Administrasi Bisnis
laurafaradina85@gmail.com
Abstrak
Perdagangan adalah sesuatu yang akrab bagi warga negara manapun khususnya bagi negara
Indonesia sendiri. Karena perdagangan adalah saluran untuk menyiarkan agama Islam di
Indonesia. Oleh karena itu, perdagangan tentunya sudah sejak zaman dulu. Perdagangan
adalah suatu kegiatan ekonomi yang menghubungkan produsen dan konsumen dengan proses
tukar menukar baik barang maupun jasa dari sebuah wilayah kewilayah lain dalam rangka
untuk meningkatkan atau menyediakan pelayanan umum. Untuk mengawa bagi seorang
penjual bukan sesuatu yang mudah. Perlu adanya strategi yang matang. Perdagangan dimulai
dengan pengeluaran modal yang cukup dan menghasilan untung yang banyak. Namun, pada
era saat ini banyak orang kurang bertanggung jawab (azizah)
PENDAHULUAN_
Perdagangan adalah bidang pekerjaan yang dilakukan seseorang untuk menyambung hidup.
Berdagang merupakan saluran yang Nabi Muhammad dan para sahabatnya gunakan untuk
menyebarkan agama islam. Perdagangan telah ada sejak zaman kuno dan masih ada hingga
saat ini. Hal ini karena kita sebagai manusia selalu membutuhkan sesuatu, baik itu barang
atau makanan tentu saja diperdagangkan dalam perdagangan. Sehingga tidak heran sebagai
penjual atau pembeli sama – sama menguntungkan. Penjual membutuhkan uang dari barang
atau makanan yang sudah terjual, begitu pula dengan apa yang dibutuhkan pembeli yang dia
beli. Penggabungan etika dan bisnis dapat diartikan sebagai menggabungkan norma agama
pada dunia bisnis, merevisi sistem jual beli dan hukum, meningkatkan dan memenuhi
keterampilan keinginan etika pihak luar untuk mencari keselamatan. Berdagang yang
memiliki etika adalah berdagang dengan ketulusan mempertahankan perjanjian yang ada.
Seorang muslim harus mempunyai etika dalam berdagang yang dibentuk dengan iman yang
menjadi penentu hidupnya, sehingga seorang muslim mempunyai norma dasar untuk
membangun semua kegiatan muamalah. Sifat alim, berakhlak, amanah, berilmu, mahir,
cermat, rajin, tekun dan bertekad kuat harus ada pada diri seorang muslim agar dapat bekerja
dengan sebaik-baiknya. Dalam bidang perdagangan terdapat kebebasan agar dapat mencari
keuntungan. Namun di sisi lain, dia harus berdagang dengan berlandasakan iman dan etika
sehingga dia tidak sepenuhnya bebas dalam membelanjakan harta karunnya. (mardani, 2014)
"Berdaganglah kalian dengan kejujuran dan amanat yang baik, niscaya orang yang jujur dan
orang yang mati syahid akan bersama dengan Nabi." (HR. Al-Hakim dan Tirmidzi).
“sungguh, sebaik-baiknya penghasilan ialah penghasilan dari para pedagang yang mana
apabila berbicara tidak berbohong, apabila diberi amanah tidak berkhianat, apabila berjanji ia
tidak ingkar, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak melebih-lebihkan (dalam
menentukan harga), apabila memiliki hutang ia tidak menunda pelunasan dan apabila
menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang tertimpa kesulitan.” (HR. Al-Baihaqi)
PERMASALAHAN
1. Allah SWT telah menggariskan Islam sebagai agama yang baik sesuai dengan firman
Allah surat Al Ma-idah : 3 artinya “Hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu
untukmu, telah Aku sempurnakan nikmat-Ku untukmu, dan Aku telah menerima
Islam sebagai agamamu…” [Al-Ma-idah : 3]. Sebagai agama yang sempurna islam
meliputi seluruh sisi kehidupan manusia, agar dapat mendapatkan kebahagiaan dunia
dan akhirat. Islam mengatur terkait dengan_kegiatan_ekonomi, kegiatan ekonomi
yang dimaksud adalah kegiatan jual beli, Allah SWT memperbolehkan adanya jual
beli dengan ketentuan dan syariat yang sudah ditetapkan sebagaimana firman Allah
SWT Surat Al Baqarah : 275 yang artinya : “… Dan_Allah
telah_menghalalkan_jual_beli_dan_mengharamkan_riba… (Q.S. al-Baqarah : 275).
Rasulullah SAW telah bersdabda : Emas_ditukar_dengan emas,_perak_dengan_perak,
gandum_dengan_gandum,_kurma,_garam,_dan segera diserahkan. Jika berbeda jenis,
maka juallah sesukamu tetapi harus diserahkan langsung/tunai” (HR. Muslim). Maka
berdasarkan Riwayat diatas jual beli adalah kegiatan yang di_syariatkan. Di sisi lain,
Rasulullah SAW juga berpendapat “Sesungguhnya_para_pedagang_adalah_orang-
orang_yang_fajir (seperti_maksiat), para sahabat bertanya dan bertanya,
“Bukankah_Allah telah menghalalkan praktek_jual_beli_wahai_Rasulullah?”. Maka
dia menjawab, “Benar, namun saat para penjual sedang melariskan dagangannya,
mereka bercerita bagaimana dagangannya lalu ia berbohong, mereka
bersumpah_palsu dan_melakukan_perbuatan yang_keji.” (Musnad Imam Ahmad
31/110). Untuk itu sebagai umat muslim_yang melakukan kegiatan berdagang,
hendaknya memahami ketentuan yang tercantum pada Al-Qur'an dan Hadits,
sehingga transaksi yang dilakukan dapat sesuai dengan syariat agar tidak tersungkur
pada perbuatan yang sudah dilarang dan diharamkan oleh Allah SWT. (sutrisni, n.d.)
Syarat yang harus dilakukan dalam jual beli :
3. Jual beli Islami adalah salah satu jenis kegiatan yang ketentuannya diatur dalam
dalam Al Quran maupun Hadist. Melihat bentuk e- commerce, model transaksi ini
sama halnya dengan jual beli yang bias akita lakukan, tetapi tergolong berdagang
modern sebab menyangkut inovasi teknologi. Secara umum, transaksi dalam islam
menjelaskan tentang keberadaannya. transaksi fisik, dimana memperkenalkan objek
dalam transaksi jual beli, namun e-commerce tidak dengan itu, e-commerce adalah
model akad jual beli dengan ciri khas tersendiri di wilayah lokal dan global.
Pada dasarnya masing-masing dari pihak merchant tersebut mempunyai hak dan
kewajiban. Penjual adalah pihak yang memberikan tawaran produk dengan internet,
sehingga berkewajiban untuk menjelaskan kepada pembeli atau konsumen tentang
informasi yang benar dan jujur bagaimana produk yang mereka tawarkan. Namun,
penjual harus menawarkan produk yang diperbolehkan oleh negara, misalnya barang
yang ditawarkan tidak ilegal, rusak atau kurang layak. Maka dari itu, barang yang
sedang ditawarkan harus barang yang dapat diperdagangkan. Dengan demikian,
transaksi pembelian yang diusulkan tidak akan merugikan pembeli manapun.
Menurut sistem kerjanya, e-commerce merupakan alat, media, instrument yang
menurut kaidah syariah bersifat luwes, dinamis dan dapat berubah. Hal ini termasuk
unmurid dunnya (persoalan tentang duniawi) selama umat Islam menguasai koridor
syariah dan dapat menggunakan perkembangan waktunya untuk kepentingan
bersama. Menurut kaidah fikih yang diungkapkan oleh Wahbah Zuhail, prinsip dasar
transaksi peraturan terkait adalah boleh asalkan tidak dilarang oleh syariat atau
bertrabakan dengan akal. Oleh sebab itu, hukum transaksi menggunakan media
elektronik didasarkan pada prinsip maslahah, karena itu perlu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan perkembangan teknologi untuk memperbaiki dan
menghindari kelemahan teknis dan penyimpangan syariah. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa mekanisme buatan manusia tidak bisa terhindar dari kelemahan,
dan selama cukup aman serta didukung oleh pengamanan yang baik. (Zarkasyi, 2016)
KESIMPULAN
Sebagai agama yang sempurna islam meliputi seluruh sisi kehidupan manusia, agar
dapat mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam mengatur terkait
dengan_kegiatan_ekonomi, kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah kegiatan jual
beli, Allah SWT memperbolehkan adanya jual beli dengan ketentuan dan syariat yang
sudah ditetapkan. Jual beli memiliki syarat yang harus dipenuhi, antara lain dalam hal
ini barang yang diperjualbelikan, yaitu barang yang diperjanjikan harus berada di
tangan penjual, berarti bahwa barang tersebut telah ada, diketahui dan dapat dilihat
oleh pembeli pada saat penandatanganan akad. e commerce sama halnya dengan
transaksi yang biasa terjadi, namun e-commerce tidak dengan itu, e-commerce adalah
model akad jual beli dengan dilakukan secara online dengan memanfaatkan
kecanggihan teknologi yang sudah ada.
BIBLIOGRAFI