Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

REFRIGERAN

Disusun Oleh :

1. Asrul Muhaimin
2. Jaenal Mustaqim
3. Hamdan Saputra
4. Wawan Ade Kantari
5. Yudha Fitrawansyah

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SAMAWA 2021
Pengertian Refrigeran

Refrigeran adalah suatu media(fluida)


perambat panas yang menyerap panas dengan
jalan meluapkannya pada temperature dan
tekanan rendah serta melepas panas dengan
cara mengembunkannya pada tekanan dan
temperature tinggi. Jadi refregeran yang ada
pada sistim (refrigeration cycle) mudah
mengalami perubahan phase dari air menjadi
gas maupun sebaliknya..
2
Kondisi Fisik Refrigeran Dalam Sistim

Refrigerant yang berupa uap kering atau uap jenuh yang keluar
evaporator dikompresikan oleh kompresor sehingga tekanan dan dan
temperaturnya mengalami kenaikan yang di sebut dengan uap super
panas (super head vapor) selanjutnya menuju kondensor. Di
kondensor panas refrigeran dikeluarkan hingga proses kondensasi
dapat berlansung, dimana refrigerant dari uap super panas berubah
phase menjadi refrigerant cair jenuh pada tekanan konstan.

3
Gambar 1 : Diagram Moller dan Keadaan fisik refrigerant 4
Selanjutnya refrigerant cair jenuh ini menuju alat ekpansi, dan
didalam alat ekspansi dan di dalam alat ekspansi ini berlansung
proses ekspansi yaitu penurunan tekanan refrigerant menjadi
bertekanan rendah dan diikuti dengan penurunan temperatur
refrigerant.

Refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur rendah ini menuju


evaporator, didalam evaporator berlansung proses evaporasi
(penguapan refrigeran) dengan layan menyerap panas dari ruangan
yang dikondisikan sehingga refrigerant berubah phase dari air
menjadi uap jenuh, menyebabkan temperatur ruangan akan turun
(dingin).
5
Sifat- Sifat Refrigeran Ideal
a) Tekanan Evaporasi yang Positif, yaitu
Refrigeran harus mempunyai terperatur
penguapan pada tekanan yang lebih besar
dari tekanan atmosfir sehingga dapat
dihindarkan dari kemungkinan
terjadinyakevakum pada evaporator dan
memudahkan pendeteksian bila terjadinya
kebocoran refrigeran dari sistim.
6
b) Mempunyai Tekanan Kondensasi yang rendah

Yaitu, refrigeran harus mempunyai tekanan pengembunan


yang rendah, sehingga perpandingan kompresinya menjadi
lebih rendah.

c) Panas laten Penguapan yang Tinggi

Yaitu, panas yang diserap per satu satuan massa refrigeran


di evaporator lebih besar bila refrigeran mempunyai panas
laten penguapan yang besar dan sebaliknya.

7
d) Volume Spesifik (terutama phase gas) yang cukup kecil

Yaitu, refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume
spasifik gas yang kecil (berat jenis yang besar) akan memungkinkan
penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang kecil.

e) Tempertur Pembekuan f) Mempunyai Konduktifitas


yang Rendah thermal yang besar

Yaitu, refrigeran harus Yaitu, bila refrigeran mempunyai


mempunyai temperatur konduktifitas thernal yang besar,
pembekuan yang rendah maka refrigeran tersebut akan
rendah agar bisa digunakan sangat mudah mengantarkan
untuk sistim refrigerasi suhu panas (karateristik perpindahan
rendah kalornya baik)

8
g) Mempunyai Sifat Stabil dan tak mudah Bereaksi: selama
refrigeran bersirkulasi dalam sistim tidak boleh
mengalami perubahan sifat kimianya dan tidak bereaksi
dengan material yang dipakai serta tidak mengakibatkan
korosi.

h) Mempunyai konstanta dielektrik yang kecil: artinya tidak


mudah mengantar listrik atau mempunyai sifat sebagai
isolator dan tidak menyebabkan korosi pada material
isolator lilitan motor
9
i) Mempunyai Temperatur kritis yang tinggi

j) Tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi

k) Tidak mudah terbakar dan meledak sendiri

l) Mudah dideteksi bila terjadi kebocoran

m) Harga murah dan mudah didapat dipasaran

n) Dapat bercampur dengan pelumas dengan baik

o) Tidak mudah larut dalam air


10
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai