pasir formasi.
3.Squeeze gravel pack kedalam lubang perforasi, digunakan water wet
gravel jika digunakan oil placement fluid.
4.Produksikan sumur dengan segera setelah packing, aliran produksi
dimulai dengan laju produksi rendah kemudian dilanjutkan dengan kenaikan
laju produksi sedikit demi sedikit.
Prosedur Pemasangan Gravel Pack
Dengan urutan-urutan sebagai berikut :
1.Perbesar lubang pada formasi produktif dan bersihkan dengan air
garam.
2.Turunkan rangkaian pipa dan injeksikan gravel ke dalam sumur untuk
mengisi lubang tadi dengan tekanan tertentu.
3.Turunkan pipa saringan dengan packer yang dilengkapi pipa
pembersih (wash pipe) untuk membersihkan pasir yang ada di
dalam lubang sumur.
4.Setelah selesai penurunan pipa saringan pada kedalaman tertentu
dudukkan packer, baru diangkat pipa pembersih.
Schwartz, memberikan pendekatan dalam menentukan ukuran gravel, yaitu
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.Analisis butiran pasir formasi.
2.Harga perbandingan gravel terhadap pasir formasi atau G-S ratio

Didapatlah besar keseragaman butiran menurut Schwartz yaitu :


C < 3, merupakan pemilahan yang seragam
C > 5, merupakan pemilahan yang jelek
3 < C < 5, merupakan pemilahan yang sedang
C : ukuran butiran keseragaman pasir
G-S ratio : perbandingan antara ukuran butiran gravel dengan ukuran
butir pasir formasi.
METODE PENANGGULANGAN KEPASIRAN (SAND
CONTROL) LAINNYA, yaitu:

3.Sand Consolidation
Sand Consolidation dengan menggunakan material plastik. Metode
ini cocok untuk zona produksi yang pendek.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Clean fluid uniform
b. Menginjeksikan material plastik ke zona produktif
c. Membersihkan pasir yang kotor dengan HF acid mutual solvent.
Merupakan teknik dengan menginjeksikan resin ke dalam formasi,
dimana resin tersebut diharapkan mengikat butir pasir sehingga berfungsi
sebagai material penyemen.
4.Resin Coated Gravelpack
Injeksi dengan menggunakan plastik coated sand dan viscous
placement fluid, metode ini dipakai pada zona yang panjangnya
medium, dimana pasir telah diproduksikan.
Metode yang digunakan adalah “sand lock”, yaitu dengan
memasukkan resin pembungkus gravel ke dalam formasi. Resin ini
akan membentuk jaringan batu pasir sintetis yang sangat
permeabel.
PRODUKTIVITAS PADA SUMUR

Produktivitas Sumur Menurun


Penurunan produktivitas sumur dapat disebabkan oleh: kondisi reservoir,
kondisi produksi, proses penyumbatan pada tubing, lubang bor dan
perforasinya, atau kerusakan mekanis.
Terproduksinya air dalam sumur dapat menimbulkan bermacam-macam
masalah, yaitu:
1.Kerusakan peralatan dan fasilitas produksi
2.Penyumbatan aliran fluida produksi dalam pipa alir
3.Masalah-masalah lain yang sangat mengganggu produktivitas sumur
SEK IAN

&

~T E R I M A K A S I H~

Anda mungkin juga menyukai