TES
TES SEBAGAI INSTRUMEN UKUR
Tes adalah instrumen atau alat dalam
pengukuran. Tes menjadi instrumen bantu
dalam pengambilan kesimpulan dan
keputusan yang menyangkut individu mau
pun kelompok.
“Any kind of device or procedure for
measuring ability, achievment, interest, and
other traits” – Robert L. Edel
KARAKETERISTIK TES YANG
BAIK
1. Mampu menghasilkan data dan memberikan
informasi yang akurat (valid dan reliabel)
2. Objektif
3. Dilaksanakan sesuai prosedur yang
seharusnya (terstandar)
4. Relatif mudah digunakan (praktis dan
ekonomis)
TES DALAM PSIKODIAGNOSTIKA
Psikodiagnostik membahas berbagai hal yang
berkaitan dengan kegiatan asesmen psikologi
termasuk instrumen ukur yang digunakan
untuk pengumpulan data sebagai sumber
informasi guna menegakkan diagnosis
psikologis.
Tes kemampuan kognitif merupakan salah
satu bentuk instrumen yang sangat banyak
dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan
asesmen, seleksi, penilaian pendidikan,
sertifikasi.
KONSTRUKSI TES PRESTASI
Tes prestasi adalah tes yang dirancang untuk
mengukur performansi individu sebagai hasil
dari suatu proses pembelajaran atau
pelatihan, yang dikenal sebagai prestasi
belajar.
Skor yang dioperoleh dalam tes prestasi
memang mengindikasikan penguasaan materi
secara akurat akan tergantung pada apakah
isi tes, yaitu aitem-aitemnya mewakili
domain materi yang diajarkan atau
dilatihkan.
A. MENETAPKAN DOMAIN UKUR
2. Pemahaman (comprehension)
Comprehension: grasping or understanding the meaning of informational materials
3. Penerapan (application)
Application: applying previously learned information (or knowledge) to new and
unfamiliar situations.
4. Analisis (analysis)
Analysis: breaking down information into parts, or examining (and trying to
understand the organizational structure of) information.
5. Sintesis (synthesis)
Synthesis: applying prior knowledge and skills to combine elements into a pattern
not clearly there before.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluation: judging or deciding according to some set of criteria, without real
right or wrong answers.
C. PENULISAN AITEM
Kaidah umum penulisan aitem:
1. Aitem harus ditulis dalam bahasa Indonesia
yang baku.
2. Aitem harus ditulis dengan menggunakan
kalimat dan kata yang efisien, jelas, dan
mudah dipahami.
3. Aitem hendaklah menanyakan hal-hal
penting untuk diketahui.
4. Setiap aitem harus dinyatakan secara jelas
dan berisi hanya satu gagasan atau pokok
pertanyaan saja.
Kaidah khusus penulisan aitem pilihan ganda:
1. Stem dan pilihan ganda harus bersifat pasti, tidak bermakna
ganda (ambiguous)
2. Sebaiknya stem aitem tidak berupa kalimat yang didasari
oleh pernyataan negatif.
3. Alternatif yang ditawarkan sebagai jawaban hendaknya
mempunyai struktur dan arti yang sejajar atau berada dalam
suatu kategori
4. Alternatif yang ditawarkan sebagai jawaban hendaknya jelas
perbedaannya satu dengan yang lain
5. Jangan membuat alternatif yang semata-mata meniadakan
atau bertentangan dengan jawaban alternatif yang lain.
6. Penggunaan alternatif “bukan salah satu yang di atas” atau
“semua yang di atas benar” hanya apabila kebenaran bersifat
mutlak dan bukan masalah kebenaran relatif
7. Alternatif jawaban dalam bentuk kuantitatif diurutkan yang
kecil ke yang besar, opsi yang bukan kuantitatif diurutkan
menurut urutan aslinya, alternatif lain diurutkan menurut
panjang kalimatnya.
Kaidah khusus penulisan aitem benar salah
1. Sedapat mungkin soal yang dibuat untuk
menguji pemahaman bukan hanya
mengungkap daya ingat mengenai suatu
fakta atau hafalan
2. Benar atau ketidakbenaran isi pernyataan
haruslah bersifat mutlak
3. Aitem harus menguji pengetahuan yang
spesifik dan jawabannya tidak jelas bagi
semua orang kecuali bagi mereka yang
menguasai materi tersebut.
Kaidah khusus penulisan eitem esai
1. Tulislah pertanyaan yang arah jawabannya
jelas, sehingga dapat disepakati bahwa satu
jawaban adalah lebih baik daripada yang
lainnya.
2. Jangan menanyakan sikap atau pendapat
3. Awali pertanyaan dengan kata-kata seperti
“bandingkan”, “berikan alasan”, “beri
contoh”, “jelaskan mengapa”, dan
sebagainya
4. Sebaiknya ditulis terlebih dahulu satu
jawaban ideal yang dikehendaki, baru
kemudian menyusun pertanyaan
Sumber :
1. Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif, Prof.
Dr. Saifuddin Azwar, MA