Anda di halaman 1dari 2

MENGANALISIS CONTOH – CONTOH TRANSAKSI EKONOMI

DALAM ISLAM
1. Jual Beli
Jual beli dalam Islam adalah transaksi tukar menukar yang memiliki
dampak yaitu bertukarnya kepemilikan (taqabbudh) yang tidak akan bisa
sah bila tidak dilakukan beserta akad yang benar baik yang dilakukan
dengan cara verbal / ucapan maupun perbuatan.
Syarat-syarat praktek jual beli yang sesuai dengan syariat Islam yaitu:
1. Transaksi jual beli dilakukan dengan Ridha dan sukarela
Transaksi jual beli yang dilakukan oleh kedua belah pihak, hendaknya
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, dan dilakukan dengan ridha
dan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun, sehingga salah
satu pihak (baik penjual maupun pembeli) tidak ada yang dirugikan.
2. Objek jual beli bukan milik orang lain
Objek jual beli merupakan hak milik penuh salah satu pihak yang
terlibat dalam transaksi jual beli. Seseorang bisa menjual barang yang
bukan miliknya apabila telah mendapatkan ijin dari pemilik barang.
Rasullullah SAW bersabda: Janganlah engkau menjual barang yang
bukan milikmu.” (HR. Abu Dawud).
3. Transaksi jual beli dilakukan secara jujur
Transaksi jual beli hendaknya dilakukan dengan jujur. Rasullulah SAW
bersabda: “Barang siapa yang berlaku curang terhadap kami, maka
ia bukan dari golongan kami. Perbuatan makar dan tipu daya
tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban).
Salah satu contoh transaksi jual beli yang jujur adalah dengan cara
penjual menyempurnakan takaran. Hal ini dapat diketahui dalam
Allah berfirman asy Syu’araa ayat 181-183. Transaksi jual beli juga
dikatakan dilakukan dengan jujur apabila seorang penjual
menjelaskan dengan jujur kondisi barang yang dijualnya kepada
pembeli.
4. Transaksi jual beli barang yang halal
Transaksi jual beli yang dilakukan haruslah barang atau jasa yang
halal dan atau tidak di larang oleh syariat Islam, seperti jual beli
narkoba, dan minuman keras. Rasullullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya Allah jika mengharamkan atas suatu kaum
memakan sesuatu, maka diharamkan pula hasil penjualannya” (HR
Abu Daud dan Ahmad).
5. Objek jual beli dapat diserahterimakan
Barang yang menjadi objek jual beli, haruslah barang yang dapat
diserah terimakan segera dari penjual kepada pembeli. Rasullullah
bersabda: Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum
dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama
beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlainan jenis,
maka juallah sesuka kalian namun harus langsung
diserahterimakan/secara kontan” (HR. Muslim). Sehingga tidak sah
menjual burung yang terbang di udara, hasil sawah yang belum
dipanen, dan lain-lain.
Sedangkan jual beli yang dilarang menurut syari’at Islam adalah:
1. Transaksi jual beli yang menjauhkan dari ibadah
Transaksi jual beli yang dilakukan, hendaklah tidak melupakan
kewajiban manusia untuk menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
2. Transaksi jual beli barang yang haram
Transaksi jual beli yang dilarang menurut syari’at Islam adalah jual
beli barang yang diharamkan seperti jual beli minuman keras,
narkoba, barang hasil pencurian dan lain-lain.
3. Transaksi jual beli harta riba
“Rasulullah SAW melaknat orang yang makan riba, yang memberi
makannya, penulisnya dan dua saksinya, dan beliau bersabda :
“Mereka itu sama”. (HR. Muslim). Dalam hadits tersebut dapat kita
ketahui bahwa Islam melarang transaksi jual beli harta riba.
4. Transaksi jual beli hasaath
Rasulullah SAW bersabda: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang jual beli hashaath (jual beli dengan menggunakan kerikil
yang dilemparkan untuk menentukan barang yang akan dijual) dan
jual beli gharar.” (HR. Muslim).

Anda mungkin juga menyukai