K
11
Praktik-Praktik
Bisnis yang
Dilarang
Dalam menjalankan bisnis tidak boleh ada unsur kesamaran atau ketidakjelasan baik dari
segi jumlah, jenis, ukuran, kehalalan dan keharaman, masa kadaluwarsa dll, sehingga
tidak ada pihak yang merasa tertipu dan dirugikan.
Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW menjelaskan tentang pentingnya persoalan ini
antara lain dala hadis berikut :
“Dari Anas bin Malik r.a. ia berkata: Rasulullah SAW melarang jual beli al-Muhaqalah, al-
Mukhadharah, al-Mulamasah, al-Munabazah dan jual beli al-Muzabanah.” (HR. Al-
Bukhari)
2. Monopoli
Dari thawus dari Ibnu abbas ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW:
“Janganlah kamu mencegat kafilah-kafilah dan janganlah orang-orang kota
menjual buat orang desa.” saya bertanya kepada Ibnu abbas, ”Apa arti
sabdanya.? “Janganlah kamu mencegat kafilah-kafilah dan jangan orang-
orang kota menjualkan buat orang desa,” Ia menjawab: “Artinya janganlah
ia menjadi perantara baginya.” (Muttafaq alaih, tetapi lafazh tersebut dari
bukhari).
Islam melarang seseorang untuk menggunakan sumpah palsu (dusta) dalam bisnis
untuk melariskan jual belinya.
Sumpah palsu yang ditujukan untuk melariskan barang dagangan maka itu akan
menghilangkan keberkahan harta yang didapat.
“Rasulullah SAW mengancam dengan azab yang paling pedih bagi orang yang
bersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak akan memperdulikannya nanti
diakhirat” (H.R.Muslim)
“Janganlah diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain”
(H.R. Muttafaq ‘alaih)
Seorang pedagang tidak diperbolehkan mencari-cari kejelekan barang dagangan orang lain,
tidak boleh buruk sangka, memata-matai dan mendengki, serta bermusuhan dengan pedagang lain
Islam melarang seseorang melakukan ihtikar dengan sengaja, yaitu menumpuk dan menyimpan barang
dalam masa tertentu agar menaikkan harga dan memperoleh keuntungan besar dengan cara
memanfaatkan kelangkaan barang dan kebutuhan konsumen.
Rasulullah SAW melarang umat islam menimbun barang dan tidak mendistribusikannya ke pasar.
Penimbunan termasuk aktivitas dagang yang mengandung kedzaliman
“Barang siapa melakukan ihtikar atas bahan makanan selama empat puluh malam, maka terlepaslah ia
benar-benar dari jaminan Allah dan Allah pun melepaskan jaminanNya dari orang itu” (Riwayat Ahmad, Al
Hakim, Ibnu Abi Syaibah dan Ali Bazzar)
7. Bisnis yang membahayakan (mudharat), merugikan dan
merusak kehidupan individu dan sosial