Anda di halaman 1dari 11

ORGANISASI SOSIAL

ORANG SUNDA

HANI (175010003)
AJI ALZENA (175010004)
LATAR BELAKANG

• Sistem merupakan kumpulan dari beberapa subsistem


yang terakumulasi kedalam sebuah kesepakatan
bersama yang bersifat abstrak. Sistem tersebut
mengandung nilai dan kebutuhan yang kooperatif.
Masyarakat adalah kelompok manusia sebagai individu
yang hidup bersama di satu wilayah strategis
berdasarkan pada nilai-nilai bersama untuk mencapai
tujuan bersama. Sistem organisasi masyarakat Sunda
berarti kesepakatan abstrak yang dimiliki oleh
masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda terdiri atas
kelompok-kelompok kecil (individu). Pengorganisasian
masyarakat Sunda ditentukan oleh sistem yang
mengatur masyarakat Sunda itu.
A. LETAK GEOGRAFIS MASYARAKAT
SUNDA
• Masyarakat Sunda secara geogrfis meliputi Provinsi
jawa Barat (Tatar Sunda) yang merupakan unsur
pembentuk masyarakat Indonesia
B. MASYARAKAT SUNDA REGIONAL
LOKAL
• Masyarakat Jawa Barat (tatar Sunda) dibentuk oleh
masyarakat kecil (masyarakat regional-Iokal), dalam hal
ini kelompok masyarakat kecil seperti:

Masyarakat Masyarakat
Sunda Sunda Baduy
Sumedang

Masyarakat Masyarakat
Sunda Garut Sunda Ciamis

Disebut kelompok masyarakat/atau istilah Sunda Garut, Ciamis,


Sumedang dan sebagainya, karena hal ini diwarnai oleh unsur-
unsur kedaerahan atau ditunjukkan oleh variasi dalam tutur
perilaku kehidupan/pranata sosial. Ciri-ciri tersebut diantaranya :
Pengungkapan bahasa, Upacara-upacara tradisional Sistem,
mata pencaharian Kesenian.
• Sunda sumedang

• Sunda Baduy
• Sunda Garut

• Sunda Ciamis
C. MASYARAKAT SUNDA BERDASARKAN
MATERI
• Masyarakat berdasarkan
materi. Ada orang kaya dan
orang miskin. Orang miskin
biasanya bekerja sebagai
petani, buruh, pedagang
asongan, dll.
• Tanah menjadi sebuah basis
sentral dalam menjalankan
misi dan visi kehidupan
mereka. Berdasarkan
kepemilikan tanah dalam
sistem masyarakat Sunda,
dibagi menjadi dua, pemilik
tanah dan penggarap tanah.
D. MASYARAKAT SUNDA
BERDASARKAN UMUR
• Berdasarkan umur seseorang dalam masyarakat Sunda, dikenal
kelompok orang dewasa dan kelompok orang tua yang
berpartisipasi penuh dalam kehidupan sosialnya.

• Kelompok tua lebih berperan sebagai pembimbing. Terdapat etika


dan adab yang dijalankan oleh setiap individu pada masyarakat
Sunda tanpa pemaksaan. Disini kita akan melihat betapa luhur dan
agungnya budaya Sunda dalam aspek etika pergaulan di
masyarakat.

• Seorang anak (kelompok dewasa) yang bertingkah mencampuri


urusan orang tua (kelompok tua) disebut kokolot begog. Kurang
baik apabila kelompok muda lebih berpartisipasi aktif melampaui
perang kelompok tua, walaupun kapabilitas seorang pemuda lebih
tinggi dari seorang tua, hal ini terkait adat dan kebiasaan
masyarakat Sunda.
E. MASYRAKAT SUNDA DALAM
INTERNAL KELUARGA
• Menyangkut masalah internal
keluarga, dalam masyarakt
Sunda, ayah biasa dipanggil
abah dan ibu dipanggil ema.
Kakek dipangil aki dan nenek
dipanggil nini. Adik ayah dan
ibu yang laki-laki dipanggil
amang sedangkan adik ayah
dan ibu yang perempuan
dipanggil bibi. Dalam
perkawinan, suami biasa
panggil salaki dan istri
dipanggil pamajikan.
F. POLA ORGANISASI TEMPAT
TINGGAL MASYARAKAT SUNDA
• Kampung bukanlah satu-satunya tempat tinggal masyarakat Sunda di desa.
Pada masyarakat Baduy dan beberapa kelompok masyarakat di daerah
Banten dan Sukabumi Selatan yang mayoritas berprofesi sebagai peladang
(ngahuma) terdapat paling sedikit dua macam pola organisasi tempat
tinggal, yaitu saung huma (dangau ladang) dan kampung.

Berdasarkan pengelompokan rumah-rumah dan sarana lainnya dihubungkan


dengan jalan raya, sungai dan lembah, pantai sebagai indikator, maka pola
desa di Jawa Barat (Sunda) dapat dibagi menjadi:
Desa linier; kampung desa yang Desa di sekitar alun-alun atau
berkelompok memanjang mengikuti lapangan terbuka; pola ini
alur jalan desa. dianggap imitasi

Desa radial; kampung desa yang


berkelompok pada persimpangan
jalan.
dalam bentuk kecil dari kota
kabupaten atau kota kecamatan.
HATUR NUHUN.....
WASSALAMMU'ALAIKUM WR
WB

Anda mungkin juga menyukai