Anda di halaman 1dari 9

PENANGANAN PERTAMA PADA CEDERA

JARINGAN KERAS

NAMA :Damai syah halawa


NPM :200120009
FKIP :PJKR
DOSEN : Dr. Riski kurniati S.Pd, M.Pd
Latar Belakang
Cedera adalah kelainan yang terjadi pada
tubuh yang mengakibatkan timbulnya
nyeri, panas, merah, bengkak, dan tidak
berfungsi dengan baik pada otot,
tendon, ligamen, persendian, ataupun
tulang akibat aktivitas yang berlebih
atau kecelakaan (Ali Satya Graha dan
Bambang Priyonoadi, 2009:45).
Menurut Paul M. Tailer dan Diane.k. (2002) terdapat 2
jenis cedera berdasarkan waktu terjadinya yaitu trauma akut
dan syndrom berlarut. Trauma akut merupakan cedera yang
terjadi secara mendadak, 2 sedangkan sindrom berlarut
adalah sindrom yang bermula dari adanya kekuatan
abnormal dalam level rendah namun berlangsung berulang-
ulang dalam waktu lama.
Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa/I mengetahui tentang penanganan
pertama pada cedera jaringan keras.
1.2.2. Tujuan Khusus
Mengetahui tentang penangan cedera
Mengetahui masalah penangan cedera
TINJAUAN PUSTAKA
Penangan pertama Pada Cedera Jaringan Keras
PRICE digunakan untuk meredakan pembengkakan
dan meningkatkan penyembuhan, kecuali kejadian
emergency yang memerlukan penangan khusus oleh
medis.
Protection. Penghentian aktivitas sesaat setelah
cedera harus dilakukan untuk mencegah cedera
lanjutan, perlambatan penyembuhan, peningkatan
nyeri, dan stimulasi pendarahan.
Rest. Istirahat meliputi merdakan weight bearing.
Jika kaki cedera, penggunaan tongkat untuk
meminimalisir stress pada tubuh yang cedera.
Cedera jaringan keras
Cedera ini terjadi pada tulang atau sendi. Dapat ditemukan bersama
dengan cedera jaringan lunak. Proses penyembuhan kurang lebih sama
dengan proses penyembuhan jaringan lunak, diawali oleh terbentuknya
hematoma, lalu diikuti oleh terbentuknya pembuluh darah baru dan
seterusnya hingga terbentuk kembali tulang seperti semula.
Faktor Penyebab Cidera
Latihan Yang Berlebihan , Ini bisa terjadi jika anda memaksa
diri untuk berlatih di luar batas kemampuan diri anda,
berlatihlah sesuai dengan kemampuan anda, anda harus
tahu batas kemampuan tubuh anda sendiri.
Ketidak Seimbangan ,Otot Ini bisa terjadi jika salah satu otot
lebih kuat daripada otot lain yang melakukan fungsi yang
berlawanan misalnya selain melatih otot Biceps (Lengan
Atas Depan) kita juga harus melatih otot Triceps (Lengan
Atas Belakang), agar kekuatan otot lengan kita berimbang
Penanganan Dislokasi
Menurut Stevenson (2000) prinsip dasar penanganan
dislokasi adalah reposisi. Reposisi pada keadaan akut
(beberapa saat setelah cedera sebelum terjadinya respon
peradangan) dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Pada keadaan akut dimana respon peradanagan sudah
terjadi, reposisi relatif sukar untuk dilakukan. Pada
keadaan ini, direkomendasikan untuk menunggu
berkurangnya respon peradangan. Pada keadaan kronis
dimana respon peradanagn sudah berkurang, reposisi
dapat dilakukan dengan jalan melemaskan kembali
persendian supaya dapat dilakukan penarikan dan
pergeseran tulang dengan lebih mudah.
Teknik fraktur menggunakan pembidaian
a.Pembidaian
Pembidaian adalah suatu cara pertolongan pertama pada
cedera trauma sistem musculoskeletal untuk
mengistrahatkan ( immobilisasi ) bagian tubuh kita yang
mengalami cederah dengan menggunakan suatu alat yaitu
benda keras yang di tempatkan daerah keliling tulang.

b.Pemasangan gips
Gips adalah suatu bubuk campur yang di gunakan untuk
membungkus secara keras daerah yang mengalami patah
tulang.pemasangan gips bertujuang untuk menyatuhkan kedua
bagian tulang yang patah agar tak bergerak sehingga dapat
menyatuh dan fungsinya pulih kembali dengan mengimobilisasi
tulang yang patah tersebut.
KESIMPULAN
Cedera adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang
bekerja pada tubuh atau sebagian daripada tubuh
dimana melampaui kemampuan tubuh untuk
mengatasinya, gaya-gaya ini bisa berlangsung dengan
cepat atau jangka lama Cedera sering dialami oleh
seorang atlit, seperti cedera goresan, robek pada
ligamen, atau patah tulang karena terjatuh. Cedera
tersebut biasanya memerlukan pertolongan yang
profesional dengan segera. Banyak sekali permasalahan
yang dialami oleh atlit olahraga, tidak terkecuali dengan
sindrom ini. Sindrom ini bermula dari adanya suatu
kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan,
namun berlangsung secara berulang-ulang dalam jangka
waktu lama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai