Anda di halaman 1dari 13

Materi Biokimia

LIPID
Dipersembahkan oleh Kelompok 4
Anggota Kelompok Kami

Ayu Atriani Nurita Sari Tri Una


A25120013 A25120023 A25120011
Dari Penjelasan Dan Tayangan Video Selesaikan Kasus
Berikut :
Seorang manusia sangat membutuhkan lemak. Sumber lemak pada bahan pangan mengandung
lemak jenuh dan tak jenuh. Bapak Banu adalah serang pengusah kaya yang memiliki berat badan 100 kg
dan tinggi badn 170 cm. Pak Banu ini senang dengan makanan berlemak, setiap harinya mengkonsumsi
makanan berlemak sebesar 35 % dari total makanan yang dikonsumsi. Suatu hari pak Banu serig merasa
pusing sehingga menganggap nahwa pak banu memiliki kolestrol yang tinggi . Jika pak Banu merubah
tatanan hidupnya dengn tetap mengkonsumsi makanan yang berlemak.

1. Apakah keputusan pak Banu dapat membantunya dari permasalahan ? Berikan alasan
2. Analisis menggunakan ilmu kimia tentang lipid, uraikan jenis-jenis lipid dan struktur molekulnya
untuk memudahkan Anda memberi informasi kepada seseorang yang mengalami hal yang sama
dengan pak Banu.
3. Sumber lemak yang ada di alam ini terutama yang ada di lingkungan sektar Anda, kelompokkan
kandungannya apakah termasuk lipid sederhana, kompleks atau derivatnya!
4. Bagaimana cara menganalisis kandungan lemak dari suatu bahan, uraikan prosedur kerjanya!
Apakah keputusan pak Banu dapat membantunya
dari permasalahan ? Berikan alasan !

Menurut kami keputusan yang diambil pak banu tidak tepat


karena jika tetap mengkonsumsi makanan yang berlemak
berarti semakin tinggi kadar lemak dalam tubuh, sehingga
semakin tinggi pula potensi mengalami kolesterol tinggi, dan
akan menimbulkan penyakit lainnya seperti penyakit jantung
atau serangan stroke
Jenis-jenis Lipid dan Struktur molekulnya
Lipid dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas utama, yaitu Lipid Nonsaponifiable (Lipid yang tidak
dapat disaponifikasi) dan Lipid Saponifiable (Lipid yang dapat disaponifikasi)

1.Nonsaponifiable,
Lipid nonsaponifiable tidak dapat dihancurkan menjadi molekul yang lebih kecil melalui hidrolisis. Lipid
nonsaponifiable termasuk kolesterol, prostaglandin, dan lain-lain.

2. Saponifiable
Lipid yang dapat disaponifikasi terdiri dari satu atau lebih gugus ester, yang memungkinkannya menjalani hidrolisis
dengan adanya basa, asam, atau enzim, termasuk lilin, trigliserida, sfingolipid, dan fosfolipid. kategori ini dapat dibagi
menjadi lipid non-polar dan polar.

Lipid nonpolar, yaitu trigliserida, digunakan sebagai bahan bakar dan untuk menyimpan energi.
1. Lipid polar, yang dapat membentuk penghalang dengan lingkungan air eksternal, digunakan dalam membran.
Lipid polar terdiri dari sfingolipid dan gliserofosfolipid.
Dalam struktur molekulnya mejadi tiga subkelas utama, yaitu:
A. Sederhana
Yang termasuk jenis lipid sederhana adalah:
1. Lemak dan minyak– Kedua jenis senyawa tersebut disebut triasilgliserol karena merupakan ester yang terdiri dari tiga asam
lemak yang bergabung dengan gliserol, alkohol trihidroksi. Perbedaannya terletak pada keadaan fisik mereka pada suhu
kamar.
2. Lilin– Lilin adalah ester alkohol rantai panjang (biasanya mono-hidroksi) dan asam lemak. Asam dan alkohol yang biasanya
ditemukan dalam lilin memiliki rantai sepanjang 12-34 atom karbon.
B. Kompleks
Yang termasuk jenis lipid kompleks adalah:
1. Fosfolipid – Yang menghasilkan asam lemak, gliserol, amino alkohol sphingosine, asam fosfat dan alkohol yang mengandung
nitrogen pada saat hidrolisis. Jenis-jenis lipid tersebut mungkin gliserofosfolipid atau sfingofosfolipid tergantung pada gugus
alkohol yang ada (gliserol atau sfingosin).
2. Glikolipid – Yang menghasilkan asam lemak, sfingosin atau gliserol, dan karbohidrat setelah hidrolisis. Jenis-jenis lipid
tersebut mungkin juga gliseroglikolipid atau sfingoglikolipid tergantung pada kelompok alkohol yang ada (gliserol atau
sfingosin).
C. Turunan
Produk hidrolisis dari senyawa lipid sederhana dan kompleks disebut lipid turunan, termasuk turunan asam lemak, gliserol,
sfingosin dan steroid. Turunan steroid adalah struktur fenantrena yang sangat berbeda dari lipid yang terbuat dari asam lemak.
Struktur Lipid
Struktur dari lipid, yaitu:
Lipid terbuat dari unsur Karbon, Hidrogen, dan Oksigen, tetapi memiliki proporsi air yang jauh lebih rendah
daripada molekul lain seperti karbohidrat.
Tidak seperti polisakarida dan protein, lipid bukanlah polimer, lipid tidak memiliki unit monomer yang
berulang.
Lipid terbuat dari dua molekul: Gliserol dan Asam Lemak. Molekul gliserol terdiri dari tiga atom karbon
dengan gugus hidroksil terikat padanya dan atom hidrogen menempati posisi yang tersisa. Sedangkan asam
lemak terdiri dari gugus asam di salah satu ujung molekul dan rantai hidrokarbon, yang biasanya
dilambangkan dengan huruf ‘R’.
Lipid mungkin jenuh atau tidak jenuh. Asam lemak menjadi jenuh apabila setiap ikatan yang mungkin dibuat
dengan atom Hidrogen, sehingga tidak terdapat ikatan C = C. Sebaliknya, asam lemak menjadi tidak jenuh
memang mengandung ikatan C = C. Asam lemak tak jenuh tunggal memiliki satu ikatan C = C, dan tak jenuh
ganda memiliki lebih dari satu ikatan C = C.
Struktur Trigliserida
1. Trigliserida adalah lipid yang terdiri dari satu molekul gliserol yang terikat dengan tiga molekul asam lemak.
2. Ikatan antar molekul bersifat kovalen dan disebut ikatan Ester, yang terbentuk selama reaksi kondensasi.
3. Muatan didistribusikan secara merata di sekitar molekul sehingga ikatan hidrogen tidak terbentuk dengan
molekul air sehingga tidak larut dalam air.
Sumber Lemak
A. Sumber Lemak Jenuh

Daging merah Dilansir dari WebMD, daging sapi, domba, dan babi semuanya tinggi lemak jenuh. Bahkan
potongan daging sapi tanpa lemak bisa mengandung 4,5 gram jenuh per 100 gram porsi.
Produk susu penuh lemak Whole milk atau susu full cream bisa mengandung 4,5 gram lemak jenuh dalam porsi 1
cup. Jumlah lemak jenuh ini jauh lebih besar dibandingkan dengan susu dengan kadar lemak 1 persen.
Minyak kelapa Meskipun minyak tropis memiliki beberapa manfaat kesehatan, mereka juga tinggi lemak jenuh.
Minyak kelapa 90 persen terdiri lemak jenuh, dengan 1 sendok makan bisa mengandung 12 gram lemak tidak
sehat ini.
Makanan yang dipanggang Banyak makanan yang dipanggang seperti biskuit, kue basah, kue kering, dan
brownies tinggi lemak jenuh. Misalnya, satu porsi brownies 100 gram bisa mengandung lemak jenuh sebanyak
10,64 gram.
Mentega memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, Satu sendok makan mentega memiliki 7 gram lemak
jenuh.
Hidangan penutup mengandung lemak jenuh tinggi sehingga konsumsinya perlu dibatasi. Misalnya saja, dalam
100 gram bahan, roti Dulce De Leche bisa mengandung 4,5 gram lemak jenuh atau setara dengan 23 persen dari
jumlah kebutuhan lemak jenuh harian yang disarankan.
Asam Lemak Jenuh Asam Lemak Tak Jenuh
B. Sumber Lemak Tak Jenuh

Ikan berlemak seperti salmon, kembung, haring, sarden, dan tuna merupakan sumber lemak yang baik.
Pasalnya, ikan-ikan tersebut mengandung asam lemak omega -3 yang termasuk dalam kelompok lemak tak
jenuh.
Alpukat merupakan satu-satunya makanan tinggi lemak yang berasal dari kelompok buah-buahan. Baiknya
lagi, sekitar 70% dari lemak total pada alpukat adalah lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat.
Biji-bijian, meskipun ukurannya kecil, biji-bijian ternyata kaya akan lemak yang menyehatkan. Biji chia dan biji
rami (flaxseeds), khususnya, mengandung asam lemak omega-3 yang jauh lebih tinggi dibandingkan biji-
bijian pada umumnya.
kacang-kacangan. Bahkan, makanan ini sering diolah menjadi minyak karena kandungan lemaknya cukup
tinggi. Lemak pada kacang juga tergolong sebagai lemak tak jenuh yang menyehatkan.
Minyak zaitun, terutama dari jenis extra virgin olive oil, merupakan sumber asam lemak omega-3 yang sangat
baik. Kandungan lemak ini dapat menjaga kesehatan jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol total
dan tekanan darah.
Telur, tidak sedikit yang menghindari telur karena menganggap makanan ini tinggi lemak dan kolesterol.
Padahal, kolesterol pada kuning telur sebenarnya tidak memengaruhi kadar kolesterol darah asalkan selama
ini kolesterol Anda terkendali
Metode Babcock
A. Prinsip Analisis

Penentuan volume lemak sampel


cair dengan proses pelarutan
sampel pada pelarut organik
Prosedur Kerja
Botol babcock diletakkan pada penangas air T= 55-60°C selama 5 menit sampai batas skala
terbatas terendam sehingga lemak dapat mengapung ke atas dan dapat diukur volumenya.
% kadar lemak dihitung dengan rumus:
Keterangan :
Va = Volume susu
Vb= Volume lemak yang terbaca pada botol babcock

Penentuan lemak dengan botol babcock sangatlah sederhana. Sampel yang telah ditimbang
dimasukkan ke dalam botol Babcock. Pada leher botol babcock ini telah dilengkapi dengan
skala ukuran volume. Sampel yang dianalisa ditambah dengan asam sulfat pekat (95%)
untuk merusak emulsi lemak. Dengan rusaknya protein (denaturasi ataupun koagulasi)
maka memungkinkan globula lemak lain mengumpul menjadi lemak yang lebih besar dan
akan mengapung di atas cairan. Setelah disentrifugasi, lemak akan semakin jelas terpisah
dengan komponen yang lain. Agar dapat dibaca banyaknya lemak, maka ke dalam botol
ditambahkan aquades panas sampai lemak tepat pada tanda skala bagian atas, dengan
demikian banyaknya lemak dapat secara langsung dibaca atau diketahui.

Asam sulfat yang berfungsi untuk merusak emulsi lemak dapat diganti dengan senyawa lain
misalnya detergent yang bersifat anion seperti dioktil sodiumfosfat atau memakai detergent
yang tidak mengion tetapi bersifat hidrofil seperti poloxiethilen sorbitan monolaurat.

Anda mungkin juga menyukai